NovelToon NovelToon
Boss Idaman Hati

Boss Idaman Hati

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Kehidupan di Kantor / Tamat
Popularitas:25.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: RizkiTa

Squel Cinta Setelah Pernikahan

21+

“Gimana mau move on kalau sering berhadapan dengan dia?”

Cinta lama terpendam bertahun-tahun, tak pernah Dira bayangkan akan bertemu lagi dengan Rafkha. Laki-laki yang membuatnya tergila-gila kini menjadi boss di perusahaan tempat ia bekerja.

“Tolong aku Ra, nikah sama aku bisa?” ucap lelaki itu. Dira bingung, ini lamaran kah? Tak ada kata romantis, tak ada cincin, tiba-tiba lelaki itu memintanya menikah dengannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Usir

Jangan lupa klik likenya. Muah

Suasana IGD disalah satu rumah sakit ternama di kota mereka, sore ini lumayan padat. Sejak siang ada saja pasien yang datang meski jarak waktunya tak berdekatan.

“Ibu, keluhannya apa?” seorang perempuan yang mengenakan jas putih kebanggaannya, sedang memeriksa pasien dengan ramahnya.

“Saya pusing Dokter, agak mual dan sesak napas juga,” jawab Pasien.

“Terakhir, makanan apa yang Ibu makan?” sebelumnya, Dokter cantik itu mendiagnosa pasiennya ini mengarah pada alergi.

“Saya belum makan apapun Dok dari pagi, kerjaan saya banyak banget. Terus di kejar-kejar deadline, makanya kayak berasa hampir pingsan,”Keluh Pasien.

Dokter muda itu pun kembali tersenyum, “Oh... Ibu sepertinya ini maag nya kambuh, ibu punya riwayat maag atau asam lambung?”

“Kayaknya iya Dok.”

“Ya udah, silahkan tunggu disini ya Bu, akan saya resepkan obat. Jangan lupa Bu, makan itu penting apalagi sarapan.” Tutur Fiqa sebelum meninggalkan pasiennya.

“Iya Dokter, makasih,” wanita paruh baya itu juga membalas senyum manis dari Dokter yang menanganinya.

“Suster, dilanjut ya pasang infusnya!” Ucap Rafiqah, kemudian ia berjalan kembali menuju mejanya.

“Fiq, pesan Dokter Indra, jangan pulang dulu ya. Bantuin beliau op pasien penyakit dalam,” salah seorang rekan Fiqa menyampaikan.

Rafiqah menghela napas, tapi ia sadar tak boleh mengeluh. Mengingat sumpah yang telah ia ucapkan. “Lagi Re?” Fiqa yang tengah menuliskan resep obat untuk pasiennya, menoleh pada Rere.

“Iya Fiq, semangat! lumayan kan panen banyak bonus bulan ini, aku duluan ya. Mau siap-siap buat ntar malam,” Rere mengenakan kembali heels nya, kemudian melangkah meninggalkan Rafiqa.

“Iya, hati-hati. Ciye... yang mau ketemu camer, sukses ya Re!”

Seruan Rafiqah dibalas lambaian tangan oleh Rere. Gadis itu meraih ponsel dari saku jasnya, melakukan panggilan pada seseorang yang sangat penting dalam hidupnya.

“Mama... Assalamualaikum,” panggilan tersambung.

“Waalaikumsalam sayang,”

“Ma... Fiqa pulang malam lagi nih, jangan di tungguin ya, tolong sampein ke Papa juga ya Ma.”

“Iya Nak, semoga lancar ya. Mama tunggu dirumah, nyetirnya hati-hati ya, jangan lewat jalanan yang sepi, oke?”

Seperti itulah Rizka, sama seperti para Ibu lainnya, selalu bawel tanda sayang pada anak-anaknya.

“Iya Mama sayang, bye...Assalamualaikum.”

“Ingat loh ya, langsung pulang kalau udah selesai, waalaikumsalam.”

Ya meski sudah hampir menginjak usia dua puluh enam tahun, Rafiqah si bungsu tetap diperlakukan seperti putri kecil. Alasan kedua orang tuanya adalah karena dirinya masih menjadi tanggung jawab penuh mereka, sampai ia benar-benar menemukan pendamping yang baik, dan seumur hidup yang benar-benar bisa menjaganya. Dan tentu saja harus lolos seleksi dari sang Papa yang termasuk overprotektif padanya.

🌸🌸🌸

“Akhir-akhir ini kamu banyak melamunnya ya Ra? ada problem?” Faiz menoleh ke arah rekannya, Dira terlihat sedang bersandar pada kaca jendela mobil itu. Menatap ke arah jalanan yang padat. “Berantem lagi sama tante kamu?” lanjut Faiz.

Mereka sudah kenal lama. Kadang selain dengan Fatya, Dira juga sering berbagi cerita dengan lelaki itu.

“Ng... nggak apa-apa kok Faiz, Cuma capek aja.” Jawab Dira dengan seulas senyum.

“Ra... by the way, sorry kalau pertanyaanku agak... tapi aku nggak bisa kalau nggak tanya, kok aku nggak pernah tahu ya calon suami yang kamu maksud waktu Bian—“

“Oh itu... ya semua cewek single kayak aku pasti punya calon suami ‘kan? Walaupun masih rahasia yang Maha Kuasa, hehe,” elak Dira langsung menjawab pertanyaan Faiz.

“Aku kira beneran,” Faiz bernapas lega, menurutnya masih ada harapan.

Satu jam berlalu, setelah membelah padatnya jalanan kota Jakarta. Mereka tiba di depan rumah Tante Sophie, tempat tinggal Dira saat ini.

“Makasih ya Faiz,” tutur Dira saat turun dari mobil. “Ya, ntar akhir bulan aku rekap ya tinggal kamu bayar saja.” Canda Faiz sambil melambaikan tangan ke Dira yang sudah masuk ke perkarangan rumah.

“Dira, mau sampe kapan kamu begitu? Kalau sesama karyawan kayak dia ya sama aja, nggak bakal ngerubah nasib kamu! Gajinya sama kan sama kamu? udah tante bilang berulang kali, cari pacar itu yang levelnya diatas kita.”

Baru beberapa langkah Dira masuk ke dalam rumah, sudah disambut dengan ocehan tante Sophie yang itu-itu saja. Dira muak sekali mendengarnya. “Aku nggak pacaran sama Faiz, tante. Udah deh!” hentak gadis itu seraya menumpahkan kesalnya.

“Kamu udah berani ngelawan dan bentak-bentak tante? Itu artinya kamu sudah siap ninggalin rumah ini?” wanita paruh baya itu, melotot ke arah Dira. Ini bukan kali pertama, sudah berulang kali Dira diperlakukan seperti ini.

“Oke, kalau tante pingin banget aku keluar dari rumah ini, aku pergi sekarang!” Dira menahan tangisnya, kalimat itu ia ucapkan tanpa berpikir kemana setelah ini ia harus pergi. Dira menuju kamarnya, mengambil koper miliknya kemudian mengisi dengan baju-baju dan barang-barang yang menurutnya penting.

“Ya gitu, memang kalau udah bisa menghasilkan uang sendiri, jadi ngelunjak. Silahkan kamu pergi, jangan balik lagi!” suara tante Sophie dari balik pintu kamar terdengar sangat lantang. Dira tak akan mengurungkan niatnya.

Sepuluh menit berlalu, Dira selesai mengemas barang. “Aku pergi tante, makasih untuk selama ini,” menghela napas panjang kemudian melangkah keluar rumah. Tante Sophie menatap Dira dengan melipatkan tangan didadanya. Benar-benar tidak menahan keponakannya itu.

🌸🌸🌸

1
Evi Lusiana
bagus dira mo jujur sm rafkha
Evi Lusiana
bner si dira ny bingung,nglamar ky lg blajar drama
Evi Lusiana
ktmu bwt d lamar mksdny dira
Fina Fitriani
bagus ceritanya Thor..
Naja Naja nurdin
mau banget bang.kalo Abang nya maksa sih
Lena Sari
sikit kali ngasih bogemnya rafkha.
mama Titis
bbagus, keren
pebri hastuti
Luar biasa
Khanza Via
lanjut
zeus
Ada yah model ibu bisa jauh an ma anaknya? Dari kecil lagi...
Binatang saja ga segitu kejamnya kok Sama anak sendiri...
Mommy JK 💜
Luar biasa
zeus
Udh tahu bininya perasa msh ja Sak karepe dhewe klo ngomong..
zeus
Busset.. Nembak cewex kyk beli cilok..
Ga Ada roman2 nya Blas..
zeus
Gula alami lbh sehat... 😅
Erna Wati
dlu qw jga gitu GK berdarah, tpi stelah beberapa bulan pas berdarah,
Faris Fahmi
minta tolong nya cuma nikah doank😂😂😂😂
Nur Khikmah
😁😁😁
Nur Khikmah
jangan 2 istri ke 2 pa alan si Ranti emaknya si Dira😁
Nur Khikmah
suka sama cerita novel mu thor /Heart//Heart//Smile/
Nur Khikmah
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!