NovelToon NovelToon
[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Time Travel / Konflik etika / Dendam Kesumat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: medusa

(Cerita dewasa🌶️)

Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....

Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....

Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 15¹

...Sebulan berlalu. Surat pengunduran diri Silvia ditolak mentah-mentah oleh Antonio, membuatnya terpaksa bertahan di sana. Namun, kini sikap dingin Silvia menjadi tembok pembatas di antara mereka....

"Silvia, ke ruanganku sekarang," perintah Antonio melalui telepon, lalu menutupnya begitu saja.

Ceklek.

...Pintu ruangan terbuka perlahan, dan Silvia melangkah masuk. Di tangannya tergenggam beberapa berkas, langkahnya terarah menuju meja kerja Antonio....

"Ini laporan bulan lalu, Tuan," ucap Silvia datar, meletakkan berkas di meja. "Dan sebentar lagi kita akan menghadiri acara peresmian hotel milik salah satu rekanan perusahaan."

"Silvia... Maafkan aku," gumam Antonio, menatap Silvia dengan raut penyesalan.

"Maaf? Saya tidak mengerti maksud Anda, Tuan. Di sini, saya hanya asisten Anda. Jika tidak ada lagi, saya permisi," jawab Silvia dingin, lalu berbalik tanpa menunggu jawaban.

...Antonio sontak berdiri dari kursinya, menghampiri Silvia dengan langkah cepat dan meraih lengannya. Sentuhan itu menghentikan langkah Silvia seketika, membuatnya menoleh dengan tatapan setajam belati ke arah Antonio....

"Tuan, lepaskan!" sentak Silvia, mencoba menarik lengannya dengan kasar.

"Tidak, kumohon mengertilah, Silvia... Kau membuat malam-malamku penuh dengan rasa bersalah yang tak tertahankan," lirih Antonio, matanya memancarkan kesedihan yang mendalam.

...Silvia meneliti wajah Antonio dengan seksama. Benar kata pria itu, penampilannya sangat berantakan. Berat badannya tampak menyusut drastis, kumis tipis mulai tumbuh tak terawat di sekitar rahang kokohnya, dan lingkaran hitam jelas terlihat di bawah kedua matanya....

"Saya tidak pernah meminta pertanggungjawaban Anda, lalu mengapa Anda tiba-tiba merasa bersalah? Bukankah Anda seharusnya berbahagia karena telah menjadi yang pertama dalam hidup saya, lalu seenaknya membuang saya?" cibir Silvia dengan nada sinis yang menyayat hati.

"Silvia, aku—"

Ceklek.

...Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dari luar, membuat Silvia sontak menghempaskan tangan Antonio dengan kasar dan mundur beberapa langkah....

"Sayang." Suara wanita paruh baya yang tegas dan berwibawa memecah keheningan, langkahnya yang dominan menggema saat mendekat.

...Silvia dan Antonio menoleh serentak. Sosok yang kini berdiri di ambang pintu adalah nyonya besar keluarga Amores, Devian Amores, istri Antonio....

"Udik, apa yang kamu lakukan di ruangan suamiku?" tanya Devian dengan tatapan sinis yang menusuk Silvia.

...Silvia tersenyum dingin, sebuah senyum yang tidak mencapai matanya. Ia melangkah mendekati Devian dan mengulurkan tangan dengan anggun....

"Tentu saja, Ibu Mertua. Perkenalkan, saya adalah asisten Tuan Antonio," jawab Silvia dengan senyum tipis yang menyiratkan makna tersembunyi.

...Mata Devian membulat sempurna, beralih tajam ke arah Antonio. Ia benar-benar tidak menyangka kalau menantu yang tidak pernah ia inginkan ini bekerja di perusahaan suaminya sendiri....

"Antonio, bisakah kamu jelaskan ini?" tanya Devian, nada suaranya meninggi.

"Ya, dia asistenku, Devian. Jangan memulai keributan di sini," tegas Antonio dengan nada dingin, menatap istrinya tanpa ekspresi.

"Aku ini istrimu, Antonio! Aku berhak tahu siapa saja yang berkeliaran di perusahaan ini!" gertak Devian, matanya berkilat marah menatap suaminya.

"Permisi, masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," ucap Silvia datar, lalu berbalik dan berjalan keluar ruangan tanpa sedikit pun menoleh ke belakang.

...Begitu berada di kursinya, Silvia duduk dengan santai, senyum tipis bermain di bibirnya saat menatap surat undangan di mejanya....

"Malam ini... akan ada dua mangsa yang tumbang," gumam Silvia pelan, seringai licik menghiasi wajahnya.

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...(Malam harinya)...

...Silvia tampil memukau malam ini. Gaun panjang hitam bertabur payet yang berkilauan memeluk tubuhnya dengan belahan samping yang memperlihatkan jenjang pahanya yang mulus. Sepatu hak tinggi silver yang juga berkilauan melengkapi penampilannya, serasi dengan tas tangan mewah yang ia genggam. Belahan dada rendah pada gaunnya semakin menambah pesona menggoda Silvia di mata para pria....

"Sempurna," bisiknya seraya mengembangkan senyum licik sebelum melangkah keluar kamar.

...Dengan anggun, Silvia menuruni tangga, pandangannya menyapu ruang tengah di bawah. Di sana, Leon dan Tamara sudah menantinya, tampak rapi dan siap....

"Ayo, kita berangkat sekarang," ajak Silvia kepada Tamara dan Leon yang tengah asyik berbincang.

...Leon membeku di tempat, matanya terpaku pada Silvia. Ia tak menyangka transformasi istrinya malam ini begitu memukau. Kecantikan dan keanggunan Silvia membuatnya tertegun, seolah melihat sosok yang berbeda....

"Ehem!" deham Tamara keras, membuyarkan keterkejutan Leon.

"Ah... iya, ayo," ajak Leon dengan nada gugup, lalu bergegas melangkah meninggalkan kedua wanita itu.

Tamara menghampiri Silvia dengan tatapan tajam. "Kau pasti sengaja pamer, kan? Dasar norak." bisiknya penuh dengki.

"Cih! Aku memang cantik, kenapa kau yang repot?" balas Silvia dengan senyum sinis, lalu berbalik dan berjalan pergi, meninggalkan Tamara yang mengepal geram.

...Tamara mendengus kesal, terpaksa mengikuti mereka. Akhirnya, mereka bertiga meninggalkan mansion dengan mobil masing-masing, suasana tegang menyelimuti kepergian mereka....

...Acara peresmian megah hotel bintang lima milik rekan kerja Antonio malam ini menjadi panggung bagi Silvia yang hadir sebagai istri Leon, kontras dengan Tamara yang merasa seperti orang asing di antara mereka....

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...Tak lama kemudian, mobil yang membawa Silvia dan Leon berhenti di depan megahnya gedung yang akan menjadi saksi peresmian hotel bintang lima tersebut. Begitu pintu mobil terbuka, Silvia langsung memasang senyum menawan dan melambaikan tangan anggun ke arah kerumunan wartawan yang sudah menanti....

"Leon, ingatlah untuk bekerja sama. Ada banyak wartawan di sini, kita harus menjaga citra agar tidak menjadi berita utama yang tidak diinginkan besok," bisik Silvia sambil tetap mempertahankan senyum ramahnya.

"Aku mengerti," sahut Leon, mengulurkan tangannya dan menggenggam erat jemari Silvia.

...Sontak, kilatan lampu kamera dari berbagai sudut langsung menyambut mereka. Para wartawan berlomba-lomba mengabadikan momen kemesraan yang mereka tunjukkan. Dengan bergandengan tangan, Silvia dan Leon berjalan memasuki lobi mewah gedung tersebut....

"Nah... akhirnya putra dan menantu Anda sudah tiba," sela rekan kerja Antonio sambil tersenyum lebar ke arah pintu masuk gedung.

...Antonio dan Devian mengikuti arah pandangnya. Seketika, Devian memasang wajah sinis menatap Silvia. Namun, Antonio justru merasakan sentakan cemburu melihat tangan Silvia yang digenggam erat oleh Leon, putranya sendiri....

"Selamat malam, Tuan. Terima kasih banyak sudah mengundang kami," sapa Silvia dengan senyum manis kepada pemilik acara.

"Ah, seharusnya saya yang mengucapkan terima kasih, Nyonya muda. Berkat Anda, semuanya berjalan dengan lancar," jawabnya dengan nada hormat.

"Silakan menikmati acaranya, Nyonya muda dan Tuan Leon. Saya permisi dulu untuk menyambut tamu yang lain," pamit pemilik acara sambil berlalu.

...Begitu pemilik acara pergi, Leon menarik pelan lengan Silvia mendekati kedua orang tuanya....

"Malam, Pa... Ma," sapa Silvia lembut, melepaskan genggaman tangan Leon. Ia berusaha meraih tangan Devian untuk bersalaman, namun Devian dengan kasar menghempaskan tangannya.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotormu," desis Devian dengan tatapan jijik.

Siapa juga yang peduli denganmu, batin Silvia sinis. Ia mengalihkan langkahnya mendekati Antonio, meraih tangannya, dan mencium punggung tangannya dengan sopan.

...Tanpa sepengetahuan Leon, Antonio mencubit telapak tangan Silvia dengan keras. Silvia menahan rasa sakit, namun bibirnya menyunggingkan senyum tipis penuh arti. Ia lalu mundur selangkah dan melingkarkan lengannya dengan mesra di lengan Leon....

"Sayang, kurasa kita harus mencari tempat duduk," ucap Silvia dengan nada lembut, sambil menatap Leon dengan senyum manis yang tampak dibuat-buat namun penuh perhitungan.

...Sepanjang acara, Antonio tak henti-hentinya mengawasi interaksi mesra Silvia dan Leon. Semakin ia melihatnya, semakin membara rasa cemburunya. Silvia menyadari tatapan itu dan semakin gencar memancing amarah Antonio....

"Sayang, aku permisi ke kamar mandi sebentar ya," ucap Silvia dengan nada cukup keras agar terdengar oleh Antonio. Leon mengangguk tanpa curiga, membiarkan Silvia pergi sendirian.

...Tak lama kemudian, Antonio berpamitan pada Devian dengan alasan ingin berbicara dengan rekan kerjanya, lalu bergegas pergi tanpa menunggu jawaban....

...Di lorong sunyi menuju toilet wanita, Silvia sengaja memperlambat langkahnya, jantungnya berdebar-debar menanti. Tiba-tiba, sebuah tangan kuat mencengkeram lengannya dari belakang, menariknya paksa masuk ke dalam toilet wanita dan mengunci pintu dengan kasar, membuatnya terpekik tertahan....

"Apa maksudmu berpakaian seperti ini?" tanya Antonio dengan napas memburu, matanya membara menatap Silvia.

"Bukan urusanmu! Lebih baik menjauh dariku," sentak Silvia tajam, mendorong keras dada bidang Antonio.

...Amarah Antonio seketika meledak. Ia mendorong Silvia hingga punggungnya membentur dinding kamar mandi dengan keras, lalu mencengkeram kedua pergelangan tangannya dan mengangkatnya tinggi di atas kepala Silvia, menguncinya dengan kuat....

"Kau milikku, Silviana. Hanya aku yang berhak melihat semua ini," bisik Antonio rendah dan penuh amarah, meremas kasar salah satu buah melon Silvia.

"Lepaskan aku, Antonio!"

...Bukannya melepaskan, Antonio justru membungkam bibir Silvia yang merona dengan ciuman kasar dan rakus. Ia melumatnya tanpa ampun, sementara tangannya semakin kuat meremas buah melon Silvia yang terasa semakin penuh di bawah sentuhannya, hasil dari kebersamaan mereka di masa lalu....

(Bersambung)

1
Widia Aja
Duh jadi deh degan...
Please Author,
jangan sampai Silvia/Silviana disekap atau dilecehkan sama di Pedro Blekok...
Widia Aja
Antonio.... aku pada muuu...
Rafinsa
Luar biasa
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih🙏.
total 1 replies
SilvLo
ceritanya bagus.. cm aku kaget dan heran aja knp bs kebetulan bgt nama silvia sm dg namaku, dan nama samaran jeni sm dg nama anak gadisku 😅 apakah ini murni kebetulan atau memang aku mengenalmu author?? krn kebetulanx lg kita berasal dr kota yg sama 😭😅😂
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: waahh... makasih banyak say,/Drool//Drool//Drool/
SilvLo: aman say... i hope namaku dan nama anakku muncul lg d cerita yg lain 🤣🤣 semangat author utk cerita2 barunya... sukses yaakk 🫰🫰
total 3 replies
Widia Aja
Author keren...👏🏼👍🏻
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: makasih banyak, kak.🙏
total 1 replies
Rafinsa
kalo uang yg bicara . semua lancarrr
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: tepat sekali.
total 1 replies
evi carolin
ga cuma licik tp cerdas .... pembalasan yg keren , lanjut...
evi carolin
waduh roti 🍞 panggang .../Casual/
evi carolin
kehamilan simpatik... tenang Antonio emang enak kok buat kamu,apalagi pake acara mulessss pas mo melahirkan .../Chuckle//Chuckle//Chuckle/
evi carolin
msh kurang tuh , tambahkan lg video kecelakaan istri nya Antonio biar tambah bengap lg wajahnya Tamara
evi carolin
nasib baik msh memihak ke Silvia, pergi dr tmpt kejadian tanpa ketahuan dan memiliki bukti kuat tuk menghancurkan Tamara
evi carolin
klo ayah mertua lbh baik dan menjamin dr anaknya ... why not ... lgian ini kan Selvia ... 😁
M.az
Luar biasa
Warni
Astaga
Warni
Wahhhhh 😂🤪Wahhhh
Warni
Padahal Deviana jg selingkuh🤣
Mirabel
Thor banyak banget tiponya .ceritanya sih bagus tapi diperhatikan setiap katanya 🙏
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: sudah diperbaiki, terima atas infonya./Smile/
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: mana lagi yang typo, bisa tunjukan?
total 2 replies
Warni
Waduh,ehemehm aku siii pilih ini
evi carolin: 1 pemikiran ...
7015333..: Gantengan bapak nya yah, dibandingkan sama anak nya patut laahh ehem ehem 🤣🤣🤣🙈
total 3 replies
Warni
Wahhhh
Warni
Wauuuu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!