Love You Geng Leader

Tak lama jayden dan kawan-kawan keluar dari kelas dan menghampiri gerombolan motor yang masih berderu.

salah satu dari mereka maju dan menghampiri jayden, dan seketika wajah jayden menjadi merah padam.

Anisa yang melihatnya menjadi ikut khawatir. Karena sekarang jayden sudah memakai atribut sebagai ketua geng motor. jayden kemudian menaiki motor sport-nya disusun dengan atap dan juga Radit yang juga menaiki motornya masing-masing.

wajah mereka Semua terlihat sangat serius dengan tatapan mata yang tajam dan menyala. seperti akan menghancurkan apa yang ada di hadapannya.

" jayden.. " lirih Anisa

entah kebetulan atau tidak, jayden menoleh ke arah lantai 3 yang di mana kelas Anisa berada. mata mereka bertemu hingga terjeda beberapa detik. seolah Anisa mengisyaratkan bahwa dirinya sangat khawatir. dan entah kenapa jayden tiba-tiba tersenyum, seolah ia mengatakan semua akan baik-baik saja.

" ayo! " perintah jayden.

suara deruman itu makin lama makin tak terdengar lagi.

Anisa menatap sendu saat gerombolan motor sport itu sudah tak terlihat lagi.

" jayden.. jangan bikin istrimu khawatir" lirih Anisa.

" jayden? istri? Maksud lo apa ya?" ucap Dinda yang tiba-tiba berdiri di samping Anisa.

Anisa terlonjak kaget, bahkan sampai sedikit bergeser dari posisinya. sedangkan Dinda menatap Anisa dengan tatapan aneh. kedua tangan Dinda menyilang di depan dada.

" jelasin ke gue, istri apa yang lo maksud? lo istrinya jayden? " tanyanya Seraya menaikkan sebelah alisnya.

tenggorokan Anisa tercekat. Entah kenapa lidahnya terasa kelu. bahkan untuk berpikir jernih saja tak bisa. mata Anisa melirik ke kiri dan ke kanan mencari sebuah alasan. alasan yang cukup masuk akal untuk menutupi rahasianya.

entah kebetulan atau tidak Anisa melihat dari kejauhan celsa keluar dari kelasnya yang berada tepat di samping kelasnya. Ida Cemerlang seketika muncul berlalu Lalang di otaknya.

" istri? kamu salah dengar kali. aku cuman bilang jangan bikin pacar jayden khawatir. aku bicarain tentang celsa, kok" kilah Anisa.

jika Annisa tak menutupi wajahnya dengan cadar, mungkin saja ia akan ketahuan Jika ia berbohong. Untung saja keberuntungan lebih berpihak padanya.

Dinda kini menetap Anisa dengan serius, matanya berkali-kali menatap lekat manik coklat Anisa yang kini juga menatap Dinda.

" Kenapa? kamu curiga sama aku? Emangnya kamu percaya kalau aku istrinya jayden? seorang King Bad Boy di sekolah ini" tambah Anisa.

Dinda menaikkan sebelah alisnya, lalu tiba-tiba kita menghembuskan nafasnya panjang.

" Ya nggak mungkin tipe istri jayden kayak lo. gue yang berusaha menggoda Jayden aja Malah ditolak habis-habisan. apalagi lo yang tertutup kayak gitu" kejar Dinda.

" kamu pernah menggoda jayden? " tanya Anisa.

" yes! Pernah lah, bahkan hampir semua siswa di sini dari adik kelas bahkan kakak kelas terdahulu, mereka semua berusaha mendapatkan hati jayden. ya, walaupun dari sebagian Mereka banyak yang diterima cintanya. Tapi jayden hanya mampu membalas cinta mereka dalam hitungan jam bahkan hitungan menit" jelasnya.

Anisa mengangguk paham. berarti posisi jayden di sekolah ini cukup. ah bahkan cukup. ah, bukan cukup, melainkan sangat tersohor.

" tapi gue kesel banget pas tahu, waktu jayden menerima cintanya celsa, musuh bebuyutan gue dari sekolah menengah pertama. dan yang bikin gue tambah gedeg banget, si celsa sampai bertahan satu bulan menjalani hubungan sama jayden. Gila! Kayaknya jayden sudah menempatkan hatinya buat celsa deh" tebak Dinda dengan sebelah tangan yang memegang dagunya.

mendengar penjelasan Dinda, tiba-tiba seperti ada yang meremas jantungnya dengan. rasanya sakit sekali. ucapan Dinda ada benarnya, pikir Anisa. Gadis itu juga beranggapan jika celsa merupakan pelabuhan cintanya yang terakhir.

" apa aku harus mundur?" lirih Anisa.

" mundur? maksud lo? apa jangan-jangan.." Dinda menyipitkan matanya menatap Anisa dengan curiga.

"eh? kenapa Din?"

" jangan-jangan lo suka sama jayden, ya? " seru Dinda dengan senyum lebarnya.

" is! bisa-bisanya kamu meludah aku suka sama jayden" protes Annisa.

" hem, jangan bohong deh, kelihatan tahu, kalau kamu suka sama jayden. ya, wajar sih. dia itu ketua geng motor. King Bad Boy pula di SMA candrawala. Siapa sih yang nggak terpesona? "

anisa terdiam. ya akhir-akhir ini anisa selalu menatap kagum sosok jayden.. Anisa berseru dalam hatinya. Iya yakin jika saat ini ia telah menaruh hati kepada jayden.

" Dor! "

Anisa dan Dinda pun sampai melompat kaget mendengar suara mengejutkan itu. dua gadis itu kemudian mengolah secara bersamaan, dan di sana berdiri Raden dengan wajah cengisan khas miliknya.

" ih! kamu ngagetin, tauk! kamu udah nggak sayang lagi sama aku?!" tanya dinda dengan wajah yang menahan kesel kepada Raden.

" hehe, maaf, ya. soalnya kalian serius banget. takutnya tiba-tiba berantem" timpakan Radin.

" is! berantem apa, sih? orang kita lagi nyeritain jayden, kok" jawab Dinda. setelah sadar dirinya jayden. Dinda pun membuka mulutnya sendiri dengan kedua tangannya.

" ay.. katanya kamu sudah move on. kok kamu nyeritain mantan Gebetan kamu itu. aku sedih loh, ay" lirih Radin.

tiba-tiba Raden berbalik pergi ke kelas. Mungkin saja dia sedang ngambek karena kekasihnya masih saja membahas jayden.

" loh? kok kamu yang marah sih, Raden! ih! kesel, deh! " tutuk dinda.

Dinda pun menyusul Raden kembali ke kelas. Anisa hanya tersenyum tipis di balik cadarnya. Anisa pikir mereka berdua sangat cocok. Anisa berdoa semoga rajin dan Dinda akan segera mengakhiri hubungan tak halal itu dan segera menjadikannya halal.

Anisa kemudian ikut masuk ke kelas. para siswa dan siswi pun turut kembali ke kelas mengerjakan aktivitasnya yang sempat terjadi akibat kegaduhan geng motor Black Moon.

***

Sementara itu, di suatu tempat yang begitu sepi dari masyarakat. lebih tepatnya, tempat yang sudah menjadi Jalan mereka untuk melakukan aksi balap liar. aksi ini pun sudah ditutup oleh kedua kubu agar tidak ada pihak polisi yang mencurigai kegiatan mereka.

Jayden berdiri di hadapan ketua geng motor serigala hitam. dia adalah Rio. pemuda yang pernah berselisih paham dengan anisa dan jayden saat bertemu di toko buku.

Jayden menyeringai menatap ketua geng motor serigala hitam dengan nyalang.

" elo serius mau ngelawan gue?" tanya jayden.

" lo kira gue suka bercanda? Ayo kita taruhan! Kalau kami menang, gue dan anak-anak akan bawa Anisa ke markas kami! gue akan jadikan Anisa permaisuri gue yang akan terus berada di samping gue!"

Jayden mengeraskan rahangnya, mendengar Rio membicarakan tentang Anisa membuat emosinya kembali mendidih.

" besar juga ya?" sahut jayden dengan senyum menyeringai.

" Ayo kita tanding! kita balapan untuk memutuskan Siapa Yang Pantas berada di samping Anisa!"

Jayden kekeh pelan, menatap Rio dengan remeh.

" nggak tertarik! mending lo cabut daripada gue dan anggota gue akan bikin remuk anggota lo yang lemah!"

" anjing! Gue nggak suka anggota-anggota gue lo Remehin! " ucap Rio.

" marah loh? bisa marah juga?" timpal Jayden.

.

.