Seorang anak tiba-tiba ingin membeliku untuk menjadi Ayahnya. Dia bilang, jika aku menjadi ayahnya, maka dia akan memberikan Ibunya padaku. Gratis.
Menarik.
Tapi ternyata, ibunya tidak seperti wanita pada umumnya. Dia ... sedikit gila. Setiap hari yang ada di kepalanya hanya memikirkan bagaimana caranya menanggalkan seluruh pakaianku.
Aku, Sebastian Foster, bersumpah akan menahan dia di sisiku. Selamanya. Karena dia yang sudah mer4ngs4ng g4irahku, jangan berharap aku bisa berhenti!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ferdi Yasa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29 Siapa Aku Untukmu
Samantha tahu bahwa itu adalah kepala keamanan perusahaan Foster. Pria itu membantunya mengambil barang kemarin.
Beberapa keraguan muncul di benak Samantha.
“Apakah kamu mengenalnya?”
Logan bertanya seolah-olah dia sedang menginterogasi seorang tahanan yang membuat Samantha kesal. Dia menjawab tanpa ragu-ragu. “Tidak. Aku tidak tahu!”
“Benarkah?” Logan meneliti sorot mata Samantha yang licik, dan dia berkata lebih keras, “Katakan yang sebenarnya!”
“Aku tidak kenal dia! Tolong biarkan aku pergi. Jika tidak, aku akan melaporkanmu pada polisi bahwa kamu menyerangku.”
Logan menatap Samantha dengan tegang, lalu melonggarkan cengkeramannya.
Pria di depannya ini, dia membuatnya ragu. Pakaian yang ia kenakan hanya jaket biasa dan celana hitam serta sepatu hitam yang berkualitas rendah.
Sulit membayangkan bahwa orang seperti itu akan membeli pakaian mahal untuk Ibunya.
Sebelum Logan melepas, dia berkata sambil mengulurkan tangan, “Kartu ID!”
“Kartu identitas?” Samantha bingung, lalu segera mencibir, “Kamu ingin memeriksa kartu ID ku? Kau adalah orang yang mengejar seseorang setiap hari. Aku pikir seharusnya aku yang memeriksa kartu identitasmu. Mungkin kamu adalah penjahat yang membobol rumah orang untuk merampok dan membvnuh. Aku harus memanggil polisi!”
Dengan gesit Samantha menghindar ke samping saat Logan hampir mengambil ponselnya.
“Jika kamu berani mengambil ponselku, aku akan berteriak bahwa kamu merampokku. Jangan bergerak! Petugas keamanan di resort ini berpatroli di sana. Selama aku meminta bantuan, mereka akan segera datang.”
Melihat Samantha yang benar-benar memutar nomor, mata Logan hampir meledak. Namun, dia menjelaskan dengan nada berbeda, “Dia berhutang uang padaku dan belum membayarnya kembali.”
Samantha menurunkan ponselnya dan mengamati Logan dari atas ke bawah dengan pandangan skeptis. “Dia meminjam uang darimu? Sepertinya dia berpakaian lebih baik darimu.”
Sebenarnya, yang ingin dikatakan Samantha adalah Adrian Hudson itu kepala keamanan di perusahaan Foster dengan penghasilan tinggi. Bagaimana dia bisa meminjam uang padanya?
“Dia.” Logan berhenti sejenak, dan melanjutkan, “Dia menggunakan nark0b4.”
“Oh.” Sekarang Samantha mempercayai kata-katanya. “Bagaimanapun, uang memang benar-benar hal yang indah.”
Bukankah itu juga karena uang Sebastian menjadi sangat tinggi?
Logan melirik resort dan berkata dengan dingin. “Bukankah mudah bagi seorang wanita untuk hidup kaya? Tunggu saja di gerbang ini.”
“Menunggu apa?”
“Tunggu orang tua yang membutuhkan pasangan.”
“Br3ngs3k! Kau mengataiku?” Samantha sangat marah, tapi Logan sudah melangkah pergi.
Samanthan mengejarnya, membalas dengan segala macam kata-kata jahat di belakang. Tapi pria itu menghentikan taksi seolah-olah dia tidak mendengar apa-apa.
Melihat itu, Samantha mendorongnya dan bergegas ke taksi lebih dulu lalu mengunci pintu. Dia meminta pengemudi untuk mengemudi dengan cepat.
Melihat ekspresi marah Logan di luar, Samantha merasa senang sekarang.
Sudah lebih dari jam dua belas malam ketika dia sampai di rumah.
Melihat ruangan yang gelap, Samantha dengan lembut membuka pintu dan menutupnya.
Ketika dia hendak mengganti sepatu, dia menemukan ada yang salah di ruangan itu. Dia segera waspada dalam kepanikan, melihat sekeliling dalam kegelapan.
Setelah matanya beradaptasi dengan cahaya dalam ruangan dengan lampu jalan redup, dia melihat bayangan gelap berdiri tidak jauh di depannya.
Tidak ada sosok lain di kepalanya selain Sebastian.
Dia ingin berteriak, “Apakah lucu berpose seperti hantu?” Tapi dia tidak mengatakannya. Samantha pura-pura tidak melihat dan menundukkan kepala untuk mengganti sepatu.
Saat dia akan naik, Sebastian memotongnya dengan meraih tangan Samantha. “Apakah kamu masih ingat untuk kembali?”
Ada bau alk0h0l samar. Samantha mengerutkan kening sambil mengibaskan tangannya dan berjalan lagi.
Namun, pria itu meraihnya lagi, mendorongnya ke pintu.
“Biarkan aku pergi!”
Meskipun Samantha tidak bisa melihat mata Sebastian dengan jelas, tapi dia bisa merasakan bahwa cahaya dari mata itu menembusnya.
Dia tidak berjuang untuk melawan, dan berkata ringan. “Bagiamana kamu bisa benar-benar mengendalikan waktu kenc4n?”
“Kenc4n? Siapa yang mengizinkanmu berkenc4n?” Suara Sebastian menjadi sedikit keras.
Samantha menyadari perubahan pria itu, dan tiba-tiba merasa sangat bahagia. “Aku belajar darimu. Bukankah kau juga berkenc4n?”
“Kau cemburu?”
“Cemburu? Aku belum pernah merasa cemburu sebelumnya. Biasanya lelaki yang cemburu padaku.” Samantha pura-pura bertanya dengan heran, “Oh, Tuan Foster, kau tidak cemburu padaku, kan?”
“Jangan menantang kesabaranku.”
Samantha membuat ekspresi ketakutan dan berkata, “Tuan Foster, kamu tidak bisa melakukan itu padaku. Jika tunanganmu yang cantik dan lembut tahu itu, dia pasti akan membvnvhku. Aku—“
Tiba-tiba Samantha merasakan sentuhan hangat di bibirnya, dan kemudian aroma alk0hol yang samar mengalir ke arahnya, membuatnya merasa jijik. Jadi dia mendorong Sebastian menjauh.
Namun tampaknya, Sebastian sudah bisa menduga itu. Jadi dia memegang wajah Samantha dengan kedua tangan, dan bergerak menghimpit Samantha, menekannya lebih keras ke pintu.
Samantha memukulinya dengan keras.
Tiba-tiba ruangan menyala. Baik Sebastian dan Samantha gemetar dan berhenti pada saat yang sama.
Martha bertanya dengan ragu, “Nona Huang? Apakah kamu sudah kembali? Tuan Muda?”
“Bibi, mau ke mana?” Nelson juga ikut terbangun, memanggil Martha dari kamar.
“Tidurlah Nelson, atau kamu akan masuk angin. Aku sedang memeriksa apakah Ibu dan Ayahmu kembali.”
Lalu ada langkah kaki ringan datang dari jauh mendekat.
Samantha gugup dan sedikit malu. Dia ingin mendorong Sebastian pergi karena takut Bibi Martha melihat adegan int!m. Tapi Sebastian menolah untuk menjauh darinya. Sepertinya dia tidak takut dilihat.
Samantha bergerak ke kiri sedikit demi sedikit. Sekarang Sebastian bekerja sama dengannya untuk bergerak diam-diam.
“Bibi, Ayah dan Ibuku kembali?”
Mendengar tidak ada suara, Martha berkata, “Sepertinya aku mengigau. Aku sudah terlalu tua. Mereka belum pulang di tengah malam.”
Lalu dia kembali ke kamar dan berseru, “Nelson, cepat kembali ke kamarmu. Jika kamu masuk angin, kamu akan mendapatkan suntikan.”
Rumah besar itu menjadi sunyi lagi. Samantha menghela napas lega, tapi Sebastian masih menempel padanya sepenuhnya.
Dia ingin mendorong dengan keras, tapi takut membangunkan Martha lagi. Jadi dia hanya menggeliat.
Sebastian menolak membiarkannya pergi. Dia berkata dengan sinis, “Setelah mendapat kekasih baru, kau sudah tidak menyukai kekasih lama?”
“Kamu bukan Aditya. Sejak kapan kamu menjadi kekasih yang lama?” Samantha berkata dengan dingin.
Memikirkan semua jenis wanita yang ada di pelukan Aditya, bisakah dia menerima tubuh pria itu dengan aroma dari tubuh wanita lain?
“Jangan berhubungan dengan pria itu!”
“Itu bukan urusanmu.” Samantha tidak tahu pria mana yang dimaksud.
“Jangan menantang kesabaranku!”
Sebastian meraih lengan Samantha dengan kekuatan yang lebih besar, yang membuat Samantha terkesiap dengan rasa sakit.
“Lepaskan aku! Kau bisa berkenc4n dengan wanita sesukamu, kenapa aku tidak bisa? Siapa aku untukmu? Dan, siapa kamu bagiku? Kenapa kamu mengganggu urusanku? Jika Nelson tidak membelimu sebagai Ayahnya, kita tidak saling kenal!”
Sebastian tampaknya terpengaruh, jadi dia melonggarkan cengkeramannya.
Samantha mendorong dan mengerang, lalu bergegas kembali ke atas, ke kamarnya. Melihat bahwa Sebastian tidak mengikuti, jantungnya tenggelam.
Pintu tertutup. Samantha langsung tidur tanpa mandi.
Tampaknya masih ada bau Sebastian di bibirnya. Namun, bayangan Sebastian melakukan hal yang sama pada wanita lain berkelebat di benaknya dari waktu ke waktu. Entah bagaimana, dia merasa cemburu.
Meskipun dia sudah mengingatkan dirinya sendiri berulang kali, hatinya tidak dapat dikendalikan oleh otaknya. Dia tenggelam sedikit demi sedikit.
Sekarang Samantha tahu kalau Sebastian punya tunangan. Bisakah dia berpura-pura tidak terjadi apa-apa?
‘Aku tidak suka Sebastian. Aku hanya sedikit tersentuh karena dia terlihat seperti Aditya.’
‘Aku tidak mencintainya ….’
‘Aku tidak mencintainya …!’
Samantha memperingatkan dirinya lagi dan lagi.
‘Aku di sini bukan untuk jatuh cinta padanya.’
‘Aku di sini untuk menyelidiki kasus ini.’
Penyelidikan ….
Perdagangan nark0b4 ….
Adrian Hudson ….
Tiba-tiba Samantha terduduk.
Apa itu petunjuk?
Sebelumnya itu karena staf perusahaan Foster terlibat dalam perdagangan nak0b4 sehingga dia ditugaskan untuk menyelidiki Sebastian.
Sejak ia datang ke sini, dia telah bekerja sama dengan Julian. Tapi dia belum menemukan petunjuk. Jadi mereka sampai pada kesimpulan bahwa Sebastian dan perusahaan Foster tidak bersalah.
Tidak, dia tidak bisa melepaskan petunjuk Adrian Hudson. Mungkin ini adalah titik balik!
Dia segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Julian, meminta pria itu menyelidiki Adrian Hudson.
Setelah mengirim pesan, hatinya menjadi berat lagi.
Saat Samantha bersiap untuk mandi, ponselnya menyala. Ada pesan dari Julian.
“Sam, apa kamu belum tidur?”
Setelah berpikir sebentar, Samantha membalas pesan tersebut,
“Kenapa kamu juga masih terjaga?”
Samantha terkejut setelah mendapat pesan jawaban dari Julian yang mengatakan, “Aku tidak bisa tidur. Aku merindukanmu.”
***