Livian Caleste Armand,ia mengira bahwa sebuah pernikahan dengan sahabatnya membuatnya dia bahagia meski ia tidak lagi mempunyai keluarga,ia mengira bahwa ia sudah benar-benar mengenal sang sahabat yang kini menjadi suaminya,ia mengira bahwa ia memiliki keluarga yang harmonis sampai hari tua.
tanpa di sangka setelah 6 bulan pernikahan mereka,suaminya malah meminta cerai karena tidak memiliki perasaan padanya.
namun ia juga tidak bisa menolak pria yang ia cintai itu,oleh sebab itu ia meminta sang suami memberikan waktu seminggu baginya sebelum menandatangani surat cerai.
suaminya menyetujui nya tanpa tau bawa Livian sedang menyusun rencana dalam seminggu untuk mengambil sesuatu darinya untuk menemani masa hidup livian ketika berpisah nanti.
setelah livian berhasil mendapatkan apa yang ia mau ia pergi lenyap dari negara itu dan 6 tahun kemudian ia kembali sebagai seorang model dengan dua anak kembar.
siapakah dua anak kembar itu?? apakah livian sudah menikah??atau malah........
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R3C2YMYFMYME, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
livian kini berada di bandara sedang menelpon Sofia dan Damian agar mereka cepat pulang.
"kak, tolong bawa si kembar kembali cepat ke Jerman, ada yang perlu kubicarakan dengan kalian"ucap livian.
"....."
"eh,kalian juga ingin pulang?? apakah ada sesuatu hal yang terjadi di sana? bagaimana keadaan si kembar?"ucap livian.
"....."
"itu pasti bawahannya, pokok nya cepat kembali dan kelabui mereka dengan merubah penampilan kalian"ucap livian.
Lalu Livian mematikan sambungan telepon karena pengumuman jadwal penerbangan pesawat yang akan ia tumpangi sudah di umumkan.
"Tuhan,tolong jangan sampai mereka mengetahui anak-anak ku, tolong jangan pisahkan kami ya Tuhan hiks,mohon berikan waktu bagiku untuk mencari perlindungan"ucap Livian.
********
sedangkan Alaric kini sudah sampai di Indonesia dan langsung mengunjungi adiknya yang berada di rumah sakit.
Cklek.
"Caca, apakah kamu baik-baik saja??"ucap Alaric sambil membuka pintu ruangan milik adiknya itu.
"wah abang sudah datang,duduk dulu"ucap Clara.
"Caca sebenarnya apa yang terjadi? kamu tidak sedang mempermainkan abang kan??"ucap Alaric.
"tidak kok,ini memang masalah serius"ucap clara sambil berjalan ke belakang Abang nya itu dan sengan gesit memotong beberapa helai rambut Abang nya itu.
"Aku baru menyadari kalau usia mu udah 34 tahun dan kau sudah lama tidak di belai.apakah milik mu itu masih berfungsi dengan baik,pasalnya tadi aku mendapat pasien yang lama tak di belai dan alat vitalnya tak berfungsi lagi"ucap Clara yang membuat Alaric mengusap kasar wajahnya.
"Caca kau tau aku sedang sibuk, dan kamu menyuruhku pulang hanya karena mengatakan hal ini?? jujur sekali Ca, kali ini kamu benar-benar keterlaluan"ucap Alaric.
"heh bang aku melakukan semua ini demi menem...."Clara tidak melanjutkan kata-katanya karena hampir keceplosan.
"demi apa Ca??kau tau aku menemukan keberadaan Livian dan gara-gara kamu Ca abang kehilangan jejaknya"ucap Alaric.
"apa?? Abang bertemu dengan kak Livi??"ucap Clara.
"sudahlah Ca semuanya telah sia-sia dan kau tau itu semua gara-gara kamu"ucap Alaric lalu bangkit berdiri dan pergi dari sana dengan menahan amarahnya.
Alaric kembali ke mansion untuk meredakan amarahnya namun saat ia ingin masuk ke kamarnya ia teringat kamar livian yang ada di sebelah kamarnya.
entah dorongan apa yang membuat Alaric masuk ke dalam kamar itu.
Alaric duduk di atas kasur yang dulu digunakan oleh livian.Alaric memandangi seisi kamar itu dan Alaric baru menyadari bahwa livian hanya membawa barang yang benar-benar ia beli dari uang hasilnya sendiri.
Saat sedang memandangi kamar itu tanpa sadar Alaric melihat ada ujung buku di bawah lemari.
Alaric mengambil buku itu yang ternyata buku harian Livian.
Alaric membukanya dan membaca halaman demi halaman dari suka sampai duka yang livian tuliskan.
Sampai dimana Alaric menemukan catatan yang berisi seminggu terakhir yang di minta livian sebelum livian menandatangani surat cerai.
'kalau aku tidak bisa memilikinya bukankah lebih baik aku mencuri benihnya agar bisa menemani ku di hari-hari ku,yah anggap saja sebagai pengorbanan cinta ku selama ini,aku berharap aku cepat hamil dengan tips Caca'
Alaric kembali mengingat bagaimana pertemuannya dengan anak kembar itu.
"jangan-jangan mereka"gumam Alaric.
TBC
selamat menempuh penderitaan dan penyesalan karena kamu sudah menyia-nyiakan permata yang berharga dalam hidupmu