"Di kota kecil bernama kota CERY,hidup seorang remaja berusia 17 tahun,dia seorang remaja yatim piatu,orang tuanya telah pergi meninggalkan dia seorang diri,hidup seorang diri dengan keadaan ekonomi yang miskin,dia berkerja sebagai pemulung yang setiap hari mengumpulkan bahas bekas untuk dijual kembali untuk memenuhi kehidupannya,suatu hari ketika dia terjebak suatu masalah yang membuat dia di ambang kematian,seketika itu pula dia mendapatkan keajaiban sebuah sistem yang menemani hidupnya untuk menuju kejayaan nyaa"
Saksikan kelanjutan cerita selanjutnyaa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon abu Rizal bakri Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS 21
Yuri sangat sakitt setelah mendengar sendiri dari mulut kedua anak yang dibawa oleh Fajri.
"Ternyata, kamu sudah hidup bahagia yaa Fajri, sedangkan aku masi disini, terjebak oleh rasa cinta yang dulu telah kita lalui, walau aku sedikit menyesal karena telah menyia nyiakan pria sebaik dirimu Fajri, aku hanya berharap setelah ini, aku bisa meminta maaf atas segala perbuatan buruk ku di masa lalu kepada kamu" Gumam yuri sambil memandang ke arah Fajri yang bergegas pergi
Setelah kepergian Fajri, ria dengan dingin meminta untuk Kevin melakukan hukuman sesuai yang di sepakati.
Kevin mengatupkan gigi nya, dia sangat kesal dengan wanita ini, tapi mau tidak mau dia harus menerima semua hukuman yang telah ia perbuat dan di saksikan oleh ria
"Baiklah baiklah, aku tau apa yang harus ku lakukan" Jawab Kevin cepat
"Ya sudah cepat, waktu ku tidak banyak" Kata Ria dengan ekspresi tetap dingin sambil melihat jam yang ada di tangan nya
"Aku mengaku bahwa aku si miskin dan pecundang yang berani datang untuk mempermalukan diriku sendiri" Teriak kevin dengan wajah yang me merah seperti kepiting rebus
Orang orang yang melihat tindakan kevin yang berteriak seperti itu sangat terkejut, mereka mulai berbisik bisik mengejek ke kevin, dan ada juga yang mem-vidio kan tingkah laku kevin
"Haha,,, lihat itu si bocah lelaki itu, hahaha lucu sekalii dia" Kata orang tersebut berteriak
"Cih lelaki miskin yang pamer masuk kesini, dasar tidak tau malu" Jawab yang lain
"Aku harus memotret pria itu untuk ku beri tau sama anak ku, agar tidak memilih dan memiliki pacar seperti itu" Ejek mereka satu persatu
Kevin yang mendengar ejek kan dari orang orang hanya bisa pasrah dan malu, ia bergegas pergi dari mall setelah ia melakukan hukuman nya
Kevin pun mengajak Yuri untuk pergi dari tempat ini, Yuri yang di tarik paksa oleh Kevin hanya bisa pasrah dan malu, dan mereka juga melupakan tujuan yang sebenarnya mereka kemari.
Sedang di tempat lain, terlihat pemuda berjalan bersama dua anak kecil dengan membawa barang barang dan makanan yang ada di tangan mereka, tidak, lebih tepat nya barang barang si pemuda yang pegang dan makanan di pegang oleh dua anak kecil itu.
Yaa pria yang sedang berjalan bersama anak kecil itu tidak lain adalah Fajri dengan Gino dan Gina, mereka banyak membeli makanan dan mengelilingi mall dengan puas.
"Gino dan Gina, ada yang ingin kalian beli lagi atau tidak?" Tanya Fajri kepada ke dua anak tersebut
Gino dan Gina hanya menggeleng kan kepala sebagai tanda tidak, dan Fajri mengangguk mengerti, mereka memutuskan untuk pulang, sebab hari juga sudah mulai sore.
Setibanya mereka di area luar mall, tepatnya di pinggir jalan, mereka sedang mencari taksi untuk pulang. Dan setelah beberapa waktu menunggu, akhir nya ada taksi yang berhenti menghampiri mereka
"Taksi tuan" kata sang sopir berbicara kepada kepada Fajri
"Yaa bener tuan" Balas Fajri
Sang sopir pun bergegas keluar dari mobil dan membantu Fajri meletakan barang barang yang ia beli dari mall tadi.
Setelah mereka memasukan barang barang ke dalam bagasi, mereka bergegas masuk ke dalam mobil dan langsung berjalan menuju arah panti asuhan tempat tinggal gino dan gina
"Ohiya Gino dan Gina, alamat panti asuhan nya di jalan mana kalau boleh abang tau?" Tanya Fajri ke arah dua anak itu
"Di jalan cempaka 02 bang" Terang gino menjelaskan dan berceceran air es krim yang ia pegang
"Baik Gino, inii lap dulu tuh wajah kamu, masa ganteng ganteng makan es krim berceceran sih" Ejek Fajri sambil memberi tisu yang ia ambil di samping pintu taksi
"Hehehe,,, maaf bang, es krim nya terlalu enak, bener kan Gina" Kata gino sambil melihat ke arah Gina
"Iya bang bener, es krim nyaa sedap, abang mau?" Tanya gina menunjukan es krim nya yang suda tinggal sedikit
"Tidak gina, habiskan lah, tapi jangan sering sering minum es lagi yaa" Ucap Fajri
"Emang ada apa bang kalau makan es krim banyak banyak?" Tanya gino dengan wajah bingung
"Iyaa bang, emang ada apa ya?" Timpal gina yang ikut bertanya
"Makin es krim banyak banyak bisa membuat perut jadi sakit, dan juga bisa membuat gigi jadi ompong seperti gina hehehe" Ucap Fajri sambil bercanda
"Ihh abang mah ngejek tau" Ucap gina dengan wajah ekspresi ngambek dan terlihat pipi nya yang menggembung
"Hahaha,,, maaf maaf, abang bercanda, eh tapi beneran tau, kalau makan es krim juga bisa membuat gigi jadi ompong gina" Terang Fajri menjelaskan
"Baik abang, kami tidak akan sering sering makan es krim lagi, janjii" Kata Gina memberi kan janji kelingking kecil nya
"Baiklah, kalau begitu janji yaa" Ucap Fajri yang juga memberikan kelingkingnya
"Terlihat agak aneh sih,,, yang seharus nya mengucap kan janji di awal kan bang Fajri, dan Gina yang berjanji, ini kenapa jadi terbalik ya"Gumam gino yang melihat interaksi Fajri dan gina dengan ekspresi bingung
"Ahhh ya sudah lah, dari pada pusing sendiri huh" Gumam gino kesal sendiri
Fajri yang melihat wajah bingung gino pun bertanya kepada gino.
"Ada apa Gino? Kok wajah nya bingung begitu" Tanya Fajri Heran
Gina pun melihat ke arah abang nya juga
"Abang ada apa?" Timpal gina
Gino hanya menggeleng kan kepalanya saja, sedang kan si sopir yang melihat interaksi mereka hanya tersenyum
"Anu,,, permisi tuan, ini kita mau ke alamat mana ya kalau boleh tau" Kata supir yang sambil fokus ke jalanan
"Astaga maaf bang, aku lupa memberi tahu abang, kita ke alamat jalan cempaka 02 ya bang, entar kita berhenti di panti asuhan Cahaya Harapan ya bang" Kata Fajri menjelaskan
"Iyaa tuan tidak apa apa" Jawab supir sambil tersenyum
Selama beberapa saat mereka di jalan, akhirnya mereka tiba di lokasi rumah panti asuhan yang di tinggali gino dan gina, jarak dari mall Grand City dengan panti asuhan tersebut lumayan jauh.
Kini mereka tiba di lokasi panti asuhan tersebut, terlihat rumah yang sudah tua di depan mata Fajri, terlihat jelas papan nama Cahaya Harapan yang sudah mulai rapuh, Fajri yang melihat kondisi rumah tersebut merasa iba.
"Ais, kasian yaa mereka, tinggal di tempat seperti ini tanpa ada yang peduli" Gumam Fajri sambil melihat ke arah panti asuhan tersebut.
Kemudian Fajri dan supir tersebut menurunkan barang barang yang di bawa oleh Fajri, setelah semua barang dituruni, Fajri pun segera membayar ongkos nya
"Nihh bang ongkos nya" Ucap Fajri sambil menyerahkan 5 lembar uang merah
Si supir yang melihat Fajri memberikan uang berlebihan pun ingin mengembalikan uang tersebut
"Hem,,, ini, anu tuan, uang nya kelebihan" Kata supir sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal
"Tidak apa apa bang, anggap saja ini rezeki dari tuhan untuk manusia baik seperti abang" Kata Fajri sambil menolak uang itu kembali
Si supir yang mendengar omongan Fajri pun menjadi terharu dengan kebaikan hati Fajri
"Terimakasih banyak tuan yang baik hati" Kata sang supir dengan terharu
"Iyaa bang sama sama, tetap jadi manusia yang baik ya bang, yang mau menolong orang saat sedang kesusahan" Ucap Fajri
"Baik tuan, kalau begitu saya pamit pergi dulu ya tuan" Kata sang supir
"Iyaa,,, hati hati di jalan yaa, ingat, masih ada keluarga yang menunggu mu untuk kembali bang" Kata Fajri
"Baik tuan, sekali lagi terima kasih ya tuan" Kata sang supir, kemudian ia masuk ke dalam mobil nya, dan bergegas untuk pergi.
Kemudian Fajri, Gina dan Gino masuk ke arah panti asuhan tersebut, terlihat keadaan panti asuhan yang sangat menyakitkan hati Fajri
"Kasian mereka, harus hidup seperti ini di usia yang sangat kecil" Gumam Fajri sambil melihat sekeliling nya.
Tak lama dari itu, terlihat lah 10 orang anak kecil yang sedang bermain.
"Teman teman" Teriak Gino ke arah anak anak yang sedang bermain itu
Anak anak itu yang di panggil langsung menoleh ke arah sumber suara.
" Ginoooo" Teriak mereka berbarengan, dan bergegas menghampiri Gino
"Gino kalian dari mana aja, sudah sampai sore kalian tidak pulang ke rumah, mamak khawatir dengan kalian tau" Tanya salah satu anak
"Hehe,,, maaf teman teman, tadi niatnya hanya akan pergi sebentar, lalu kami hampir di pukul oleh om om gendut, untung ada abang Fajri yang menyelamat kan kami" Kata gino
"Yaa bener teman teman, abang Fajri ini baik sangat sama kami, dan lihat ini apa yang kami bawa untuk kita semua" Kata Gina
Anak anak itu melihat plastik yang ada di tangan Gino dan Gina, dan mereka melihat ada makanan serta baju.
Gino yang melihat ekspresi mereka pun jadi tidak enak hati, di karena kan mereka hanya membeli baju untuk mereka berdua, itu pun di karena kan di biayai oleh Fajri
"Anu,,, teman teman, maaf kan kami karena baju ini punya kami, tapi kalian boleh kok mengambil 2 baju ku dan 2 baju milik gina" Kata gino dengan wajah sendu
Fajri yang melihat kejadian ini pun merasa bersalah di karena kan, ia lupa untuk membeli kan baju baju buat anak panti asuhan yang lain
"Seharus nya tadi aku membeli kan mereka juga, walaupun bukan seperti milik gino dan gina, setidak nya mereka kebagian semua" Gumam Fajri menatap ke arah anak anak itu
"Hei gino, jangan memasang wajah sedih seperti ituu ya, kami tidak apa apa kok, selagi kalian pulang dengan keadaan baik baik saja, kami sudah bersyukur, bener kan teman teman" Ucap salah satu anak
"Yaaa bener Gina dan Gino " Jawab mereka kompak
Fajri yang melihat itu pun jadi terharu dengan kebaikan anak anak yang ada di panti asuhan ini, mereka di didik dengan sangat baik, walaupun dengan kondisi seperti ini, mereka tidak lah jahat dan memiliki sifat iri
"Haii adik adik manis, perkenalkan nama abang, Alana Fajri Trianda, atau juga bisa di panggil Fajri" Ucap Fajri memperkenalkan diri
"Halo bang Fajri, salam kenal" Kata mereka kompak
Fajri pun tersenyum hangat kepada anak anak panti tersebut
"Halo bang, perkenalkan nama saya Rido Pratama, atau biasa di panggil rido bang, saya anak yang paling besar disini, usia saya 14 th, salam kenal bang Fajri" Kata rido memperkenalkan dirinya
"Haii rido, salam kenal jugaa ya" Kata Fajri tersenyum hangat
"Terima kasih ya bang, karena telah menyelamat kan adik adik saya dari pria jahat, dan terima kasih juga telah memberi kan rezeki kepada adik adik saya" Ucap rido menunduk kan kepala
Fajri yang melihat itu hanya bisa membalas dengan anggukan kepala, ia sangat terharu dengan sikap anak anak disini mereka benar benar di didik dengan sangat baik oleh ibu panti asuhan
Kemudian itu mereka mengajak Fajri untuk masuk ke dalam panti asuhan tersebut
"Marii bang kita masuk dulu ke dalam rumah" Ajak rido
"Ohiya ayoo masukk" Balas Fajri
"Gino dan gina ayoo masuk, dan yang lainya juga ya" Kata rido mengajak mereka semua
Rido berjalan duluan di susul oleh Fajri, gino, gina dan yang lain nya
Mereka pun masuk ke dalam rumah panti asuhan tempat tinggal mereka, terlihat keadaan yang kembali membuat hati Fajri perih, kondisi yang tidak layak untuk di tempati menurut hati Fajri.
Tidak ada meja, bangku, tempat tidur untuk anak anak disini, sangatt sakit hati Fajri membayang kan mereka tidur dengan keadaan cuma di lapisi oleh kain yang tipis.
Lalu setelah itu mereka semua duduk di ruangan kecil ituu sambil membuka makanan yang telah mereka bawa
Terlihat rido pergi sebentar untuk memanggil emak mereka
"Bang Fajri, rido panggil emak sebentar yaa" Kata rido izin pamit
"Yaa rido, abang disini menemani adik adik yang lain ya" Ucap Fajri
Lalu rido pun pergi untuk memanggil emak mereka semua
Tak lama kemudian, terlihat lah seorang wanita berusia 32 tahun dengan kondisi wajah lesu, dan pakaian yang terlihat sudah mulai samar warna nya
Emak dari anak anak panti asuhan tersebut bernama Ita, ia membesarkan anak anak panti asuhan itu dengan anak kandung nya yang bekerja setiap hari ini mencukupi ke butuhan mereka
Fajri pun menyalami tangan emak ita yang sudah mulai menua
"Halo mak, perkenalkan nama saya Fajri mak" Kata Fajri sambil menyalami emak panti
"Ohh nakk Fajri, nama yang indah seperti wajah nya" Ucap emak
"Hehehe,,, emak bisa aja" Balas Fajri tersenyum malu
Emak hanya tersenyum, kemudian emak mengajak Fajri untuk duduk
"Mari nak Fajri duduk dulu, nak Fajri mau minum apa? Biar emak buatkan yaa" Kata emak
"Tidak usah emak, Fajri gamau ngerepotin emak" Kata Fajri lembut
"Tidakk nak Fajri, Emak tidak merasa direpotin, justru emak lah yang tidak enak sama nak Fajri sudah ngerepotin dua anak emak" Kata emak
"Tidakk emak, Fajri juga ngerasa tidak direpotin mak" Jawab Fajri jujur
"Yasudah emak buat kan kopi aja yaa nak" Kata Emak ita
Fajri pun akhirnya pasrah dan menerima nya
"Baik emak, terima kasih ya" Balas Fajri
Emak hanya membalas dengan senyuman, lalu pergi untuk membuat kan kopi Fajri.