Transmigrasi Masuk Kedalam Novel Apocalypse

Pagi pun mulai datang, semua yang berubah menjadi zombie telah tersadar sejak tadi. Sedangkan yang mendapatkan berkah memiliki kemampuan baru saja tersadar.

" Kenapa aku terikat sperti ini? " ujar pria 1 ketika baru saja tersadar dan mendapatkan dirinya tengah terikat cukup kuat.

" Aku juga, apa sebenarnya yang terjadi? Seingat ku tadi malam ada asap hitam yang masuk kedalam ruangan ku dan tiba-tiba aku sudah tidak mengingat apapun lagi. " sambung pria 2.

Arrggghhh...

Arrrggghhhh...

Suara geraman yang berada tak. jauh dari mereka membuat atensi semua orang langsung tertuju ke segerombolan mayat hidup yang juga terikat.

" Aakkkhhhhh... "

" Apa itu...? "

" Bukankah mereka salah satu dari kita? apa yang terjadi kepada mereka? " tanya seorang wanita paruh baya.

" Iya... Itu adalah teman seruangan dengan ku, mengapa mereka seperti itu? " sahut wanita lainnya.

" Apakah mereka sakit? " tanya polos seorang gadis remaja.

" Entah lah, tapi penampilan mereka cukup mengerikan. " ujar pria 1.

" Komandan... " teriak Dean ketika melihat komandan nya berada tak jauh dari orang-orang yang terlihat aneh itu.

" Diam lah Dean, suara mu membuat mereka semakin marah. " ketus Zion.

Aaarrggghhhh...

Aaarrrggghhhh...

Para zombie berusaha melepaskan diri mereka dan ingin menyerang para daging segar yang ada di hadapan mereka, bahkan terlihat tangan mereka yang terborgol di tarik tarik dengan kuat membuat kulit di bagian itu terkelupas. Namun aneh nya bukan darah berwarna merah yang keluar dari tangan yang terkelupas itu, namun darah berwarna hijau yang kental dan juga berbau busuk.

" Hueeekkk... " salah satu gadis yang waktu itu sempat ingin menggoda Zion tiba-tiba terbangun dan langsung muntah ketika mencium bau yang sangat busuk melintas di indra penciuman nya.

" Bau apa ini, busuk sekali. " omel nya.

Tak hanya gadis itu yang merasakan mual pada perut mereka, ada banyak yang lainnya juga merasakan hal yang sama. Bahkan ada yang berusaha keluar dari sana namun tidak bisa karena masih terikat di sana.

" Komandan.. Tolong lepaskan saya, perut saya sangat mual, " pinta gadis tadi dengan wajah memelas.

" Bagaimana Tania, apakah mereka cukup aman untuk di lepaskan? " tanya Zion meminta pendapat Tania.

" Lepaskan saja, tapi suruh mereka menjauh dari ruangan ini. " ujar Tania.

" Lalu bagaimana dengan para zombie itu Tania? " tanya Zion.

" Akan langsung aku habisi, melepaskan mereka sama saja melepaskan binatang buas. " ujar gadis itu dengan enteng nya.

" Gilaaa... Dasar perempuan gila, segampang itu kau mengatakan mau menghabisi orang-orang itu. " teriak gadis penggoda mencari perhatian.

" Terus kalau tidak di habisi apakah anda ingin menjadi mangsa mereka nona manis? " tanya Tania menyeringai.

Dia tahu kalau gadis penggoda itu hanya ingin menjatuhkan nya dengan membuat citra diri nya buruk di depan semua orang.

" Apa yang Tania katakan benar, apa anda ingin di jadikan makanan mereka nona? " Zion ikut bertanya dengan suara yang dingin.

Gadis penggoda itu langsung terdiam tanpa bisa berkata apa-apa lagi, bahkan orang-orang yang lainnya pun berfikir yang sama dengan Tania. Mereka memang lebih baik di habisi sebelum membuat mereka semua menjadi makanan.

" Eeeh gadis busuk, tutup mulut mu. Apa yang nona itu katakan benar, kalau tidak di habisi mereka semua maka kita semua yang akan di habisi oleh makhluk itu. " bela seorang pria tuan memaki gadis penggoda dengan amarah yang tinggi.

" Dasar rubah genit, dalam kondisi seperti ini masih saja ingin menjatuhkan orang lain. " caci wanita paruh baya 1.

" Kalau dia tidak tega makhluk-makhluk itu di habisi biar kan saja dia disi bersama para makhluk itu. " umpat wanita lainnya.

" Ja.. jangan.. jangan lakukan itu, mengapa kalian semua nya bisa begitu tega hiks hiks hiks... x gadis penggoda itu mengeluarkan air mata buaya nya untuk mencari simpati dari para pria termasuk perhatian Zion.

Namun bukan nya prihatin, semua orang yang masih selamat dari perubahan menjadi zombie malah memandang gadis itu dengan tatapan jijik.

" Sudahlah, tolong bawa semua nya keluar dari sini. " pinta Tania yang entah ditujukan kepada siapa.

Zion yang merasa kalau Tania mulai jengah menghadapi gadis penggoda itu pun mulai mengambil tindakan. Satu per satu orang-orang yang tidak mengalami perubahan menjadi zombie di lepaskan, kecuali satu orang dan itu adalah si gadis penggoda.

" Heiii... mengapa aku tidak di lepaskan? Tolong... lepaskan juga ikatan ku. " teriak nya.

" Untuk apa di lepaskan, bukannya kamu kasihan kepada makhluk-makhluk menjijikan itu. Lebih baik kamu temani saja mereka ke neraka. " kesal pria tua yang sejak tadi sudah sangat membenci gadis itu.

" Jangan tinggalkan aku... huhuhuhu... tolong lepaskan aku.. " tangis gadis itu menghiba.

Namun tak ada satupun yang berniat melepaskan gadis itu, bahkan semua orang satu persatu mulai pergi meninggalkan ruangan tersebut. Kini di sana hanya tersisa dia, Tania dan juga para zombie bau itu.

Tangisan nya semakin menjadi dan dia pun mulai meronta-ronta berusaha melepaskan diri dari ikatan yang ada pada tubuhnya. Namun bukan nya terlepas, dia malah terjatuh dari duduk nya dan membuat dia semakin sulit untuk bergerak.

" Nona maafkan aku, tolong lepas ikatan ku. Aku tidak ingin berada di sini. " pinta gadis itu kepada Tania dengan air mata yang bercucuran.

" Bukannya kamu kasihan kepada mereka semua tadi, ya sudah kamu tetap di sana saja untuk menemani mereka. " ucap Tania dengan enteng nya.

" Tidakkkk.... aku mohon lepaskan aku, tolonngggg... " teriak nya berharap orang-orang yang di luar mau membantu nya.

" Percuma nona, tidak ada yang akan membantu mu. Orang-orang seperti mu ini tidak pantas di berikan kebaikan, sebab anda akan membalas kebaikan itu dengan kejahatan. " bisik Tania.

" Tidakkk, jangn tinggalkan aku disini bersama para makhluk menjijikan ini. " teriak gadis itu dengan air mata yang beruraian.

Namun tangisan dan teriakan gadis itu tidak di perdulikan oleh Tania, bahkan Tania pergi meni gadis itu di ruangan yang berisikan zombie zombie yang baru saja bangkit.

Meskipun terikat, tak lama lagi juga para zombie itu bisa melepaskan diri mereka sendiri dengan terus menerus menarik tangan mereka sampai terputus dan terlepas dari borgol yang mengikat mereka.

Tania sengaja melakukan itu dan membatalkan untuk langsung membunuh para zombie itu, dia akan membiarkan para zombie itu bersenang senang sesaat menikmati daging segar si gadis penggoda. Bahkan Tania telah memasang alat peledak untuk meledakkan para zombie yang ada di sana, sebab bila menembak makhluk itu satu persatu sangat sayang pada peluru yang terbuang sia sia dan juga itu akan sangat melelahkan bagi Tania.

" Tiga... Dua...Satu.. "

Duarrr...

Duarrrr...

Duarrrr..

Suara ledakan yang cukup kuat membuat daerah zona aman sedikit terguncang.

To be continued 🔥🔥🔥