NovelToon NovelToon
Milly, Gift From God

Milly, Gift From God

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Patahhati
Popularitas:52.6k
Nilai: 5
Nama Author: ShasaVinta

Allard Junior Anderson adalah satu-satunya pewaris perusahaan properti raksasa di Indonesia dan Amerika. Baginya Milly Lynelle Harrison, wanita cantik yang lahir tepat di hari ulang tahunnya adalah kado terindah dari Tuhan.

Milly hanya untuk Allard dan Allard hanya untuk Milly.

Namun yang terjadi, Milly harus merelakan hatinya hancur berkeping-keping melihat Allard tunangannya sedang bermesraan dengan wanita lain.

Bagaimana kelanjutan kisah cinta Allard dan Milly?

Akankan janji untuk saling menjaga di sepanjang usia akan berakhir hanya karena sebuah pengkhianatan yang tak berdasarkan cinta?

"Kuizinkan kau untuk hancurkan hatiku. Hancurkan saja berkali-kali, hingga tak tersisa sedikitpun cinta untukmu. Cintaku terlalu berharga untuk pengkhianatanmu yang murahan!" gumam Milly.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShasaVinta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Surprise

Dengan mudah aku tersenyum karenamu, cukup ku pejamkan mata ini dan membayangkan kehadiranmu disini.

Dengan mudah aku menangis karenamu, cukup ku pejamkan mata ini dan mencari kerinduanku padamu.

Semudah itulah kau mampu mempengaruhiku.

Karena hanya kamu yang paling memahami hatiku yang telah menjadi milikmu.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Milly tak menyangka jika upacara kelulusan yang Ia pikir akan sangat membosankan, kini berubah menjadi sangat menyenangkan dan tak akan terlupakan baginya.

Semuanya terjadi hanya dalam hitungan detik. Milly hanya perlu kehadiran dan juga senyuman Al, pria yang paling Ia rindukan.

Hari semakin soren, setelah Al berbincang sebentar bersama dua keluarga terdekat mereka, Al meminta izin untuk mengajak Milly pergi berdua.

“Please, beri kami waktu untuk melepas rindu.” Pintanya saat Grandpa Donald awalnya tidak memberi izin.

“Biarkanlah mereka Donald, Al sudah dewasa dan mapan. Sejak kecil hanya Milly wanita dalam hidup Al. Sekarang Milly juga sudah dewasa.” Bela Grandpa Gilbert.

Setelah mendapat izin untuk pergi bersama, sebuah limosin berwarna hitam berhenti tepat di depan gedung sekolah Milly.

Saat melihat Tuannya, sang supir segera turun dan membukakan pintu mobil. “Silahkan Tuan, silahkan Nona.” Ucapnya Ramah.

“Baby, kenapa malah melamun?” tegur Al.

“Beb, limosin? Apa tidak berlebihan?”

“No. Aku teramat rindu padamu Baby. Lebih baik Kita bergegas, sebelum aku berubah pikiran dan menyerangmu di atas limosin.” Ujar Al membuat pipi Milly merona.

Milly naik lebih dulu dan diikuti oleh Al.

Limosin tidak terlalu membuat Milly terkejut, keluarganya juga memilikinya.

Namun, limosin di acara upacara kelulusan sekolah? Bagi Milly itu terlalu berlebihan.

“Aaahhhh... Beb,” pekik Milly ketika Al tiba-tiba menariknya hingga kini gadis itu sudah duduk di pangkuan Al.

Kedua tangan Al, masih memegang di kedua sisi pinggang Milly.

Pria itu menatap Milly. Mungkin lebih pas jika dikatakan Al tengah memindai Milly.

Memeriksa dengan seksama, inci demi inci tubuh kekasihnya.

“Kamu sangat cantik Baby, aku suka kamu menutupi ini,” ucap Al sembari tangannya mengelus lembut lengan Milly.

“Ak juga suka kamu menutupi ini.” Kali ini pungung hingga tengkuk Milly yang mendapat sapaan penuh kelembutan dari tangan Al.

Blush...

Wajah Milly merona ketika Ia merasa ada getaran aneh saat Al membelainya.

Lalu tangan nakal Al kembali melancarkan aksinya.

Bagai tumbuhan yang merambat dengan cepat, kini tangan pria itu sudah berada di paha Milly.

“Tapi kenapa bagian ini, yang tertutup malah sangat sedikit,” Bisik Al tepat di telinga Milly.

Milly bahkan bisa merasakan sensasi yang berbeda saat hembusan napas Al terasa pada ceruk lehernya.

Untuk mengurangi kecanggungan,

“Beb, Aku kangen kamu.” Ucap Milly dengan gaya manja yang hanya tunjukkan pada Al saja.

Al menangkup kedua pipi gadisnya, lalu dengan cepat Ia mempertemukan kedua bibir yang sudah tak sabar ingin saling menyapa.

Bukan hanya ciuman biasa, jelas sekali jika dua anak manusia ini sangat merindukan.

Tak ada kata yang bisa menggambarkan sebesar apa kerinduan keduanya.

Milly dan Al hanyut dalam ciuman yang memabukkan, apalagi tangan Al dengan lincahnya sudah meraba apapun yang bisa tangannya jangkau.

Hingga mereka tak menyadari jika limosin hitam sudah berhenti di tempat tujuannya.

Al yang lebih dulu menyadari hal itu segera menghentikan aksinya.

Meski tak rela, namun masih ada kejutan lain yang Ia persiapkan untuk Milly, gadisnya.

Dalam hati Ia terkekeh saat mengucapkan kata ‘gadisnya’, entah apa setelah malam ini Ia masih bisa memanggil Milly dengan sebutan itu.

“Baby, kita lanjutkan di dalam.” Ucap Al.

Ia ikut membantu Milly merapikan pakaiannya sebelum keduanya turun, memastikan tak ada celah bagi pria lain menikmati keindahan tubuh Milly yang hanya untuknya.

Hanya milik Allard Anderson.

“What? Hotel?” gumam Milly.

Jelas sekali dari raut wajah Milly jika Ia sedang bingung.

“Beb, kenapa harus ke hotel? Apa tidak sebaiknya kita ke apartemen saja.” Usulnya.

Milly merasa tak nyaman harus ke hotel hanya berdua bersama Al, apalagi saat ini masih sore.

Gadis itu masih risih jika Ia mendapati seseorang menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk Milly jelaskan.

Al yang sudah mengenal Milly sejak kecil, tentu mengetahui apa yang di khawatirkannya sekarang.

“Baby, memangnya ada apa?” tanya Al lembut.

Milly hanya bungkam.

“Tapi kejutanku untukmu ada di sini,” bujuk Al.

“Kejutan?” Ulang Milly dengan kedua alis naik turun bergantian.

“Ya, dan aku yakin kamu pasti suka.” Imbuhnya.

“Baiklah. Aku percaya, kamu selalu tau apa yang kusuka.” Putus Milly akhirnya.

Keduanya berjalan berdampingan, dengan Milly bergelayut manja pada lengan kekar kekasihnya.

Benar dugaan gadis itu, banyak pasang mata kini menatap pada keduanya.

Pasangan yang sangat serasi, tampan dan cantik. Keduanya semakin menarik perhatian karena turun dari sebuah limosin mewah.

Serasa dunia hanya milik berdua, keduanya berjalan bak pangeran dan putri yang hendak menuju singgasananya.

Hingga keduanya hilang di balik pintu lift, barulah tatapan beberapa orang akhirnya berpaling.

Milly tidak berkomentar apapun saat melihat Al menekan angka 25 pada tombol-tombol yang ada di lift.

Untuk sampai ke lantai 25 cukup memakan waktu, tapi bagi Al setiap detik selalu harus bisa dimanfaatkan dengan baik.

Alhasil, dari lobi ke lantai 25, Ia berhasil mendapatkan 1 ciuman panas lagi dari kekasihnya.

Ting...

Lift terbuka.

Al kembali melingkarkan tangannya pada pinggang ramping Milly, sungguh posesif.

Langkah Al menuntun keduanya menuju kamar yang sudah di tempati Al selama 2 hari terskhir.

Ya, Al sebenarnya sudah berada di New York sejak 2 hari yang lalu, namun pria itu sengaja tak menghubungi kekasihnya demi mempersiapkan kejutannya hari ini."

“Baby, kejutan apa yang ada di balik pintu kamar ini?” matanya Milly menyipit saat mengatakannya dengan penuh kecurigaan.

Al hanya tertawa saja, “Memangnya apa yang bisasa dilakukan sepasang kekasih di dalam kamar hotel,Baby?”

Milly menggeleng, namun dengan wajah yang merona hingga sukses membuat Al makin gemas.

Al menutup pintu kamar, sebelum mengaitkan tag yang bertuliskan “Do Not Disturb” di depan pintu kamar.

Pertemuan bibir keduanya tak terelakkan lagi.

Namun kembali demi suksesnya acara kejuatan yang dibuat Al, maka Ia akhirnya merelakan waktu bermesraan dengan Milly.

“Baby, lihatlah ke atas tempat tidur. Bersiaplah, dan kenakan apa yang ada di dalam sana.” Pinta Al, dan tak lupa Ia memberikan kecupan sekali lagi pada Milly.

Milly melangkah dengan riang ke sebuah kotak berwarna hitam dengan pita merah yang ada di atas tempat tidur.

Tanpa sabar, Ia melepas pita dan membuka kotak itu.

“Beb.....” Seru Milly.

“Bagaimana? Kamu suka?” tanya Al ragu.

“Tentu saja. Kamu selalu tau apa yang aku sukai.” Pekiknya seraya mengalungkan lengannya di leher sang kekasih dan memberikan kecupan di seluruh wajahnya.

Al sampai terkekeh karena merasa geli.

Milly menghentikan aksinya.

Kini Ia mematut dirinya di depan cermin pada meja rias, dress brukat berwarna putih tanpa lengan yang menjadi isi kotak tadi, Ia letakkan di depan tubuhnya seolah-olah sedang mengenakan gaun itu.

“Cantik.” Gumamnya. Milly memuji gaunnya.

“Iya, kamu memang selalu cantik.” Sambung Al.

“Beb, kamu makin jago menggombal.”

Al hanya mengedikkan bahunya, “Di Indonesia sedang tren menggombal pada pasangan.”

“Apa karena itu kamu belajar menggombal juga? Untuk menggoda gadis lain di sana?”

Al yang sejak tadi sibuk bolak balik kamar mandi menghentikan kesibukannya.

“Baby, jangan memancing pertengkaran. Please, jangan ada perdebatan di hari spesial kita.” Ucap Al.

Milly memilih tak menanggapi ucapan Al.

Ia lebih suka mencoba sepatu dengan hak tinggi berwarna hijau yang juga ada di dalam kotak.

“Pas,” gumam Milly.

Milly mencoba sepatu pemberian Al dengan berjalan bolak balik di depan cermin.

“Baby, kamu udah beres gak cobaiin bajunya?” Teriak Al dari dalam kamar mandi.

“Hemm, udah kok. Tinggal ngelepas sepatu aja.” Jawab Milly, juga ikut menaikkan volume suaranya.

“Kenapa Beb, ada yang mau diambilin gak?” tanya Milly berinisiatif.

Tak ada jawaban, Milly masih sibuk melepas pengait sepatu yang Ia kenakan sambil sesekali menatap ke arah pintu kamar mandi yang dibiarkan terbuka oleh Al.

“Sedang apa dia di dalam sana? Bahkan pintunya tidak ditutup.” Batin Milly.

“Astaga, Jun!” Pekik Milly.

Gadis itu terkejut karena tiba-tiba saja Al sudah berdiri di hadapannya hanya dengan memakai bathrobe.

Dan ini untuk pertama kalinya setelah mereka resmi menjalin hubungan sebagai sepasang Milly kembali memanggil Allard dengan sebutan Jun.

"Aku terkejut." Ucap Milly.

“Hehehe maaf. Kau sangat serius, sampai tak menyadari kehadiranku.” Bela Al.

Milly berdecih, “Bilang saja jika sengaja ingin mengejutkanku,” tuduhnya.

“Astaga Baby, jangan berpikiran buruk padaku.” Kilah Al.

“Lebih baik kamu letakkan sepatu itu dan ikut aku ke kamar mandi.” Pintanya.

Milly masih duduk mematung di tempatnya, yaitu tepi tempat tidur.

“Hei.... Baby, kenapa melamun?” tanya Al.

“Memangnya ada apa di kamar mandi? Jangan-jangan kamu ngerjain aku."

Milly sudah curiga dengan gerak gerik Al sejak tadi.

“Astaga Baby, apa yang terjadi padamu. Setelah setahun LDR, kamu jadi sering curigaan sih.”

“Aku tak ingin mengerjaimu, sumpah.” Al menaikkan 2 jarinya membentuk huruf V.

“Dan aku serius kalau ada kejutan lain untukmu.” Sambungnya.

Mengingat detik demi detik yang terus berlalu, Al akhirnya berinisiatif untuk menggendong Milly, tapi wanita itu menolak.

Semakin dekat dengan kamar mandi, Al memeluk Milly dari belakang dengan 1 tangannya, sementara tangan lainnya menutup mata Milly.

“Ssssttt..... Tenanglah. Percaya padaku.” Bisiknya.

Kini keduanya sudah berdiri di dalam kamar mandi. Milly bisa merasakan bagaimana dinginnya lantai kamar mandi mengenai telapak kakinya.

“Aku buka yah.....” Ucap Al.

Milly mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya pada netranya.

“Oh my.... Beb, sedari tadi kau menyiapkan ini semua?” Milly menutup mulutnya dengan kedua tangan karena tak bisa berkata-kata lagi.

“Kamu suka?” bisik Al.

Posisi Al yang kini memeluk Milly dari belakang, membuat hembusan napasnya yang berat terasa menggelitik setiap inci tengkuk Milly.

Milly mengangguk sambil menggigit bibir bagian bawahnya.

Wanita mana yang tak suka dengan bathtub sudah dipenuhi dengan kelopak bunga mawar, di tepian bathtuh sudah bertengger ria beberapa lilin aroma terapi.

Ada 2 buah gelas kaca dan 1 bucket es batu yang tengah mendinginkan wine.

Resleting di bagian punggungnya, kini sedang diturunkan perkahan oleh Al.

Dan kegiatan Al di balik punggungnya dapat Ia lihat dengan jelas lewat cermin besar yang ada di sisi kanannya.

“Mengapa detik demi detik jadi terasa berjalan lebih lama,” pikir Milly.

Namun itu semua hanya ada dipikiran Milly, nyatanya kini gaun biru yang Ia gunakan untuk menerima penghargaan sebagai lulusan terbaik, telah teronggok di lantai kamar mandi.

Dan benar saja, acara berendam yang biasanya hanya berlangsung 15-20 menit, namun kali ini membutuhkan waktu hingga 60 menit karena ulah Al.

Dan Milly terus menggerutu, merutuki sikap Al.

Namun sesekali senyum juga terukir di wajah cantiknya.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Rambut panjangnya, Milly ikat kebelakang dengan meninggalkan beberapa helai di bagian depan wajahnya.

Riasannya seperti biasa, hanya riasan tipis dan selalu terkesan natural.

Gaun brukat berwarna putih tanpa lengan, sungguh membuat tampilan Milly semakin nampak eleganht. Ditambah dengan sepatu hijau yang bergelayut manja di kaki si pemilik pesta.

Hitungan ke-3 pintu terbuka lalu di balik pintu nampaklah kedua orang tua Milly dan Allard ada disana.

“Sebuah pesta makan malam,” Ucap Milly tak percaya.

“Untuk merayakan kelulusanmu, dan...... “ Al dengan sengaja menggantung uucapannya.

“Maksudnya?” desak Milly sambil mengguncang tubuh ayahnya.

“Sabar sayang.. kita akan segera memasuki acara intinya kok.” Jawan Al.

Lampu-lampu yang awalnya sangat terang bercahaya kini mulai reduo.

Dentingan melodi intro sebuah lagu yang cukup terkenal akhir-akhir ini, mulai mengalun dengan indahnya memanjakan telinga.

Lalu, entah dari mana asalnya, suara seorang pria mulai mengikui alunan lagi.

I found a love for me

Ku temukan cintaku

Darling, just dive right in and follow my lead

Kasih, cukup selami dan ikuti aku

Setelah netranya memindai seluruh ruangan, akhirnya Milly yang entah kapan Ia berdiri seorang diri di sana.

“Oh my .....”

Tak ada kata lain yang bisa Ia ucap kini.

“Tuhan, beri aku kekuatan setidaknya aku tidak pingsan karena sangat bahagia, sungguh itu akan sangat memalukan.” Batin Milly.

♡♡♡♡♡♡ to be continue ♡♡♡♡♡♡

Aku menemukanmu,

Seseorang yang menjadi pujaan hatiku.

Aku menemukanmu,

Seseorang yang menjadi kekasihku.

Aku menemukanmu,

Seseorang yang membuatku yakin jika hanya kamulah yanh terbaik untukku.

Aku mrnemukanmu,

Seseorang yang dengannya aku berharap masa depan akan menjadi indah bagi aku dan kamu, bagi Kita.

1
ㄒ丨卂尺卂
nahlo,,, milly pergi kemana itu🤔🤔🤔🤔 nahaya kalo jadi korban balas dendam para mantannya al🤔🤔
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
ujian cinta dan kesetiaan mereka akan diuji...
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
tentulah sangat berat bagi mereka berdua utk berpisah..secara selama 17 tahun selalu bwrsama
💞🍀ᴮᵁᴺᴰᴬRiyura🌾🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah aku nggak pernah ldr
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
waahh ko bisaa,,, siapa yg jamin,,
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
mau km milly,,, dan siapa yg ingin km temui
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
jgn seyakin itu Al,,, Milly bisa sj diam2 pergi dr km
onoff_ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
ingat Al gitu2 Milly lebih memilih Edric drpd km,😆😆😆
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
yaa hanya saling percaya yang bisa kalian lakukan
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
kita gak tau rencana Tuhan apa, yakini aja bahwa Tuhan sudah memiliki rencana yang terbaik untuk kita
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
tuh diinget ya Al sama omongan nya Milly... Milly akan menghilang dari kamu klo kamu mengkhianati nya
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
semoga aja ya Al... berjanji dan berkata itu mudah, tapi pembuktian itu yang harus kamu lakukan
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
mungkin Milly siap LDR an, tapi apa Al bisa LDR an, kan laki-laki suka tergoda sama yang lain klo LDR an
🦋⃟ℛ🍾⃝ᴅͩʀᷞɪͧᴇᷠᴀͣʀ♕ᴬ∙ᴴ࿐
wooww sweet banget 😍😍
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
waduuh milly dlm bahaya.. mana milly keluar tanoa pamit lg..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yakin milly ga akan kemana²??..jgn suka kepedean allard..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
edric ini kesempatanmu nikung allard 😅😅😅✌✌🙏
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
sementara allard keluar kota kamu yg jagain milly, kevin krn wanita masa lalu allard mah berkeliaran..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
PD jasa kamu allard.. it's okay sakarepmu wae..
🌟𝙈𝙗 𝙔𝙪𝙡²🇵🇸
yaah milly kalo kamu merasa nyaman n msh cinta sm allard yaudah maafkan kesalahan allard .. beres kan ga usah nyiksa diri..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!