NovelToon NovelToon
Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Pewaris Ilmu Pengobatan Terhebat

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter Ajaib / Kelahiran kembali menjadi kuat / Spiritual / Action / Dokter Genius / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: RivaniRian21

Brian Kurnia adalah laki laki dari keluarga miskin yang sedang mengambil kuliah disalah satu universitas kedokteran di kota jasin. Karena kebutuhan mendesak untuk membayar pengobatan ibunya, dia nekat melakukan rekaya kecelakaan dijalan raya. Namun naasnya dia bertemu pengendara yang salah, alih alih menginjak rem pengendara itu malah menginjak gas dalam dalam sambil menutup mata dengan kedua tangannya. dengan perasaan menyesal Brian tertabrak mobil tersebut dengan kencang. Setelah Brian ditabrak, dia tidak sadarkan diri dan dalam alam bawah sadarnya dia mendapatkan sebuah warisan jurus medis kuno. Setelah mendapatkan warisan itu dia mengetahui segala hal mengenai semua jenis ilmu pengobatan dan jurus bela diri yang luar biasa dan berhasil membuat banyak wanita suka kepada nya. Dalam perjalanannya Brian berhasil membuat namanya menjadi dikenal diseluruh dunia dengan kemampuan pengobatan dan ilmu beladirinya yang hebat. sampai suatu ketika terjadi invasi dari alam lain

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RivaniRian21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Kamu Tidak Layak Menjadi Dokter

"Cepat tidurkan anaknya di ranjang, segera berikan pertolongan pertama."

Mendengar bahwa ini adalah pesan dari Kepala Departemen Kesehatan Kota, Henson pun tak berani mengabaikannya, dia menyuruh pria paruh baya itu menidurkan bocah kecil itu di ranjang ICU.

Melihat bahwa bocah laki laki itu yang berwajah pucat, bernapas pendek, dalam keadaan pingsan dan kondisinya sangat buruk, Brian juga tidak mengatakan apa apa lagi.

Masalah biaya pengobatan cepat atau lambat akan teratasi, jadi tidak terburu buru untuk saat ini.

Henson bertanya sambil memeriksa anak kecil itu, "Bagaimana anak ini bisa sakit?"

Pria paruh baya itu berkata, "Anakku baik baik saja ketika dia keluar dari sekolah, tapi setelah beberapa saat dia bilang dia tidak enak badan dan langsung demam, demamnya sangat tinggi lalu dia langsung pingsan."

Setelah pemeriksaan, Henson berkata, ini hanya flu biasa, tapi demamnya agak tinggi. Sekarang aku akan memberikan Antipiretik, doa akan segera sembuh."

Karena dia tidak tahu apa hubungan pihak lawan dengan Pak Yoshua, jadi dia berbicara dengan sangat sopan.

Pria paruh baya itu menghela napas, "Syukurlah, maaf sudah merepotkan Dokter."

Henson mengambil antipiretik yang sudah disiapkan oleh Xira dan hendak meyuntikkannya pada anak kecil itu.

Brian menggelengkan kepalanya dan berakat, "Dia sama sekali tidak flu. Suntikan penurun demammu tidak akan berpengaruh sama sekali bahkan bisa memperburuk kondisinya."

"Kamu tahu apa? Kamu yang mengobatinya atau aku? Jangan bicara omong kosong kalau kamu tidak mengerti sama sekali."

Henson sudah sangat marah dengan Brian ketika kecurangannya terungkap barusan, saat ini dia segera melampiaskannya.

Setelah dia selesai berbicara, dia mengambil jarum suntik dan menyuntikkannya kepada anak kecil itu dengan antipiretik.

Seiring berjalannya waktu, rona di wajah anak kecil itu akhirnya kembali, seolah rasa sakit yang dia rasakan telah banyak berkurang.

Henson berkata dengan puas, "Lihat, aku bilang dia hanya flu ringan, tidak ada apa apa, tidak perlu khawatir."

Pria paruh baya itu menghela nafas lega, mengangguk berulang kali dan berkata, "Ya, ya Dokter Henson layak menjadi kepala dokter disini, keterampilan medis anda memang sangat hebat."

Namun, pada saat ini wajah anak laki laki itu tiba tiba berubah, anggota tubuhnya mulai kejang kejang, mulutnya terus mengeluarkan busa putih, indikator di tempat tidur terus berbunyi nyaring.

Tekanan darahnya turun, detak jantungnya mulai melambat dengan cepat, terlihat bahwa nyawanya akan terancam setiap saat.

Pria paruh bwa itu langsung berteriak dengan gugup, "Dok, ada apa? Ada apa dengan anakku?"

Henson kaget. Menurutnya diagnosis yang dilakukan pada anak laki laki itu tidak salah, dia menderita flu biasa, bagaimana bisa tiba tiba menjadi seperti ini?

Pria paruh baya itu berteriak dengan cemas, "Dok, cepat pikirkan cara, aku hanya punya satu anak!"

"Aku......."

Henson merasa bingung untuk sementara waktu, dia tidak tahu ada apa ini, bagaimana dia bisa memiliki solusinya?

Melihat situasi anak laki laki itu semakin kritis, pria paruh baya itu berteriak dengan marah, "Dasar dukun, kalau sesuatu terjadi pada anakku, aku akan memintamu mmebayarnya dengan nyawamu!"

"Biar aku saja."

Brian telah memperoleh warisan Akademi Pengobatan Kuno, dia tidak bisa membiarkan orang mati begitu saja.

Dia mendekati ranjang dan berjata, "Sudah aku bilang kamu salah dignosis, dia sama sekali tidak flu, tapi keracunan."

Setelah selesai berbicara, dia mengeluarkan jarum perak dari sakunya dan menusukkannya ke dada anak kecil itu satu per satu.

"Apa yang kamu lakukan?"

Henson hendak melangkah maju untuk menghentikannya, tapi tiba tiba otaknya berputar, dia berhanti dan berteriak, "Kamu mengganggu proses perawatanku terhadap pasien, jadi kamu yang akan bertanggung jawab atas segala konsekuensinya!"

Melihat bocah laki laki ini akan segera mati, jika dirinya benar benar membunuh orang, dia tidak hanya tidak dapat mempertahankan gelarnya sebagai kepala dokter lagi, bahkan mungkin harus masuk ke dalam penjara.

Namun, sekarang berbeda, sangat memungkinkan baginya untuk melempar semua tanggung jawab ini.

Brian mengabaikannya, hanya terus menusuk titik akunpuntur anak kecil itu untuk detoksifikasi.

Jika mengamati dengan cermat, maka akan menemukan bahwa setelah jarum perak ini ditusuk ke titik akunpuntur, ekor jarum terus bergetar pelan, seolah olah ada kekuatan pendorong yang membuatnya tetap bergetar.

Pria paruh baya itu bertanya, "Apa dia juga dokter di ruang gawat darurat kalian?"

"Dia bukan dokter, dia hanya anggota keluarga pasien," kata Henson.

"Awalnya aku bisa menyembuhkan penyakitnya ini, tapi sekarang masalah ini tidak ada hubungannya lagi denganku, setelah dikacaukan seperti ini olehnya."

Pria pruh baya itu langsung panik, "Atas dasar apa kamu yang sebagai anggota keluarga pasien untuk merawat anakku........."

Dia berkata sambil ingin menghajar Brian, tapi tiba tiba dia menyadari bahwa anggota badan anaknya yang kejang kejang sudah berhenti dan mulutnya berhenti berbusa, wajahnya juga perlahan berubah menjadi kemerahan, bahkan indikator di samping tempat tidur kembali normal.

"Ini....... apa yang terjadi?"

Semua orang tercengan, terutama Henson. Dia berpikir bahwa penyembuhan Brian terhadap GIna hanyalan kebetulan, tidak disangka bahkan bocah laki laki ini juga terselamatkan.

Tidak peduli apa pun yang terjadi, saat ini tidak ada korban nyawa, dia pun menghela napas lega.

Pria paruh baya itu bertanya pada Brian, "Dokter jenius, apa penyakit anakku?"

Brian berkata, "Dia terinfeksi virus, apa belakangan ini dia melakukan kontak dengan sesuatu yang tidak bersih? seperti tikus atau hewan lain yang membawa banyak kuman?"

Pria paruh baya itu berkata, "Tidak, dia tidak keluar hari ini, dia hanya pergi ke sekolah."

Melihat sudah tiba waktunya, Brian mengeluarkan jarum perak dan mensuk kedua telunjuk bocah itu, lalu memencet dua tetes darah hitam dari jari telunjuknya ke tampat sampah di sebelahnya.

Kemudian dia mencabut semua jarum perak, anak kecil itu membuka matanya dan duduk, lalu melihat sekeliling dengan pandangan kosong.

Melihat putranya bangun, pria paruh baya itu berseru kaget, "Dokter jenius, benar benar Dokter jenius!"

Brian berkata, "Aku sudah mengeluarkan dasar beracun dari tubuhnya, minum air kacang hijau setelah pulang dan tidak akan ada masalah lagi. Lain kali jangan biarkan anak anak bersentuhan dengan hewan liar yang tidak bersih."

"Dokter Jenius, terima kasih telah menyelamatkan anakku!" Pria paruh baya itu mengeluarkan tumpukan uang seratis ribuan dan memasukkannya ke tangan Brian. "Dokter Jenius, terima kasih!"

Brian merasa sungkan, dia meneruma uang itu dan menyerahkannya kepada Gina.

Ini adalah peraturan dari Akademi Pengobatan Kuno, biaya konsultasi dibayar sesuka hati, bahkan jika pihak lawan ingin membayar dengan gunung emas pun tidak terlalu banyak, tidak membayar sepeser pun juga tidak terlalu sedikit.

Gina masih bengong, kenapa anaknya bisa menjadi dokter jenius yang bisa menghasilkan banyak uang dalam sekejap mata setelah dia sembuh dari sakitnya?

Pria paruh baya itu menggendong bocah laki laki itu di punggungnya, lalu berbalik dan meludahi Henson dengan marah, "Dasar dukun, kepala dokter apaan, kentut!"

Henson merasa tertekan dan marah, dia menatap Brian dan berseru, "Kamu dokter? Siapa yang mengizinkanmu mengobatinya?"

"Bukankah kamu seharusnya berterma kasih padaku?" kata Brian. "Orang yang tidak memiliki etika medis sepertimu, benar benar tidak layak menjadi seorang dokter."

"Bukan urusanmu. Kamu mengobati orang secara ilegal, percaya tidak, aku akan memanggil polisi untuk mengangkapmu."

Saat Henson berbicara, Yoshua, Kepala Departemen Kesehatan dan Heyden Marata, Direktur Rumah Sakit TCM Jasin, masuk ke dalam ICU.

Melihat para atasannya datang, Henson mengancam dengan suara rendah, "Hei, tutup mulutmu rapat rapat. Praktik pengobatan ilegal adalah kejahatan serius, kamu akan dipenjara setidaknya selama lima atau enam tahun. Sekarang aku akan membantumu menganggung masalah ini."

Setelah berbicara, dia mendekati mereka dengan menyanjung, "Pak Yoshua, Dokter Hayden, Anda berdua sudah datang."

Yoshua bertanya, "Di mana pasien yang aku pesan? sudah datang?"

Henson berkata, "Maksud Anda, anak yang demam itu? Aku sudah menyenbuhkannya, baru saja mereka meninggalkan ruangan ini."

Dia menghela napas lega saat berbicara, sepertinya ayah anak itu tidak berbicara secara langsung kepada Pak Yoshua, jadi itu akan lebih mudah.

Yoshua bertanya dengan heran, "Kamu yang menyembuhkannya?"

Dia mengenal Henson, Henson hanyalah seorang kepala dokter biasa dalam kesannya, keterampilan medinya tidak terlalu hebat.

"Ya, Pak Yoshua, aku yang menyembuhkannya." Jawab Henson dengan raut muka bangga.

Saat Henson berbicara, dia berbalik dan menatap Brian dengan tatapan memperingatkan.

Melihat betapa tidak tahu malunya orang ini, Brian hendak melangkah maju untuk mengeksposnya, tapi dia dihentikan oleh Gina.

Gina tahu bahwa anaknya tidak memiliki surat izin praktik dokter, akan sangat merepotkan kalau dibawa ke kantor polisi.

1
Aman Wijaya
jooooz pooolll Thor lanjut
Aman Wijaya
jooooz jooooz gandos lanjut terus Thor semangat semangat semangat
Syahrian
😍
Syahrian
🙏👍
Syahrian
👍
Syahrian
💪🙏
Aman Wijaya
jooooz pooolll Thor
Aman Wijaya
markotop top top top lanjut terus
Aman Wijaya
mantab Brian
Aman Wijaya
mantab Thor lanjut
Aman Wijaya
semangat Brian jadilah orang yang rendah hati dan bantu orang yang membutuhkan jasa akupunktur demi semua orang yang membutuhkan
Aman Wijaya
lanjut
Aman Wijaya
mantab lanjut terus
Syahrian
💪🙏
Syahrian
💪
Angah Carlos
Jasin Melaka
Syahrian
👍
Syahrian
💪
Gege
remake ceritanya kereen tor.. alurnya mirip bangeed.. semangaatt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!