Takdir tak di sangka, dimana Glenna yang terjatuh ke jurang. Karena ingin menyelematkan sahabatnya Indi, yang di dorong oleh saudari angkatnya. Dipertemukan dengan Siluman Rubah Ekor Sembilan, yang mana ada masa lalu dengan leluhurnya yang seorang Miko.
Penasaran kelanjutannya??? Gassss... kita ke story
ZANDRA SEASON 7
SEMOGA KALIAN SUKAAAA❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rumor
"Jujur saja.... sebenarnya saya sendiri belum melihat pasti, dengan mata kepala sendiri penghuni di gunung ini. Meski beberapa kali menemuinya, namun hanya sekilas dan tak jelas bagaimana bentuk sosok tersebut, Namun menurut cerita yang sudah beredar turun temurun, bila sosok itu merupakan siluman rubah putih... Rubah putih ekor sembilan." jelas mbah Lingga
DEG
Yunita menggelengkan kepalanya, begitu juga dengan para guru. Ingin tak percaya, namun ini merupakan cerita turun menurun. Bukankah itu artinya sesepuh dulu, sudah melihat dan bertemu. Apalagi sekarang, kedua siswinya belum di temukan juga.
"BU DINDA" teriak guru lain, saat melihat tubuh guru tersebut oleng. Salah satu warga, yang dekat dengan bu Dinda. Segera menangkap tubuhnya, agar tidak sampai jatuh ke tanah.
Kata-kata sudah banyak korban yang tidak kembali, terus terngiang di telinganya.
"Dan sosok itu terkadang akan berubah, menjadi seorang pria tampan. Dan sudah banyak korban, yang menjadi korban. Di jadikan santapan untuknya, karena sudah berani masuk ke wilayah miliknya." lanjut mbah Lingga, bu Dinda menggelengkan kepalanya. Lalu ia pun tak sadarkan diri, membuat Yunita semakin terisak. Ia merasa bersalah, meski tidak benar-benar menyesal
Hanya karena cemburu pada Indi, yang selalu mendapatkan perhatian orang tua angkatnya. Begitu juga perhatian kakak angkatnya, di tambah lagi dengan para guru dan juga hampir semua murid menyukai Indi. Membuatnya gelap mata, berpikir bila Indi tiada. Maka ia, yang akan mendapatkan semua perhatian dan kasih sayang tersebut.
Tapi setelah hal ini terjadi, ia malah ketakutan. Bukan takut, karena ia yang telah mendorong Indi. Namun karena takut, bila gurunya melaporkan semua ini pada orang tua angkatnya. Padahal ia sudah merencanakan ini semua, tanpa di ketahui siapapun. Namun siapa yang menyangka, bila bu Dinda melihat kepergian Yunita dan Indi.
Yunita takut, ia akan di usir oleh keluarganya. Dan hal itu sudah pasti akan terjadi, setelah orang tua angkatnya tau mengenai masalah ini.
Benar, Yunita merupakan anak angkat keluarga Indi. Yunita merupakan putri, dari pembantu setia di keluarga Indi. Karena pembantunya tersebut meninggal 6 tahun lalu, membuat orang tua Indi mengangkatnya menjadi anak mereka. Dengan harapan, bisa menjadi teman dan saudari untuk putri kandung mereka.
Namun setelah 2 tahun tinggal bersama mereka, Yunita malah merasa iri pada Indi. Yang selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang, dari orang tua dan kakak angkatnya. Dia sadar, bila Indi merupakan gadis cantik, lemah lembut dan juga baik hati. Indi tak pernah berkata dengan nada tinggi, ataupun mengucapkan kata-kata kasar. Tutur katanya begitu lembut dan juga tulus, itulah salah satu alasan Glenna menerima Indi menjadi temannya.
Tak ada kemunafikan pada diri Indi, gadis itu benar-benar jujur dan apa adanya. Jiwa sosialnya begitu tinggi, senang menolong dan membantu siapa saja. Itu lah yang membuatnya, begitu di sukai oleh guru-guru dan para murid. Berbagai cara ia lakukan, untuk membuat Indi di benci oleh keluarga dan juga teman-temannya. Namun selalu gagal, sehingga akhirnya ia berpikir untuk menyingkirkan Indi dari dunia ini.
"R-rubah ekor sembilan? Apakah siluman itu benar-benar ada? Bukankah itu hanya cerita dongeng saja, kartun anak-anak." tanya guru yang bernama Bagus
"Nak, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Allah sang Maha Pencipta semua, yang ada di bumi dan juga seluruh galaxy. Apa yang tak bisa dan apa yang tidak mungkin, Ia ciptakan?" ucap salah satu warga, menjawab pertanyaan Bagus
"Di desa kami, masih lah percaya akan hal-hal ghaib seperti itu. Sehingga apa yang menjadi pesan turun temurun, yang di ceritakan oleh tetua kami. Tentu kami mempercayainya, karena mereka sudah pasti pernah melihatnya dengan mata kepalanya sendiri." sambung warga lainnya
"Apa kalian pernah mendengar peribahasa 'Di Mana Bumi Dipijak, di Situ Langit Dijunjung'." ucap warga yang sejak tadi kesal pada Yunita
Karena bisa-bisanya ia tak mengikuti aturan, yang ada di desa dan juga larangan di gunung tersebut. Sehingga kini, semua orang harus di repot kan mencari dua siswi yang menghilang.
Bagus tentu saja mengerti peribahasa yang di ucapkan, oleh salah satu warga tersebut. Dan ia pun merasa bersalah, karena tidak bisa mengikuti atau menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tinggalnya. Meski itu bukan kesalahan dia dan juga guru lainnya, namun tetap saja merasa bersalah.
Tentu saja mereka pun sudah memperingati anak muridnya, namun emang dasar Yunita yang mempunyai niat jahat. Apa yang di katakan panitia, saat belum menaiki gunung. Tidak ia dengarkan, bahkan mungkin tak peduli sama sekali.
"Maafkan kami, kami telah lalai dengan peraturan yang ada. Dan kami juga, telah gagal memberikan pengarahan yang baik pada murid kami. Kami sadar, kami telah salah. Tapi kami mohon, bantulah kami menemukan kedua siswi kami." ucap Bagus, membuat semua orang terkejut. Karena Bagus, kini berlutut di depan mbah Lingga dan juga para warga.
"BAGUS" panggil guru yang lainnya
BRUGH
Semua orang kembali terkejut, karena bu Dinda sudah sadar dan ikut berlutut di belakang Bagus.
"Tolong kami mbah dan juga para warga, kami mohon." ucap bu Dinda pelan, bahkan suaranya nyaris seperti orang berbisik
"Apa kamu tidak malu? Apa kamu tidak merasa bersalah? Lihat gurumu, sampai merendahkan dirinya demi kedua teman yang sudah kamu celakai." tanya warga, yang sejak tadi menatap sinis Yunita. Yunita menunduk, ia terus terisak. Bingung harus menjawab apa, karena ia saat ini benar-benar merasa malu dan takut bukan main.
Mbah Lingga menarik nafas dalam, lalu menghembuskannya pelan.
"Ini sudah terlalu malam, sebaiknya kita lanjutkan pencarian besok. Di saat matahari sudah menampakkan dirinya, bila kita memaksa malam ini. Bukan kita menemukan kedua muridmu, namun kita pun akan menjadi korban sosok itu." ucap mbah Lingga pada akhirnya
"Kenapa tidak meminta bantuan tim sar?" tanya salah satu rekan Bagus dan Dinda, mbah Lingga menggelengkan kepalanya
"Tidak akan membantu sama sekali, karena sosok itu akan menyembunyikan para korban. Meski mereka mendengar kita yang memanggilnya, bahkan mereka pun melihat kita. Kita semua takkan bisa melihatnya, karena sudah berbeda alam." jawab mbah Lingga
DEG
"M-maksud mbah beda alam, a-apa korban sudah tiada?" tanya Bagus
"Bukan, tapi memang mereka di bawa ke dunia lain. Sampai energinya terserap habis, setelahnya ia akan memakan para korban." bu Dinda menggelengkan kepalanya
"Jangan sampai hal itu terjadi pada anak didik saya, saya tidak bisa membayangkannya. Saya akan merasa bersalah, seumur hidup saya. Bila hal itu benar-benar sampai terjadi pada mereka, hiks." ucap bu Dinda, ia merasa frustasi saat ini
Para warga yang melihatnya pun iba, sehingga hati mereka terketuk untuk membantu menemukan dua siswi yang hilang tersebut.
...****************...
Jangan lupa klik Favorite, komen, like, gift dan Vote
...Happy Reading All...
...Happy Reading All...
Nih 🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟 7 nggak cuma 5 😁
Covernya juga bagus 🥰