DES ROSES

"Hanya masalah waktu, dan teka teki." Caren sibuk dengan layar laptopnya yang menampilkan angka angka rumit.

Caren mencoba meretas data ayahnya yang ternyata sangat sulit. Caren mulai penasaran dimana perginya Rick. Apa aku minta bantuan tuan Reyder saja? hanya dia yang bisa menembus keamanan ketat ayah." Pikir Caren.

Caren menghubungi Dixon untuk meminta bantuan dengan senang hati Dixon membantu.

Diperjalanan Caren melihat mobil asing tanpa plat nomor mengikutinya dengan cepat Caren mengendarai mobil itu dengan ugal ugalan menghindari serangan tembakan yang di layangkan padanya. kaca mobil bagian sampingnya pecah. dengan tidak terduga sebuah mobil menghadang dirinya membuat Caren berhenti mendadak.

"Ck, sial. Siapa orang orang bodoh ini. tidak mungkin hanya perampokan biasa. tembakan yang tepat itu tidak mungkin bisa dipelajari dengan mudah" Caren turun dari mobilnya ketika seorang pria dengan pakaian serba hitam menyuruhnya untuk turun.

"Nona sebaiknya ikut kami." Caren melirik sinis ke arah pria itu.

"Ada urusan apa kalian denganku?" Pria itu tidak menjawab.

Salah satu dari mereka mendesak Caren untuk ikut mereka. Caren menolak membuat para pria itu menyerangnya.

Caren menangkis pukulan yang pria pria itu berikan padanya. dengan mudah Caren menumbangkan sebagian dari mereka.

Caren berlari menuju mobilnya dan mengendarainya dengan sangat cepat. disusul mobil mobil yang mengejarnya. dari kaca spion Caren melihat pria yang mengarahkan pistol ke arahnya. awalnya Caren berhasil menghindari tembakan itu tapi dengan sengaja pria itu menembakan pelurunya di kedua ban mobilnya membuat Caren berhenti. Pria berbadan besar menarik kasar Caren dari mobilnya dan membius Caren. namun Caren tidak terpengaruh oleh bius itu. Balik melawan Caren menumbangkan pria besar itu dengan mudah.

DOR

Dari belakang pria lain menembakan pelurunya ke arah Caren yang mengenai bahunya hingga tembus. Merebut pistol pria besar itu Caren membalas tembakan ke orang orang itu.

Tentu saja Caren seorang mantan pembunuh bayaran dengan mudah melumpuhkan lawannya. seseorang dari belakang memukul titik vitalnya membuat Caren langsung ambruk.

"Bawa gadis ini kedalam mobil."

"Baik tuan."

Bagian tubuh Caren yang selalu di operasi terus menerus oleh ilmuwan gila itu membuat Caren tidak bisa merasakan yang namanya sakit.

k

ecuali otaknya.

----+

Seorang wanita yang berprofesi sebagai ilmuwan pintar yang bekerja di perusahaan media. sedang melakukan penelitian untuk menciptakan obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit

"Dia sempurna. Sangat sempurna." Bibir itu tersenyum senang. wanita yang melihatnya merasa senang ketika apa yang dia inginkan akhirnya dia dapat.

Tubuh yang di lihat oleh dokter itu terbaring dengan terlelap seolah hanya sedang tertidur pulas. Caren wanita itu di jadikan objek penelitian oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab. Mereke mendapatkan informasi mengenai Caren pada saat salah satunya menemukan hutan yang pernah jadi objek ilmuwan gila.

Darah yang ada di tubuh Caren bisa di gunakan untuk obat penyembuh segala penyakit, darah yang mengalir di tubuhnya sudah seperti racun sekaligus obat.

Hattrick yang mengetahui Caren hilang lagi dibuat frustrasi kembali terlebih Cassa yang juga ikut mencari, segala cara dirinya lakukan untuk menemukan sang buah hati.

Dixon pria itu ikut mencari keberadaan Caren, Namun dirinya pun tidak mendapatkan informasi sedikitpun.

Tiga anak Caren yang memiliki kecerdasan buatan tahu jika sang ibu telah di culik segala upaya dirinya lakukan untuk menemukan keberadaan Caren.

Tubuh Caren di pindahkan keruangan tertutup dan ada selang di pergelangan tangannya yang mengalirkan darah Caren. Ilmuwan yang bekerja seperti orang gila yang terobsesi untuk menciptakan obat yang akan mereka jual di pasaran dengan harga yang sangat tinggi. perusahaan itu tidak hanya menjual obat ilegal, perusahaan itu juga memperjualbelikan seorang manusia yang akan menjadi kelinci percobaannya.

Jika Manusia yang di suntikan obat itu masih selamat dia akan di kirim kembali untuk penelitian selanjutnya. namun jika gagal manusia itu seperti barang yang akan di buang dan di bakar untuk menghilangkan jejaknya.

tidak ada yang tahu Siapa dibalik berdirinya perusahaan itu. Perusahaan yang diluar tampak seperti perusahaan biasa dengan banyak karyawan berkerja namun tidak ada yang tahu jika di balik itu banyak kejahatan yang mereka sembunyikan.

---+

"Dok ini hasil dari darah Nona Clarence." Dokter Shiro mengangguk.

"Campurkan obat ini dengan darahnya, Suntikan ke pasien itu." Tunjuk dokter kepada seorang pria kurus yang terbaring. Diangguki Asistennya.

Melihat tubuh kurus itu kejang kejang membuat dokter menunggu apa yang akan terjadi setalah selesai menyuntikan cairan yang di buatnya.

Pria itu meninggal dengan wajahnya yang membiru membuat dokter Shiro berdecak kesal.

"Ada berapa orang lagi?" Tanyanya.

Asistennya Hira "Masih ada 8 orang tersisa."

"Bawa satu lagi kesini." Asisten Hira memerintahkan pria besar yang berjaga di pintu untuk mengambil satu orang lagi dari penjara bawah tanah. dan di angguki pria itu.

"Hira ambilkan bunga Flame Lily" Asisten Hira memberikan bunga itu kepada dokter.

Dokter Shiro mengambil biji pada bunga itu untuk dijadikannya cairan.

Bunga Flame Lily tidak hanya mengandung racun tapi juga obat. Butuh ahli profesional untuk proses ekstraksi dan melibatkan teknik kimia yang kompleks dan membutuhkan peralatan khusus.

Cairan itu dimasukan kedalam tabung kecil yang sudah di campurkan darah dari Caren. Wanita tua yang lusuh di baringkan dalam kondisi pingsan.

"Ikat wanita itu, kita tidak tahu apa yang akan terjadi." Dokter Shiro menyuntikan serum itu kedalam tubuh wanita yang terbaring.

Seketika dalam ruangan itu terdengar raungan dan teriakan kesakitan dari wanita tua tersebut. Mencoba memberontak namun tidak bisa. wanita itu hanya mengerang kesakitan seolah seluruh tubuhnya tercabik cabik tanpa jeda.

Akhirnya wanita itu ambruk tak sadarkan diri, dokter Shiro mengira itu akan gagal kembali namun setalah di cek wanita itu hanya pingsan, Dokter Shiro menghela nafas lega.

Brankarnya di dorong untuk di pindahkan keruangan selanjutnya untuk memperoses tubuh wanita itu.

Ruam merah muncul di sekujur tubuhnya membuat perawat yang membawanya terlihat jijik.

Caren masih belum sadarkan diri. ruangan yang di tempati Caren di penuhi keamanan tingkat tinggi dengan penjagaan yang ketat supaya tidak ada Siapapun yang akan memasuki ruangan itu dengan sembarangan. Caren sebagai objek pertama harus di jaga ketat.

Disisi lain Hattrick masih berusaha mencari keberadaan putrinya. Hattrick sudah bertemu dengan Dixon ketika pria itu mengajak bekerja sama untuk mencari Caren. awalnya Hattrick tidak setuju namun Cassa mengatakan untuk mengizinkan Dixon ikut kedalam pencarian.