NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TRAUMA

3 tahun yang lalu, Alle yang tengah diboyong tantenya kerumah karna seminggu sebelumya orangtua Alle meninggal karna kecelakaan mobil, keduanya tewas ditempat membuat Alle menjadi sebatang kara yang menyedihkan.

Untung saja ada tante dari mamanya yang masih menyayanginya, sayangnya pekerjaan pembisnis membuatnya selalu sibuk bersama sang Suami, mereka sering bolak balek keluar Negeri dan keluar kota untuk mengadakan pertemuan dan masalah pekerjaan.

Membuatnya selalu tinggal bersama pembantunya dan anak yang berandalan dan kala itu masih menjadi ketua geng motor, jarak umur Alle dan Lex 3 tahun.

Awalnya Alle tidak begitu takut, hingga malam naas itupun terjadi.

Saat itu Alle barusaja 2 bulan jadian dengan Ares, hari harinya yang sempat suram ketika peninggalan orantuanya menjadi lebih berwarna karna kehadiran Ares yang begitu manis padanya.

Hingga ketika dia habis kencan dengan Ares dan pulang hingga pukul 8 dia mendapati Lex, sepupunya yang tengah mabuk sembari membawa minuman keras, memang bukan sekali duakali dia mendapati sepupunya itu pulang dengan keadaan yang begitu hanya saja dia tidak pernah perpapasan saat keadaan yang membuatnya takut.

Hingga baru saja beberapa langkah dia masuk, tubuhnya langsung direnggut dan dipeluk paksa oleh Lex.

"Lo itu cantik, tapi sombong Al."

Aroma Alkohol yang sangat pekat menyeruak memenuhi penciumannya ketika laki-laki itu berbicara karna jarak yang hanya beberapa senti saja dengannya.

Alle mencoba memberontak karna tak nyaman, namun tubuhnya yang kalah tenaga membuatnya tak berkutik.

"Gue cinta sama Lo, tapi Lo malah pacaran sama tu cowok berengsek." rahang Alle terasa sakit ketika Lex menekannya sangat kuat.

"Lex kita sepupu, jangan kayak gini." Alle berbicara dengan susah payah.

Namun Lex tampaknya tak mengindahkan, laki-laki itu hanya tersenyum menyeringai, menakutkan.

"Siapa yang larang kita bersama? coba bilang. SIAPA???" sentaknya diakhir kalimat, sembari melemparkan botol minuman keras yang masih tersisa sedikit didalamnya dan melepaskan cengkramannya sangat keras.

Merasa hal yang tak dinginkan akan terjadi, dengan cepat Alle berlari menghindari Lex yang sepertinya setengah dipengaruhi Alkohol, Lex memang tidak lemah masalah minum namun melihat mata lelaki itu memerah membuat Alle cukup yakin jika lelaki itu meminum cukup banyak minuman keras.

'Srek.'

Baru menaikkan undakan tangga, tangannya dicekram kuat oleh Lex dan langsung ditarik menuju kamarnya.

Alle semakin takut ketika melihat tatapan Lex yang begitu menakutkan, dengan sekali sentak Lex membukakan pintu dan langsung melepaskan Alle keatas ranjang.

Lex tersenyum menyeringai ketika melihat Alle bersikut mundur ketakutan melihatnya, namun hal itu membuat sesuatu yang ada didalam dirinya bangkit, dia menginginkan Alle.

"Kalau ada yang menghalangi kita pakai cara instan saja, biar tidak ada satupun memisahkan kita." desis Lex, sembari menatap Alle seduktif.

"KAK LEX, KAKAK MAU NGEPAIAN?"

Alle dibuat panik, ketika Lex membuka bajunya dan menghampirinya. Lex datang dengan wajah yang sekan menelanjanginya.

Dengan sekali tarikan tubuh Alle berada dibawah kungkungan Lex yang memang mempunyai tenaga yang sama sekali tidak sebanding dengannya.

Membuatnya semakin takut dan gemetar sehingga ketika Lex tiba-tiba menciumnya Alle tidak bisa membendung air matanya.

Lex menciumnya dengan kasar dan Alle rasa bibirnya terasa sobek karna merasakan anyir bibirnya bercampur dengan Saliva.

Dengan lemah Alle memukul dada Lex dan mencoba mendorongnya, namun nihil.

Hingga ketika tiba tiba saja Lex merobek dress berwarna violet dengan sekali hentakan membuat tubuh Alle lemas dengan sisa tenaganya berusaha menutupi badian dadanya dan bagian bawahnya yang terekspos hanya dengan tertutupi bra hitam dan celana dalam yang warna senada.

"Hiks, kak Lex, jangan ini salah."

Lex bangkit bukan untuk menyudahinya namun dia melihat tubuh Alle dengan seksama, tubuh putih bak pualam milik Alle tampak indah hanya dibalut pakaian dalam.

Memang selama ini Alle memakai pakaian yang cukup tertutup hingga Alle tak menyangka bentuk tubuh Alle lebih indah dari yang dia bayangkan.

"Lo semakin seksi kalau begini Al."

Dengan tatapan menyeringai dia menikmati tatapan menakutkan Alle melihatnya melepas celana jeans nya.

Lex kembali mencium Alle dengan brutal bahkan lebih kasar dari sebelumnya, lalu turun keleher meninggalkan jejak-jejak merah yang membuat Alle merasa jijik dengan dirinya sendiri.

Hingga ketika kecupan Lex semakin menurun menuju belahan payudaranya, Alle sekuat tenaga menahannya namun lagi-lagi tak ada perubahan hingga membuatnya menjadi frustasi.

"Hiks, kak aku mohon."

"Ini terlalu nikmat untuk dilewati Al." bersamaan dengan itu Lex menarik bra Alle dan membuangnya dengan asal.

Lex menatap payudara Alle dengan penuh damba, tatapannya begitu mendamba.

Dengan tak sabaran Lex melahap bukit kembar itu dengan penuh nafsu, membuat tangis Alle semakin keras, bukannya merasa nikmat Alle merasa jijik dan benci pada dirinya sendiri karna ketidak berdayaannya.

"Hiks, kak Ares tolong."

Tiba-tiba saja Lex mendongak mendengar nama Ares disebut, tatapan Lex tajam dengan kemarahannya.

Dengan sekali tarikan Lex menarik rambut Alle dengan keras membuat gadis itu meringis kesakitan dengan wajah mendongak.

"Jangan sebut laki-laki sialan itu didepan gue, atau gue akan bersikap lebih kejam dari ini Alle." desis Lex sembari mencengkram rahang Alle sangat kuat.

Alle makin terisak kuat dengan kepala yang tiba-tiba pening luar biasa ketika Lex menghempaskan kepalanya dan mengenai ujung ranjang.

Belum sempat selesai dengan rasa sakit. Tiba-tiba saja Lex menarik benda satu-satunya yang masih melekat ditubuhnya membuat Alle gelagapan mencari selimutnya untuk menutupi seluruh tubuhnya

Namun terlambat, Lex yang sudah dikuasai nafsu langsung kembali mencium Alle dengan tangan yang bermain di tubuh-tubuh Alle keduanya sama-sama telah telanjang.

Dalam hati Alle hanya berdoa semoga ada orang yang mampu menyelamatkannya.

'Kak Ares bantu Alle tolong kak.' batin Alle menjerit berusaha agar Ares mendengar jeritan hatinya.

Hingga ketika Lex akan menyatukan tubuh keduanya, Lex terpental dengan bersamaan suara debuman dan umpatan keras.

"SIALAN, BERENGSEK."

Alle yang masih terisak hanya mampu menarik selimut dan membalut tubuhnya lalu beringsut keatas ranjang.

"Hiks, Kak Ares." rintih Alle melihat laki-laki pujaannya menghajar tubuh Lex yang tampaknya sudah tak berdaya.

Mendengar suara lirih itu, Ares segera mendongak tatapannya sendu, dengan langkah pelan-pelan Ares menghampiri Alle dengan raut yang tidak bisa dijelaskan.

Dengan segera Ares memopong tubuh Alle dan membawanya menuju kamar gadis itu sendiri.

Disepanjang perjalanan Ares terus saja mengecup dahi Alle sembari menggumam Maaf karna terlambat menyelamatkannya.

Alle yang masih terisak hanya bisa menyembunyikan wajahnya didada Ares yang terasa hangat.

Dia mendongak ketika Ares merebahkan dirinya dikamar, dilihatnya mata laki-laki itu berkaca-kaca hingga ketika kepalanya disembunyikan disela leher Alle tak lama isakan laki-laki itu terdengar dengan tubuh yang bergetar hebat.

Ares menangis.

"Maaf, maaf, Maaf aku datang terlambat, maafkan aku Alle."

Untung saja disaat perjalanan lipstik yang tadi dipakai Alle di mobilnya lupa dimasukkan, memang sepele dan Alle pun tidak mempermasalahkan karna yang pasti Alle punya lipstik lain dirumahnya.

Namun entah rindu atau apalah dia hanya ingin kembali melihat wajah manis itu apalagi jika dia sedikit saja menggodanya wajah putih itu sudah merah padam, dan dia suka itu.

Setelah sampai, dia mendapati rumah sudah sangat sepi, memang bukan hal yang tak biasa hanya saja terasa aneh apalagi ketika saja baru beberapa langkah dia masuk dia mendapati beberapa botol alkohol yang berceceran pecah.

Merasa ada yang tidak beres Ares segera naik kelantai dimana kamar Alle namun gadis itu tidak ada disana, hingga dia mendengar suara isakan lirih kamar yang tak jauh dari kamar kekasihnya berada.

Tepat ketika sampai berada didepan pintu kamar, tak perlu membuka karna memang pintu tidak tertutup sama sekali, dia mendapati pemandangan yang membuat hatinya meremas ribuan tangan tak kasat mata ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri kekasihnya hampir saja dilecehkan oleh sepupunya sendiri jika dia telat beberapa detik.

Dengan perasaan marah, sedih, kecewa Ares berjalan dengan langkah lebar dan langsung menghantam kepala Lex dengan penuh amarah.

Dia menghajar Lex dengan membabi buta karna telah melecehkan kekasihnya.

"Alle maaf ngak bisa menjaga kamu."

"Ngak Kak, Kakak udah melindungi aku. Makasih kak, makasih."

_____

1
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!