NovelToon NovelToon
Dibuang Sersan Dipinang CEO

Dibuang Sersan Dipinang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ayah Darurat
Popularitas:64.7k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aisyah yang mendampingi Ammar dari nol dan membantu ekonominya, malah wanita lain yang dia nikahi.

Aisyah yang enam tahun membantu Ammar sampai berpangkat dicampakkan saat calon mertuanya menginginkan menantu yang bergelar. Kecewa, karena Ammar tak membelanya justru menerima perjodohan itu, Aisyah memutuskan pergi ke kota lain.

Aisyah akhirnya diterima bekerja pada suatu perusahaan. Sebulan bekerja, dia baru tahu ternyata hamil anaknya Ammar.

CEO tempatnya bekerja menjadi simpatik dan penuh perhatian karena kasihan melihat dia hamil tanpa ada keluarga. Mereka menjadi dekat.

Saat usia sang anak berusia dua tahun, tanpa sengaja Aisyah kembali bertemu dengan Ammar. Pria itu terkejut melihat wajah anaknya Aisyah yang begitu mirip dengannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ammar akan mencari tahu siapa ayah dari anak Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Bertemu dengan Orang Tua Ammar

Aisyah berjalan keluar dari kafe itu dengan tergesa. Tak mau lagi berhubungan dengan pria itu. Rasa sakit hatinya begitu dalam. Dia berjalan sambil menunduk, menahan air mata agar tak tumpah.

Ammar yang tak terima dengan keputusan Aisyah yang meminta kembali uangnya, lalu mengejar wanita itu. Dia ingin meminta penjelasan lebih lanjut.

Tangan Aisyah di tahan oleh Ammar. Dia tak membiarkan wanita itu pergi lebih jauh. Membawanya menuju halaman parkir.

"Aisyah, apa maksudmu kalau aku harus mengembalikan uang lima puluh juta itu?" tanya Ammar.

"Aku rasa kau tak terlalu bodoh untuk memahami omonganku!" seru Aisyah.

Gadis itu memandangi Ammar dengan tatapan tajam. Rasa ingin menelannya hidup-hidup.

Aisyah menarik tangannya dari genggaman Ammar. "Aku ingin uang itu kembali, Tuan Ammar. Mulai detik ini aku dan kau tak memiliki hubungan apa pun lagi," kata Aisyah dengan suara yang tegas.

Ammar memandang Aisyah dengan tatapan yang penuh keheranan. "Apa yang terjadi denganmu, Aisyah? Aku tidak mengerti. Kau berubah. Selama ini kau tak pernah menyinggung mengenai uang. Aku tau kau marah karena aku putuskan, tapi aku tak mengira kau akan begini," kata Ammar dengan suara yang lembut agar Aisyah merasa bersalah dan tak lagi menagih uang tersebut.

"Apa ...? Aku atau kau yang telah berubah. Lagi pula, aku hanya minta uangku kembali," ucap Aisyah.

Ammar kembali tampak menarik rambutnya. Sepertinya sudah sangat frustasi.

"Aisyah, aku tak bisa mengembalikan itu. Gajiku tak cukup," ucap Ammar, akhirnya mengakui jika tak memiliki uang.

"Kalau begitu, jual mobil itu. Kau bisa langsung kembalikan uang ku!" seru Aisyah, tak juga kunjung berubah pikiran.

"Beri aku waktu. Aku pasti akan mengembalikan uangmu itu," ujar Ammar memohon. "Tapi, aku tak bisa jual mobil itu."

"Kenapa mobil itu harus di jual?" tanya Ibu Rida, ibunya Ammar. Entah sejak kapan wanita itu ada di antara mereka.

Ibu Rida memandang Aisyah dengan mata yang penuh penasaran. "Ya, kenapa mobil itu harus dijual?" tanya Ibu Rida lagi.

Aisyah memandang Ibu Rida dengan mata yang tajam. "Karena uang itu milikku, dan aku ingin mendapatkannya kembali," kata Aisyah dengan suara yang tegas.

Ibu Rida memandang Ammar dengan tatapan penuh tanda tanya. "Ammar, apa yang terjadi? Mengapa ada uang yang harus dikembalikan?" tanya Ibu Rida.

Ammar tak berani memandangi ibunya. Dia menunduk. "Aku... aku meminjam uang dari Aisyah, Ibu," kata Ammar dengan suara yang lembut.

Ibu Rida lalu memandang Aisyah. "Berapa jumlah uang yang dipinjam, Ammar?" tanya Ibu Rida.

"Lima puluh juta, Bu. Dan aku ingin mendapatkannya kembali," kata Aisyah dengan suara yang tegas.

Ibu Rida tampak marah. Wajahnya memerah mendengar penuturan Aisyah. Rasanya tak percaya jika anaknya meminjam uang sebanyak itu. Dia memang mendengar jika gadis itu cukup banyak memiliki harta peninggalan orang tuanya.

"Jadi ini caramu mengikat putraku selama ini. Kau beri dia pinjaman agar dia mau bertahan denganmu. Ingat, Aisyah. Sampai kapan pun, kau tak pantas untuk anakku. Dia hanya cocok bersanding dengan seorang dokter. Aku akan mengembalikan uangmu. Setelah itu kau jangan pernah lagi menghubungi putraku!" seru Ibu Rida dengan nada yang tinggi.

Aisyah tertawa mendengar ucapan ibunya Ammar. Dia tidak terlihat takut sedikitpun. Bukannya dia tak sopan jika bersikap begini.

"Maaf, Bu. Selama ini aku bertahan dengan putra Ibu, karena aku pikir dia pria yang gentleman. Jika aku tau dia hanya seorang pecundang, tak akan aku mau dengannya apa lagi memberikan uang padanya," ucap Aisyah.

Bu Rida tak terima dengan ucapan Aisyah. Tangannya lalu terangkat dan menampar wajah Aisyah dengan cukup keras. Hingga keluar darah segar dari sudut bibirnya.

Aisyah mengelap darah itu dengan kasar. Dia mengabaikan rasa sakit di bibirnya. Sakit hati yang dia rasakan jauh lebih besar.

"Kesialan Ammar adalah kenalan denganmu. Sehingga harus begini jadinya. Aku akan kirim segera uangmu. Tapi, kau harus janji, jangan pernah dekati putraku lagi. Dia telah memiliki calon istri seorang dokter!" seru Bu Rida.

Aisyah kembali tersenyum simpul mendengar ucapan ibunya Ammar. Dia jadi semakin mengerti sekarang, jika pria itu memutuskan hubungan karena telah memiliki wanita lain.

"Jangan takut, Bu. Aku akan pergi jauh, hingga bayanganku saja tak akan pernah tampak lagi. Sejak saat ini akan ku pastikan jika kabarku tak akan pernah didengar lagi," jawab Aisyah.

Ammar yang berdiri di belakang ibunya tak bisa mengatakan apa pun. Dia malu. Selama ini mengaku pada kedua orang tuanya jika mobil itu di beli dari hasil kerjanya.

Ibu Rida lalu meminta nomor rekening Aisyah. Dia langsung mentransfer uang yang diminta. Namun, wajahnya tak bisa dibohongi. Wanita itu tampak sangat marah dan kecewa dengan sang putra.

"Uangmu telah ditransfer. Aku mau kau tepati janjimu. Jangan pernah temui putraku lagi," ucap Ibu Rida. Dia menunjukan buktinya ke Aisyah.

"Terima kasih. Jangan takut, Bu. Aku tak akan pernah muncul lagi. Aku justru berharap jika kami tak akan pernah bertemu lagi, selamanya."

Aisyah lalu memandangi Ammar yang hanya tertunduk. Dia mendekati pria itu.

"Ammar, kalau kehidupan selanjutnya itu benar-benar ada, mari jangan bertemu dalam kesempatan apa pun. Dan hiduplah dengan sangat baik tanpa pernah mengenalku. Bahkan jika semesta mempertemukan kita lagi tanpa sengaja, marilah mencoba untuk tidak saling kenal," ucap Aisyah.

Aisyah menarik napas dalam. Dia mencoba menahan air mata yang telah mendesak ingin keluar.

"Ammar, ada banyak cara pria menipu wanita. Tapi cara paling kotor adalah dengan pura-pura mencintainya. Kualitas seseorang itu bukan dinilai dari jabatan atau materi, tapi dari prilaku mereka mempertanggung jawabkan perbuatannya."

Aisyah mengatakan itu agar pria itu sadar dengan perbuatannya yang telah merenggut kesuciannya tapi lari dari tanggungjawab.

Setalah mengucapkan itu, tanpa menunggu jawaban dari Ammar, atau ibunya, Aisyah langsung melangkah menjauh. Dia sudah tak Sudi berhadapan dengan kedua orang itu.

Aisyah langsung masuk ke dalam taksi yang ada di sana. Dia meminta supir untuk segera menjalankan mobilnya. Akhirnya tangis Aisyah pecah. Dari tadi dia telah mencoba menahannya.

"Duhai hati, kamu baik-baik saja'kan? Tidak seharusnya aku pertanyakan itu. Menangis saja. Tak apa menangislah. Kadang tak baik menahan emosi yang seharusnya dikeluarkan. Namun, jika bisa jangan sampai ada yang tahu kamu menangis. Mungkin Tuhan sengaja memisahkan kamu dengannya agar kamu tidak terluka terlalu dalam. Cobalah berprasangka baik atas apa yang terjadi. InsyaAllah akan manis meskipun tak bersama dia yang kamu idamkan selama ini. Barangkali di bagian bumi sana ada seseorang yang mendoakan kamu meskipun tak tahu namamu," gumam Aisyah dalam hatinya.

1
emma
sll terbaik
Hafifah Hafifah
lebih baik sih begitu dari pada ada fitnah
ken darsihk
Kamu di campak kan Ammar Aisyah tapi kamu akan di ratu kan oleh Alby Aisyah 👏👏👏
Nar Sih
alhamdulilah ,ahir nya lamaran alby di terima aisyah ,moga acara nya lancar
Bunda HB
hamil luar nikah ,gk boleh nikah to dlm hukum islam.sama aja zina.sbb ada ank dlm kandungan ,klo mau nikah nunggu bayi lahir dulu baru sah, klo kita bersetubuh halal/ sah dlm hukum islam.maaf iya yg saya tau...
Rohmi Yatun: setau saya jg begitu bun..
total 1 replies
Apriyanti
Aisyah beruntung bgt alby terima die apa. ada nya
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..smg lancar dan di mudahkn semuay
Cindy
lanjut kak
Ilfa Yarni
semoga aja alby laki2 yg baik dan bertanggung jwb soalnya aisyah blom mengenal alby dan jg masa lalunya bagaimana
Patrick Khan
aku padamu bang alby🥰
☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ🍉
gk sia² aisyah ditinggal mokondo klo dpt nya alby yg lebih dr segalanya
☠ᵏᵋᶜᶟբɾҽҽթαlҽsԵíղαKᵝ⃟ᴸ𒈒⃟ʟʙᴄ🍉
gk sia² aisyah ditinggal mokondo klo dpt nya alby yg lebih dr segalanya
Tri Handayani
semoga ketulusan cinta alby terhadap aisyah bisa membawa kebahagiaan buat keduanya.
Aisyah Ranni
Wahh gercep banget Mas Alby si boss tampanku ....
🌷Vnyjkb🌷
alby keren,, bijak, tertata, tdk lihat buruknya org krn tiap org psti pya sisi baik,,, tdk terpengaruh masalalu,, menatap masadepan,,, bljar menerima dan memahami
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut mam
Teh Euis Tea
nah gitu dong sat set alby keren deh kamu
Teh Euis Tea
ua udah sih aisyah demi kebaikkan km dan anakmu lebih baik menikah sj
Wicih Rasmita
Alby gercep juga semoga semuanya lancar 🤲🥰🥰
mbok Darmi
semoga niat baik kalian berdua dilancarkan dan dimudahkan sampai sah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!