NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20

Kenan bangkit, berjalan menuju kamar mandi, menyiram tubuhnya dengan air dingin. Berharap akal sehatnya segera kembali. Pria itu menyesali apa yang telah dilakukannya kepada sang istri. Isakan tangis Hanin, masih terngiang di telinganya. Membuat hatinya perih dan juga sangat merasa bersalah.

Hanin duduk dan segera memperbaiki bajunya yang sudah terlihat tak beraturan. Karena pria tadi membuat semua kancing bajunya terlepas.

Namun sayang usahanya ternyata sia-sia. Karena baju itu sudah tak bisa menutupi tubuhnya lagi. Hanin hanya bisa menarik selimut sebagai pembungkus sesuatu yang selalu dijaganya selama ini.

Tak lama, terdengar pintu kamar mandi terbuka. Terlihat Kenan sudah berdiri di sana, dengan pandangan mata mengarah pada Hanin. Untungnya bukan dengan pandangan memangsa seperti tadi. Kali ini mata pria itu memancarkan rasa penyesalan dan rasa iba.

Hanin menundukkan kepalanya, ada rasa takut dan rasa malu yang berusaha ditahan gadis itu.

"Ganti bajumu, beristirahatlah di sini malam ini. Aku berjanji tidak akan menyentuhmu. Tapi, jangan mengharapkan aku meminta maaf padamu. Karena apapun yang kulakukan tadi. Itu adalah hak ku. Yang merupakan kewajiban bagimu."

Kenan mendekat pada gadis yang duduk berbalut selimut. Dia meletakkan sebuah kaus oblong dan celana trening di atas ranjang, tepat sebelah Hanin. Kemudian melangkah menuju pintu keluar. Namun, langkahnya terhenti saat mendengar Hanin membuka suaranya.

"Tidak usah menerangkan tentang hak dan kewajiban padaku mas. Karena aku tau apa kewajibanku. Bukankah selama ini mas yang selalu mengabaikan dan juga tidak menginginkan apapun dariku? Lalu, kenapa baru sekarang mas mempersoalkan tentang hak dan kewajiban kita?"

Hanin memberanikan dirinya untuk berucap.

"Aku tidak menolaknya, hanya saja situasi kita tak memungkinkan untuk kita saling mengacuhkan."

Kenan berbalik. Dia kembali menatap istrinya.

"Kenapa, apa yang tak memungkinkan, apa karena mas mempunyai kekasih? Selama ini cukup sudah aku hidup dengan sangat menyedihkan mas. Aku istrimu, aku halal bagimu. Tapi, kau malah membawa gadis lain yang haram bagimu, untuk menghangatkan ranjangmu. Dan, aku hanya bisa diam saat melihat kalian bercumbu mesra. Apakah saat itu, mas pernah memikirkan bagaimana perasaanku? Atau sedikit peduli dengan harga diriku yang berstatus sebagai istrimu?"

Hanin menyaka air matanya yang mulai deras. Berusaha mengatur nafasnya yang sudah terasa sesak. Ada kelegaan yang dirasakan. Karena, dia bisa mengutarakan segala kegundahan yang selama ini ditahan olehnya.

Kenan masih terpaku ditempatnya berdiri.

Tak ada yang bisa di ucapkannya. Pria itu, menyadari kalau ternyata selama ini, dia sudah sangat menyakiti perasaan dan harga diri istrinya.

"Sekarang, aku sudah tidak bisa lagi menahannya mas. Apa pun alasannya. Tolong... ceraikan aku."

Hanin berucap disela isakan. Hatinya terasa sangat sakit, saat harus meminta cerai kepada Kenan. Pria yang sudah berhasil bertahta di relung jiwanya.

"Aku bisa mengabulkan apapun keinginanmu. Kecuali yang satu itu. Aku tidak bisa menceraikanmu Hanin. Setidaknya tidak untuk saat ini." Kenan berpaling. Dia mulai melangkahkan kakinya lagi.

"Tapi, kenapa mas? Kenapa mas tidak bisa menceraikanku? Ini tidak adil bagiku mas. Cukup bagi kita untuk saling menyakiti selama ini. Aku, dan Nesya butuh kepastian darimu." Hanin kembali membuat langkah Kenan terhenti.

"Apa pun yang kau ucapkan, aku tetap tidak akan menceraikanmu." Kenan malanjutkan langkahnya.

"Kau pria yang egois mas, kau hanya memikirkan dirimu sendiri."

Kenan semakin menjauh, dan menghilang dibalik pintu.

"Mas..tunggu, dengarkan aku dulu.. mas tunggu, mas...hikh...ihikk..."

Hanin berteriak memanggil pria yang sudah menghilang dari pandangan.

Dirinya terjatuh di lantai kamar, saat mengejar pria arogant itu. Tak ada lagi yang bisa diperbuatnya. Selain meraung, menangisi nasibnya.

***

Hampir 2 minggu berlalu sejak kejadian malam itu. Dan selama itu juga, Hanin dan Kenan tak pernah saling berkomunikasi.

"Ber, apa laporanmu hari ini?" Kenan menghisap rokoknya kuat.

"Hari ini nona tidak kemana-mana tuan. Selesai dari cafe, beliau langsung pulang ke kontrakannya."

Asisten Berryl melaporkan pengintaian yang sudah dilakukannya selama hampir 2 minggu ini.

"Bagaimana dengan pria itu?" Kenan mematikan rokoknya. Kemudian berjalan menuju dapur.

"Tuan Sakala, tadi siang pulang ke kampungnya tuan. Dengar kabar, anak beliau sedang sakit." Berryl mengikuti langkah sang atasan.

"Hem. Ber, apa kau tau bagaimana caranya agar istriku mau memaafkanku?" Kenan menekan egonya, dan mulai bertanya pada Berryl.

"Apa tuan sudah meminta maaf?" Berryl bertanya balik.

"Apa aku harus meminta maaf?" Kenan kembali bertanya, alisnya terlihat menyatu.

"Kalau tuan tidak meminta maaf, bagaimana bisa orang lain memaafkan tuan?" Berryl mendudukkan dirinya di kursi dapur. Mengikuti bosnya yang juga sudah duduk.

"Hah....(Membuang nafas panjang) Kau benar. Tapi aku gengsi kalau harus meminta maaf padanya. Nanti gadis itu bisa besar kepala." Kenan meneguk air mineral yang tadi diambilnya dari lemari pendingin.

"Tuan, dengan meminta maaf. Tidak akan membuat kita menjadi rendah. Dan menjadikan orang itu lebih tinggi dari kita. Tapi, dengan meminta maaf kita akan bisa meluruskan segala pertikaian yang terjadi. Karena kata maaf mampu menyentuh hati orang yang menerimanya." Berryl menatap Kenan.

Pria itu terdiam, dia merasa kalau apa yang diucapkan oleh sang asisten ada benarnya.

"Ber, kenapa aku merasa kalau akhir-akhir ini kau menjadi lebih pintar?" Kenan menaruh gelasnya. Kemudian melangkah menuju tangga.

"Dari dulu saya sudah pintar tuan, hanya saja tuan tidak mau memgakuinya." Pria itu berdiri, dan menunduk hormat.

"Hahaha.. ternyata kau narsis juga. Siapkan mobil. Malam ini aku ingin menjumpai istriku." Kenan berucap disela langkahnya.

Di tempat lain...

Hanin tengah memasak makan malamnya. Namun, aksinya terhenti saat mendengar suara ketukan pintu dari luar. Gadis itu segera mematikan kompor, lalu berjalan menuju pintu.

Matanya langsung nyalang menatap pada orang yang bertamu. Hanin mendorong pintunya kembali. Namun, lagi, gadis itu masih kalah cepat. Kenan telah menahan pintu dengan tangan dan kakinya.

"Apa yang mas inginkan?" Hanin mengalah. Dia membiarkan pintu itu terbuka.

"Apa kau sedang memasak. Hem.. harum sekali. Kebetulan aku belum makan malam." Kenan sedikit mendorong Hanin, kemudian melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah.

"Eh, mas. Mas mau kemana. Pergilah mas! Aku sedang tidak ingin bertengkar." Hanin menarik lengan baju Kenan. Membuat langkah pria itu terhenti.

"Siapa yang ingin mengajakmu bertengkar? Aku hanya ingin numpang makan. Aku lapar, dirumah tidak ada makanan. Bik Yem sedang libur bekerja." Kenan menepis tangan Hanin. Lanjut melangkah kearah dapur.

"Mas adalah orang kaya. Tidak mungkin mas tak mampu, untuk membeli makanan." Hanin mengekor.

"Yah, uangku lebih dari cukup untuk membeli makanan beserta restorannya sekalian. Tapi, aku sedang merindukan masakanmu." Kenan tiba-tiba berbalik. Membuat Hanin tak bisa mengontrol langkahnya. Dia menabrak dada bidang pria itu.

Kenan mengambil kesempatan itu untuk memeluk Hanin, yang sudah sangat dirindukannya dalam beberapa hari ini. Gadis itu berusaha memberontak. Namun, Kenan semakin mengeratkan pekukannya. "Tolong diamlah, biarkan kita seperti ini sebentar. Aku janji, tidak akan berbuat macam-macam." Bisik pria itu.

Hanin merasa ada ketulusan dalam bisikan sang suami. Dan entah kenapa dia mulai diam. Membiarkan pria itu memeluknya hangat.

TBC

Selamat membaca Readers.. Mohon bantu vote, like, jadikan favorit dan silahkan tinggalkan komentarnya.

Makasih...😊

1
Wahyu Kasep
sudah gwa duga Hanin dengan Kenan

sorry gwa baca sampe sini
Lisda Diawan
g jadi baca pas baca komentar,g suka sama laki2 yg sudah tidur sama perempuan lain selama 2 tahun lagi.menjijikkan,ini menceritakan merendahkan seorang istri,istri yg g punya harga diri.terus tetap bertahan menjijikkan
Ray
please Berryl jangan libatkan wanita lain untuk menguji kecemburuan istrimu, wanita mudah baper, kasihan nanti kalo Syafa baper, apalagi kalian pernah terlibat hubungan asmara,,,
Nenie Chusniyah
luar biasa
Soraya
mampir thor
asya yussi
Luar biasa
Rika
bagus
Ananda Muthaharoh
syafa ternyata ruba betina yg mau memanfaatkan amesia berrly aja, pura2 pusing dll, semoga rmh tngga afril baik2 saja, sampai ingatan berrly sembuh, dan ga akan ada pelakor yg datang, buang mantan pd tempatnya. semngat thor
Erwin Sitewar
ini la contoh kesabaran
BeeYounge AwaliAzka
mewek dg keadaan Kenan
YS
ada apa dengan huruf "p" kau benci kah, laptop jadi labtob, menginap jd menginab, coba buka lagi kbbi nya.
Afria Susanti
rasain lo kenan sakit hati ngak tuh
Afria Susanti
kamu kenan yg menyakiti hati hanin duluan rasain deh lo
Afria Susanti
rasain gimana kamu sebagai suami yg di zholomi makany kamu kenan jangan berzina terus dgn wanita bukan mahrom kok ngak nyadar ya
Afria Susanti
siiiiii kenan mulai cemburu dengan sakala itu makany hanin di suruh matamatain
AndTea
kasiaN Hanin 😭😭😭
Nuraini Aini
trimaksh thor ceritanya keren konfliknya g ribet cpt terselesaikan mantap👍❤
Nuraini Aini
senjata makan tuan😄😅
Nuraini Aini
berarti ini daerah pesisir disumatra ya thor...
Jue
Pake Hijab itu hukum Allah SWT untuk menutup Aurat untuk semua ummat wanita beragama Islam , Apa kena mengena dengan cerita Anin , Kira bagus kalau Anin beritahu kalau tidak padan saja dengan muka siapa suruh usir isteri dari rumah , Isteri yang patut dijaga tetapi dijadikan seperti tiada harga , Hanya kerana terlampau sayang pada Adik , Please lah tak payah nak bersabit dengan Jilbab atau tudung mahupun hijab .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!