Niatnya ingin mengunjungi sang kakak dan berlibur ke luar negeri, tapi nahas dia malah terlibat dengan seorang mafia.
"Buat milikku berdiri, baru aku akan melepaskan mu?"
"Memangnya benar tidak bisa berdiri? Mari kita lihat, waah bener, ini lemes bener."
Brisia Aalin Winkler adalah seorang ilmuwan. Dia tertangkap mafia yang mengalami disfungsi ereksi. Pria itu ingin Brisia membantunya karena sebentar lagi dia akan menikah dengan sang tunangan.
Lalu, apakah Brisia bisa membantu?
Dan, mengapa pria itu tidak mencari dokter malah alih-alih mencari seorang ilmuwan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pawang 25
"Woaah, dia serius."
Brisia takjub dengan apa yang dilakukan Archie. Ia mengakui bahwa Archie cukup gentel meskipun dia juga bodoh.
Bagaimana bisa seorang pria diam saja sudah dipermainkan oleh kekasihnya selama bertahun-tahun. Tapi meskipun telat mengambil tindakan, Archie cukup berani berkeputusan.
Dia yang langsung mengumumkan atas putusnya hubungan pertunangan lalu menggagalkan pernikahan, sungguh tindakan yang perlu diacungi jempol.
"CEO K&W, mantap betul dia. Pernyataannya bahkan belum 1 jam, tapi udah bikin heboh and tranding. Bener-bener seorang yang banyak dikenal ya. Hebat."
Sembari menikmati kudapannya dan tentunya juga whisky pilihannya kemarin, Brisia menonton semua berita tentang Archie yang memutuskan hubungan dengan Wilma di ponselnya.
Drap drap drap
"Anda tidak boleh masuk Nona, Tuan sedang tidak ada di dalam."
"Mengapa kalian menghalangiku hah! Sebelumnya aku bisa dengan bebas berjalan kemanapun aku mau di mansion ini?"
"Tuan Archie yang memerintahkan kami untuk tidak mengizinkan Nona bergerak bebas di sini. Anda adalah tamu, dan silakan berada di ruang tamu untuk menunggu Tuan."
"Jangan lancang kalian!"
Brisia mengerutkan alisnya sembari menajamkan pendengarannya ketika mendengar ada suara ribut-ribut di luar. Ia tidak mungkin salah ketika nama Wilma di sebut.
"Apa mungkin wanita itu datang kemari? Haruskah aku menghadapinya, atau lebih baik menghubungi Stuart?"
Brisia mengetuk-ngetuk kan jarinya di meja sebagai tanda tengah mempertimbangkan apa yang akan dilakukannya tapi sesaat kemudian wanita itu hanya menaikkan kedua bahunya tanda dia tidak akan melakukan apapun.
"Bukan urusan ku, bodo amat dia mau juga. Aaah nikmatnya begini. Ku pikir liburanku akan kacau karena Archie, tapi ternyata nggak buruk juga. Nikmat mana lagi coba yang diingkari, minum Whisky langsung ngambil dari pabriknya ditambah tempat tinggal dengan view indah, gratis pula semuanya, aaaah nikmatnya."
Brisia saat ini mungkin bisa berkata demikian, tapi apa iya dia akan benar-benar merasa bahwa liburannya tidak terganggu setelah apa yang akan terjadi nanti.
Braaak!!!
"Kau yang katanya dokter itu kan? Apa kau tinggal di sini? Apa kau benar dokter atau hanya perempuan yang ingin mendekati Archie?"
Brisia membelalakkan matanya ketika tiba-tiba Wilma masuk ke ruangan yang sedang ia gunakan untuk bersantai. Terlebih wanita itu berkata sesuatu yang menurutnya aneh dan tidak karuan.
Tapi, Brisia dengan santai bahkan acuh tak acuh dengan Wilma. Dia merasa tidak ada hubungannya dengan permasalah mantan kekasih itu. Jadi tidak ada kewajiban bagi Brisia untuk memberi penjelasan ataupun apapun juga.
"Hei, kau tuli ya? Kau pasti wanita simpanan Archie kan? dan gara-gara kamu dia menggagalkan pernikahan kami?"
"Laah situ oke, sorry ya saya tidak ada urusannya dengan Anda. Lagi pula, yakin gagalnya pernikahan kalian itu adalah dikarenakan saya? Lucu sekali ituuuu, padahal kan Anda tahu betul kalau semua hal buruk yang terjadi itu adalah sebab Anda sendiri Nona."
Degh!
Wajah Wilma merah padam. Selama ini tidak ada yang berani bicara kurang ajar seperti itu kepadanya. Ya dia menganggap ucapan Brisia sangat kurang ajar. Padahal semua itu benar adanya.
"Beraninya kau bicara begitu kepadaku. Kau tidak tahu ya siapa aku? Aku ini adalah ... ."
"Adalah siapa? Adalah mantan calon istri Archie. Inget, Anda hanya mantan. Lha kalau saya, ehmmm saya siapa ya? Ahh saya bisa jadi ... ."
"Dia bisa jadi calon istriku kelak."
Jegleeeer
Bagai petir di musim semi. Wilma amat sangat terkejut saat mendengar ucapan dari pria yang selama ini ada dalam genggamannya.
Bukan hanya Wilma, Brisia juga terkejut mendengar ucapan Archie. Terlebih saat ini Archie berjalan ke arahnya dan langsung merengkuh pinggangnya.
"Apa-apaan ini?" ucap Brisia lirih. Tapi Archie tidak merespon. Dia hanya diam dan menatap tajam ke arah Wilma. Dimana tatapan itu membuat Wilma merasa sakit hati. Entah mengapa bisa demikian.
Fyuuuh
Brisia membuang nafasnya kasar. Dia sungguh tidak ingin terlibat dalam pertikaian dua sejoli ini. Tapi apa mau dikata dia memang sudah terlibat sejak pertama datang ke negara ini.
"Agaknya aku harus meralat ucapanku yang tadi kalau liburanku tidak buruk. Fyuuh."
Brisia hanya pasrah saja sekarang. Dia seolah berdiri diantara dua orang yang seperti hendak berperang.
"Arc, apa kau benar-benar ingin berpisah denganku? Arch, aku minta maaf. Aku akui selama ini aku salah. Aku mohon Arc, aku mohon kembalilah. Aku janji akan memperbaiki semuanya. Aku janji."
"Maaf aku tidak bisa. Aku tidak bisa kembali bersama mu. Dan ya, aku ingin berpisah. Selama ini, bertahun-tahun sudah kita bersama, tapi aku lah yang selalu memberi, dan sekalipun kau tidak pernah sama sekali memberiku. Kau tahu kan jika ingin bertepuk tapi hanya sebelah tangan yang bergerak itu tidak akan berbunyi. Dan Wilma, aku lelah menunggu tangan sebelahnya lagi dari mu. Pergilah!"
Wilma membulatkan matanya, dia tidak menyangka bahwa Archie bisa bicara demikian. Sungguh sama sekali tidak menyangka karena yang Wilma tahu, Archie adalah pria yang begitu mendambanya. Pria yang sangat haus akan kasih sayang.
"Kau sungguh-sungguh Arc?"
"Ya sungguh, sangat sungguh. Pergilah, aku ada sesi pengobatan dengan dokter pribadiku. Ah iya satu lagi, jangan mengusiknya, dia tidak ada hubungannya dengan semua yang terjadi di antara kita."
Melihat Wilma yang tak kunjung pergi, membuat Archie akhirnya pergi sambil membawa Brisia. Mereka berdua meninggalkan ruangan itu dengan Wilma yang masih sendirian di sana.
Bruk!
Wilma jatuh terduduk di lantai. Dia menatap punggung Archie dengan tatapan nanar. Selama ini dia berhubungan dengan Archie, baru sekarang dia diabaikan. Dan itu rasanya sangat sakit ternyata.
"Kenapa Arc, kenapa kamu begini? Kenapa kamu berubah begini."
Wilma tergugu, dia bahkan menangis.
Sebenarnya hal ini sedikit lucu. Bagaimana tidak, selama ini dia abai dengan perasaan Archie, bahkan hanya untuk sekedar berkata aku mencintaimu saja rasanya sangat berat diucapkan. Dia pun merasa enggan ketika Archie selalu menempel padanya karena merasa tidak bebas.
Sekarang setelah Archie membebaskannya,Wilma merasa sendiri dan sakit hati. Mau apa wanita ini sebenarnya.
"Arch, aku tidak ingin kehilanganmu."
TBC
selamat liburan Brisia bersama Archie yg tampan juga kaya raya 🤣
nunggu aja smp bosen....yg d tnggu mlah mau jlan2 sm clon msa dpan'ny...
🤣🤣🤣
lanjutkan yaa thorr makin seruu inii
kalao sudah tiada baru terasa karena kehadiran ny sungguh berharga
makan tuh lenyap sudah pundi pundi kekayaan yg km banggakan
situ g sadar apa emng pura pura g tau KLO letak kesalahan semua ada di dalam tubuh mu wilma