NovelToon NovelToon
Seandainya....

Seandainya....

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rofie Fitri

seandainya...
waktu bisa ku ulang mungkin aku tidak akan mengajakmu pergi hari itu...
seandainya...
waktu itu kita tetap di kamar masing-masing hanya menelfon mungkin smua itu tidak akan terjadi ..
kini hanya penyesalan yg menggerogoti ku ..
hidupku terasa sunyi tanpa mu...
arga.... aku merindukan mu...
hanya air mata dan doa yg selalu menjadi temanku untuk mengenang mu ...

***********
"Aku tidak mau Regan..!!!" jawab ku dengan lantang dan berurai airmata, aku menatap Regan nanar, bagaimana bisa hal gila itu terlintas di benaknya. aku adalah mantan calon kakak ipar nya walau pada akhirnya Arga ku meninggal. tetapi cinta ku seutuhnya hanya untuk dia.. mungkin seumur hidup aku akan tetap sendiri.
Regan menatap ku dalam seraya berkata rendah dan tampa mau di bantah.
"Gue tidak perlu persetujuan lho ..tidak ada pilihan lain, selain kita menikah Nirina!!"
Akankah pernikahan itu langgeng sementara cinta Nirina hanya untuk Arga seorang..???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofie Fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. seribu hari kepergian nya...

Empat tahun sudah berlalu semenjak pertunangan itu. aku sudah kuliah semester empat, keberuntungan apa yang aku miliki dengan nilai pas Pasan aku ikut tes dan lulus seleksi masuk di universitas ternama di kota sebelah, ya di tempat Arga kuliah dulu.aku kuliah di jurusan manajemen bisnis,Semua biaya dia menanggung, tugasku hanya kuliah dan memperbaiki nilai ku, agar aku tidak tertinggal dengan yang lain, tidak ada lagi teman-teman ku di SMA dulu, meraka ada yang sudah menikah dan memiliki bayi lucu dan ada juga kuliah di fakultas lain, cuma aku sendiri dari sekolah ku yang lulus seleksi di sini, apa ini keberuntungan ku atau ada campur tangan keluarga Arga. Aku tidak tau pasti. Kalau mengingat sekolah ku di pinggiran kota kecil dan di tambah nilai pas-pasan sangat mustahil aku masuk di sini, aku hanya ikuti alur nya. yang mengurus semua nya keluarga arga.

Aku melangkah menuju fakultas ku. Kampus ini sangat lebar dan bising, ada beribu-ribu mahasiswa dengan berbagai jurusan dan mungkin dari seluruh penjuru negeri ini. Ada yang kuliah di sini, tapi aku merasa sendiri, tidak ada lagi canda tawa seperti di SMA.

tidak ada teman yang selalu merecoki ku dengan segala tingkah amburadul nya, tidak ada lagi sapaan hangat yang Arga berikan, yang bisa buat hariku ceria, seperti handphone yang baru di cas, batrei full sehari penuh. yang ada hanya wajah kuyu dan wajah muram yang menghiasi hari-hari ku, hari ku hanya penuh dengan kesedihan dan penyesalan tidak berkesudahan, dan untuk mengalihkan kesedihan itu aku memforsir waktu dan fikiran ku untuk belajar dan. Belajar, sehingga nilai ku meningkat drastis, dari yg tidak tau apa-apa sampai akhirnya nilai ku hampir sempurna.

Tempat ternyaman ku adalah perpustakaan kampus,di sana aku menghabiskan waktu sepanjang hari atau mungkin di mushola kampus di sana tempat ternyaman ku untuk mencurahkan lara di hati, untuk mendoakan orang yang sangat aku cintai, semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisinya.

Aku sudah sampai di kelas, dan lima menit kemudian dosenku sudah sampai dan kita memulai pelajaran dengan kondusif, dua jam kemudian dosen sudah keluar kelas, aku membereskan buku-buku ku,aku ingin ke makam Arga Hari ini, hari ini tepat seribu hari Arga meninggal, aku ingin mengaji, berdoa, meminta maaf dan ingin bercerita banyak hal sama Arga. Dia harus tau bahwa aku menjalani hari ku dengan baik seperti keinginan nya.

Di saat aku sampai di luar kelas. Disana sudah ada Regan menunggu ku, dia melipat tangan di dada dan bersandar di salah satu pilar, kaca mata hitam bertengger di mata nya, dengan lengan baju di lipatan, banyak wanita yang mencuri pandang kepadanya, ada yang berbisik membicarakan nya, ya .. Ketampanan regan memang selalu menjadi pusat perhatian, dia termasuk cowok populer di kampus ini, tapi dia terlalu cuek dan ketus kepada setiap perempuan yang mendekat. Sehingga perempuan-perempuan itu hanya mampu mengagumi nya dari jauh.

"Nirina nanti malam di suruh pulang ke rumah sama bunda. Kamu inget kan. nanti malam kita akan doa bersama untuk bang Arga."

"Aku hanya mengangguk. Ya.. Nanti aku ke sana " jawabku, aku akan mencari ojek untuk sampai ke makam.

"Kamu mau kemana " tanya regan sambil mengekori ku.

"Ke makam." jawab ku

"Bareng saja, Gue juga mau ke sana"

"Aku bisa naik ojek."

"Aku tidak memberikan mu pilihan Nirina. Seperti sebelum-sebelumnya, ini perintah. Mulai sejak Abang pergi lho tanggung jawab gue." katanya sambil menarik tanganku menuju mobilnya.

"Lepas Regan aku bisa, sendiri " jawabku ketus.

"Oke.."dia mengangkat tangan nya. Setelah itu dia membuka pintu mobilnya, menyuruh ku masuk melalui ekor matanya.aku masuk dan duduk tenang di sisinya yang sedang menyetir. Dua puluh menit berlalu kita sudah sampai di pemakaman umum.

Aku sudah membeli bunga dan di luar . Aku melangkah ke makam yang sangat familiar untuk ku, karena setiap Jum'at aku selalu datang kesini. Sudah tiga tahu berlalu sejak kepergian nya tapi luka ini tetap basah dan menganga.di setiap langkah aku selalu berusaha tegar walaupun air mata ini sudah mengalir dari tadi. Aku duduk di pinggir makam yang sangat terawat ini, aku menaburkan bunga, dan menyirami makam dengan air,

"Assalamualaikum sayang aku datang "

Sekali-kali aku menghapus air mata ku menggunakan ujung jilbab ku, ya sekarang aku sudah berjilbab mulai masuk kuliah.

Aku mulai ngaji surah Yasin, setelah itu berdoa, setelah berdoa aku membelai batu nisan di depan depan ku ini, air mata sudah mengalir dari tadi.

"Sayang... Aku datang, aku rindu.apakan kamu tidak rindu? Sayang aku sudah menepati janji ku kepada mu, untuk belajar yang rajin agar nanti setelah menjadi ibu bisa mengajari anak -anak kita kelak, tapi kenapa kamu pergi lebih dulu, huhuhu.. Aku sesak, rasanya aku tidak sanggup bertahan tanpa mu, seharusnya malam itu kamu tidak usah menuruti keinginan ku, yang merengek minta bertemu, huhuhu.."

Air mata dan ingus ku sudah menjadi satu, aku menghapus nya menggunakan lengan bajuku.

"Sayang. seharusnya aku...aku setiap detik bilang bahwa aku juga sangat, sangatttt mencintai mu, bukan cuma kamu yang selalu menunjukkan itu, sehingga penyesalan ini terlalu dalam. Sayang aku sudah bertahan sejauh ini. Aku hebat kan??, aku masih berusaha hidup tanpa mu. "

"Sayang aku harus apa??? semua orang menyuruh ku melanjutkan hidup dan memulai nya dari awal, aku di suruh mencari kebahagiaan yang lain, sedangkan semua yang aku miliki sekarang sumbernya dari kamu, kamu telah tiada tetapi kamu selalu menepati semua janjimu kepada ku. Aku hanya pecundang kan sayang..aku hanya menjadi beban mu mulai dari pertama bertemu sampai sekarang."

"Sayang aku rindu. Sungguh sungguh rindu kamu, aku mencintaimu dan selamanya tidak akan ada yang bisa menggeser posisi mu di hatiku,Arga al gafri "

Regan menepuk bahu ku, aku menoleh dengan air mata masih mengalir,

"Sudah mendung, ayo pulang " katanya, padahal aku sudah lupa kalau aku pergi bersama dengan nya ke sini.dia juga menyodorkan tisu untuk ku, aku mengabaikan tisu pemberian Regan, aku menghadap ke batu nisan itu lagi, aku membelainya lembut.

"Sayang aku pulang dulu ya... Minggu depan aku ke sini lagi. " aku cium batu nisan itu lama dibarengi air mata terus mengalir. aku peluk batu nisan itu erat ,seolah itu Arga yang aku peluk.setelah puas aku lepaskan batu nisan itu sambil berbisik

"Assalamualaikum sayang. Aku pulang dulu "

Regan membantu ku berdiri dan memberikan tisu itu lagi, aku melangkah gontai keluar dari makan, Regan di belakang ku, mungkin menjaga ku ,takut aku jatuh karena karena tenagaku sudah habis, aku memang belum makan dari pagi, mulai kepergian Arga aku memang kurang menjaga pola makan, karena tidak ada lagi yang mengingatkan ku,memang sesekali Regan mengantar kan makanan untuk ku, titipan bunda katanya.

Mobil Regan sudah melaju menuju rumah bunda, sesekali dia menoleh ke arah ku,

"Rin.. Mau makan dulu??" tanya nya

Aku hanya mengangguk

"Ayam krispi " jawabku.

Regan berhenti di kedai ayam krispi yang cukup terkenal itu.

"Makan di sini atau di bungkus?"

"Bungkus 20 kotak" jawabku..

"Banyak amat, untuk apa?"

"Nanti berhenti di jembatan dekat kota ituu, aku mau memberikan untuk anak terlantar, biasanya banyak berkumpul disitu" jawab ku.

"Oke" jawab Regan tampa banyak bertanya.

Lima belas menit pesanan kita sudah siap dan kita langsung menuju tempat yang aku tunjukkan, setelah sampai di sana sudah banyak anak-anak terlantar di situ, melihat ku mereka langsung berlari memeluk ku."Kakak tau saja kalau kita lapar" Kata mereka,

"Tau dong, jawab ku. " Aku langsung membagikan nasi kotak itu kepada mereka,

"Terimakasih kakak, ayo makan bersama ini masih ada sisa."

"Kakak masih kenyang sayang"

Kataku dan aku merogoh tasku, aku mengambil amplop yang sudah aku siapkan,

"makan yg lahap, doakan kak Arga ya... Semoga di berikan tempat terbaik di surga"kataku sambil memberi kan amplop satu persatu.

"Siap kakak kita setiap saat memang selalu mendoakan kak Arga" jawab mereka kompak,

Aku hanya tertawa, rasanya sudah lama aku tidak tertawa lepas, hanya dengan mereka yang bisa membuat ku hidup lebih berwarna.

"Terimakasih, kakak pergi dulu."

"Ia kak terimakasih makanan sama uang nya." aku hanya mengangguk dan berlalu pergi.

\* ..................\*

Pada malam hari nya semua keluarga berkumpul untuk mendoakan Arga, dan ayah bunda juga mengundang tetangga sekitar, kita berdoa bersama dengan khidmat, aku berdoa sambil menahan Isak tangisanku. Setelah selesai semua sudah pulang ke rumah masing-masing.

Aku pergi ke kamarku. di rumah ini aku punya kamar sendiri, kamar Arga sekarang menjadi kamarku kalau sedang aku menginap di sini.aku duduk di tepi ranjang air mata ini mengalir sangat deras, "sayang.. Aku rindu.." Bisikku.

Ada suara ketukan pintu, tok..tok..tok...

"Sayang bunda masuk ya.."

"Masuk bun tidak di kunci "

Bunda duduk di samping ku dan menghapus air mata ku,

"Cukup sayang jangan menangis terus, liat mata kamu sudah bengkak"

"Kangen Arga bun.."

"Semua yang ada di sini, juga kangen Arga.. Tapi tidak baik seperti ini terus, kamu harus melanjutkan hidup sayang, carilah kebahagiaan yang baru,"

"Tidak ada yang sempurna Arga bun"

"Sayang denger kan bunda. Bunda tidak menyuruh kamu melupakan Arga, Arga akan tetap ada di sini." katanya seraya menunjuk dadaku.

"Arga akan selalu ada di hati kamu, tapi.. Belajar lah berdamai dengan ke adaan, dan mencoba untuk bahagia."

Aku sesenggukan. Berkata dengan terputus-putus

"Seandainya... Malam itu aku..'

"Sett.... kamu tidak salah, ini sudah takdir, ini adalah takdir Arga, lupakan itu. Oke .."

Aku diam, bunda berdiri dan mencium kening ku.

"Selamat tidur sayang mimpi indah, tidak usah menangis oke"

Bunda keluar dari kamar ku, sedangkan aku tetap menangis..

" Selamat membaca 😘"

" terima kasih yang sudah berkenan membaca cerita ku"

1
Rara Kaka
👍👍
rofie fitri
siap kak terimakasih sudah mampir 🙏😘
The first child
Hay kak,
mampir juga ya..
Rara Kaka
👍👍
NOX
Banyak yang harus dikoreksi/revisi. Mulai dari huruf kapital. tanda baca (eyd) dan dialog.
Rangkaian kosakata kamu juga banyak.
Mulai baca2 lagi buat nambah kosakata.
Untuk gaya bahasa, udah sesuai karena kamu ambil genre teenlit.
rofie fitri: siap... nanti di perbaiki 🙏
total 1 replies
NOX
dialog kamu salah
rofie fitri: terimakasih 😘🙏
NOX: chat personal aja. aku kasih tau dikit2
total 3 replies
NOX
Perhatikan syarat penggunaan huruf kapital. nama, tempat dan jabatan.

Hai! Namaku Nirina. Aku tinggal di desa yang berada di pinggiran kota kecil. Aku hanya anak remaja yang baru beranjak kelas dua SMA. Tidak ada yang spesial dalam diriku, kecuali cantik.
rofie fitri: itu yang di awal memang masih belum di revisi. terimakasih nanti saya perbaiki 🙏🤗
total 1 replies
The first child
Hay thor, aku udh mampir dan baca juga nih..
jangan lupa baca karyaku juga ya..
iqbal nasution
semangat
mommy Fadillah
semangat 💪 salam untuk sesama penulis 🙏
rofie fitri: semangat 💪
total 1 replies
mommy Fadillah
hai aku mampir 🤗
rofie fitri: terimakasih 😘🙏
total 1 replies
cantik
penasaran endingnya seperti apa?
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
kiw kiw diincer abang abang kkn /Facepalm/
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
bu Vika atau Fika?
rofie fitri: fika🤭
total 1 replies
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
sangat relate /Facepalm/
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
boleh boleh aku iseng mampir hehhe
boleh saran? kalau bisa nama orang awali pake kapital ya, Rina Ifa Dewi heheh
rofie fitri: siap 👍
rofie fitri: siap 👍
total 2 replies
Bulanbintang
Hai, Kak. Maaf sedikit koreksi ya.
Setiap awal kalimat sebaiknya gunakan huruf kapital, termasuk untuk nama orang ya, Kak.
Tanda titik di akhir kalimat cukup satu aja, atau kalau dirasa kalimat terlalu panjang, bisa pakai tanda koma untuk memberi jeda.

▪Aku menoleh ke arah Nafi. Aku langsung menjerit melihat hewan berbulu coklat itu sedang melata di tangannya. "Apa tidak gatal? itu ulat ... hewan yang paling kutakuti."
Dewi refleks menutup mulutku, namun bu Fika terlanjur mendengar.

Untuk alur ceritanya udah bagus, Kak. Kita sama-sama belajar ya, semangat terus nulisnya. Bikin cerita apalagi sampai cerita panjang itu nggak gampang, lho. Kamu bisa memulai dan tetap bertahan itu hebat!! 🤗😉
Bulanbintang: Kita sama-sama belajar ya, Kak. Semangat terus, nggak boleh nyerah. Oke??😉
rofie fitri: saya masih baru, perlu banyak bimbingan 🙏
total 3 replies
Naeya
menarik nih kayanyaa
Naeya
bagi thor ceritanyaa,, harus happy ending yaa
rofie fitri: terimakasih sudah mampir 😘
masih cari inspirasi 🤭
total 1 replies
rofie fitri
terimakasih yang sudah berkenan mampir di cerita ku🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!