NovelToon NovelToon
Aether

Aether

Status: sedang berlangsung
Genre:Dunia Lain
Popularitas:953
Nilai: 5
Nama Author:

Di dunia ini manusia terbagi menjadi beberapa golongan, yaitu fells, Aether, dan Halflings. Fells merupakan manusia biasa yang tidak memiliki kemampuan apapun, dan hanya menjalani hidup seperti manusia biasa Sedangkan Aether adalah manusia yang memiliki kemampuan pengendalian elemen, setiap orang hanya bisa mengendalikan 1 elemen. Namun ada spesies khusus di dalamnya yaitu dark dan light yaitu pengendali elemen kegelapan dan cahaya Halflings adalah manusia yang bisa merubah dirinya menjadi hewan Dan itulah penjelasan singkat tentang cerita ini selanjutnya akan dibahas didalam

Bagian 2

Arsen kini sudah berada di kamarnya. Serasanya ia ingin menangis sekeras kerasnya. Munafik kalau ia tidak patah hati. Ini merupakan pengalaman pertamanya mencintai seseorang, namun ini bukanlah penolakan pertamanya.

Tapi mengapa ini terasa lebih menyakitkan dari penolakan yang lain. Mungkin karena penolakan ini berasal dari orang yang memang dekat dengannya.

‘Sudahlah, lebih baik aku fokus ke pelatihanku saja’ batinnya.

Ia memantapkan hatinya untuk melupakan permasalahan cinta dan mulai fokus kepada dirinya sendiri.

Ia bertekad untuk menunjukkan kepada orang prang yang dulu menolak dan membuangnya bahwa ia bisa menjadi lebih baik dari mereka. Bukan tentang pembalasan, tapi tentang pembuktian.

/////////////

Keesokan harinya di kelas

Arsen terus memperhatikan guru yang sedang mengajar di kelasnya dan sesekali mencatat apa yang dijelaskan.

Sedangkan Axel terus mencuri pandang ke arah Arsen. Jujur ia merasa bersalah karena ia tau bahwa Arsen sudah terlalu banyak ditolak oleh dunia ini. Namun ia juga tidak bisa membohongi diri bahwa ia memang tidak mempedulikan kehidupan percintaan.

“Kau mengenalnya?” Tanya Razen, sahabat dari Axel yang merupakan putra bangsawan.

Axel pun gelagapan.

“Kau dari tadi meliriknya. Sepertinya ada sesuatu diantara kalian” sambung Rize yang berada di sebelahnya.

”ini urusanku. Kalian tak perlu ikut campur” jawab Axel sambil mengalihkan pandangannya ke depan.

Ketika mencapai pertengahan pelajaran. Tibalah seseorang yang mengetuk pintu kelas dan memasukinya.

“Wahai.. sepertinya kau kemari membawa kabar Zareth” ucap sang guru.

“Iya prof. Wilkins saya ada beberapa pengumuman yang harus disampaikan” jawab pria tersebut.

Dia adalah siswa tahun ketiga sekaligus ketua pengurus siswa di Akademi Aetheris.

Sudah pasti satu sekolah bahkan mungkin satu benua mengenalnya.

Dia adalah Zareth Aleanzo. Keturunan mulia Generasi kelima. Rambut berwarna perak dan mata berwarna merah darahnya terlihat sangat memukau dan memberikan kesan yang tajam pada dirinya.

Seragamnya paling beda dari siswa lain.

Untuk para Aether biasa mereka memakai seragam kemeja putih dan jas hitam dengan list berwarna merah dan celana hitam. Dengan emblem Elemen masing masing di bagian lengan sebelah kiri.

Sedangkan untuk para keturunan mulia mereka memakai seragam kemeja berwarna biru muda dan kas berwarna putih dan celana berwarna putih juga dengan list berwarna biru. Dengan emblem Api di sebelah kanan dan petir di sebelah kiri.

“Saya kemari untuk mengumumkan nama nama siswa yang layak berpartisipasi dalam turnamen Aetheris yang akan mendatang.

Harap didengar baik baik karena saya hanya akan membaca sekali.

perwakilan Elemen Api: Axel von seravia

Perwakilan Elemen Air: Arsen

Perwakilan Elemen Tanah: Razen Deuraya

Perwakilan Elemen Angin: Shaka Aksara

Sekian informasi yang saya sampaikan saya pamit undur diri” ia membungkuk hormat kepada Prof. Wilkins sebelum pergi.

Axel terkejut dan pangsung melihat ke belakang ke arah Arsen.

Ternyata Arsen sama terkejutnya mendengar bahwa ia layak untuk mengikuti turnamen yang akan mendatang.

Turnamen Aetheris adalah kegiatan yang diadakan setahun sekali untuk menunjukkan kualitas dari seluruh siswa yang belajar di Akademi Aetheris.

Namun sesungguhnya itu adalah tujuan kedua.

Turnamen ini akan disaksikan juga oleh sepuluh manusia terkuat yang juga disebut dengan 10 permata dewa. Tujuan utamanya adalah untuk mereka merekrut beberapa siswa yang layak untuk menjadi bagian dari kaderisasi permata dewa.

10 permata dewa merupakan 10 manusia terkuat yang mencakup Aether dan Halflings. Namun keturunan mulia dikecualikan. Karena mereka memiliki Partai tersendiri untuk mereka.

10 permata dewa adalah orang orang yang menjadi ujung tombak dari benua mereka ini yang juga akan berada di garda terdepan jika musuh melawan.

Jadi di benua mereka ada 4 partai yang mengatur benua ini. Yaitu 3 pemimpin negara, 4 tetua, 10 permata dewa, dan keturunan mulia.

Dan diatas mereka ada pimpinan benua yaitu Rakesh Alvares. Pemimpin sebelumnya merupakan kepala sekolah Akademi yang diangkat menjadi pimpinan benua yang bernama Zera Antares. Ia diangkat menggantikan pemimpin sebelumnya yang merupakan mantan tetua.

Namun ia meninggal di suatu ekspedisi dungeon. Dan digantikan dengan pilihan rakyat.

Mereka tidak memilih salah satu dari para tetua lagi karena para tetua sering memerintah semena mena. Seperti pemimpin sebelum Zera yang merupakan mantan tetua yang bernama Vulcan.

Dan kini rakyat sudah mulai tidak percaya dengan para tetua.

Kembali ke Arsen.

Setelah pelajaran selesai ia langsung berjalan menuju kamarnya namun di tengah perjalanan ia ditarik oleh seseorang.

Axel.

Arsen menatapnya dengan tatapan bingung.

“Ada apa?” Tanya Arsen dengan bingung.

“Kau yakin ingin mengikuti turnamen?”tanya Axel dengan serius.

Arsen mengangguk dan melanjutkan “ya… tentu saja, ini merupakan kesempatan yang besar bagiku”

Axel menghela nafas pelan. “Tapi kau tidak pernah latihan praktek Arsen. Kau bisa saja terluka parah”

Arsen malah terlihat kesal, ia merasa diremehkan oleh seseorang yang seharusnya mendukung dan mempercayainya.

“Kau meragukanku?” Timpal Arsen.

“B-b-bukan aku mergukanmu, aku hanya khawatir bagaimanapun juga kau adalah temanku dan aku adalah orang yang paling memahami dirimu”

“Kalau kau memang memahami diriku berarti kau pasti tau kalau aku sangat menginginkan berada di turnamen ini” balas Arsen sambil berlalu meninggalkannya.

Axel menghela nafas panjang.

“Tunggu!” Titah Axel.

Arsen pun menghentikan langkahnya.

“Nanti sore jam tujuh, aku tunggu kau di ruang pelatihan, buktikan kenapa aku harus mengizinkanmu mengikuti turnamen”

Axel pun berlalu dari tempatnya menuju kamarnya.

“Kenapa juga aku harus meminta izin padanya…..

ya sudahlah anggap saja sebagai salah satu metode latihan” gumam Arsen.

Ia menuju kamarnya dan mengganti bajunya menjadi baju santai seperti kemarin. Kaos oversize dan celana pendek.

Ia rebahan sebentar dan memainkan Hapenya.

Ya. Di dunia ini memang sudah ada hape. Teknologi memang sudah maju karena ulah satu negara yang bernama Igniterra.

Igniterra adalah negara independen yang tidak termasuk organisasi benua ini. Namun kerjasama perdagangan dilakukan antar benua. Karena memang benua ini membutuhkan relasi yang baik dengan negara tersebut.

Teknologi yang mereka datangkan kepada benua ini seperti internet, dan barang elektronik lainnya.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa teknologi yang lebih canggih masih di simpan di negeri sana.

Ia meng-search dengan kata kunci Zeno.

Namun tidak ada yang muncul sebelum akhirnya diblokir.

Ia terkejut. Semua internet diakses oleh negara Igniterra. Dan mengapa harus sampai diblokir pencarian pada nama Zeno.

Ia terbangun dari rebahannya. Dan muncullah spekulasi bahwa Zeno pasti ada hubungannya dengan negara tersebut.

Dan ia harus pergi ke negara itu suatu saat dan mencari jawabannya.

Tak lama kemudian waktu menunjukkan hampir jam tujuh sore. Ia pun bergegas menuju ruang pelatihan karena ia sudah punya janji dengan seseorang.

1
arcturus
memiliki cerita yang menarik dan tidak terlalu berat
ian gomes
Makin ngerti hidup. 🤔
arcturus: gak nyambung
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!