NovelToon NovelToon
World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

WORLD OF CYBERPUNK: NEO-KYOTO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Kebangkitan Klan Serigala

Kaelen membelalakkan matanya. Misi yang ia kira sederhana, ternyata adalah sebuah konspirasi besar. Ia melihat Ryu Hoshi, aura sihir kuno yang mengelilinginya, dan ia mengerti. Pria ini bukanlah pemimpin sindikat kriminal biasa, melainkan seorang fanatik yang ingin mengembalikan masa lalu, dan ia rela menghancurkan dunia modern untuk mewujudkannya.

"Kalau begitu, aku tidak akan membiarkanmu," kata Kaelen, mengangkat Katana Jiwa-nya.

"Kau tidak akan bisa mengalahkanku," kata Ryu Hoshi, tangannya memancarkan energi listrik. "Sihir Kuno lebih kuat dari teknologi mana pun."

Pertarungan pun dimulai. Ryu Hoshi melepaskan serangan listrik yang kuat. Kaelen menghindari serangan itu dengan kecepatan super, memblokir gelombang kejut dengan pedangnya. Namun, Ryu Hoshi jauh lebih kuat daripada yang ia bayangkan. Ia bisa memanipulasi listrik di sekitarnya, membuat Kaelen kesulitan untuk bergerak.

Sementara itu, Sora menyerang Anya. Ia menggunakan tombak yang terbuat dari energi murni, mencoba menjatuhkan Anya. Namun, Palu Perusak Anya mampu memblokir serangan Sora, dan setiap benturan menciptakan gelombang kejut yang kuat.

Di tengah kekacauan, Lyra menyentuh Pohon Jiwa, dan sebuah cahaya keemasan menyebar ke seluruh kota, memperkuat Kaelen dan Anya. Pedang Kaelen bersinar lebih terang, dan palu Anya terasa lebih ringan di tangannya.

"Cepat, Anya!" teriak Kaelen. "Sentuh Pohon Jiwa sekarang!"

Anya berlari ke arah Pohon Jiwa, sementara Kaelen mencoba mengalihkan perhatian Ryu Hoshi dan Sora. Ia menggunakan semua kekuatannya, semua trik yang ia tahu, untuk menunda mereka.

Anya meletakkan Palu Perusaknya di Pohon Jiwa. Palu itu bersinar terang, dan cahaya keemasan menyebar, memasuki tubuh Anya. Matanya bersinar, dan ia merasakan aliran energi kuno yang mengalir di dalam dirinya.

Ia tidak lagi takut. Ia telah menemukan kekuatannya, dan ia tahu apa yang harus ia lakukan.

Cahaya keemasan menyelimuti tubuh Anya, membuatnya terlihat seperti dewi dari masa lalu. Kekuatan kuno mengalir di setiap nadinya, memberinya kekuatan dan pengetahuan yang tak pernah ia duga. Palu Perusaknya kini bersinar terang, bukan hanya memancarkan energi, tetapi juga memancarkan aura perlindungan.

"Aku merasakannya," bisik Ryu Hoshi, matanya membelalak. "Kekuatan sejati Kode Genesis."

Ia melepaskan serangan listrik terkuatnya. Aliran listrik besar menyambar ke arah Anya. Namun, Anya tidak lagi takut. Ia mengangkat palunya, dan energi kuno dari Pohon Jiwa membentuk perisai di sekelilingnya. Serangan Ryu Hoshi mental, kembali ke arahnya, dan ia terpaksa melompat mundur untuk menghindari serangannya sendiri.

"Ini belum berakhir!" teriak Ryu Hoshi. Ia mulai memanipulasi energi listrik di sekelilingnya, menciptakan badai petir kecil di dalam gua.

Di sisi lain, Sora menatap Anya dengan mata penuh emosi. "Kau tidak tahu apa yang kau lakukan, Anya! Kekuatan itu berbahaya! Itu adalah alasan kenapa kami meninggalkannya!"

Anya menatap Sora dengan kasihan. "Kau tidak meninggalkannya, Sora. Kau takut. Kau takut pada kekuatanmu sendiri, dan kau membiarkan rasa takut itu mengendalikanmu."

Sora terdiam, kata-kata Anya seperti menembus hatinya. Di saat yang sama, Kaelen melihat kesempatan. Ia maju, Katana Jiwa-nya bersinar dengan cahaya keemasan yang sama dengan palu Anya. Ia menyadari bahwa pedang dan palu itu tidak hanya berasal dari tempat yang sama, tetapi juga saling memperkuat.

"Kau berkhianat pada kami, Sora!" teriak Kaelen. "Kau membunuh anggota tim kami! Kau meninggalkan kami! Dan sekarang, kau bekerja sama dengan orang yang ingin menghancurkan kota ini!"

Sora terdiam, tangannya bergetar. Ia menatap ke arah Ryu Hoshi, yang sedang berusaha mengumpulkan kekuatannya. "Aku... aku tidak punya pilihan," bisiknya.

"Selalu ada pilihan," kata Kaelen, suaranya tenang namun penuh tekad. "Pilihanmu adalah berpihak pada kebenaran. Pilihanmu adalah untuk melawan kejahatan."

Kata-kata Kaelen dan Anya berhasil. Sora menatap tajam ke arah Ryu Hoshi, lalu menodongkan tombak energinya ke arah pria itu. "Aku berhenti," katanya. "Aku akan membantumu, Kaelen. Aku akan membantu keluargaku."

Ryu Hoshi tertawa sinis. "Pengkhianat! Kalian berdua hanyalah sampah dari peradaban yang hilang! Aku akan menghancurkan kalian semua!"

Pertarungan terakhir dimulai. Kaelen dan Sora bekerja sama, saling melengkapi. Kaelen dengan kecepatan dan ketepatan Katana Jiwanya, dan Sora dengan kekuatan dan kelenturan tombak energinya. Mereka berdua menyerang Ryu Hoshi dari dua sisi, membuat pria itu terdesak.

Sementara itu, Anya, dengan kekuatan Kode Genesis yang mengalir di dalam dirinya, menjadi pertahanan. Ia menciptakan perisai energi di sekitar Pohon Jiwa, melindunginya dari serangan Ryu Hoshi. Ia juga mampu melepaskan gelombang kejut energi dari palunya, membuat Ryu Hoshi kehilangan fokusnya.

Ryu Hoshi akhirnya kewalahan. Ia kehabisan energi, dan perisai sihirnya mulai retak. Kaelen dan Sora memanfaatkan celah ini. Kaelen mengayunkan Katana Jiwa-nya, menebas baju besi Ryu Hoshi. Di saat yang sama, Sora menusukkan tombak energinya ke dada pria itu.

Ryu Hoshi berteriak, dan sebuah ledakan energi besar terjadi. Ruangan itu bergetar, dan langit-langit gua mulai retak. Kaelen dan Sora mundur, sementara Ryu Hoshi jatuh ke lantai, tubuhnya terbakar oleh energinya sendiri.

Pertarungan berakhir, tapi bahaya baru muncul. Ledakan Ryu Hoshi telah merusak struktur gua, dan gua itu mulai runtuh. Lyra, dengan sisa kekuatannya, menyalurkan energi Pohon Jiwa ke langit-langit, menahannya.

"Cepat! Keluar dari sini!" teriaknya. "Aku akan menahan ini selama yang aku bisa!"

Kaelen, Anya, dan Sora berlari menuju gerbang. Sora menoleh ke belakang, menatap neneknya. "Aku akan kembali!"

"Jalankan takdirmu, cucuku!" balas Lyra.

Mereka berhasil keluar dari gerbang tepat sebelum gua itu runtuh. Di luar, di lorong servis yang gelap, mereka bertiga berdiri, menyaksikan reruntuhan yang terjadi di bawah.

Anya menoleh ke arah Sora. "Kau... kau adalah kakakku?"

Sora mengangguk. "Ya. Maafkan aku, adikku."

Kaelen melihat mereka berdua, lalu menatap Katana Jiwanya. Misi telah selesai, tapi ia merasa ada sesuatu yang hilang. Ia tidak hanya mengalahkan Ryu Hoshi, ia juga telah menemukan jawaban atas masa lalunya.

Di kejauhan, lampu neon Neo-Kyoto masih terlihat. Kota itu masih ada, dan sekarang, dengan kebangkitan klan kuno, ia tahu bahwa dunia akan berubah.

Dengan kekalahan Ryu Hoshi dan kebangkitan klan kuno, Neo-Kyoto tidak akan pernah sama

Di lorong servis yang gelap, Kaelen, Anya, dan Sora menyaksikan reruntuhan yang mengepulkan asap dari dalam gua. Langit-langit gua telah runtuh, menutup Gerbang Dunia Bawah untuk selamanya. Di balik mereka, neon Neo-Kyoto tampak gemerlap, kontras dengan kegelapan yang baru saja mereka lewati.

Anya memeluk Sora, air mata membasahi pipinya. "Aku tidak percaya... kau adalah kakakku."

Sora membalas pelukan itu. "Aku tahu, Anya. Maafkan aku. Aku terpaksa melakukan banyak hal yang salah demi melindungi dirimu."

1
Yusi Yustiani
Next...
Isa Tawaf
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Isa Tawaf
Next thorrrr🔥
Nomaero
Fress banget Thor ini🥶
Nomaero
Nanggung😌
Asep Opow
Lanjutkan jngan kasih kendor thoorrrr
Asep Opow
🤯🤯🤯
Hidden
Semangat Thor 😁
Hidden
Mati semua kah??
Arifah Hidayat
Lanjutkannya ditunggu Thor udh tambah ke rak buku hehe
Arifah Hidayat
Mantep nih
Amrullah Algifari
moga up nya konsisten😁
Amrullah Algifari
Next next
Alvin Mirza
Next lanjutkan thorrrrr
Alvin Mirza
Next Thor masih penasaran, ga mungkin sampe sini ka?🤣
Alvin Mirza
Thor becanda
Alvin Mirza
pembawaan karakternya bagus
Alifa Alfatunisa
Aku suka cerita yg alurnya fantasi, kebanyakan rata2 alurnya hampir sama, TPI ini beda baru Nemu ada author yg buat cerita tema cyberpunk.
Keren Thor Aku ikutin novelnya😉😉😉
Alifa Alfatunisa
ditunggu lanjutannya Thor😉
Alifa Alfatunisa
MC Mati beberapa chapter🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!