NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18

"Astaga Mbah kakek, aku kekenyangan! Perut aku nanti meledak."

 

Tapi Hadi, "Mana mungkin! Ayo makan yang banyak, kamu harus cepat besar,"

 

Hahaaa Bulan a tertawa, "Okayyyyyy, kakek. Aku akan makan yang banyak biar aku cepat besar.",

 

Hadi tersenyum, “baiklah, Ayo makan yang banyak, nanti kakek Mbah akan antar kamu sekolah.”

 

Senyum Bulan memudar, “Aisssshh  sekolah ya.”ucapnya pelan, penuh ketegangan, lebih tepatnya dia malas sekolah.

 

“Kamu sekolah kan?”tanya pak tua itu.

 

“Iya kakek Mbah, aku sekolah, heheheeheh”

 

Tapi tiba-tiba Diningrat bersuara, “kalau seragam sekolahnya ada?” tanya  Diningrat aneh. Jelas-jelas dia tahu, anak dan cucunya datang tidak membawa apapun.

 

“Gak ada!” Jawab Bulan.

 

Kemudian istri Diningrat langsung mengambil alih, “Ya udah hari ini libur dulu aja sehari ya,” ucap wanita itu akhirnya, berusaha menjadi pahlawan kesiangan, dia tidak tahu saja jika sudah hampir seminggu lebih Bulan tidak sekolah. “Biar nanti Bulan sama nenek nyari baju dulu, gimana?” Tanya perempuan itu, dia harus mengambil hati cucu Diningrat bukan?

 

“I-iya!” Jawab Bulan Kemudian dia mengelus dada. “Untung Untung.” Dia merasa lega karena tidak ditodong banyak pertanyaan.

 

Sedangkan Amel, dia sibuk dengan pikirannya, Dia memutuskan pergi, tapi dia sendiri berharap jika Nanda akan menghubunginya. Memang aneh, tapi pada kenyataannya memang dia yang mati-matian mengejar Nanda.

 

Sedangkan Rina, dia baru bangun, dan langsung menatap kardus-kardus. “Ah, sial!” Wanita itu menendang satu kardus, sambil pergi ke kamar mandi.

 

Sedangkan Nanda, dan juga ibunya. “Benarkan istrimu itu tidak pulang, dia memang sengaja melakukan ini, Dia pengen ngambil simpati kamu! Ya udah, biarin aja kamu sebaiknya mentingin pernikahan kamu Sama Riska, lama-lama juga si Amel itu akan pulang, Memangnya dia mau ke mana selain datang ke rumah kita, Dia tidak memiliki siapapun di dunia ini, Ibu curiga dulu yang menikahkan Dia itu orang lain, karena Sampai detik ini kita tidak pernah diperkenalkan kepada keluarganya kan?”

 

Nanda diam, dia merasa kehilangan, tapi keinginan untuk menikahi Riska tidak pernah pudar.

 

“Aku berangkat dulu!” Laki-laki itu keluar dari rumah, tanpa sarapan, tanpa minum, Dia berjalan memasuki mobilnya.

 

Ada seseorang yang meminta bertemu dengannya.

 

Beberapa saat kemudian.  ketika dia sampai di sebuah cafe.

“Bugh!”

Lelaki itu terhuyung, pengunjung yang tidak terlalu banyak sampai kebingungan, Kenapa laki-laki tua itu menonjok seseorang yang baru datang itu.

 

“Ada apa ini pak?” tanya Nanda, sambil memegangnya pipinya yang ditonjok barusan.

 

Sedangkan Riska hanya diam saja.

 

“Cepat nikahi anakku! Ba ji Ngan! Berani beraninya kamu meniduri dia,”

Nanda  terdiam, dia menatap Riska. “Maaf! Pak!” Nanda tak tahu harus melakukan apa. Tapi, pukulan yang dia dapatkan ini sangat menyakitkan dan memalukan, bayangkan saja dia baru datang dan sudah dihajar oleh laki-laki yang tak lain adalah direktur utama di perusahaan tempat ia bekerja. Beberapa orang melihatnya, sampai meringis.

 

“Siap pak, saya akan segera menikahi Riska  dalam waktu dekat!” Jawab Nanda dia berdiri sambil menunduk kedua tangannya disatukan.

 

“Dalam waktu dekat!” Seru lelaki tersebut, “siang ini! Siang ini kalian akan segera menikah!”

 

Riska tak kaget, ayahnya memang ingin segera dia menikah Apalagi sudah tahu jika dia sudah melakukan itu beberapa kali dengan Nanda.

 

Sedangkan Nanda  kaget, dia memang berniat menikahi Riska, tapi bukan dalam waktu dekat. Dia berharap, dia mendapatkan Restu dulu dari Amel, tapi jika buru-buru seperti ini.

 

“Tapi Pak ” Ucap Nanda bingung.

 

“Tidak ada kata tapi, hari ini kalian akan menikah. Hari ini kamu tidak perlu ke kantor, saya kecewa sama kamu! Bisa-bisanya kamu meniduri anak saya,”

 

Riska hanya menatap Nanda, dan akhirnya siang ini mereka akan langsung dinikahkan. Apa dia bahagia? Tentu saja dari wajahnya, kita bisa lihat Jika dia biasa saja.

 

Persiapan mendadak, Erma  datang ke acara itu dan melihat putranya sudah duduk bersama seorang penghulu.

 

Ketika ijab kabul dilakukan, dia langsung memotretnya. “Aku akan menerima Riska dengan senang hati, sedangkan aku akan menghempas Amel, sekarang juga. Aku senang sekali melihat dia menangis dan sedih,” hahaahaaaa.

Send!

Wanita itu langsung mengirimkan pesan, kepada Amel. Memperlihatkan kepada wanita itu jika sekarang Nanda sudah memiliki istri, dan siap menghempas wanita tersebut.

 

Dan Amel di kamarnya, dia menatap makanan yang baru saja diantarkan oleh pelayan.

 

Dan ketika ada pesan masuk, dia tertegun, Dia pikir itu pesan dari Nanda yang memintanya untuk pulang, tapi  [lihatlah, suamimu sudah sah, jadi ketika nanti kamu pulang kita sudah mempunyai anggota keluarga baru]

 

Senyum Amel tergambar, Dia pikir akan memberikan Nanda kesempatan.

Tapi.......

“Dia menyia-nyiakan kesempatan yang sudah kuberikan! Dan memilih menikahi wanita itu, ok, jika seperti, aku tak akan pernah lagi kembali dan menoleh kepadanya!” Seru Amel.

Tok

Tok

Seseorang mengetuk pintu, Amel menoleh dia melihat, kakeknya datang.

 

“Loh kakek nggak ngantor?”tanya wanita itu bingung.

 

Tapi Hadi “Ayo kejutkan dunia! Kamu ditinggalkan oleh suamimu, Karena Dia mengira kamu adalah orang miskin maka kamu, harus mengejutkannya dengan keadaan kamu yang sebenarnya! Datanglah sebagai keluarga Diningat jangan lagi menunduk.”

Amel menautkan alisnya, “maksudnya kakek?” tanya  Amel.Kakek tahu, Nanda menikah lagi! Siang ini, dengan wanita itu!”

Amel diam, dia menundukkan kepalanya. Hadi, “pewarisku tidak boleh menunduk!” Serunya.”Datanglah ke sana sebagai cucuku.”

“Maksudnya?”tanya Amel bingung.

Tapi kakeknya tersenyum, senyum nya begitu penuh arti.

"jangan main tebak-tebakan sama aku kakek! Aku nggak ngerti apa maksud kakek! Aku lagi galau, bisakah biarkan aku galau sebentar saja, setidaknya kakek harus memberikanku kesempatan untuk menikmati kegalauanku ini." Amel hendak meringkuk lagi, tapi segera sang kakek menahannya.

 

"Heh, anak muda! Gimana sih, kakek udah bilang, suamimu yang kere itu, menikah lagi dengan anak direktur dari Gumilang utama! Datanglah ke sana! Wakili kakek."

 

Amel masih tidak mengerti, "wakili apa kakek? Udah ah aku lagi galau, aku mau tidur. Oh iya, anakku ke mana?" Tanya wanita itu tidak nyambung.

 

Hadi mengeram, mungkin karna kelamaan miskin, otak cucunya ini tidak berkembang agak anu. "Jangan bawa sifat miskin itu ke rumah ini! Di rumah ini tidak ada yang boleh menye-menye!" Seru Hadi, dengan suara yang tegas.

 

Amel  yang tadinya akan meringkuk, seketika duduk lagi, "ini bukan menye-menye kakek, aku hanya berusaha menikmati kegalauanku sebentar, aku mau tidur,  kakek silahkan pergi!"

 

Tapi, "direktur dari Gumilang utama Nanti malam akan merayakan pernikahan anaknya, datanglah ke sana!" Ujar Pak tua itu kepada sang cucunya .

 

Amel kemudian terdiam. Apakah itu artinya, pernikahan suaminya ini akan langsung dirayakan? Hebat sekali bukan. "Aku nggak mau datang?" Keluh Amel tidak akan pernah datang ke acara itu, enak saja.

 

"Kenapa? Kamu kan datang ke sana untuk menggantikan kakek! Malam ini kakek mau terbang dulu ke luar negeri, jadi waktunya bentrok!" Ucap laki-laki Itu menjelaskan pada sang cucu, tapi Amel kekeh, tidak akan pernah datang ke acara resepsi pernikahan sang suami.

 

Istri mana yang ikhlas, melihat suaminya menikah lagi, bahkan tanpa restu darinya. Dia marah, dia emosi, bahkan Dia tidak rela, masa sekarang dia harus diminta datang ke sana. Yang benar aja!

 

"Aku gak mau pergi ke sana! Titik, nggak pakai koma!"

Hadi hanya mendengus, "Ya udahlah terserah kamu! Malam ini kakek pergi ke luar negeri, mungkin sekitar 7 sampai 12 hari di sana, pastikan kamu baik-baik saja di sini,"

 

Amel hanya tersenyum, tapi senyumnya begitu masam. "Lama banget pergi ke luar negerinya?!!" Keluh wanita itu. Padahal kan usianya sudah tua, tapi ketika dia kembali ke rumah ini, Ya seperti anak ABG lagi.

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!