NovelToon NovelToon
Bloom Of The Crimson Mark

Bloom Of The Crimson Mark

Status: sedang berlangsung
Genre:Iblis / Identitas Tersembunyi / Rebirth For Love / Dark Romance / Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:400
Nilai: 5
Nama Author: NINI(LENI)

Update Every day

Qing Lou tak tahu kenapa, ia terjebak di dunia entah apa ini. Dan di paksa melakukan hubungan dengan pria asing, yang katanya akan menikahinya.

mengira itu omong kosong seorang pria, siapa sangka pria itu membawanya..tidak, tidak...lebih tepat menculiknya.

dan ya...

cari sendiri kelanjutannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NINI(LENI), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Dan di dalam kamar Kaisar, Qing Lou terbangun dalam keadaan tubuh menggigil, tubuhnya masih terasa sakit karena "pembalasan cinta" Lian Zhen yang tampaknya masih tidak tahu arti kata istirahat. Napasnya kacau, pinggangnya seperti hendak patah, dan setiap inci tubuhnya terasa memar oleh hasrat yang tidak manusiawi itu.

benar - benar monster.

"Apa lama - lama benar jadi remaja jompo sungguhan!" gumamnya membayangkan di dunianya dulu.

Tapi ia tidak bangun untuk mengingat semua itu, melainkan. Ia bangun karena… suara langkah kaki mendekat kearahnya. Bukan beberapa pelayan yang mendekat tapi mirip satu kampung mendekat arah kamarnya.

apalagi suara bisikan di luar kamar membuatnya jengkel. Dengan wajah malas, mengambil baju tak jauh darinya dan memakai dengan sangat cepat.

"dari suara langkah meraka, bukan seperti orang biasa...!" serunya dalam hati.

Qing Lou langsung memunculkan jarum-jarum perak yang disembunyikan di bawah meja kecil dekat ranjang. Ia menoleh pada pelayannya yang tidur kursi panjang, wajahnya terlihat damai—masih belum sadar bahwa bahaya sedang merayap masuk.

ia mendekat arah meraka...

"Bangun…" Qing Lou membisik, namun sebelum ia sempat menepuk bahu pelayannya—

Pintu kamar didobrak dan langsung terbuka dengan lebar. Dan langsung membuat pelayannya seakan mati, agar mereka bisa lolos jika sesuatu terjadi padanya.

Tiga orang berpakaian hitam masuk lebih cepat dari hembusan angin malam.

Refleks Qing Lou jauh lebih cepat.

Jarum perak melesat—ting!—menancap tepat di tenggorokan salah satu penyerang. Pria itu terhuyung, darah muncrat dari mulutnya sebelum jatuh tak bergerak.

Dua lainnya menyerbu bersamaan.

Tubuh Qing Lou masih lemah. Ia bahkan nyaris tidak bisa berdiri tegak setelah "diperas habis-habisan" oleh Lian Zhen. Tapi tubuhnya bergerak seperti diatur naluri lama… naluri seorang pembantai yang sudah lama ia kubur.

tapi mereka datang tepat saat dirinya sangat lemah. "Katakan siapa yang menggirim kalian?!" katanya.

mereka berdua hanya tertawa dengan senang, "kau pikir dengan kekuatanmu sekarang masih bisa melawan kita?" ejeknya.

Qing Lou mengetatkan rahangnya, yang paling tak sukai adalah mereka datang persiapan dan datang dengan ejekkan yang menyebalkan.

ia langsung melesat dan melakukan tendangannya miring, cepat, mengenai lutut penyerang kiri.

Krek!

Suara tulang patah memenuhi ruangan.

"beraninya kau!"

Penyerang kanan mengayunkan pedang pendek, dengan begitu cepat.

Qing Lou reflek lalu memutar tubuh—tapi tetap saja terlambat sepersekian detik. Ujung pedang menggores lengan atasnya, darah langsung merembes berjatuhan ke lantai.

Sial.

Ia masih terlalu lemah.

"Kau istirahatlah...biarkan aku yang menyelesaikannya...!" ucap orang itu yang memegang pedang pendek.

dia hanya mengangguk dan langsung meminum pil, lalu menghilang dari tempat sana dan bersama temannya itu.

Dan saat ia memutar kembali untuk menusukkan jarum terakhir—

Ting!

"Jangan kau kira bisa menggunakan jurus yang sama untuk kedua kalinya!" katanya dengan menatap tajam dan berjalan mendekat.

Qing Lou menggunakan kain tipis untuk menginikst lukanya. Dan memunculkan belati miliknya berwarna ungu yang sudah lama tak di gunakan.

Saat mulai menyerang, ia tak bisa maju dan hanya bisa menghindar. Dan jangan tanya, pria itu benar-benar menghabiskan semua perabotan dalam kamarnya.

Pelayannya bangun—belum sadar situasi—dan langsung pingsan lagi setelah melihat ceceran darah tergeletak di lantai.

"Bagus sekali…" Qing Lou mendesis, menangikis sarangan. "Tolonglah, sadar saat pria brengsek itu kembali!"

Ia menangkis tebasan berikutnya, dan berhasil merobek perut penyerang dengan jarum yang ia selipkan di sela jari, tapi—

Ada bayangan lain. Di belakangnya, sayangnya terlambat.

Ada sesuatu menghantam belakang lehernya, yang penglihatannya langsung menghitam dan lemas, tapi masih sempat mengumpat mereka. "Brengsek..."

Tapi, sebelum semuanya gelap sepenuhnya, ia mendengar suara yang mengatakan sesuatu pada orang yang membawanya, sialnya matanya tak bisa dibuka.

"Bawa dia. Kaisar tidak boleh menemukan tubuhnya dulu, atau rencana ini akan gagal."

Lengan Qing Lou terkulai. Jarum terakhir jatuh ke lantai, berdenting kecil sebelum ia benar-benar ambruk.

meninggalkan pelayannya di sana dengan darah tersebar luas. Dan meja serta kursi yang sudah tak bisa terbentuk lagi.

"Ayo..." Dan akhirnya benar-benar lenyap.

Qing Lou tidak mati. Tapi ia tidak lagi berada di istana, dan entah kemana orang- orang ini akan membawanya, tapi mungkin tahu siapa pelakunya.

Dan beberapa jam kemudian....

Ketika matanya perlahan terbuka, ia mencium bau tanah lembap, rumput basah, dan udara dingin gunung. Kepalanya masih berdenyut, tubuhnya masih sakit karena tiga hal sekaligus.

Luka lengannya, pukulan keras di lehernya dan efek punggungnya enjok...(tahukah kalian)

Tapi lukanya sudah terbalut dengan baik dan pskainnya sudah diganti lebih tebal lagi...hanya saja tempat ini gelap yang hanya di terangi api unggun serta suara percikan api yang terdengar.

Tak ada orang maupun suara, selain ini.

Tidak ada suara burung, tidak ada penjaga, tidak ada pelayan.

Hanya ia… dan tali di kedua tangan serta kakinya, kalau bukan di ikat begini. mungkin ia ragu akan di culik oleh seseorang.

Lalu suara langkah terdekat dari luar, semakin dekat. Dan bayangannya mulai terlihat semakin jelas karena terkena cahaya.

Orang itu bukan Lian Zhen.

Bukan pembunuh bayaran yang tadi.

Bahkan tak mengenal orang yang berdiri di hadapannya, wajah pria itu tertutup topeng besi.

Suaranya serak dan berat. "Akhirnya kau bangun, Qing Lou."

Qing Lou membuka mata sepenuhnya.

Suara itu—ia mengenalnya.

Buruknya, ia lupa siapa.

"Kau pikir kau bisa hidup tenang setelah mengkhianati kami?"

Qing Lou menegang.

Tapi sebelum ia sempat menjawab—

"Karena itu pilihanmu, bukan masalah. kebetulan dengan membawamu juga akan menyelesaikan misi kami, serta menjadikan mu umpan. Orang itu pasti mencarimu."

Dan pria bertopeng itu tertawa rendah.

"Orang itu? siapa maksudmu?" katanya dengan bingung.

"Siapa lagi? Tentu saja 'Yang Mulia Kaisar' bukannya kamu Selir Agung, yang sangat di sayanginya? bukannya rencanaku berlian?" katanya dengan suara menyindir.

"Kenapa dengannya? kenapa harus dia? apa salahnya?" tanyanya bertubi- tubi.

pria itu menatap aneh dan menjangkok, menjajarkan tinggi mereka, lalu ingin menyentuh tapi Qing Lou menjauh.

"sejak kapan kamu dekat dengannya? bukannya kamu juga membenci orang jahat sepertinya? kenapa sekarang kamu seperti memihak nya?" katanya dengan pelan, berbeda jauh dengan nada bicaranya yang tadi.

benar juga, kenapa ia mengkhawatirkan pria itu? dan begitu banyak sekali pertanyaan yang di lontarkan tadi?

Tapi Qing Lou menggeleng kepala.

"Bukannya kau sama saja?"

"Apa yang sama?!"

"Sama jahatnya!" katanya dengan naik satu oktaf.

pria itu hanya tertawa mendengarnya. "Aku lahir dari pertumpahan darah, maka salahkan kaisar itu yang tak becus menyelamatkan kami, orangtua kami!"

Tapi sebelum Qing Lou membalas dengan sesuai sudut pandangnya, suara langkah kaki berjalan, tidak. mirip sedang berlari dengan tergesa - gesa mengarah lemari.

"Tuan gawat...terjadi serangan tiba-tiba dan kami kuwalahan!" lapornya dengan darah mengalir di ziarahnya.

Qing Lou melihatnya dengan tersenyum, "daripada sibuk mengurus ku. lebih baik cari cara untuk melawan monster berbentuk manusia itu!" sendirnya dengan wajah kemenangan.

sedangkan dia hanya terlihat mengepalkan tangan dan ia tak tahu, ekspresi macam apa yang digunakan tak tahu. yang jelas dari gelagat tubuhnya, yang pasti merasa tak senang.

"Jangan senang dulu..." katanya dan langsung meninggalkan Qing Lou sendiri disana.

..._BERSAMBUNG_...

1
Fransiska Husun
bagusss thorr
Leni: penulisnya ngerasa kurang soalnya...
total 1 replies
Leni
sekelas pemula bagus sii
うacacia╰︶
Gak disadari sampai pagi cuma baca cerita ini, wkwkwk.
Leni: terima kasih
total 1 replies
sareishon
Teruslah menulis dan mempersembahkan cerita yang menakjubkan ini, thor!
Leni: terima kasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!