Renata Alexandra Gottardo

Setelah lama perjalanan Dominic dan Bella pun Sampai di kediaman milik keluarga Sinatra.Dominic dan Bella pun turun dari mobil.

“ Dominic, ini kediaman milik keluarga mu..?”.

“ Iya, Bella. Ini kediaman milik keluarga ku,”ucap Dominic lagi.

“Mari, kita masuk Bella..?”.

“ Ya, Dominic,”

Mereka berdua pun masuk ke dalam kediaman. “ Ting “ Tong”. Suara Bell kediaman pun menggema Sampai di kediaman.

Ronald yang mendengar suara bell pun memutuskan untuk turun ke bawah.

Kepala pelayan yang mendengar suara bell kediaman pun langsung membuka pintu kediaman. Dan berdiri sepasang kekasih.

“ Tuan muda Dominic dan suara kepala pelayan terhenti.

Dominic yang merasa heran dengan kepala kepala pelayannya pun langsung menjelaskan.

“ Bi Jum ini wanita yang berdiri di sampingku ini adalah calon istri ku namanya Bella,”

“ Selamat datang di kediaman keluarga Sinatra nona bella,” ucap kepala pelayan kepada Bella.

“ Terimakasih, Bi Jum ,” ucap Bella.

“ Siapa, yang datang bi Jum ..?”. Tanya Ronald yang baru saja turun.

“ Tuan muda Dominic sudah pulang tuan bersama calon istrinya nona Bella,”

“ Dominic,kamu sudah sembuh nak..?”. Tanya Ronald kepada putranya.

Dominic tidak menjawab langsung menyambar sang papa dengan sebuah pelukan. Ronald yang mendapatkan sebuah pelukan dari sang anak pun tersentak.

“ Dominic, ada apa putraku..?”.

“ Aku, rindu dengan papa,”

“ Dom, kapanpun dan dimanapun kamu merindukan papa datang lah kemari kediaman ini juga rumahmu dom..”

“ Baiklah, pa,”

“ Oh, ya pa aku pulang ingin mengajak ayah ke rumah keluarga dari Bella untuk membicarakan pernikahan kami..?”.

“ Apa, tidak terlalu cepat dom..?”.

“ Tidak, ayah lebih cepat lebih baik,”

“ Baiklah , ayah akan ganti baju sebentar di kamar..?”.

“ Baik, ayah,” ucap Dominic.

Sementara Ronald pun masuk ke dalam kamarnya dan segera berganti baju. Namun terdesir rasa bersalah kepada Renata. “ Renata, sayangku maafkan kesalahan Dominic dan rasa pengecut ku.karena tidak bisa menepati janji kami berdua untuk menikahi mu sayang,” ucap dominic kepada foto wallpaper Renata di layar ponselnya.

Setelah mengganti bajunya dengan menggunakan kemeja hitam. Ronald pun turun dan bergabung dengan putra dan calon menantunya.

“ Dom, ayah sudah siap mari kita pergi..?”.

“ Baik, ayah,”

Ronald dan putranya serta calon menantunya pun mulai berangkat dengan naik mobil.

“ Dominic, kamu dan Bella duduk di jok bagian belakang saja.biar papa dan Carlos duduk di jok bagian depan,”

“ Iya, pa ,” ucapnya.

Setelah mereka semua sudah masuk ke dalam mobil pun berjalan ke arah yang sedang mereka tuju.

Selama perjalan Ronald merasa bersalah kepada Renata karena mereka tidak menepati janji mereka.

Setelah lama perjalan mereka pun sampai di kediaman milik keluarga Sucipto.

“ Tin” Tin” Tin “Tin”.

Suara mobil milik Ronald menggema sampai di kediaman.

“ Suara, mobil siapa yang datang kemari..?”. Tanya, Yulia ibu dari Bella.

“ Bi, coba lihat siapa yang datang malam malam begini..?”.

“ Baik, nyonya,” ucap kepala pelayan.

Kepala pelayan pun langsung membuka siapa tamu yang datang ke kediaman mereka malam ini.

Kepala pelayan pun segera membuka pintu kediaman dan terlihat tiga laki laki dan satu perempuan.

“ Nona Bella anda sudah pulang dan siapa laki laki yang lainya..?”.

“ Bi, laki laki yang di sampingku adalah calon suamiku. Mereka datang ke keluarga ini untuk melamar ku,” ucap Bella lagi.

“ Bella, sayang kamu sudah pulang sayang,” ucap sang ibu yang baru saja turun.

“ Ibu”, ucapnya.

“ Pak, Ronald dan pak dominic ada apa gerangan anda datang..?”.

“ Saya, sebagai ayah dari Dominic datang kemari ingin menyampaikan kepada kalian berdua. Kalau anak saya Dominic ingin menikahi putri anda Bella..?”

“ Menikahi putri ku,” ucap Bastian yang baru saja turun.

“ Iya, benar pak Bastian,”

“ Bi tolong, siapkan minuman dan makanan untuk para tamu..?”.

“ Baik, nyonya Yulia,”

Bastian pun duduk di samping sang istri. “ Namun pak Dominic bukankah itu terlalu cepat. Mengingat anda baru saja sembuh,”

“ Saya, bersungguh sungguh mencintai putri anda tuan Bastian..?”.

“ Saya dan istri saya tidak memaksa kehendak putri kami saya sebagai orang tua dan akan memberikan dukungan kepada putri kami,”

Tidak lama kepala pelayan pun kembali.dengan membawa nampan berisikan beberapa gelas teh dan cemilan.

“ Nyonya, silahkan minuman dan cemilannya,” ucap kepala pelayan.

“ Terimakasih,Bi,”

“ Sama sama nyonya kalau begitu saya permisi.” Ucap kepala pelayan lagi.

“ Pak Ronald dan pak Dominic silahkan diminum tehnya tuan,”

“ Iya, terimakasih tuan Bastian ,” ucap Ronald lagi.

“ Bella, sayang papa mau tanya. Apa kamu mencintai tuan Dominic sayang..?”.

“ Iya, pa karena itu Bella menyetujui pernikahan ini,”

“ Baiklah, karena kedua keluarga menyetujui pernikahan keduanya.besok akan kamu siapkan pernikahan untuk keduanya.

“ Baik, terimakasih tuan Bastian,”

“ Sama sama tuan ronald,”

“ Kalau begitu kami permisi pamit pulang,”

“ Baik, semoga perjalanan kalian selamat sampai tujuan,”

“ Pasti tuan Bastian,”

Setelah itu Bastian pun meninggalkan keluarga Bastian lain Ronald yang masih dihantui rasa bersalah kepada Renata. lain pula dengan Dominic yang hatinya saat ini sedang diliputi rasa kebahagiaan.

“ Bella, sayang saya pulang ya. Sampai jumpa besok ,”

“ Iya, mas”, ucap Bella yang mulai mengubah panggilan untuk dominic.

Dominic yang mendengarnya merasa senang.

Malam ini Renata baru saja sampai di keluarga nya. “ Ting “ Tong “ Ting”Tong”.

Bi Mina yang mendengar suara Bell mansion pun segera membuka pintu. Dan berdirilah wanita muda siapa lagi kalau bukan Renata.

“ Nona Renata, kapan anda sampai Nona muda,” ucap kepala pelayan yang merasa bahagia karena nona mudanya sudah kembali pulang.

Renata tidak menjawab dan langsung memeluk bi Mina “ aku ,baru sampai malam ini Bi Mina apa kabar bi..?”.

“ Saya, baik baik saja nona Renata,” ucap kepala pelayan.

“ Syukurlah, bi Renata senang mendengarnya.

“ Iya, Nona,”

“ Ngomong ngomong,dimana Anggota yang lain ya..?”. Tanya Renata yang tidak melihat anggota keluarga nya yang lain.

Sedangkan di kamar milik Ronald mereka sibuk membahas mengenai undangan dari pernikahan Dominic Toretto Sinatra dengan Bella Adi Sucipto.

“ Pa, bagaimana ini aku nggak mau putri ku syok saat mendengar berita pernikahan dari Dominic dengan Bella. Terlebih lagi Bella adalah sahabat renata sendiri..?”

“ Papa, juga bingung. Charles bagaimana reaksi Renata mengenai pernikahan mereka berdua, dan yang ayah dengar Dominic sebelumnya, mengalami kecelakaan mobil dan sekarang dia hilang ingatan namun yang dia tidak ingat adalah Renata..?”.

“ Kasihannya cucuku Renata,” ucap Calvin dengan perasan sedih.

Sedangkan renata tidak sengaja mendengarkan pembicaraan anggota keluarga nya. Mengenai Dominic dan Bella. Pun tersentak.

“ Tega, kamu Bella. Tidak memberitahukan diriku mengenai soal Dominic dan apa yang telah terjadi pada Dominic selama ini. Dan kau menikahi laki laki yang sudah aku buka hati ku untuk mencintai dia namun pengkhianatan yang aku dapatkan,” ucap Bella dan langsung berlalu masuk ke dalam kamarnya.

Tidak lama Calvin dan yang lainnya turun.

“ Bi, apa ada tamu yang datang..?”.

“ Tidak, ada nyonya namun nona Renata sudah pulang nyonya,”

“ Apa!!!. Renata Sudah pulang tanya charles lagi.

“ Iya, tuan tadi kalau tidak salah saya nampak nona Renata mau menemani kalian,tapi hanya berdiri di depan pintu di ruangan tuan calvin,” ucap kepala pelayan.

“ Deg, Calvin tersentak dan langsung lari ke kamar Renata. Dan benar Renata mengurungkan dirinya di kamar.

“ Renata, buka pintunya sayang. Renata!!.,”

“ Charles, bagaimana ini sepertinya Renata mendengar percakapan kita tadi di kamar papa sepertinya..?”.

“ Renata, putri papa sayang. Buka pintunya nak.!!.

Karena tidak dapat balasan dari Renata Charles pun mendobrak pintu kamarnya Renata. “ Bugh!!!.

Dan mendapati renata dalam keadaan tangan yang berlumuran darah dan darah itu sangat deras dan terus mengalir.

“ Renata!!!!!. Ucap charles yang hatinya terasa tercekat mendapati kondisi sang anak yang sangat kacau.

“ Ayah, maaf aku tidak memberitahukan kepulangan ku hari ini..?”.

“ Bugh, Renata pun jatuh pingsan.

“ Renata, bangun sayang Renata bangun. Charles menggoyang goyangkan bahu sang anak namun nihil.

“ Charles, cepat bawa Renata ke rumah sakit,”

“ Iya, pa ,” ucap Charles lagi.

Charles dan anggota yang lain pun langsung pergi ke rumah sakit.

“ Tuan, nona Renata kenapa tuan..?”.

“ Dia, sakit bi,”

“ Bi, tolong jaga kediaman selama saya dan keluarga saya tidak di kediaman,”

“ Baik, tuan,”

“ Carlos!!!!. Iya tuan ucapnya.

“ Tolong, bawa mobil sekarang!!!.

“ Baik ,tuan,”

Mereka pun langsung pergi ke rumah sakit dan setelah menempuh perjalan selama 30 menit mereka sampai di rumah sakit.

“ Dokter, tolong anak saya..?”.

“ Baik, anda tolong tenang dulu pak..?”

Dokter tersebut langsung melaksanakan pekerjaan nya.

Tidak lama Renata di pindahkan ruang inap di ruangan VIP.

“ dokter, bagaimana keadaan putriku..?”.

“ Sepertinya, putri tuan hanya syok tuan namun itu bisa mempengaruhi kesehatan nya tuan. Lebih baik jangan memberatkan pikirannya tuan kalau begitu saya permisi tuan.”

Charles, dan anggota keluarga yang lain pun. Langsung masuk ke dalam ruangan inap milik Renata. Dan mendapati renata masih belum siuman.

“ Putriku, Bagun sayang. Apa kamu mau meninggalkan papa nak,” ucap Charles dengan memegang dan membelai tangan sang anak.

“ Pa, apa kita tetap datang ke acara pernikahan Dominic atau kita lupakan saja..?”

“ Itu, nggak penting yang penting adalah kesehatan cucuku.”

Tidak lama tangan Renata pun bergerak. “Pa, tangan Renata Bergerak pa..?”

“ Renata, kamu dengar ayah sayang..?”

“ papa, ucap Renata dengan berderai air mata.

Charles langsung memeluk putrinya yang paling dia sayangi. “Tenang,sayang ada papa disini dan akan selalu ada untukmu nak,” ucap Charles sambil mengecup kening sang putri.

“ Pa, Renata ingin pulang,”

“ Baiklah, papa akan bicarakan hal ini dengan dokter sayang,”

Tidak lama charles pun meninggalkan sang putri dengan anggota keluarga nya yang lain.

“ Dokter putri ku sudah siuman. Dan dia ingin pulang..?”.

“ Baik, mari saya periksa kesehatan putri tuan,”

“ Mari, dokter,”

“ Renata, sayang bagaimana keadaanmu sayang..?”.

“ Renata, nggak apa apa kek Renata baik baik saja fisik nya nggak sakit tapi di sini di hati Renata yang sakit kek,”

Sedangkan caviera terus mengelus elus kepala sang anak dengan penuh kasih sayang.

“ Kakek, dan ayah, ibu dan nenek pergi saja ke pernikahan dari mereka berdua. Renata tidak akan pergi,”

“ Baiklah, sayang,”

Tidak lama dokter pun masuk dengan charles.

“ Nona Renata, bagaimana keadaanmu. Apa ada bagian tubuhmu yang sakit..?”.

“ Tidak, ada dokter. Apa saya sudah boleh pulang,”

“ Baiklah, saya akan cek kesehatan anda sebentar. “ Baik, kesehatan anda sudah stabil namun, jangan sampai terlalu terbebani oleh pikiran yang berat. Anda mengerti kan nona Renata,” ucap dokter itu dengan wajah tersenyum.

“ Saya, mengerti dokter,”

Setelah itu dokter itu pun meninggalkan renata. Dengan anggota keluarganya yang lain.

“ Renata, mari kita pulang sayang. Papa akan membayar administrasi kamu dulu..?”.

“ Iya, pa,” ucap Renata lagi.

“ Renata, sayang mari, mama bantu sayang,” ucap sang ibu.

Setelah itu Renata pun turun dari ranjangnya, dan pergi meninggalkan ruangan rumah sakit.

“ Renata, papa sudah membayar uang administrasi kamu sayang. Sekarang mari kita pulang..?”.

“ Iya, ayah,”

Mereka pun meninggalkan perkarangan rumah sakit dan segera menuju kediaman mereka. Setelah sampai Renata pun turun di bantu oleh sang ibu caviera.

“ Sayang, hati hati bugh,”

“ Hati Hati Renata sayang,” ucap Ronald yang memapah tubuh Renata.

“ Om, kenapa kemari. Lebih baik om menjauh dari ku sekarang!!!.

“ Om , tidak bisa jauh dari mu sayang,”

“ Renata, tidak percaya lagi mau sama om atau pun putra om dan calon menantu om itu,”

“ Aku, tidak ingin melihat wajah om lagi, lebih baik om menjauh dari hidup Renata untuk selamanya,”

“ Dan, iya om selamat sebentar lagi akan mendapatkan calon menantu baru,” ucap Renata dan berlalu dari hadapan Ronald.

Ronald yang mendengar perkataan Renata hatinya terasa sakit seperti pisau yang menancap di jantungnya.

“ Caviera, kamu antar Renata kekamarnya papa mau bicara sama om Ronald sebentar..?”.

“ Baik ayah ,”

“ Robert, lebih baik untuk sementara ini kamu menjauh dari Renata. dia masih belum bisa menerima semua yang terjadi..?”.

“ Aku, paham Calvin ini salahku. Tidak memberitahukan kepada Renata tentang hal ini,”

“ Dan ,pulang lah Ronald besok adalah hari yang bahagia bagi putramu. Aku , istriku dan anak menantuku akan datang ke acara pernikahan putramu besok,”

“ Baiklah, Calvin aku permisi pamit,”

“ Baiklah,” ucap calvin lagi.