Hi Kak .... Aku hadir lagi nih, jangan bosan ya untuk selalu ikuti cerita aku🥰🥰🥰🥰
Kehamilan di usia lanjut membuat Sonia harus angkat kaki dari rumah suaminya. 20 tahun dirinya mengarungi bahtera rumah tangga bersama Dion Wiratama akhirnya harus berujung pahit, gara-gara suatu malam yang Sonia pun tidak tahu menahu dan tidak ingat sama sekali, kapan dia berhubungan dengan seorang pria, sedangkan Dion sendiri sudah di vonis impoten karena sebuah kecelakaan tiga tahun yang lalu.
Apakah Sonia mampu membawa kehamilannya ini sendiri ataukah ada pengeran berkuda putih yang nantinya akan menerima Sonia??
Nantikan kisah selanjutnya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Dion merasa tidak terima dengan semua ini hingga pada akhirnya dia mulai berdiri dan mendekat ke arah Sonia dengan wajah sangarnya seolah ia akan menerkam wanita yang sudah dua puluh tahun ini menemani dirinya.
"Kau bilang, apa! Kau bilang aku penyebab Kenzi seperti itu." Nada Dion sedikit tinggi, akan tetapi tidak membuat wanita paruh baya itu gentar.
"Iya Mas, apa yang aku ucapkan tadi memang benar adanya, kenapa! Kau marah, atau tidak terima?" tanya Sonia.
"Kau sudah berani Sonia!" desis Dion.
"Iya aku berani, untuk mendapatkan keadilan mu, sebagai seorang suami apa kau tidak merasa bersalah, mendiamkan istrimu tanpa sebab, padahal kau tahu aku meninggalkan mimpiku demi menikah denganmu, banyak mimpi yang waktu itu aku rajut, tapi apa! Wanita mu ini rela meninggalkan itu semuanya demi hidup bersama pria yang dia cintai bukan hanya itu saja, selama dua puluh tahun aku mengabdi dan berusaha untuk menjadi yang terbaik," terang Sonia panjang lebar.
Dion hanya terdiam, padahal Sonia menuntut sebuah jawaban dari suaminya itu, apa dan kenapa dia bisa mendiamkan Sonia sampai tiga tahun lamanya, apa karena sekarang Sonia sudah tidak secantik dulu, atau memang pesonanya sudah habis Dimata suaminya itu? Hal-hal seperti itu yang selalu berkecamuk di pikiran wanita cantik itu.
"Jika kau sudah tidak cinta bicara saja, aku akan pergi dengan kesadaran ku sendiri," pinta Sonia dengan tatapan nanar.
Wanita ini mulai memberanikan diri untuk berucap seperti itu terhadap suaminya, karena terlalu banyak beban yang dia tanggung, belum lagi kehamilan yang melanda dirinya, bahkan dia sudah tidak tahu lagi ingin membawa kehamilannya ini kemana, terlalu berat ujian yang dia pikul di usianya yang sudah tidak muda lagi itu.
'Beban pikiranku sudah banyak, apa mungkin ini sudah saatnya aku pergi dari sisi Mas Dion pria yang selama ini aku cintai dan sayangi,' batin Sonia.
Sedangkan Dion saat ini hanya mematung, tidak tahu harus berbuat apa kepada istrinya itu, sebagai seorang suami, dia sudah tidak bisa lagi memperlakukan istrinya itu dengan baik, karena memang hatinya sudah dihiasi oleh daun muda yang begitu memukau membuatnya lupa diri.
'Aku memang brengsek Sonia, tapi aku juga tidak mau kehilanganmu, maafkan aku yang selalu menyakiti hatimu,' batin Dion.
********
Di seberang sana seorang gadis muda tengah menanti kehancuran sebuah keluarga, bahkan dirinya sudah melakukan penjebakan terhadap wanita yang tidak bersalah itu, berharap wanita tersebut hamil dengan orang lain agar sang suami segera menceraikannya.
Tapi sampai sekarang, belum terdengar kalau wanita itu hamil, sedangkan dia tidak ingin bermain langsung untuk menyerang kepribadian wanita itu, karena dia takut kalau ketahuan akibatnya bisa fatal.
"Dasar wanita tua sampai kapan aku harus menunggu kau diusir oleh Mas Dion, seharusnya kau itu sadar diri, bahkan sebagai istri kamu tidak bisa membangunkan titit suami mu sendiri, hanya aku yang bisa, tapi kenapa perempuan tua itu tidak tahu diri juga," kesal sang gadis.
"Apa aku jebak saja ya, dengan pura-pura hamil untuk menggertak Mas Dion agar menikahi ku," pikir Anya.
Ya Anya adalah seorang mahasiswi yang dua tahun lalu magang di perusahaan Dion, selama ini dia memang di kenal begitu piawai dalam menjerat lelaki yang sudah beristri hingga pada akhirnya pesona Dion membuatnya jatuh cinta bahkan dia rela melakukan cara sampai alat vital Dion mulai terbangun lagi.
Dan hal itu yang membuat dia bangga, bahkan ketika lulus kuliah dia langsung di terima bekerja di perusahaan Dion sebagai sekretaris dan hal itu yang membuat hubungan mereka berdua sampai sekarang berjalan lancar, tanpa ada yang tahu.
Kadang Anya sendiri merasa kesal kalau hubungan asmaranya dengan sang kekasih disembunyikan seperti ini, angannya terlalu tinggi ingin dilihat dunia kalau Dion begitu mencintainya, dari pada istrinya sendiri.
Entah kenapa Anya begitu merasa bangga jika dia sudah bersentuhan tubuh dengan sang kekasih bahkan di dalam hatinya dia kerap membandingkan antara dia dan Sonia, akan tetapi ada rahasia besar yang belum dia ketahui, biarkan saja waktu yang nantinya akan berbicara sendiri tanpa diberi tahu.
Malam ini Anya mulai menyapa suami orang itu dengan kata-kata lembutnya, melalui pesan suara dan dia sengaja mengucapkan itu agar istri Dion tahu kalau selama ini suaminya itu sudah bermain gila dengan sekretarisnya sendiri.
Anya: "Mas Dion aku rindu," ucap suara itu mendayu-dayu dengan sedikit desahan yang begitu manja.
******
Tanpa sengaja Dion yang habis bertengkar dengan istrinya dia pun langsung membuka pesan suara tersebut, lalu Dion segera mematikan handphonenya karena suara mendayu itu sedikit terdengar di ruangan ini.
'Astaga! Ini anak lancang sekali,'
Dion pun langsung mengetik sebuah pesan.
Dion: "Tolong jangan kurang ajar, kirim pesan suara seperti ini, aku harap kau tau batasanmu," balas pesan Dion begitu nyelekit.
Sedangkan saat ini gadis di seberang sana merasa terhina diperlakukan seperti ini oleh Dion padahal dirinya yang membuat senjata Dion kembali bangun lagi, seharusnya Dion berterima kasih dengan cara menikahinya segera, akan tetapi tak lain dia hanya menjadi pemuasnya saja.
"Kurang ajar kau Dion setelah ini akan ku buktikan video malam itu agar kau tahu bagaimana istrimu di gagahi pria lain, pasti kau akan terkejut melihatnya!" seringai Anya.
*******
Sedangkan saat ini firasat Sonia sedang tidak enak mendengar suara manja dari handphone suaminya tadi, apa benar suaminya itu ada main di belakang dirinya, akan tetapi rasanya tidak mungkin. Bagaimana dia bisa bermain di luaran sana jika alat vitalnya saja dalam keadaan mati suri, akan tetapi Sonia mengingat tentang pembicaraan dokter tiga tahun yang lalu kalau impoten suaminya itu bisa sembuh asal rajin terapi.
Tapi tiga tahun yang lalu Sonia sudah mencobanya berkali-kali meskipun tidak ada reaksi, hingga membuat Dion menyerah, dan setelah satu tahun belakangan ini mereka berdua sudah tidak melakukan terapi ataupun pemanasan lagi.
'Ya Allah selama dua tahun ini aku sudah mencoba untuk kesembuhan suamiku, tapi aku tidak sadar kalau selama satu tahun ini kita sudah tidak mencobanya lagi, apa iya suamiku sudah sembuh, dan yang menjadi penyembuhnya itu bukan aku, tetapi wanita lain, ini sungguh menyakitkan Ya Allah sungguh menyakitkan,' batin Sonia.
Air mata membasahi pipinya yang mulus, dia tidak menyangka gara-gara suara manja dan mendayu tersebut membuatnya teringat akan sesuatu, yang membuatnya takut, dia begitu hilang kepercayaan apabila suaminya itu benar-benar ada main diluaran sana.
Dion mulai mendengar suara Isak yang terdengar begitu tertahan, bahkan matanya menoleh pundak istrinya yang bergetar hebat dari arah belakang, Dion pun merasa bersalah apa tangisan wanitanya itu karena perlakuannya, apa jangan-jangan tangisan itu karena suara mendayu yang terdengar dari handphone nya tadi.
'Jangan sampai Sonia menangis karena bunyi suara dari handphone ku, Ya Allah aku benar-benar jahat, aku membiarkan wanitaku memeluk lukanya sendiri, dimana janjiku dulu di depan penghulu dan juga keluarganya,' batin Dion berkecamuk.
semangat thor...