TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 10
Kemudian Mereka berdua pun mendekati segerombolan orang itu perlahan sambil diikuti Tara dibelakang mereka yang masih sibuk dengan ponselnya sendiri.
"Ada apaan sih kok rame banget yah..." Ucap Rens.
"Iya ada apa yah.....kita ke sana aja.." ajak Mia.
"Kalian duluan aja ntar aku nyusul....." tolak Tara sembari menerima panggilan di ponselnya.
"hmm...yasudah!! ayo Mia " kesal Rens, karna Tara lebih memilih menerima panggilan di ponselnya.
"yuk....." Mia menarik tangan Rens.
Saat melewati sekumpulan orang-orang itu sampailah mereka pas didepan gerbang, didepan sumber dari kegaduhan itu. Betapa terkejutnya Rens melihat sosok yang sangat tidak asing baginya.
Sosok itu tidak lain adalah Nathan. Rens tidak percaya Nathan berada di kampusnya dan untuk apa pikirnya. "Ya tuhan....untuk apa lagi tuh orang datang kesini, sebaiknya aku pergi dari sini dan pura pura tidak mengenalnya saja...!!" gumam Rens.
"Mi Tar ....aku duluan ke kamar kecil udah gak tahan nih" Rens beralasan agar bisa pergi dari situ.
"Eh Rens kamu mau kemana...." tanya Tara.
"kau mau kemana...tuh lihat ternyata ada presdir Nathan disini!!" ucap Mia sembari menunjuk kearah Nathan.
"Aku pergi dulu guys...bye" Rens berucap pelan dan menyusup pelan ingin keluar dari keramaian tersebut.
***
Seketika angin dengan hebatnya berhembus, menerbangkan dedaunan dan mengacak sedikit rambut Nathan.
Nathan membuka kaca matanya sedikit kebawah perlahan. Matanya menyapu segerombolan orang-orang yang menatapnya itu satu persatu dari ujung.
Seketika pandangannya berhenti saat melihat sosok yang menjadi tujuannya datang ke sana. Sosok itu sedang berdiri bersama satu wanita dan satu pria disampingnya, membuat seorang Nathan menjadi geram.
Nathan sedikit menaikkan alis kirinya saat melihat Rens sedang mengendap-endap mencoba kabur dari pandangannya.
"hahaha....mau kabur yah" gumam Nathan tersenyum licik.
"Renesmee.....ayo kita pulang!! kamu tega membiarkanku menunggu mu disini" Nathan menyebut nama Rens yang membuat ia terkejut.
"Eh....maaf tuan apa anda sedang memanggil saya hehehe" Jawab Rens sembari menoleh dengan raut wajah polos seolah olah tidak mengenal Nathan.
Nathan tersenyum, dirinya menahan tawa melihat tingkah Rens yang pura-pura tidak mengenalnya.
"Iyalah sayang, aku sedang memanggilmu!! siapa lagi disini yang memiliki nama seindah dirimu" Nathan menggoda Rens lagi.
Mia dan Tara terkejut begitu pun semua orang, semua pandangan tertuju pada Rens.
"Rens apa kau mengenalnya? kenapa dia memanggilmu dengan sebutan sayang?" tanya Tara tak percaya.
"hmm....aku-aku" jawab Rens gugup
"Iya Rens kamu kok ngga pernah cerita tentang presdir Nathan padaku? kau mengenalnya dari mana?" Mia bertanya dengan wajah terkejutnya.
".....dan kamu harus tau, aku dengar-dengar cerita dari orang orang katanya sifat presdir Nathan berbeda jauh dari tampangnya yang bagaikan seperti bidadara surga" lanjut Mia dengan suara pelan sambil berbisik ditelinga Rens.
"hhehehe.....guys nanti aku jelasin ke kalian tapi ngga sekarang, aku pergi dulu yah" Rens mencoba menenangkan Mia dan Tara.
"Tunggu.....Rens kamu mau kemana? apa tidak bahaya pergi bersamanya" Tara menahan tangan Rens, dirinya sangat cemas.
"Tidak apa-apa Tar, dia gak akan nyakitin aku kok percaya deh" Rens tersenyum pada Tara dan membalas memegang kedua tangan Tara.
Nathan yang melihat pemandangan yang sangat-sangat membuat nya geram itu hanya tersenyum kecil menahan amarah.
Hatinya serasa mendidih, tenggorokkannya mengering, Jantungnya berdegup kencang,seakan akan ada yang akan meledak dalam tubuhnya itu.
Nathan pun menghampiri Rens lalu menggandeng tangan Rens dengan erat.
"Tenang saja....aku ngga mungkin dong mau nyakitin calon istriku sendiri...." Ucap Nathan tersenyum licik kearah Tara lalu melepaskan gandengan Tara pada Rens.
Kini mata Nathan dan Tara beradu satu sama lain, seperti ada petir-petir yang menyambar keluar dari mata mereka berdua.
Tara,Mia, maupun orang-orang yang ada disana sangat terkejut oleh pengakuan dari Nathan, yang menyatakan Rens adalah Calon istrinya.
"Apa kau bilang......" Tara tidak percaya.
"...Rens apa benar yang dia bilang?" Lanjutnya bertanya melihat kearah Rens.
"hmm...." Rens masih diam tidak bisa menjawab.
"Aku kan sudah bilang dia adalah calon istriku....benar kan sayang!!" Nathan mengulang perkataannya tadi dan langsung mengecup kening Rens dengan sangat romantis.
Rens terkejut melihat sikap Nathan yang sedari tadi berbicara padanya dengan sangat romantis, dan sekarang Nathan malah Mengecup keningnya.
Wajah Rens seketika memerah merona,tubuhnya seakan akan membeku tidak bisa bergerak. Dia sangat-sangat tak percaya Nathan bisa bersikap seperti itu.
Buggh.
Tara memukul wajah Nathan, membuat Nathan sedikit tersungkur. Nathan hanya tersenyum kecil saja menerima pukulan dari Tara.
"Lepaskan tangan kotormu itu padanya...." Tara berucap pedas pada Nathan.
"Hahah......menurutmu kau siapa berani memukulku" Nathan mengelap sedikit darah yang ada dipinggir bibirnya.
"Tara.....apa yang kamu lakukan" teriak Rens saat melihat Tara memukul Nathan.
Buggh.
Nathan melayang kan balik tinjuan nya pada wajah tampan Tara, membuat hidung Tara mengeluarkan darah.
"Yaaa......Tara Nathan berhenti!! kalian apa apaan sih kaya anak kecil aja" teriak Rens melerai.
"Tara lepas.....Nathan kamu juga lepas" mendorong Nathan dan Tara yang masih menatap tajam satu sama lain.
"Rens sebaiknya kamu bawa Nathan pergi dari sini....biar Tara aku yang urus" ucap Mia memegang pundak Rens.
Rens menghampiri Nathan dan membantunya masuk kedalam mobil. Saat akan masuk kedalam mobil tiba-tiba Tara mengejar dan menghampiri Rens.9
"Rens....tetaplah disini" ucap Tara menggeleng mengisyaratkan agar Rens tidak pergi bersama Nathan.
"Aku akan jelaskan nanti pada kalian....maafkan aku Tar" jawab Rens sembari masuk kedalam mobil.
***
Diperjalanan didalam mobil Rens masih enggan untuk melihat kearah Nathan, dia lebih memilih untuk melihat kearah luar jendela.
Nathan hanya diam sambil mengemudi mobilnya, dia masih mengingat tentang perkelahiannya tadi dengan Tara.
Sungguh menjengkelkan pikirnya, bagaimana bisa seorang Nathan menerima pukulan begitu saja hanya karna seorang wanita.
Sesekali dia melirik kearah Renesmee lalu tersenyum, bangga bagi dirinya sudah membawa Renesmee dari hadapan Tara.
Sampai akhirnya keheningan itu dipecahkan, saat Nathan memulai membuka pembicaraan dan bertanya sesuatu yang sangat membuatnya penasaran sedari tadi.
"Kenapa kau hanya diam saja...." Tanya Nathan yang masih fokus melihat ke jalanan.
"Eh....maaf tuan, tapi tidak ada yang ingin saya bicarakan pada anda" jawab Renesmee dengan melihat kearah Nathan, nada bicaranya sangat pelan namun bagi Nathan itu sedikit ketus.
"Kenapa nada bicaramu begitu? apa kau marah?" tanya Nathan santai dan menoleh melirik Renesmee yang menatapnya dingin.
"hmm...." Renesmee terkejut saat mata Nathan dan matanya bertemu saling menatap. Jantungnya mulai berdegup dengan kencang segera dia memalingkan wajahnya dan memegang dadanya itu.
"Ya tuhan.....aku hampir mati rasanya jika dia terus menatapku seperti itu" gumam Renesmee gugup.
"ternyata benar....kau marah aku sudah memukul pacarmu itu kan" tanya Nathan lagi sedikit kesal.
"Apa....dia bukan pacarku" mendengar perkataan Nathan sontak membuat Renesmee menoleh dan sedikit berteriak pada Nathan.
"hahaha......aku bertanya santai kenapa kau malah berteriak" Nathan tertawa melihat tingkah Renesmee, Sungguh menggemaskan.
"Eh...Maaf tuan" Renesmee menunduk malu wajahnya memerah.
".....aku hanya marah karna kalian berkelahi didepan umum, sangat membuatku malu" lanjut Rens menjawab.
"hmm.....baiklah, aku minta maaf sudah membuatmu malu" Nathan meminta maaf pada Renesmee, membuat Rens sangat terkejut.
"Benarkah ini, dia meminta maaf padaku secara langsung?" gumam Rens tak percaya.
TBC.
Note : Jangan lupa like ya🌹🌹
Nathan (abduction)