Geisya adalah seorang istri yang penurut, ia selalu mempercayai Suami dalam keadaan dan dalam kondisi apa pun. Ia juga sangat baik kepada keluarga suaminya Hingga rela menghabiskan sebagian harta peninggalan orang tuanya untuk menyenangkan kelurga suaminya.
Hingga akhirnya ia baru mengetahui jika seluruh aset perusahaan peninggalan orang tuanya sudah di alihkan menjadi nama suaminya, ia di campakkan oleh keluarga suami lalu suami berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, tapi semuanya terlambat, ia di dorong oleh sahabatnya dari lantai 10 dan akhirnya meregang nyawa.
Tapi keajaiban datang, ia hidup kembali tiga tahun lalu. Ia bertekad untuk balas semua kejahatan mereka.
"Tunggu pembalasanku!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
...❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️...
Geisha mengirim pesan kepada kepala pak Azam.
"Pak Azam, kamu pergi ke perusahaan, lalu kamu sadap komputer kerjanya Roza, dan letakkan cctv kecil di segala arah, jangan lupa letakkan penyadap suara di bawah meja kerja Roza, dengan begitu kita akan tahu apa saja yang ia lakukan."
"Baik Nona akan segera saya lakukan," balas pak Azam.
Geisha kembali menyimpan ponselnya lalu menatap keenam orang karyawan yang ada di depannya itu.
"Untuk kalian berlima, kalian boleh pulang, ingat, ini adalah kesempatan kalian bekerja di perusahaan ku, jadi melakukan kesalahan lagi," ingat Geisha kepada lima karyawannya itu dengan tegas.
"Baik Nyonya, terima kasih banyak," ucap mereka bersamaan.
Mereka berlima pun pamit pulang, dan hanya Fino yang masih ada terduduk lesu di sofa sambil menundukkan kepalanya.
"Jadi Fino, hukuman apa yang harus kamu terima?" tanya Geisha.
"Ta-tapi Nyonya, meskipun saya setuju bekerja sama dengan Aldi, tapi saya beneran belum melakukan apa-apa! Tolong maafkan saya Nyonya," pinta Fino sambil memohon.
"Aku akan beri keringanan pada mu, tapi dengan satu syarat," ucap Geisha.
"Syarat apa pun itu aku terima Nyonya, asalkan Anda mau memaafkan ku," jawab Fino ketakutan.
"Aku hanya akan memecat mu dari perusahaan ku, tapi kau harus pergi dari kota ini dan jangan berhubungan lagi dengan Aldi, jika tidak, aku tidak yakin membiarkan hidup mu aman," ucap Geisha dengan suara pelan tapi mengancam.
Fino langsung mendongakkan kepalanya melihat Geisha yang tersenyum tersebut. Senyumnya bukanlah senyum manis, tapi di mata Fino senyum itu sangat menyeramkan.
"Kenapa? Tidak mau?" tanya Geisha pelan.
"A-aku mungkin terima saja kalau Anda memecat saya, tapi bisa meninggalkan kota ini," ucap Fino merasa sedih
"Aku lakukan itu karena suatu saat nanti kau akan berhubungan kembali dengan Aldi," ucap Geisha menatap Aldi tajam.
"Sumpah! Aku nggak bakal bergabung lagi dengan Aldi, Nyonya Geisha. Aku sudah tahu sekarang dia orangnya seperti apa," ucap Fino menyesali.
Geisha menatap Fino dengan saksama, apakah Fino masih bisa dipercaya atau tidak.
"Apa kau bisa menjaminnya?" tanya Geisha lagi.
"Benar Nyonya, Saya akan pindah rumah dan mencari pekerjaan di dekat rumah saya aja, saya tidak akan pernah berhubungan lagi dengan Aldi sekalipun Aldi memintanya, andaikan Aldi datang kepada saya, Saya akan menghubungi Anda," ucap Fino penuh harap.
"Kalau begitu, kau hubungi Aldi dan bilang padanya jika kah tidak akan pernah ada hubungan lagi," titah Geisha.
"Ba-baiklah." angguk Fino, ia mengambil ponselnya dan menghubungi Aldi.
Tuuut... Tuuut...
Tuuut... Tuuut...
"Halo Fino, wah akhirnya kau menelpon ku." terdengar suara Aldi yang riang.
"He he he he, iya," Jawab Fino tidak enak.
"Jadi bagaimana? apa kamu sudah berhasil mengambilnya?" tanya Aldi sambil membetulkan tempat duduknya agar nyaman.
"Maaf Aldi, kita tidak bisa melanjutkan kerja sama ini," ucap Fino.
Aldi menekuk alisnya dan terkejut. "Kenapa begitu? Bukannya kita sudah sepakat? Dan jabatan manager IT akan di pegang oleh mu, kenapa sekarang kau tiba-tiba tidak ingin melanjutkan kerja sama kita?" tanya Aldi tak mengerti.
"Ada hal yang tidak bisa ku jelaskan, pokoknya mulai sekarang kita sudah tak punya hubungan apa-apa lagi. Jika bertemu di luar, anggap saja kita tidak kenal," ucap Fino dan langsung memutuskan panggilannya.
"Fino! Fino!" teriak Aldi di seberang sana, ia membanting ponselnya dan merasa frustasi.
Fino menarik nafasnya dan menyimpan kembali ponselnya. "Bagaimana Nyonya, apa Anda sudah percaya?" tanya Fino berharap belas kasihan dari Geisha.
"Baiklah aku percaya padamu untuk kali ini, ganti indentitas mu, dan ganti nomor mu dan pergilah secepatnya, jika kau ingin memberi tahu sesuatu padaku kau hubungi saja nomor teleponku," ucap Geisha serius.
"Terima kasih banyak Nyonya, Saya tidak akan melakukan hal seperti ini lagi, saya janji," ucap Fino membungkukkan badannya.
Geisha menatap Fino datar, lagian pula ponsel Fino juga sudah ia letakkan alat penyadap, dengan begitu ia akan tahu apakah pulang nanti Fino akan menghubungi Aldi lagi atau tidak.
Fino pamit pulang, membawa wanita dan anak itu keluar dari rumah Geisha Mereka pun masuk ke dalam mobil.
Sebuah telepon masuk di ponsel Geisha.
"Nyonya, sudah kami lakukan," ucap Pak Azam
"Bagus, kita hanya menunggu tangkapan ikan besar saja lagi," ucap Geisha tersenyum menatap ke depan.
Pak Azam mengangguk panggilan pun diputuskan.
"Hufff lelah juga. Aku ingin melihat Aldi. Bagaimana kamu sekarang tanpa ada kaki tangan apa kau masih sanggup melawanku?" tanya Geisha tersenyum sinis.
Geisha kembali untuk beristirahat ya masuk ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk itu.
Ia masih tak percaya Jika ia kembali ke masa lalunya untuk mengubah masa depan.
...*********...
Awan berkabut, tiba-tiba saja menjadi gelap. Geisha berlari dalam kegelapan itu. "Di mana aku?" tanya Geisha panik, ia merasa seperti ada di kegelapan yang tak berujung.
"Geisha... Geisha..."
"Siapa!" teriak Geisha melihat sekeliling, ia mencari-cari dari mana suara itu datang.
"Geisha... Ayo kembali." Suara itu terdengar lagi.
......❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️......
