NovelToon NovelToon
Balas Dendam Seorang Narapidana

Balas Dendam Seorang Narapidana

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: cimde 123

Bagaimana jadinya kalau seorang pemuda yang baru berusia 18 tahun, dinyatakan menjadi Narapidana dan di penjara selama 10 tahun lamanya, karena telah menghabisi seseorang demi berusaha untuk menyelamatkan kakaknya dari pemerkosaan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda kaya raya. Dan pemuda malang itu bernama Bara Aditama. Bukan hanya penjara saja yang dia dapatkan, tapi banyak ketidakadilan serta penyiksaan yang akan Bara dapatkan. Lalu apakah Bara mampu untuk bertahan? Sedangkan kakaknya yang mengalami Pemerkosaan telah menjadi depresi akibat kejadian yang menimpa dirinya? Lalu apa yang akan Bara lakukan kepada ketiga para penjahat yang masih berkeliaran di luar sana? Akankah Bara berhasil membalaskan dendam nya kepada mereka semua? Dan inilah perjuangan Bara setelah menjadi sang Narapidana.



#bantu like nya kawan dan jngan lupa komennya kasih tau jika ada kesalahan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cimde 123, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pasrahnya kedua orang tua bara

Dan setelah Pengacara itu pergi, ibu Mirna langsung memeluk suaminya dengan perasaan yang begitu menyedihkan.

"Hiks.. Hiks... Pak! Kenapa orang orang itu sangat jahat pak. Mereka benar-benar tidak memberikan celah agar putra kita bisa mendapatkan keringanan. Bahkan dengan keji nya mereka memfitnah putra kita dengan motif yang mengada ngada. Aku sungguh membenci mereka pak." ucap ibu Mirna dengan hati terluka.

"Sudah buk. Sekarang kita serahkan saja kepada Tuhan yang Maha Esa. Bapak yakin, suatu saat Tuhan akan membalas semua perbuatan mereka buk."

Belum selesai Pak Mahmud berbicara, Tiba-tiba saja mereka berdua dikejutkan dengan kehadiran Tuan Herlambang yang menatap dengan tatapan penuh kekesalan.

"Jangan mimpi kalian berdua! Dasar manusia miskin tidak tahu di untung. Berani sekali kalian menyewa seorang Pengacara untuk membela putra kalian! Apakah kalian sengaja! Mau membongkar apa yang sebenarnya terjadi hah!" bentak Tuan Herlambang memancarkan kemarahan yang begitu kentara di wajahnya.

Kedua orang tua Bara langsung membalas dengan tatapan tak kalah tajam. Sungguh! Mereka benar-benar sangat membenci pria licik tersebut.

"Tuan Herlambang! Apakah Tuan tidak malu, kepada kami! Tuan telah melawan orang miskin seperti kami, dan Tuan telah menjadikan pemuda lemah seperti putra Kami sebagai tameng yang melindungi nama baik Tuan. Di luar sana, mungkin semua orang selalu memuji Tuan. Karena Tuan terlihat baik seperti seorang Dewa. Tapi! Bagi kami Tuan merupakan iblis, yang tidak mempunyai hati dan juga Perasaan!" maki ibu Mirna dengan nada yang begitu marah.

"Hahahahaha...! Terserah kau mau berkata apa orang miskin. Aku tidak perduli, karena bagiku! Aku tidak bisa mempercayai orang orang seperti kalian. Sekarang! Kalian Terima saja hukuman yang akan putra kalian dapatkan. Sebab sampai kapanpun! Aku tidak akan membiarkan dia bebas dari dalam penjara." ancam Tuan Herlambang dengan tersenyum mengejek.

Setelah puas mencaci maki kedua orang tua Bara, Tuan Herlambang beserta para rombongannya langsung masuk ke dalam ruang persidangan. Tak lupa, dia juga memanggil banyak wartawan untuk meliput sidang terbuka hari ini.

Sedangkan kedua orang tua Bara benar-benar merasa sangat sedih. Air mata mereka tidak bisa terbendung, saat mendapatkan intimidasi dari orang keji seperti Tuan Herlambang.

"Kita gagal buk. Kita gagal menyelamatkan putra kita."

"Benar pak. Sungguh malang nasib putra kita pak."

Mereka berdua terlihat saling menguatkan. Dan setelah merasa lebih tenang, barulah pak Marwan dan ibu Mirna melangkah masuk ke dalam ruangan persidangan.

Sesampainya di dalam, sungguh mereka merasa sangat terkejut, sebab Tuan Herlambang telah menyewa banyak orang untuk menyaksikan persidangan tersebut, di tambah lagi ada banyak wartawan yang meliput, sepertinya nama baik putranya memang sudah hancur di tangan Tuan Herlambang.

"Ya Tuhan! Hancur sudah nama baik putra kita pak." gumam ibu Mirna dengan sangat menyedihkan.

Hingga tak lama kemudian, para Jaksa, Hakim dan aparatur yang lainnya, sudah menduduki tempat mereka masing-masing, begitu pula dengan Bara, yang menjadi Tersangka dalam kasus pagi ini.

Bara di tuntun oleh kedua orang Sipir yang memegang kedua tangannya dengan kuat. Sedangkan kedua mata Bara, yang tengah berjalan masuk, langsung mengedarkan pandangannya mencari ke arah para hadirin yang duduk di deretan bangku di dalam ruangan megah itu.

Hingga detik kemudian, kedua mata Bara terpaku kepada dua orang pria dan wanita yang begitu dia cintai dan dia rindukan.

"Bapak, ibu!" gumam Bara tersenyum lirih.

Rasanya hati Bara menjadi tenang, saat bisa melihat keadaan kedua orang tuanya yang sehat walafiat. Baginya tidak ada yang lebih berharga dari pada kesehatan dari kedua orang tuanya.

"Bara....!!" panggil ibu Mirna dengan suara kecil.

Lalu Bara pun di dudukkan di bangku paling tengah. Sedangkan kamera para wartawan langsung mengekspos kearah dirinya. Sungguh, mengetahui hal itu, hati Bara menjadi sakit. Rasanya dia sudah seperti seorang Teroris yang diperlakukan dengan sangat begitu buruk.

Sedangkan tak jauh dari kedua orang tua Bara berada, Alisa telah hadir dengan penyamaran yang dia lakukan, dia duduk di samping Radit yang juga ingin menyaksikan persidangan sahabatnya itu. Dan tak lama kemudian, Persidangan pun telah dilangsungkan. Namun! Ada yang aneh dari persidangan ini, yaitu Bara selaku tersangka tidak memiliki Pengacara ataupun seorang Advokat yang bisa membela dirinya.

Sedangkan para Jaksa penuntut umum, terus saja menyerang Bara dengan berbagai saksi dan bukti yang entah dari mana mereka dapatkan.

Melihat hal itu, Bara hanya bisa pasrah. Kini tidak ada lagi kesempatan untuk dirinya membela diri. Sebab! Dia sadar, kalau dia tidak akan mampu melawan kekuasaan yang dimiliki oleh Tuan Herlambang.

"Tuhan! Aku serahkan semuanya padamu. Semoga kau selalu melindungi ku dari neraka yang ada di dalam sel tahanan." doa Bara di dalam hati.

Selama persidangan berlangsung, Bara hanya menundukkan pandangannya. Bukannya lemah, tapi Bara sadar diri kalau dia tidak mungkin bisa membela dirinya sendiri, namun di dalam lubuk hati yang paling dalam, telah tersimpan rasa dendam yang begitu dalam. Dan Bara berjanji, jika kali ini dia tidak akan mau menjadi seorang Napi yang baik hati.

"Lihat saja. Aku akan menjadi penguasa di dalam jeruji besi. Siapapun yang berani menyakiti ku, maka aku tidak segan segan untuk menghabisinya. Kalian telah menyebutku sebagai seorang Pembunuh! Maka aku akan menjadi seorang Pembunuh yang sebenarnya."

Kedua mata Bara lalu terarah menatap keempat perkumpulan pria iblis yang telah memperkosa kakaknya Nadia. Sungguh, di dalam hatinya, Bara benar-benar ingin menghabisi mereka semua.

"Lihat saja, ku pastikan setelah aku keluar dari penjara kalian berempat akan mati di tangaku." ucap Bara pelan seraya mengepalkan kedua tangannya.

Hingga hampir beberapa jam persidangan di langsungkan, akhirnya dengan begitu cepat hakim pun memutuskan hukuman yang dilayangkan dirinya untuk seorang Narapidana bernama Bara Aditama dengan hukuman 10 tahun penjara.

Tok... Tok... Tok....

Suara palu berkumandang dengan begitu nyaring, membuat tubuh Bara dan kedua orang tuanya menjadi lemas tidak berdaya.

"Bara...! Ya Tuhan Bara putraku!" teriak ibu Mirna dengan sangat histeris.

Bara mencoba tersenyum di balik kesedihan yang dia rasakan. Benar tebakannya, kalau Tuan Herlambang telah mengatur semuanya dengan sangat sempurna.

Dan di saat kedua Sipir akan segera menarik tangan Bara. Tiba-tiba saja, Ferdy dan ketiga temannya berjalan mendekati Bara sambil tersenyum mengejek.

"Halo pembunuh! Akhirnya kau mendapatkan balasan yang setimpal dari perbuatanmu itu." ejek Ferdy dengan senyum menyeringai.

Melihat kehadiran dari pria itu, rasanya Bara tidak bisa memendam amarahnya lagi. Lalu dengan cepat dia memberontak guna melepaskan kedua tangan dari para Sipir yang memegang dirinya.

"Kurang ajar! Kau pantas di habisi Ferdy sialan...!"

Bukkkk.....

Semua orang menatap terkejut saat melihat kedua tangan Bara yang berhasil terlepas dan langsung menyerang wajah Ferdy. Pria itu bahkan sampai mundur ke arah belakang, dengan luka darah di sudut bibirnya.

"Ferdy! Cepat bawa pergi napi tidak tahu diri ini. Dan beri dia pelajaran yang setimpal!" teriak Tuan Herlambang menatap emosi.

Dengan cepat, para Sipir menyeret tubuh Bara. Dan mereka akan membawanya untuk kembali ke Lapas dan memindahkannya ke ruangan sel tahanan yang lebih mengerikan dari sebelumnya.

Dan di saat Bara sudah naik ke atas mobil, dia melihat kedua orang Tuanya yang tengah mengejar dirinya.

"Bara..! Bara putra ibu." teriak ibu Mirna meneteskan air mata.

Melihat kesedihan kedua orang tuanya, hati Bara serasa sangat sesak.

Dia bersumpah suatu saat akan kembali dan mengangkat derajat kedua orang tuanya.

"Maafkan aku buk, pak. Aku janji akan kembali dengan membawa kemenangan di tangan ku." gumam Bara penuh keyakinan.

Lalu mobil polisi itu pergi meninggalkan Pengadilan. Sedangkan kedua orang tua Bara langsung menyusul menggunakan gojek.

Dan inilah kehidupan Bara, yang akan berjuang di dalam sel demi melindungi nyawanya sendiri.

1
Awang Pradana
siap kak, ini lagi di sambi kerja
Fathur Rosi
up lagi Thor.......kurangggggg
Wanita Aries
Cerita menarik bikin emosi
Wanita Aries
Gk henti2nya ngerusuh aja si ferdy
Wanita Aries
Mantap bara
Wanita Aries
Bagus ceritanya thor
Wanita Aries
Kasian nadia 😢 hancurkan mereka nnti bara
Wanita Aries
Jahat sekali mereka sama org kecil
Wanita Aries
Kasian nadia 😢
Sholikin Deco
lnjt tor
Wanita Aries
Mampir thor
Casudin Udin
Bara, awas hati2
ada musuh mengintamu
Casudin Udin
Luar biasa
Casudin Udin
Like, komen, vote untuk mu thor..
Awang Pradana: trimakasih bosku🙏
total 1 replies
Fathur Rosi
up lagi rhor
Fathur Rosi
lagi thor
Awang Pradana: siap ka
total 1 replies
Fathur Rosi
up lagi thor
As'ad Putra: lanjut tor
Awang Pradana: oke ka🙏
total 2 replies
Sholikin Deco
lnjt tor
Awang Pradana: siap ka,
total 1 replies
Glastor Roy
yg banyak tor up ya
Sholikin Deco: lanjut tor
total 1 replies
Glastor Roy
tor
Awang Pradana: ya ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!