Alze adalah seorang seorang suami yang berprofesi sebagai pemanen sawit, ia bekerja demi kebutuhan sang istri, karena istrinya bergaya elit, karena istrinya adalah wanita sosialita, jadi uang yang ia cari habis untuk kebutuhan gaya elit sang istri.
Tapi balasan apa yang ia dapat? Istrinya malah selingkuh dan mendapatkan pria lain yang lebih kaya dengan terang-terangan meminta cerai di depan Alze yang baru saja pulang bekerja.
Alze frustasi, dan ia pun duduk termenung di depan rumahnya, siapa sangka tengah malam, ada cahaya menghampiri dan ia pun mendapatkan sistem.
Sistem itu menawarkan misi dan hadiahnya ada di pikiran Alze, apa yang di hayalkan Alze dan mengubah hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
...Happy Reading...
...☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹☘️❤🩹...
Akhirnya, kasus itu pun selesai, rumah itu jatuh ke tangan Beti, dan Nina dan Rudi akan menikah minggu depan.
Alze masuk ke dalam rumahnya, ia melihat rumahnya yang berantakan, istrinya yang baru saja pergi tadi bersama manager itu, ia melihat ada sisa baju yang tidak di butuhkan oleh istrinya.
Ia mengambil dan membuangnya ke tong sampah dengan kasar. "Dina, Dina, ternyata aku tidak ada apa-apanya di mata mu, hanya pria miskin dan rela bercerai dengan ku demi si manager itu," kata Alze tersenyum getir mengingat masalah tadi, saat ia di cerai secara terang-terangan.
Tapi itu sudah berlalu, saatnya ia bangkit dan hidup lebih baik. Alze menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya. Ia berjalan ke arah cermin dan melihat wajahnya yang lelah.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Alze pada dirinya sendiri. Ia tahu bahwa ia harus melupakan Dina dan mencari hidup baru. Tapi, apakah itu semudah itu? Alze masih merasakan sakit di hatinya, dan ia tidak tahu bagaimana cara untuk melupakannya.
Tiba-tiba, perutnya berbunyi.
Krucuk! Krucuk!
Perut Alze terasa sangat lapar, karena saat pulang kerja tadi ia belum makan. Alze ingat ia mendapatkan uang dari sistem, karena ia sudah tak punya istri lagi, saatnya ia menyayangi diri sendiri, tidak perlu berhemat, makan semua selagi selera dan beli baju yang bagus-bagus, tak perlu lagi ia memakai baju robek seperti ini.
Alze tersenyum sendiri, membayangkan bagaimana ia akan menikmati hidupnya yang baru.
Alze mengambil baju terbaiknya. Meskipun baju terbaik versinya, tapi baju itu warnanya sedikit luntur, karena baju murahan. Setelah mengenakannya, Alze pun berjalan sendiri di pinggir jalan, ia ingat jika di sekitar sana ada restoran meski bukan restoran besar, tapi tempat itu selalu ramai, teman-temannya bilang, di sana makanannya sangat enak.
Alze tentu saja penasaran dengan restoran tersebut. Ia mempercepat langkahnya, ingin segera mencicipi makanan di restoran itu. Saat berjalan, Alze memikirkan tentang hidupnya yang baru, tanpa Dina. Ia merasa sedikit sedih, tapi juga merasa lega.
Ia memutuskan untuk pergi ke restoran itu untuk memesan makanan yang lezat. Saat berjalan ke restoran, Alze merasa seperti bebas dari beban, tidak ada lagi yang mengikatnya.
Setelah beberapa menit berjalan, Alze akhirnya tiba di restoran itu. Ia melihat banyak orang di dalam, dan baunya yang lezat membuat perutnya semakin lapar. Alze memutuskan untuk masuk dan memesan makanan.
Ia memasuki restoran dan memesan makanan yang lezat. Saat menunggu makanan datang, Alze memikirkan tentang rencana hidupnya yang baru. Ia ingin melakukan banyak hal, seperti traveling, dan menikmati hidup tanpa beban.
Saat memasuki restoran, Alze disambut oleh pelayan yang ramah. "Selamat datang, apa yang bisa saya bantu?" tanya pelayan. Alze memesan makanan favoritnya dan menunggu dengan sabar.
Tapi, saat makanan datang, Alze merasa sedikit sedih. Ia ingat bagaimana Dina selalu memasak makanan favoritnya di rumah.
...❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹❤🩹...
