Hallo namaku adalah echayanti aku adalah gadis yang begitu menyayangi kekasihku, bahkan aku menabung uang gajihku selama 5 tahun ini hanya untuk membangun cita-cita kami untuk hidup bersama❤️ Aku adalah davin marcos aku sangat benci wanita-wanita yang seperti ulat bulu, bahkan aku paling benci yang namanya cinta🫵
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ekawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
paris
3 hari pun tiba kini Echa akan berangkat ke Paris menggunakan pesawat yang sudah disiapkan oleh andrew
Sebenarnya ia sangat resah, menjadi sekretaris pribadi?? Bagaimana ia akan menjalani hari-harinya jika sudah begini
ia menggerutu kesalahan yang ia lakukan, dengan rasa penyesalan ia sebenarnya masih bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi malam itu
"huuuchhh teman saja belum punya sekarang harus pindah negara lagi" keluhnya karena merasa sangat lelah
"tuan Andrew,,,, heiii sinii!!" pangilnya membuat Andrew menghampiri Echa
"iya nona" jawabnya
"tuan, bagaimana dengan paspor dan visa kerjaku, aku pasti tidak akan bisa berangkat keparis.. Kan visa kerjaku 2 tahun di negara ini?" tanya Echa dengan berbisik
"tenang saja nona, saya sudah mengurus semuanya.. Ini paspor baru anda dan ini visa kerja anda diparis selama 3 tahun kedepan" jelasnya
Andrew menyerahkan paspor dan visa itu ketangan Echa dan setelah ia mengeceknya benar saja semua sudah berubah seperti apa yang asisten bossnya katakan
Davin yang melihat Echa berbisik-bisik sangat penasaran apa sebenarnya yang mereka bicarakan
"nona Echa hanya menanyakan paspor miliknya tuan!" jelas Andrew yang mengerti tatapan tuan mudanya
"siapa yang peduli dengan apa yang kalian bicarakan!" ketusnya
"tapi anda sangat penasaran" batin Andrew yang tidak berani mengatakannya
Davin melihat kearah gadis yang saat ini memegangi koper miliknya, pandangan mereka bertemu membuat mereka saling tatap
"eeehhhmm" echa memalingkan wajahnya kesamping membuat Davin tidak percaya
Gadis itu selalu berhasil membuat Davin merasa kesal
Andrew yang melihat Echa dan Davin seperti tom and Jerry hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala
"tuan nyonya Eli menelepon" Andre menyerahkan ponselnya dan benar saja nama sang nenek tertera disana
Davin menekan tombol hijau "hallo nek?" jawabnya
"vin, nenek sudah berangkat duluan.! nenek menumpang pesawat internasional, kamu berangkat dengan Andrew saja!" Elisabet sebenarnya sudah tahu jika cucunya saat ini sedang bersama echa
Ia tidak ingin echa mengetahui jika Davin adalah cucunya, jika echa mengetahui identitasnya maka gadis itu pasti akan merasa sungkan
"baiklah nek" davin lalu mematikan telepon
"Andrew ajak gadis itu naik pesawat pribadi!"
"tapi bagaimana dengan nona Eli tuan?" jawabnya Andrew sedikit khawatir jika nona Eli tahu Davin membawa seorang wanita pasti nyonya Eli akan menanyakan banyak hal
"tidak perlu khawatir, nenek sudah berangkat lebih dulu" jawabnya lalu ia pergi keluar
Sebenarnya rencana Davin sebelumnya Echa yang akan pergi mengunakan pesawat internasional tapi sekarang mereka merubah rencana karena nenek Eli sudah pergi
"sebenarnya apa yang mereka rencanakan?" batin Echa dengan wajah was-was
"kenapa kau melihatku seperti itu?!" kata Davin ketus
"tidak ada!" ketusnya balik
"lama-lama dekat dengan gadis ini membuat darah tinggiku kambuh!" imbuhnya kembali, Echa sebenarnya mendengar perkataan davin tapi ia bodo amat karena tidak mau berdebat
sesampainya dibandara Echa langsung menuju pesawat ia sangat kagum dengan jet pribadi milik Davin
"olang kaya mah apa-apa serba mewah" batinya lalu ia masuk dibimbing oleh salah satu pramugara yang memang ditugaskan khusus oleh Davin
jet pribadi Davin dilengkapi dengan kursi mewah yang luas, area tidur, kamar mandi dengan perlengkapan lengkap, dan ruang rapat yang nyaman.
"waahh itung-itung numpang hidup gratis xixixii" batinya cekikikan
Davin yang melihat Echa tersenyum-senyum menampakan senyum devilnya
"dia pasti sedang memuji kekayaanku!" batin davin dengan pedenya
"Tuan pesawat akan lepas landas" kata pramugara yang pertugas dan diangguki oleh Davin
Selama didalam perjalanan Echa tertidur sangat nyenyak mungkin karena ia merasa sangat nyaman berada di sofa yang sangat luas seperti tempat tidur
Karena tubuhnya yang mungil ia dengan bebas berbaring
"kenapa aku membawa gadis itu ikut denganku?" batin Davin yang saat ini melihat kearah Echa
entah apa yang ia pikirkan ia juga tidak mengerti, tapi yang ia tahu saat melihat gadis itu menatapnya membuat jantungnya berdetak lebih cet
Ia kembali mengingat saat tidur dengan gadis itu tanpa ia sadari jika Davin sudah memeluk Echa semalaman entah kenapa rasanya begitu nyaman
sesampainya diparis sudah ada beberapa bodyguard yang menjemput Davin. Deretan mobil mewah hitam itu membuat Echa semakin penasaran
sebenarnya seperapa kaya pria yang saat ini berjalan didepannya itu
Dibandara tidak sedikit orang yang melihat kearah Davin, mereka bahkan saat memuji Davin terang-terangan
para kaum hawa begitu memuji ketampanan pria yang saat ini menginjak umur 29 tahun itu
Ada yang memotret bahkan minta tandatangan membuat Echa berpikir jika Davin mungkin adalah artis bollywood
"masak iya sih, tapi kok aku tidak pernah melihatnya difilm manapun ya" batin echa lagi dan lagi
tidak ada yang menyadari kedatangan gadis itu, karena Echa benar-benar menjaga jarak, ia tidak ingin kehadirannya akan mengemparkan orang-orang nantinya
Mengingat bossnya itu merupakan orang yang sangat disegani orang-orang Echa juga harus tau diri
"nona Echa tertinggal jauh tuan" bisik Andrew dan berhasil membuat Davin menghentikan langkahnya
Saat ia menengok benar saja jika saat ini Echa tertinggal jauh. Bahkan gadis itu sibuk dengan 2 koper yang ada ditangannya
"cckk gadis bodoh itu, kenapa dia tidak menyerahkan kopernya kepada para bodyguard?" tanya Davin jengah
"sudah tuan, tapi gadis kecil itu menolak!" jawab salah satunya
Davin menghentikan langkahnya ia berbalik dan berhenti didepan Echa
"ke..kenapa tuan?" tanya Echa berbata dan melihat kiri dan kanan
"berikan kopernya!"
"hahh tidak usah tuan!" tolaknya membuat Davin menatapnya tajam
"saya tidak menerima penolakan!" jawabnya dengan suara yang ditekan
tidak ingin membuat masalah dengan pria pemaksa itu Echa akhirnya menyerahkan kopernya
Davin menyeret koper membuat semua orang terdengun dengan apa yang Davin lakukan barusan tanpa disadari ada 1 orang yang memotret kejadian itu dan mengirimnya pada seseorang
tidak ada yang berani berkata apa-apa mereka hanya diam dan mengikuti langkah Davin
Saat mereka sampai tepat didepan deretan mobil hitam mewah itu salah satu bodyguard menghampiri davin
Dengan pergerakan yang cepat ia mengambil koper Echa dan menaruhnya dibagasi
Sedangkan bodyguard yang lainya membukakan pintu mobil yang berada tepat disebelah Davin
deretan mobil itu menuju kesalahan satu mansion besar yang ada dikota paris
Saat memasuki area mension batin Echa menangis melihat bangunan kokoh super mewah dan gagah bak istana itu
"aku tau dia kaya, tapi aku tidak tahu jika pria ini memang kayanya kebangetan,,, tuhann kenapa kau menitipkan semua rezeki pada pria sombong ini!" umpatnya melihat kearah Davin
"berhenti mengumpatku!" perkataan Davin membuat Echa terkejut
"a..aku mana berani!!!" bohongnya dan mengalihkan pandangannya kelain tempat
saat mereka tiba, banyak pelayan yang berdatangan menyapa kedatangan Davin
"aku kira CEO kaya dan Mansion itu hanya ada dinovel novel semata, ternyata memang ada didunia nyata" iya sangat tercengang dengan pemandangan itu
setelah Davin masuk, echa masih setia berdiri diluar, ia tidak ikut masuk karena ia pikir jika Andrew akan mengantarnya keapartemen seperti saat di Newzeland
"dimana gadis itu?!" tanya David yang tidak melihat Echa dibelakangnya kepada sang asisten
"nona masih menunggu diluar tuan!" jelasnya membuat Davin menghela nafasnya untuk kesekian kalinya
David akhirnya pergi untuk menjemput gadis mungil yang masih setia memandangi Mansion dari luar
"masuk!!"
"tuan, saya disini saja menunggu tuan Andrew yang akan mengantar saya ke apartemen" jelasnya
"siapa yang bilang kamu akan tinggal diapartmen. Mulai hari ini kamu tinggal disini!"
"APAAAAA!!!" lagi-lagi Echa terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Davin