NovelToon NovelToon
CEO KEJAM SUAMIKU

CEO KEJAM SUAMIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Percintaan Konglomerat / Kontras Takdir / Pernikahan rahasia
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: CrystalCascade

Seorang gadis yang duduk di bangku SMA yang mempunyai kepribadian yang ceria dan selalu tersenyum.

seketika semuanya berubah ketika dia di jodohkan oleh orang tuanya dengan CEO yang sangat kejam dan tak tau belas kasih.

Semua keceriaan nya dan senyum nya berubah menjadi tangisan.

hiks hiks kak jangan pukul aca"
aca terisak CEO yang telah menjadi suaminya , memukul nya tanpa belas kasihan.

apakah aca sanggup menghadapi CEO yang kejam , dingin dan tak berperasaan dan yang telah menjadi suami sah nya itu dengan belah kasihan .

Dan apakah aca bisa mengubah sifat dingin dan kejam suaminya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CrystalCascade, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 20 .Kencan pertama

Assalamualaikum semuanya ✨

Sebelum baca jangan lupa like dan komen ya dukungan kalian buat aku semangat nulis cerita 😚😋

Matahari pagi perlahan menembus tirai jendela, menyinari kamar bernuansa hangat tempat dua insan yang baru memulai kisah rumah tangga mereka.

Di atas ranjang king-size itu, Aca masih terlelap wajahnya damai seperti anak kecil. Nafasnya tenang, rambutnya sedikit berantakan, dan bibirnya sedikit mengerucut karena mimpi entah apa.

Aldo sudah bangun lebih dulu, Ia duduk di sisi ranjang sambil menatap wajah Aca dengan tatapan yang lembut tatapan yang belum pernah ia tunjukkan ke siapa pun. Wajah polos Aca saat tidur benar-benar membuatnya sulit berpaling.

Tanpa sadar tangannya bergerak menyentuh pipi Aca perlahan. Lalu ia mencubit kecil bibir Aca yang menggemaskan.

"Hmm" Aca menggeliat kecil, merasa terganggu.

Matanya terbuka pelan. Saat melihat Aldo tepat di hadapannya, tersenyum sambil mengelus pipinya, Aca refleks tersenyum malu.

"Kk gangguin tidurku ya" ucap Aca setengah mengantuk.

Aldo tersenyum kecil "Iya Kamu imut banget waktu tidur"

Aca membalik badan, menutupi wajahnya dengan bantal sambil tertawa pelan "Jangan gitu ah kk Aca malu"

Setelah itu, keduanya pun beranjak dan bersiap untuk memulai hari. Aca ke dapur, mulai memasak sarapan dan juga menyiapkan bekal untuk mereka bawa nanti. Ia memasukkan beberapa roti, minuman, cemilan, dan beberapa potong buah segar. Semuanya disusun rapi ke dalam tas keranjang piknik nya.

di sisi lain Aldo membantu menyiapkan air minum, tisu, dan perlengkapan piknik kecil seperti alas duduk. Saat Aca menata bekal, ia melirik ke arah suaminya yang memakai kemeja hitam dan celana jeans hitam sederhana tapi tetap terlihat berkelas.

Sementara Aca memakai Dress motif bunga selutut serta menggunakan Cardigan putih, Rambutnya ia biarkan tergerai dan menjepit rambut bagian belakang nya menggunakan jedai.

Setelah sarapan bersama di meja makan, mereka pun berangkat dengan mobil menuju kebun binatang.

Sesampainya di sana, Aca terlihat antusias sekali. Matanya berbinar, senyumnya mengembang sejak mereka masuk dari gerbang utama.

"Kk itu ada jerapah!" serunya sambil menarik tangan Aldo.

Aca menunjuk patung kecil jerapah yang ada di taman "Kk duduk di patung jerapah itu biar Aca poto in"

Awal nya Aldo menolak tapi Aca tetap memaksa dan akhirnya Aldo pun terpaksa menurut.

Aca mengarahkan kamera kepada Aldo "Kk senyum"

Aldo pun terpaksa tersenyum dan cekrek📸 Aca tersenyum melihat hasil poto yang ia dapatkan.

Aldo pun terpaksa tersenyum dan cekrek📸 Aca tersenyum melihat hasil poto yang ia dapatkan

,

Gambar by:Pinterest

Aldo mengangguk kecil, membiarkan tangannya digenggam. Biasanya, ia tak suka tempat ramai dan penuh anak kecil seperti ini. Tapi entah kenapa, melihat Aca tertawa lepas dan sesekali berlari kecil membuat dadanya terasa ringan.

Mereka melihat gajah, harimau, burung merak, dan berbagai hewan lainnya. Aca bahkan sempat memberanikan diri memberi makan jerapah. Aldo yang melihat itu hanya tersenyum, sesekali mengambil gambar diam-diam lewat ponselnya.

Aldo yang melihat itu hanya tersenyum, sesekali mengambil gambar diam-diam lewat ponselnya

Setelah puas berkeliling, mereka berjalan ke taman kecil di sisi kebun binatang. Acha menggelar alas piknik dan mengeluarkan bekalnya. Mereka pun makan siang sambil duduk berdua di bawah pohon rindang.

Mereka pun makan siang sambil duduk berdua di bawah pohon rindang

"Enak?" tanya Acha sambil menyuapkan roti yang Aca buat tadi ke mulutnya.

Aldo mengangguk, masih mengunyah "Kamu makin jago masak"

Aca tersipu "Serius? Baru kali ini kk muji"

"Ya karena baru kali ini kamu nyuapin makanan ke saya sambil senyum terus kayak gitu" balas Aldo, senyumnya menggoda.

Aca tertawa pelan, lalu melempar tisu ke arah Aldo "Ih gombal!"

Setelah makan mereka berbaring di atas alas sambil menatap langit. Sesekali tangan mereka bersentuhan, lalu saling menggenggam pelan. Aca menyandarkan kepalanya di bahu Aldo.

"Aku senang hari ini" bisik Aca.

Aldo menoleh memandang wajah manis di sampingnya "saya juga"

Untuk pertama kalinya sejak pernikahan mereka, tidak ada kecanggungan, tidak ada jarak. Hanya dua hati yang perlahan mulai saling menerima, dan mungkin mulai saling jatuh cinta.

Dan hari itu, di bawah langit taman yang teduh, kencan pertama mereka tercipta bukan dengan bunga mewah atau restoran mahal, tapi dengan tawa, bekal buatan sendiri, dan kehadiran satu sama lain yang mulai terasa berarti.

Setelah perut kenyang dan hati senang, Aca dan Aldo duduk santai di atas alas piknik yang masih terbentang. Di antara mereka, tersisa beberapa potong buah segar dalam wadah bening. Aca mengambil satu potong semangka, lalu menyerahkannya ke Aldo dengan senyum kecil.

"Cobain deh ini manis banget" katanya.

Aldo menerima dan menggigit buah itu pelan "Lumayan" komentarnya singkat tapi dari wajahnya jelas ia menikmatinya.

Mereka duduk berdua, menikmati sore, sambil menyemil buah dan mengamati suasana taman yang mulai sepi. Angin sore menyapu lembut rambut Acha yang tergerai, dan sinar matahari perlahan mulai meredup.

Aldo tiba-tiba menoleh ke arah taman seberang. Di sana, tampak sepasang suami istri sedang bermain dengan anak kecil mereka. Si ibu tertawa saat si kecil berlari mengejar balon, sementara sang ayah dengan sabar mengikutinya.

Aldo tersenyum melihat itu, lalu menunjuk pelan "Menurut kamu kita bisa nggak suatu hari nanti jadi kayak mereka?"

Aca terkejut dengan pertanyaan itu, Ia menoleh pada Aldo lalu melihat ke arah yang ditunjuk Ia ikut tersenyum.

"Maksud kk punya anak?" tanyanya pelan.

Aldo mengangguk "Iya Keluarga kecil seperti Anak yang lari-larian itu, kita punya anak seperti mereka "

Aca tertawa kecil "Kenapa kk tiba-tiba ngomongin begitu?"

"Karena kamu satu-satunya perempuan yang bisa bikin aku bayangin masa depan bareng" jawab Aldo pelan tapi tulus.

Acha menatapnya terdiam sejenak lalu berkata lembut, "Kalau sama kk aku juga pengin punya Anak perempuan dulu, ya? Biar cantik kayak aku"

Aldo tersenyum kecil "Kalau cowok, semoga nggak dingin dan kaku kayak saya ."

Mereka pun tertawa bersama, membiarkan bayangan masa depan itu menggantung manis di antara mereka. Langit perlahan berubah oranye gelap.

"Yuk pulang, udah sore"

Ajak Aldo dan mereka pun bersiap in pulang.

Di perjalanan pulang, langit sudah benar-benar gelap. Lampu-lampu kota mulai menyala. Di tengah obrolan ringan mereka dalam mobil, Aca tiba-tiba menunjuk ke pinggir jalan.

"Kk! Itu ada penjual bakso Berhenti dulu yuk!" serunya.

Aldo mengerutkan kening "Bakso?"

"Iya Aca suka banget bakso di situ, Yuk makan sebentar" pinta Aca matanya berbinar.

Aldo sempat ragu. Mobilnya terlalu mewah untuk parkir di tepi jalan seperti itu. Ia sendiri tak pernah makan di tempat seperti itu seumur hidupnya.

Namun melihat Aca yang begitu semangat, ia pun menghela napas dan mengangguk. "Oke Demi kamu"

Mereka turun dan duduk di bangku plastik kecil dekat gerobak bakso. Aca tampak sangat nyaman, seperti sudah biasa. Aldo, meski sedikit kikuk, mulai terbiasa.

Aca menyeruput kuah bakso sambil tersenyum puas "Enak, kan?"

Aldo mengangguk pelan "Nggak nyangka ini enak juga, Dan kamu yang pertama ngajak saya makan di tempat kayak gini"

Aca tertawa "Iya? Aca sering banget ke sini Dulu tiap pulang sekolah, Aca sama sahabatku selalu mampir makan di sini"

"Sahabatmu?"

"Iya Sila dan Tasya Kita bertiga nggak terpisahkan, Mereka orang pertama yang tahu Aca udah nikah sama kk" katanya sambil tersenyum mengenang.

Aldo ikut tersenyum. "Saya jadi pengin ketemu mereka"

"Pasti Mereka pasti pengin banget ketemu sama kk juga" balas Aca.

Setelah selesai makan dan membayar, mereka kembali ke mobil. Jalanan sudah mulai sepi, angin malam berembus pelan.

Isi dong Kata-kata dari kalian untuk hari ini ges😋

⚠️> Please vote, follow, dan komen ya...

Soalnya autor udah mulai ngomong sendiri depan monitor, nanya:

“Apakah mereka suka? Kenapa nggak ada komen?” 😩💔

Ayo selamatkan autor dari overthinking berkepanjangan 😆🧠

1
slebewwws
kenapa setiap bab slasu ada pengulangan
Blu Lovfres
aku baru masuk baca ,tpi ada penyiksaan waduh jdi penasaran gimana, kelanjutan nya,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!