Pembalasan Istri Yang Dianggap Bodoh (Skenario Istri)

Kai kembali ke rumah pribadi miliknya, ia disambut Ayana yang ternyata belum berangkat ke perusahaan. Sepanjang malam Kai memang mengurus masalah di rumah penyekaapan Mona, mencari petunjuk siapa yang membawa Mona namun tak ada hasil.

Melihat akhirnya Kai kembali, Ayana memeluknya. “Ada kabar dari Grace?“

Pria itu balik memeluk istrinya, dia lalu membawa Ayana duduk. Kai membuka sarung tangan hitam kulit dari kedua tangan nya, setelah insiden penyerangan di China Kai selalu membawa persiapan agar gejala penyakit nya tidak kambuh dalam situasi genting.

Seperti semalam, saat ia mendengar kabar jika ada penyerangan Kai menggunakan sarung tangan kulit untuk menjadi penghalang jika ia harus berkelahi dan saling adu jotos dengan seseorang.

“Grace tak bersama Darius, aku sudah ke apartemen yang ditinggali Mona dulu yang kini ditinggali mantan mu itu.“

“Apartemen itu juga sebenarnya sudah jadi asetku, tapi aku belum bicara masalah aset-aset ini pada Darius. Pengacara ku bilang, Darius tidak terima semua aset saat kami berdua menikah semuanya diambil oleh ku.“

“Jangan khawatirkan masalah uang atau aset, semua milikku kini adalah milikmu. Saat kita mendaftar pernikahan, aku sudah mengalihkan seluruh hartaku padamu. Jika suatu hari aku meninggalkan mu, entah itu meninggal atau ada hal yang terjadi diluar kemauan kita... kamu adalah pemegang utama seluruh hartaku.“

“Aku nggak suka kamu ngomong gitu! Lebih baik aku tak mendapatkan apapun darimu, daripada kau meninggalkanku!“ Ayana tiba-tiba saja merasa melow, dia memikirkan saat Ayahnya meninggal dunia setelah menikahkan dia dan Darius karena penyakit kanker. Sementara Ibu kandungnya sendiri, sudah meninggal saat ia duduk di bangku SMA.

Ayana bangun dari duduknya di sofa, lalu berlari ke kamar dengan mata berkaca-kaca. Dia benci memikirkan harus kembali kehilangan seseorang, karena itu lah dia sangat sakit hati dikhianati Darius sebab dia sangat mempercayai mantan suaminya yang adalah satu-satunya keluarga baginya. Bahkan ia menganggap Mona saudari nya, tapi tetap saja dia harus kehilangan teman juga.

“Sayang!“ Kai merasa heran kenapa Ayana tiba-tiba seperti marah padanya namun juga terlihat sedih. Ia mengikuti istrinya ke dalam kamar dan melihat Ayana sedang menangis berdiri di depan jendela besar menatap keluar jendela dengan tatapan sedih.

“Aku mohon, jangan pernah tinggalkan aku.“ Ayana terisak saat Kai memeluk tubuhnya dari belakang.

“Maaf, aku tadi hanya bicara omong kosong. Memangnya aku mau pergi kemana?“

Meski terdengar ada keraguan dalam suara Kai, namun Ayana tak mengatakan apapun. Kai sudah menceritakan beberapa kejadian buruk yang terjadi padanya beberapa tahun ini, akibat penyerangan-penyerangan musuhnya dalam berbisnis.

Dunia bisnis banyak sekali intrik untuk menjatuhkan, terkadang beberapa orang hanya ingin merebut tanpa belas kasih. Seperti orang yang memerintahkan untuk menyerangnya di China, hingga detik ini Kai belum bisa membongkar siapa orang itu.

Kai hanya takut, jika suatu hari terjadi sesuatu lagi kepadanya dan dia tak bisa bertahan setidaknya Ayana tak akan kekurangan uang sepanjang hidupnya. Kai sudah mengalihkan beberapa aset pada Ayana, jika terjadi sesuatu yang sangat buruk padanya bagian Ayana tak bisa dicuri siapapun karena Kai sudah mengesahkan di notaris.

•

•

•

Leoni pergi ke suatu tempat, dimana seseorang menunggunya. Seseorang yang sangat ia sayangi, namun sang Papa malah mengusir orang itu dari rumah karena ketahuan ingin mencelakai Kai. Orang itu adalah ibu kandung Leoni, dia adalah ibu tiri Kai.

Ya, Tuan Felix yakni Ayah Kai sudah menikah dua kali sebelum menikah dengan Ibu kandung Grace. Ibu kandung Kai meninggal saat Kai berumur 7 tahun, lalu Tuan Felix menikah kembali dengan ibu kandung Leoni. Namun, karena ibu kandung Leoni serakah ingin menguasai harta Tuan Felix, suatu waktu ibu kandung Leoni berhasil mencelakai Kai sampai harus dirawat.

Tuan Felix tak tega memenjarakan ibu kandung Leoni, sebab bagaimanapun mantan istrinya itu telah melahirkan satu putri untuknya yaitu Leoni. Tuan Felix akhirnya memaafkan dan tak memenjarakan Ibu kandung Leoni, namun demi keselamatan nyawa Kai akhirnya Tuan Felix menceraikan wanita itu dan mengusir dari rumah.

Setelah bercerai, wanita itu menghilang seolah-olah ditelan bumi dan tidak ada yang tahu keberadaannya. Kemudian, Tuan Felix menikah kembali dengan ibu kandung Grace saat Grace berusia 15 tahun. Waktu itu Kai sendiri sudah berusia 22 tahun, sementara usia Leoni sekitar 12 tahun.

Kini sebelas tahun lamanya, ibu kandung Grace menikah dengan Tuan Kai. Tiba-tiba saja sekitar 3 tahun lalu Leoni didatangi oleh ibu kandungnya dan dihasut serta dikendalikan oleh sang ibu agar Leoni merebut semua kekayaan daripada harta itu jatuh ke tangan Grace yang hanya anak tiri dan adik tiri di dalam keluarga.

Sejak itu lah, dengan segala hasutan sang ibu Leoni berubah menjadi orang yang licik dan serakah. Dia selalu berusaha mengambil hati sang Papa dan kakaknya, namun dia selalu dibayang-bayangi oleh sosok Grace yang ternyata lebih disayangi terutama oleh Kai.

Entah kenapa Kai selalu berusaha menjaga jarak dari Leoni padahal mereka saudara satu Ayah, gadis muda itu bisa merasakan jika Kai seperti memendam suatu hal yang hanya diketahui oleh Kai sendiri.

Pernah terbesit dalam pikiran Leoni, apa kakaknya itu sudah mengetahui tentang ibu kandungnya dan tentang rencana-rencana jahat mereka untuk mengeruk harta agar tidak jatuh ke tangan Grace dan ibunya?

Akan tetapi saat Kai memberikan hadiah-hadiah, lalu tiba-tiba memberikan saham padanya meskipun lebih besar saham milik Grace seketika pikiran Leoni berubah. Jika memang Kai mengetahui rencana jahat dia dan ibu kandungnya, mana mungkin Kai akan baik padanya dan membiarkan ibu kandungnya berkeliaran bebas menilik Kai selalu penuh perhitungan.

Leoni yang kini berusia 23 tahun itu turun dari mobil, ia merasa aman untuk datang menemui ibu kandungnya. Sudah bertahun-tahun mereka bertemu, ia merasa dari pihak Papanya atau Kai tak ada yang menaruh curiga.

“Mah! Aku datang!“

Namun langkah Leoni tertahan saat ia akan membuka pintu kamar tidur sang ibu, ia mendengar suara dessaahan dan erangaan dari dalam kamar.