Aether

Arsen kini sedang merawat luka bakar yang ada di tangannya yang tadi sempat terbakar karena menahan serangan dari naga itu.

Ia berada di ruang perawatan.

Ia dirawat oleh seorang dokter yang ternyata merupakan seorang halflings.

Ia adalah manusia setengah Cheetah.

Para halflings memang tidak memiliki ciri ciri fisik dari hewannya karena mereka bisa merubah tubuh mereka menjadi hewan humanoid itu dengan sesuka hati dan bukannya menjadi setengah manusia setengah hewan.

Mereka disebut halflings karena hidup mereka yang menjadi setengah diantara kehidupan manusia dan kehidupan hewan.

Dokter yang didepannya ini sebenarnya mendapatkan potensi yang sangat bagus untuk menjadi seorang petarung yang tangguh.

Namun ia memilih untuk menjadi seorang dokter.

Bagi kalian yang penasaran dengan keberadaan para Permata Dewa yang Halflings sebenarnya mereka tidak akan ditunjukkan banyak disini.

Karena ini kebanyakan dibawa oleh para Aether.

Mungkin mereka hanya akan muncul ketika sedang ada pertarungan ataupun peperangan.

Dan juga mengapa mereka tidak mengurus para Neoptolemus adalah karena para Permata Dewa yang Halflings masih mengadakan turnamen untuk pemilihan para calonnya.

Jadi mungkin sebentar lagi mereka akan tinggal bersama para Halflings.

Zareth juga berada di brankar sebelahnya karena luka dari Axel belum pulih sepenuhnya.

Sedangkan Axel terus menemani Arsen yang sedang dirawat luka tangannya.

“Oke sudah” ucap sang perawat yang kini sedang merapihkan bekas peralatannya tadi.

Dan pintu pun terbuka dan menampilkan tiga orang yang berada di lokasi tadi.

Tuan Arci, Tuan James dan Nyonya Dula.

Tuan Arci memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada Axel dan tubuh yang terlihat sangat atletis.

Dan juga janggut dan kumis yang menutupi wajahnya juga untuk menutupi beberapa luka yang ia miliki.

Sedangkan tangannya yang buntung ia tutupi dibalik jubahnya yang berwarna hitam.

Ia memang tidak ingin terlihat ada kekurangan sedikitpun di depan rakyatnya.

“Kami meminta maaf bagi seluruh calon yang baru saja mengalami bencana tadi.

Kami akan merevisi ulang beberapa jadwal kalian ke depan yang akan juga kami atur ulang beberapa penyesuaian yang kalian dapati”

Ucap Arci dan sedikit menunduk kepada mereka semua sebagai permohonan maaf.

Arci pun langsung meninggalkan ruangan itu bersama kedua Permata Dewa tadi.

Arsen langsung mengejar Arci untuk mempertanyakan sesuatu.

“Tuan Arci!!” Panggil Arsen.

Arci langsung membalikkan badannya ke Arah Arsen.

“Ada apa?” Tanya Arci.

“Tadi naga itu sempat mengucapkan beberapa kalimat kepadaku”

Raut wajah Arci langsung berubah. Seakan akan ada ketakutan yang muncul di wajahnya.

Ia takut bahwa rahasia itu ia bocorkan terlalu cepat maka akan mengganggu rencana yang sudah mereka rancang dari lama.

Terdapat rencana matang yang beberapa orang sudah atur yang tidak diketahui pemerintah.

Hanya ada beberapa orang yang terlibat dalam rencana ini.

Bahkan Arci hanya tau tentang rencana ini dan tidak terlibat di dalamnya.

“Tinggalkan kami berdua!” Titah Arci kepada du Permata Dewa tersebut.

Mereka pun menunduk patuh dan pamit meninggalkan mereka.

“Apa saja yang ia katakan kepadamu?” Tanya Arci.

“Ia bilang bahwa ia merasakan adanya sarah seseorang dalam tubuhku dan mempertanyakan garis keturunanku.

Apakah kau tau sesuatu tentang itu?.

Kau terlihat terkejut ketika melihatku tadi” jelas Arsen.

Raut wajah Arci pun semakin khawatir.

“Itu….”

“Kalau kau memang mengetahui sesuatu tentang garis keturunannya bukankah seharusnya dia mengetahui itu?” Ucap Axel yang baru muncul dari balik pintu dan menghampiri mereka berdua.

Arci hanya bisa menghela nafas dan pasrah.

Mungkin ia akan membocorkan sedikit saja informasi.

“Iya…. Aku tau tentang garis keturunanmu” jawab Arci.

Arsen pun melebarkan matanya terkejut.

“Apa yang membuat garis keturunanku ini dibenci oleh naga tersebut?” Tanya Arsen.

“Dia tidak membenci garis keturunanmu.

Sebaliknya justru dia sangat menghormati garis keturunanmu.

Dia percaya bahwa ayahmu seharusnya memiliki putra yang kuat dan merasa bahwa ia harus ikut turun tangan untuk membuatmu menjadi lebih kuat.

Tapi sepertinya kalau ia ikut melatihmu itu akan membuat rencana ayahmu hancur.

Kau bukanlah anak yatim buangan Arsen” jelas Arci.

“Lalu mengapa mereka membuangku?” Tanya Arsen dengan raut wajah penuh kebencian terhadap orang tuanya.

Arci harus meluruskan ini. Arsen harus tau betapa besar cinta orang tuanya kepadanya.

Arci tau rencana dari ayah Arsen karena dijelaskan seseorang dan Arci boleh ikut terlibat dalam rencana ini secara diam diam.

“Ayahmu merupakan orang yang sangat berjasa bagi benua ini sampai sampai ada banyak musuh yang sangat kuat ingin menghancurkannya.

Dan ketika mereka tau kalau kau sebenarnya adalah anaknya maka mereka bisa jadi akan membunuhmu.

Maka mereka harus menitipkanmu ke panti asuhan itu yang bahkan aku tidak tau keberadaanmu waktu itu sampai akhirnya aku menemukanmu di sini.” Jawab Arci.

Arsen mulai tenang mendengar jawaban dari Arci.

Namun yang ada di pikirannya adalah mungkin musuh ayahnya adalah preman preman jalanan yang mengincarnya karena hutang.

“Aku juga sering mendengar nama Zeno ketika aku tertidur.

Apa arti Zeno dan apa hubungannya denganku?” Arsen kembali menanyakan hal tersebut.

“Kau akan tau ketika tiba saatnya. Kau akan tau” ucap Arci.

Dan langsung meninggalkannya.

/////////

Arsen malah kepikiran terus semalaman.

Ia memikirkan apa hubungannya dengan nama Zeno itu.

Ia kepikiran ingin mencarinya lagi lewat hapenya namun ia tau bahwa itu akan kembali di blokir.

Jadilah ia hanya bisa merenung di atas kasurnya memikirkan apa saja kemungkinan yang biaa terjadi.

Apakah ia anak seorang penghutang?

Ataukah ia anak dari seorang pejuang?

Atau ternyata ayahnya dihapus dari sejarah karena memiliki kekuatan yang sangat besar dan tidak masuk logika?

Sepertinya kemungkinan ketiga itu paling tidak mungkin.

Tapi bagaimana kalu ia sebenarnya anak dari seseorang yang ternyata memiliki kekuatan yang ditakuti seluruh dunia?

Mungkin Arsen akan menyombongkan diri sekarang.

///////////

“Pertama tama untuk apa kau mengkhawatirkan pelatihan Neoptolemus?,” tanya seseorang kepada orang yang sedang berbicara dengannya melalui handphonenya.

“Karena aku tau bahwa dia juga ada di sana” jawab orang tersebut.

“Darimana kau tau?”

“Yah….. Joyka menghubungiku beberapa tiga bulan kemarin kalau dia menemukannya ketika ia mencari arti nama Zeno di search nya.” Jawab orang yang berada di seberang sana.

“Tiga bulan?. Tapi aku belum memberi taunya nama belakang kita tiga bulan yang lalu.

Aku memberi taunya setelah dia memenangkan turnamen” jelas Eve.

“Apakah mungkin bahwa Dyrantra yang memberi taunya?” Tanya orang itu.

“Entahlah Kane. Tapi bisa jadi, karena Dyrantra masih memegang kesetiaannya kepada ayah sampai sekarang” ucap Eve.

Mereka berdua mengangguk angguk. Meskipun mereka tidak bisa melihat satu sama lain.

“Kau sudah dapat kabar tentang Velkros?,” tanya Eve.

“Nihil. Seakan akan ia menghilang tanpa jejak. Aku butuh jawaban secepat mungkin karena sepertinya kita kehabisan waktu.

Para dewa naga sudah memberikan sinyal peperangan.

Kau sebaiknya juga langsung melihat berita. Entah kapan serangan akan dimulai” Jawab Kane.

Eve langsung menyalakan televisi dan melihat berita yang langsung terpampang di televisi tersebut.

Kepala Dyrantra yang terpampang di depan umum.

Dan yang membuat amarah Eve semakin membara adalah tulisan yang berada di bawahnya.

“Death to the heir of Zeno” kematian pada keturunan Zeno.

Meskipun para dewa naga tidak tau siapa saja keturunan Zeno. Namun mereka tetap menyalakan api peperangan kepada mereka.