NovelToon NovelToon
Soulverse Beast

Soulverse Beast

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Spiritual / Epik Petualangan / Fantasi Isekai / Game
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: MoonShape

Soul-verse Beast adalah sebuah game MMORPG yg populer tidak hanya gamenya yang asik,tapi juga game ini memberikan akses kesempatan bagi para player untuk bermain secara realtime!


Soul-verse Beast,game yg berusia 2 tahun mengguncang dunia karena setiap update patch 2 bulan sekali,mereka melakukan pemilihan bagi semua player yg beruntung dapat bermain game Soul-verse Beast secara realtime. Dan pemeran utama dalam cerita ini Wazeng dan Vogaz,mendapatkan keberuntungan itu!


perjalanan dimulai apa saja yang akan mereka lakukan disana? dan apa mereka akan mendapatkan kehidupan yg lebih berwarna dalam dunia game? ikuti cerita mereka menjelajah dunia Soul-verse Beast!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MoonShape, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Trauma dan kesempatan

...----------------...

...----------------...

(Seperti biasa, ruangan Guild dipenuhi petualang dari berbagai latar belakang. Suara percakapan, tawa, dan dentingan armor bergema samar di ruangan. Di depan papan misi, Wazeng, Vogaz, Eimi, dan Hazuki berdiri memperhatikan daftar misi yang tergantung.)

(Wazeng sambil membaca cepat misi-misi peringkat D dan C): “Kalau kita ambil dua misi per tim lagi hari ini, kemungkinan besar kita tembus ke Rank-C sore nanti.”

(Hazuki mengangguk, mencoba tetap fokus): “Jangan ambil yang ada hubungannya dengan hutan racun... itu membuatku jijik.”

(Eimi tertawa kecil): “Aku juga. Aku tidak mau itu.”

(Vogaz menunjuk papan misi bagian bawah): “Lihat itu. Misi investigasi reruntuhan... mungkin—”

BRAAAK!!

(Tiba-tiba, suara kursi terguling dan langkah tergesa terdengar dari dekat meja laporan Guild.)

(Seorang NPC pria paruh baya, berjubah coklat dan mengenakan topi usang, naik ke atas bangku dan mulai berteriak lantang):

“AKU MENCARI PETUALANG YANG BERANI Peti harta milikku—yang diwariskan keluargaku selama ratusan tahun—telah jatuh ke dalam Carnage Cavern! Siapa pun yang bisa mengambilnya akan mendapatkan:

500.000 Gold

50.000 EXP karakter

50.000 POIN TIM!”

(Sekelilingnya langsung ramai. Beberapa petualang berbisik dan tertawa meremehkan. Carnage Cavern bukan dungeon sembarangan.)

(Detik itu juga, empat orang membeku. Ekspresi mereka berubah.)

(Hazuki seolah baru saja ditikam bayangan masa lalu. Kakinya melemas, matanya membesar seketika.)

(Hazuki berbisik pelan): “…Carnage… Cavern...?”

(Dunia seperti memudar di sekelilingnya. Suara gemuruh guild mendadak redup. Dalam pikirannya, kembali terputar, jeritan, kobaran api, percikan darah... dan tiga sosok yang tak pernah kembali.)

(Eimi langsung menyadari perubahan raut wajah Hazuki. Ia memegang lengan sahabatnya itu dengan lembut.)

(Eimi berbisik pelan pada Hazuki): “Hazuki... napas dulu. Kau bersamaku sekarang.”

(Hazuki meremas kain lengan baju Eimi dengan tangan bergetar.)

(Hazuki gemetar menahan air mata): “Kenapa... harus tempat itu lagi...? Di sana... semua orang... Kak Rey, Arvin, Nessa... semua mati.”

(Eimi menguatkan pelukannya): “Kita tidak akan mengulang kejadian itu, Hazuki. Kali ini… kau tidak sendiri.”

Wazeng: “Dungeon yang seharusnya level 35… tapi kenyataannya adalah neraka yang disegel.”

(Vogaz geram): “Dungeon tempat kita menemukan... Fenrir.”

(Wazeng sempat akan mengabaikannya. Namun, dia juga melihat satu hal lainnya yaitu angka poin tim.)

Wazeng : “50.000 poin tim… Dengan itu, kita bisa langsung melompat ke Rank-A.”

(Wazeng maju selangkah, menatap NPC dan mendengarkan rincian misi. Lalu ia kembali menghadap timnya, matanya tenang tapi tajam.)

Wazeng: “Kita tidak akan menyentuh boss dungeon itu. Kita hanya masuk untuk mencari peti harta milik NPC itu. Setelah kita menemukannya, Eimi akan segera menggunakan Teleport utk keluar.”

(Wazeng menatap Hazuki): “Kalau pun tempat itu masih menyimpan kutukan... kali ini, kita yang akan menginjak kutukan itu sampai habis. Dan kau bisa mempercayaiku."

(Hazuki terdiam. Lalu mengusap air matanya yang hampir jatuh. Ia menghela napas dalam-dalam dan mengangkat wajahnya.)

(Hazuki menatap mereka satu per satu): “…Kalau kita benar-benar masuk... Bantu aku… Bantu aku untuk menutup masa laluku.”

(Wazeng tersenyum kecil): “Aku janji.”

(Eimi masih memeluk Hazuki): “Kita semua akan keluar dari sana. Kali ini… tanpa kehilangan siapa pun.”

(Wazeng berbalik dan mengangkat tangan): "Aku terima misi itu"

(NPC mendekat dan menyerahkan scroll informasi misi. Tercatat lokasi, tanda peti, dan catatan bahwa Torch of Binding dibutuhkan untuk membuka pintu segel dungeon.)

NPC: “Selama lima bulan ini tidak ada yang kembali hidup dari sana. Tapi aku rasa… kalian berbeda.”

Vogaz: “Tenang saja, Kami sudah pernah kembali dari dungeon neraka itu.”

(Eimi bernapas berat): “Kalau begitu… kita benar-benar kembali ke titik awal, ya?”

Vogaz: “Bukan kembali. Kita hanya... menagih balas.”

(Hazuki tersenyum tipis, walau sedikit gemetar): “Tim Enryu mati di sana. Tapi sekarang, aku adalah Hazuki dari Kage no Hikari.”

...----------------...

...----------------...

...----------------...

...(Jalan setapak menuju dungeon Carnage Cavern, dipenuhi akar-akar pohon tua, kabut tipis, dan aroma lembab dari tanah basah. Membuktikan kalau Dungeon ini benar benar berbahaya.)...

Wazeng: “Formasi tetap sama. Hazuki di depan sebagai frontliner. Aku dan Vogaz di samping kiri dan kanan, dan Eimi di tengah.”

(Dia berhenti sejenak, lalu menoleh ke belakang)..."Tapi kalau kamu tidak sanggup—”

(Hazuki memotong cepat, suaranya tegas): “—Aku bisa.”

(Dia menatap Wazeng dengan mata yang tetap bergetar… tapi tidak menyerah.)

(Vogaz menepuk pundak Hazuki.) “Sekarang kamu punya kami. Bukan cuma bayangan masa lalu.”

(Eimi menyambung lembut): “Aku tahu ini tidak mudah. Tapi… kalau kamu bisa melangkah ke dalam dungeon ini lagi, dan keluar hidup-hidup...” (Eimi tersenyum kecil sambil meraih tangan Hazuki.) “...itu berarti kamu sudah menang dari masa lalu.”

(Wazeng pelan, mengangguk): “Kalau kau ragu satu detik saja… katakan. Kita keluar secepat mungkin.”

Eimi: “Aku sudah menyiapkan sihir teleport. Jangan khawatir.”

(Vogaz menyengir): “Dan aku membawa satu kantong penuh snack. Bahkan kalau kita mati, kita bisa mati dengan perut kenyang.”

(Suasana mencair sejenak. Hazuki menghela napas dan tertawa pelan.)

(Hazuki dengan suara pelan senyum lembut): “Dasar... orang gila.”

(Akhirnya, mereka tiba. Gerbang batu besar setengah hancur berdiri di hadapan mereka. Ukiran naga dan cakar besar memenuhi permukaannya. Aura suram keluar dari sela retakan batu. Tanah di sekitar lembap dan gelap, seakan belum pernah terkena matahari)

(Wazeng mengeluarkan Torch of Binding dari inventori. Begitu obor itu dinyalakan, simbol pada gerbang merah gelap menyala terang... lalu perlahan, pintu batu itu terbuka, gemeretak berat dan menggema.)

1
Harman Dansyah
bagus lanjutkan cerita author di tunggu kelanjutan nya
Melinda Falencia
lanjutin bangg aku penasarann
MoonShape: SIAPP
Terima kasih ratingnya 🥰
total 1 replies
Melinda Falencia
yah kasian banget hazuki bang, merengek aku😭😭
MoonShape: /Sob//Sob//Sob//Sob/
total 1 replies
Melinda Falencia
bang typonya benerin bang
MoonShape: okee.../Sweat/
total 1 replies
Ayam Bakar
Mantap bang!! Lanjutannya mana 😆
Melinda Falencia
lanjut banggg
Donutt
bagus banget bangg, smngt bikin lagii yaa /Smile//Smile//Smile/
MoonShape: makasihh yaa😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!