NovelToon NovelToon
Beloved Idol

Beloved Idol

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romansa
Popularitas:70.2k
Nilai: 5
Nama Author: Suci Aulia

Benci jadi cinta, atau cinta jadi benci?

Kisah mereka salah sejak awal. Sebuah pertemuan yang didasarkan ketidaksengajaan membuat Oktavia harus berurusan dengan Vano, seorang idol terkenal yang digandrungi banyak kalangan.

Pertemuan itu merubah hidupnya. Semuanya berubah dan perubahan itu membawa mereka ke dalam sebuah rasa. Cinta atau benci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci Aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jarak

Setelah kejadian pagi itu, Vano tidak pulang ke rumah bahkan setelah 3 hari lamanya. Okta pun tidak ambil pusing, mungkin laki-laki itu sedang menggarap album baru The Boys yang rumornya akan dirilis dua bulan lagi.

Hari-hari Okta lalui tanpa Vano. Dia gak masalah, toh selama ini dia juga terbiasa cuma berdua dengan Milo. Ditinggal Vano beberapa hari tidak akan membuatnya mati asal kartu ATM laki-laki itu masih nangkring cantik di dalam dompetnya.

Di sore hari Vano mengabari tidak bisa pulang karena ada urusan katanya. Alasan yang sama seperti hari-hari sebelumnya. Okta cuma menjawab iya. Dia cukup sadar diri akan posisinya dengan tidak merecoki pekerjaan Vano.

Beberapa hari ini, dia sadar betul. Seperti ada tembok pemisah di antara mereka yang sepertinya sengaja Vano pasang. Sikap dingin laki-laki itu beberapa hari ini, seolah mengisyaratkan kepada Okta untuk tidak berharap lebih. Pernikahan mereka berawal karena sebuah kesalahan. Jangan sampai Okta membuat kesalahan kedua dengan jatuh cinta kepada orang yang salah.

"Gak usah dipikirin Ta, dia gak penting oke?" perempuan itu sedang sibuk melukis, hobi barunya. Entah terinspirasi dari mana, sekarang dia jadi suka menorehkan tinta warna-warni di atas sebuah kanvas putih itu.

Tapi tetap saja, dia gagal fokus. Niat hati ingin melukis senja untuk mengurangi rasa kesepian, tapi pikirannya melayang kemana-mana. Okta memilih untuk mengakhiri prosesi melukisnya.

Perempuan itu keluar kamar, berjalan menuju dapur untuk membuat jus. Saat dia menuruni tangga, matanya mengamati setiap inchi rumah. Megah, tapi sunyi. Seperti tidak ada kehidupan. Di tengah ramainya orang, Okta tetap merasa sendirian. Perempuan itu kembali menghela nafas.

Sapaan dari para pelayan terlontar saat dia melewati mereka, dan dibalas dengan senyuman oleh Okta. Langkah kakinya terhenti di depan ambang pintu dapur saat dia tidak sengaja mencuri dengar percakapan Bi Inah dengan seseorang ditelfon. Okta diam mendengarkan.

"Nona sudah makan kok Tuan" dia seperti membuat laporan.

".......-......"

"Vitamin sudah saya berikan sesuai perintah Tuan, susu hamil juga rutin di minum"

"......-....."

"Setahu saya, Nona tidak pergi kemana-mana selama Tuan gak di rumah"

"Baik Tuan, saya akan pastikan Nona Okta selalu dalam keadaan baik"

Ohh sekarang Okta tau, itu telfon dari Vano. Ternyata laki-laki itu diam diam masih memperhatikannya. Okta sedikit tergelitik.

Saat Bi Inah sudah selesai menelfon, buru-buru dia masuk ke dalam dapur. Bi Inah terlihat kaget, tapi perempuan itu langsung merubah ekspresinya sesantai mungkin.

"Loh Non, ada apa?. Butuh sesuatu?" Bi Inah bertanya yang dibalas senyuman tipis oleh Okta.

"Engga, aku cuma mau bikin jus jambu aja" sahutnya.

"Mau saya bikinin?" Bi Inah menawari dan dijawab gelengan kepala oleh Okta.

"Ngga usah Bi, biar Okta bikin sendiri aja" dia menolak dengan halus. Tapi seperti tidak enak hati, Bi Inah tetap stay di dapur. Takut-takut kalau majikannya butuh sesuatu.

Okta mengambil beberapa jambu yang ada di kulkas. Mencuci lalu memotongnya kecil-kecil dan dia masukkan ke dalam blender. Tidak lupa dia menambahkan sedikit susu kental manis.

"Tadi yang telfon Vano ya Bi?" dia bertanya sembari menuangkan jus ke dalam gelas.

Bi Inah terkesiap, kaget karena ternyata Okta mendengar percakapannya tadi. "I-iya Non. Tuan mah emang selalu nanya keadaan rumah tiap kali gak pulang" dia memberi alasan.

Okta manggut-manggut mengerti. Perempuan itu mencicipi jus-nya, enak. Lebih enak lagi kalau ditambah es batu. Tapi berhubung dia sedang hamil, niat itu dia urungkan.

"Masih inget rumah ternyata, kirain cuma inget mantannya doang" perempuan itu menggumam lirih, tapi masih tetap bisa di dengar oleh Bi Inah. Pelayan itu tersenyum simpul, mungkin baginya Okta ini sedang cemburu.

"Ya masih inget atuh Non, kan Non itu istrinya" ucap Bi Inah

Bi Inah yang aslinya orang Bandung, menjawab dengan logat khas orang sunda. Okta terkekeh kecil, dalam hati dia menggumam, "Bahkan gue gak ngerasa jadi istrinya"

*****************

"Van nada lo salah!" Charlie, sosok dibalik boomingnya lagu-lagu The Boys, dialah yang menciptakan semua lagu grub itu.

Vano yang lagi-lagi ditegur berdecak malas. Di ruang rekaman cuma ada mereka berlima, berlatih menyesuaikan nada dan vokal untuk album yang akan mereka rilis beberapa bulan lagi.

Lucas membanting kertas berisi lirik lagu baru ke lantai. Dia menatap Vano tajam karena kesal, "Lo bisa fokus gak sih!"

Melihat ada kegaduhan Chiko langsung menengahi, sebagai member tertua dia harus meredam semua pertikaian yang ada untuk menjaga grub itu agar tetap utuh.

"Sabar Kas" ucap Chiko

"Gimana bisa sabar, ni anak dari sore salah mulu. Kita kita juga capek kali, gara-gara dia harus ngulang lagi!!" Lucas memang terkenal paling emosional diantara mereka. Terbukti sekarang dia marah-marah karena harus di studio rekaman sampai malam.

"Ya lo santai aja dong ngomongnya!" Vano ikut terbawa emosi, dia mendorong bahu cowok itu dengan kasar.

"Van, udah gak usah ditanggepin" Maxim menahan lengannya, Vano kontan menepis.

"Nih anak kalo didiemin mulutnya makin gak bisa diatur" Vano berseru.

Lucas tertawa mengejek mendengarnya, dia bersendekap dada," Nggak ngaca lo?!. Eh inget ya, yang bawa grub kita kena masalah tuh siapa?!. Lo!. Lo yang bikin rumor rumor taikk itu kesebar gara-gara nikahan lo sama cewek gak bener itu"

"JAGA OMONGAN LO, LO GAK TAU APA-APA TENTANG OKTA!!" Vano mencengkram kuat kerah baju Lucas hingga membuat laki-laki itu mencondongkan badannya.

Charlie segera bangkit dari duduknya saat suasana makin memanas, dia melepas paksa cengkraman tangan Vano dan berdiri diantara mereka berdua.

"Kalian apa-apaan sih, malah ribut gak jelas!!" seru Charlie kesal.

Vano dan Lucas sama-sama buang muka. Sedangkan Chiko dan Maxim cuma diam di samping mereka.

"Udah, latihannya sampe sini aja. Kita lanjutin lagi besok, kalian boleh pulang"

Lucas berdecak sinis. Cowok itu berjalan keluar ruangan sembari membawa tasnya, kemudian diikuti oleh Charlie. Vano ikut keluar tapi dia tidak pulang. Dia memilih duduk-duduk santai sambil minum kopi di taman mini yang ada di belakang gedung agensi. Menikmati suasana malam sendiri, sembari melihat bintang yang setia menemani bulan di gelapnya langit malam.

"Penganten baru gak pulang ke rumah nih?" Chiko tiba-tiba datang dan langsung duduk di sampingnya. Vano menoleh sekilas.

"Gak, enakan disini"

"Lo ada masalah sama Okta?" tanya Chiko

"Gak ada sih, cuma gimana ya. Gue cuma lagi gak pengen ketemu sama dia"

Melihat muka kusut Vano, Chiko bisa menebak kalau pasangan baru itu sedang ada masalah. Apalagi dia juga tau kalau laki-laki itu sudah 3 hari tidak pulang dan memilih tinggal di dorm mereka.

"Kalo ada masalah tuh diselesein bro, bukannya ngehindar" Chiko berceletuk sembari meminum milk tea di tangannya.

"Siapa yang ngehindar sih?!. Gue gak ngehindar"

"Terus ini apaan?!"

"Ya, ya gapapa. Lagian lebih enak di dorm, kalo ada apa-apa ke agensinya cepet. Sedangkan kalo dari rumah gue jauh" Vano berkilah. Mood ngopinya hilang seketika. Cowok itu memilih bangkit, "Gue ke dorm dulu. Lo kalo mau ikut nginep juga ayo, kalo kagak yaudah"

Vano benar-benar pergi meninggalkan Chiko. Dia pergi ke Dorm yang dulu dia tempati bersama rekan satu grubnya saat awal-awal debut. Tapi sekarang mereka jarang menginap disitu, kecuali kalau mereka sedang disibukkan dengan kegiatan grub seperti comeback, fansite, ataupun persiapan konser.

Dan hari ini Vano kembali ke tempat ini. Berniat untuk menyendiri dan menenangkan pikiran. Dari Okta ataupun dari kenangan bersama Kiara.

"Untung nih kamar masih bersih" dia masuk ke dalam bilik kamarnya yang tidak terlalu besar. Ranjang berukuran sedang terletak di tengah ruangan. Kamar dengan desain minimalis itu hanya diisi oleh perabotan simple seperti meja rias dan kursi, sofa, lemari, dan rak buku serta toilet kecil yang ada di pojok ruangan.

Vano merebahkan dirinya di ranjang. Meregangkan otot-ototnya yang kaku karena hampir seharian beraktivitas. Suasanya yang sunyi membuat matanya mengantuk, tapi sebuah notifikasi membuat mata cowok itu kembali terbuka.

Kia♡

~Van

Mata Vano kontan melek lebar. Dia mengucek matanya berulang kali, memastikan kalau ini bukan mimpi.

"Sumpah ini Kia ngechat gue?!" dia memekik kegirangan. Akhirnya setelah sekian purnama, Kiara kembali menghubunginya. Rasa rindu Vano pada Kiara sangat besar, beberapa bulan ini dia cuma bisa melihat-lihat instastory yang perempuan itu buat.

Tak ingin membuang kesempatan, Vano berdehem ringan. Dia merapikan rambutnya yang acak-acakan padahal Kiara juga tidak bisa melihat itu.

Geovan

~Iya Kia?

1 menit

2 menit

5 menit

Pesan balasan Kiara masuk

Kia♡

~Minggu depan aku balik ke Indo, kita ketemuan ya?

Mata Vano melotot lebar. Sontak dia melompat kegirangan, dia bahkan sampai menggigit-gigit guling saking senangnya.

^^^Geovan^^^

^^^~Oke, biar aku jemput:)^^^

...Haii semuaa, kangen aku gak? hehe. Terima kasih untuk semua dukungannya ya. Minta tolong juga untuk share cerita ini supaya banyak yang mampirr. Terima kasih:)...

1
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
semoga ini awal yang baik buat kalian berdua dan gunakan lah sebaik mungkin biar ga ada dusta diantara kalian 🤭!!!!!!
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
akan kah Okta ngasih kesempatan kedua buat vano
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
kenapa harus pura² pdhl gak enak lho.....
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
pertemuan yang mengharukan antara vano dan okta
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
papamu aja bisa menemukan Okta,,,
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
seharusnya km sadar apa yg salah dari dirimu vano,,knp Okta memilih pergi darimu
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
hilang tanpa jejak tuh si okta
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
yg bilang dekil itu tanda nya sirik🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
prnh ngerasain juga sih pas putus eh malah masih sayang🤣
⸙ᵍᵏ 𝓓𝓲𝓲 𝓮𝓲𝓶𝓾𝓽
astaga berak nanggung tinggal sebiji wkwkwk ngakak weeh
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
inilah karma untuk Vano
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
semakin ada kemajuan nih di hubungan Alex dan Okta.
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴: Alex dan Kiara
total 1 replies
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Sedih banget... masih sempat²nya pas mau pergi Okta masih ngingat Vano.
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
astagah.... 😳😳😳
bener itu amp hamidun🤔
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
whaa... jd buruan paparazzi
kasian tuh sana sini musti pinter nyari jln
⏤͟͟͞R𝐈𝐍𝐃𝐔𝕸y💞🍀⃝⃟💙
kl ga ada rasa cocok gmn mo tertarik 🙈
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
makanya cari ayank biar ada yang bangunin🤭
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
mungkin irfan gak bisa move on tuh makanya terus gangguin kamu
✿⃟‌⃟ᶜᶠᶻ༄⃞⃟⚡𝐒𝐀𝐍𝐓𝐈🦚
ya bilang aja baik baik biar bisa bekerja lebih baik lagi sebelum pecat wkwkwk
💙 Ɯιʅԃα 🦅™📴
Aku kok jd kasihan juga yah sama Vano
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!