NovelToon NovelToon
Not Her, But Me!

Not Her, But Me!

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam / Mafia / Balas dendam pengganti / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Mecca SK

Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Smith dibuat kesal dengan tingkah absurd Aarav, yang tiba - tiba menghubungi nya di tengah malam. Ini jelas bukan termasuk ke dalam jam kerja, dan tidak ada kewajiban untuk nya mengangkat panggilan itu. Tapi seperti nya Aarav tidak akan berhenti menghubungi nya sampai dia mengangkat panggilan itu.

" Angkat lah panggilan itu, Baby. Kurasa dia membutuhkan bantuan mu segera! " Ucap Bianca yang merupakan kekasih Smith.

Wanita itu memakai kembali pakaian yang sempat dibuka oleh Smith, dan kehilangan mood untuk melanjutkan permainan malam mereka. Dia keluar dari kamar pria itu dan pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Smith mendengus kesal. Dia mengambil handphone yang masih menjerit nyaring itu, dan segera mengangkat panggilan atasan nya itu.

" Halo, Bos. Selamat malam menjelang dini hari... Ada apa kau menghubungi ku di waktu seperti ini? Seingat ku tidak ada dalam kontrak, yang menuliskan jika aku harus bekerja 24 jam penuh padamu! " Ucap Smith dengan sarkas.

" Aku menghubungi mu bukan sebagai Bos, melainkan sebagai teman. Tolong cari alamat Brianna yang ada di Inggris, aku akan segera pergi ke negara itu dan menemui nya di sana! "

" Apa? Kenapa tiba - tiba kau mau menyusul nya ke sana? "

" Aku sudah yakin 100 % jika gadis yang kurusak dulu adalah Brianna, dan bukan Briella. Aku harus segera menemui gadis itu untuk membereskan masalah ini, dan mempertanggung jawabkan kesalahan ku pada nya! "

" Astaga... Aku tau jika kau sedang dilanda euforia karena berhasil membongkar masalah ini, tapi menemukan alamat gadis itu bukan perkara mudah. Mengapa kau tidak minta saja alamat Brianna kepada kedua orang tua nya? Mungkin mereka akan memberikan nya dengan sukarela padamu! "

" Ck... Bodoh. Jika aku melakukan itu, yang ada mereka akan mencoba untuk menyembunyikan nya dariku. Kedua orang tua Brianna, memiliki karakter yang tak jauh beda dengan Briella. Ada terlalu banyak yang mereka tutupi terlebih terkait gadis itu. "

" Kenapa mereka melakukan nya? Bukankah Brianna juga anak mereka sama seperti Briella? "

" Entahlah. Itu adalah tugas mu juga untuk mencari tahu akan permasalahan itu. Selidiki segera, karena aku tidak sabar untuk menemui gadis ku! "

Gadis ku?

Smith berdecak kesal. Belum apa - apa Aarav sudah mengklaim jika Brianna adalah gadis nya, padahal belum tentu juga gadis itu mau menerima kehadiran nya di sana. Bisa saja justru gadis itu akan membalas dendam, karna Aarav telah merusak kehormatan dan harga diri nya. Bahkan bisa jadi meninggalkan trauma yang mendalam di dalam hidup nya.

Kasihan sekali gadis itu!

***

" Mau apa kalian datang ke sini? "

Drake menatap tajam kedua adik nya yang tiba - tiba sudah ada di rumah nya, ketika dia dan Brianna baru saja kembali dari rumah sakit. Kedua orang itu tampak tengah bersantai dan menikmati rumah nya, selayaknya rumah mereka sendiri.

Menyebalkan!

" Kami datang untuk mengajak mu dan Brianna makan malam. Kami bosan makan di rumah, karena harus terus melihat wajah merengut dari nenek tua itu. Karena itulah kami mengungsi ke tempat ini untuk mencari ketenangan! " Jawab Dareen.

" Apakah kalian gila? Ini rumah ku, dan aku sama sekali tidak menerima pengungsi di rumah ini. Pergilah, selagi aku masih sabar menghadapi kenakalan kalian berdua! " Sahut Drake dengan nada dingin.

" Jangan seperti itu, Drake. Kau harus menyambut kedatangan kami dengan hangat, dan kita harus hidup dengan rukun sebagaimana saudara pada umum nya! "

Di saat Drake dan Dareen beradu argumen, Dexter menatap Brianna dengan lekat. Terutama pada kedua mata gadis itu yang terlihat sembab. Apa dia baru saja menangis?

" Apa yang kau lakukan pada Brianna, sehingga gadis itu pulang dengan mata sembab? " Tanya Dexter pada Drake, " Kau melukai nya dengan kata - kata pedas mu? "

Pertanyaan Dexter tadi, membuat Dareen juga ikut menatap wajah Brianna. " Ah... Seperti nya Brianna menangis cukup lama, hingga membuat mata nya menjadi sembab seperti itu. " Ucap nya

Drake mendengus kesal mendengar tuduhan tidak beralasan dari kedua adik nya itu. Bagaimana mungkin dia tega menyakiti gadis serapuh Brianna? Walaupun kejam, tapi dia tidak akan mungkin melakukan nya.

" Aku tidak apa - apa kok. Ini bukan karena Drake, aku hanya sedang sedih karena merindukan keluarga ku di Indonesia saja! " Ucap Brianna sambil tertawa canggung.

Ah... Bodoh!

Jelas saja alasan itu tidak akan dipercayai oleh siapapun yang mengetahui latar belakang keluarga nya. Hubungan nya dengan keluarga Xavierra sangat buruk, hingga akhir nya dia harus terbuang ke negara ini. Dan jelas hal itu diketahui dengan pasti oleh si kembar.

" Kau sama sekali tidak punya bakat untuk berbohong! " Ucap Dexter dengan nada ketus, " Alasan yang sungguh buruk, untuk menyembunyikan sesuatu! "

Dareen terkekeh, " Benar. Mungkin kau harus belajar akting dari ku, Brianna. Setidak nya agar kau bisa mengendalikan ekspresi wajah mu ketika sedang mengucapkan sebuah kebohongan! " Sahut nya.

Pipi Brianna memerah karena merasa malu. Ketiga putra Rodrigues itu memang tidak bisa dianggap remeh, mereka selalu mengetahui apapun tanpa harus dia bercerita banyak. Benar - benar para pria yang berbahaya.

" Masuklah ke kamar, dan bersihkan diri mu dengan baik. Nanti pelayan akan mengantarkan makan malam ke kamar mu jika kau lelah! " Ucap Drake dengan lembut.

Brianna menggelengkan kepala nya pelan, " Aku tidak lelah. Setelah mandi, aku akan turun untuk makan malam bersama dengan kalian. Seperti nya akan seru jika kita semua makan bersama dalam keadaan ramai seperti ini, kan!? "

" Baiklah. Terserah kau saja! "

Brianna pamit pada ketiga pria itu, dan pergi ke kamar nya. Dia mandi dan memperbaiki penampilan nya, yang ternyata terlihat sangat kacau akibat menangis berjam - jam lama nya.

Setelah semua selesai, dia turun dan bergabung untuk makan malam bersama dengan ketiga pria itu.

" Makan lah yang banyak, Brianna. Kau membutuhkan banyak asupan nutrisi agar bisa terus berpura - pura bahagia! " Ejek Dareen.

Brianna terkekeh, " Kau benar. Karena berpura - pura bahagia itu, ternyata cukup menguras banyak energi. Pantas saja selama ini aku selalu mudah lapar, mungkin karena sepanjang hidup ku aku selalu berpura - pura di hadapan orang lain! " Sahut nya.

Jawaban Brianna itu menimbulkan gelak tawa bagi kedua nya. Hanya mereka berdua yang tertawa, sementara Drake dan Dexter hanya diam sambil menyaksikan ke absurd an kedua nya.

" Tadi kau bilang jika nenek ku terus merengut sepanjang waktu. Apa yang menyebabkan nya seperti itu? Apakah karena aku? " Tanya Brianna.

" Tentu saja. Hanya kau satu - satu nya orang, yang mampu membuat nya dilanda stress dan sakit kepala beberapa waktu terakhir ini. " Jawab Dareen, " Bahkan dia kembali menambahkan orang untuk mencari mu di beberapa kota terdekat. "

" Wow... Aku tidak menyangka jika dia akan se efforts itu untuk menemukan ku! "

" Kurasa itu karena kau cukup penting bagi nya. Ya... Bagaimana pun kau kak cucu nya, jadi dia pasti merasa khawatir jika kau tidak kunjung ditemukan! "

Brianna tersenyum masam, " Aku rasa ada hal lain yang membuat nya seperti itu. Kita semua mengenal nya dengan sangat baik, dan tau orang seperti apa dia sebenar nya! "

Dareen terkekeh, " Dia orang yang sangat licik. Kurasa dia memang ingin memanfaatkan kehadiran mu untuk mengincar sesuatu! "

" Dia ingin mengincar harta Rodrigues! "

Dareen dan Brianna, menoleh pada Dexter yang tiba - tiba mengeluarkan celetukan tajam nya. " Apa kau mengetahui sesuatu? " Tanya mereka dengan kompak.

" Tentu saja, dan kurasa Drake juga Papa juga mengetahui hal ini. Iya, kan!? "

Drake mengangguk, " Iya! " Jawab nya.

Astaga...

Brianna benar - benar merasa malu dengan tingkah nenek nya itu. Bagaimana bisa nenek nya mengincar harta keluarga Rodrigues, sementara masih ada anak dan cucu dari keluarga ini yang jauh lebih berhak untuk mendapatkan nya!? Bukankah semua tingkah nya itu sangat memalukan!?

Dan tentu nya Brianna tidak ingin dimanfaatkan untuk mencapai tujuan kotor nenek nya itu. Huh... Dia tidak sudi!

***

Mama Mita memeluk tubuh Briella dengan erat. Putri cantik nya itu terus menangis tanpa henti, bahkan hingga membuat nya khawatir.

" Sebenar nya apa yang terjadi Briella? Bukankah seharus nya kau senang, Aarav datang dan melihat keadaan mu? Kenapa justru malah sedih seperti ini? " Tanya Mama Mita.

Briella tengah dilanda rasa ketakutan saat ini. Dia benar - benar merasa yakin jika Aarav sudah mengetahui kebohongan nya, dan kemungkinan pria itu akan menjauh dari nya.

Bagaimana jika pria itu membatalkan rencana perjodohan yang sudah dirancang oleh orang tua nya, dan justru meminta Brianna untuk menggantikan posisi nya? Kedua orang tua dari kedua belah pihak mungkin tidak akan keberatan, karena yang terpenting adalah kerja sama akan bisnis itu tetap berjalan. Tapi untuk diri nya jelas itu adalah sebuah kerugian yang besar. Dia tidak mau kehilangan Aarav hanya untuk Brianna.

Otak nya dipaksa untuk berpikir dengan sangat keras, guna menemukan sebuah solusi dari permasalahan ini. Dia harus menjerat Aarav secepat nya, agar pria itu tidak bisa menjalin hubungan apapun dengan Brianna. Dia harus membuat kedua orang tua nya mendukung hubungan nya dengan Aarav secara penuh, tanpa harus terganggu dengan fakta yang menimpa Brianna, andai nanti semua tragedi yang menimpa gadis itu harus terbongkar juga.

" Cerita lah pada Mama, Briella... Jangan membuat Mama khawatir seperti ini! " Bujuk Mama Mita dengan lembut.

Briella melepaskan pelukan nya dan menatap Mama nya dengan ekspresi wajah sendu, " Ma... Kak Aarav ingin memutuskan hubungan dengan ku. Dia berkata bahwa lebih tertarik pada Brianna, dibandingkan dengan aku. " Ucap nya.

Kening Mama Mita berkerut mendengar pernyataan aneh yang Briella katakan, " Apa maksud mu? Aarav dan Brianna tidak saling mengenal, jadi bagaimana mungkin jika dia lebih memilih gadis itu dibandingkan diri mu. " Sanggah nya.

" Mereka sudah saling mengenal, Ma. Entah bagaimana cara nya, tapi seperti nya selama ini mereka sudah menjalin komunikasi di belakang ku. Dan akhir - akhir ini komunikasi itu semakin intens, karena Brianna tidak suka dengan rencana perjodohan ini. Dia memperngaruhi kak Aarav agar melepaskan aku dan lebih memilih diri nya sendiri! " Jelas Briella.

Ya... Lagi dan lagi apa yang keluar dari mulut Briella adalah sebuah kebohongan. Dia akan merangkai cerita apapun, selama itu menguntungkan diri nya. Dia tidak peduli akan masalah apa yang mungkin akan menimpa Aarav dan Brianna nanti nya, yang terpenting adalah kebahagiaan untuk nya sendiri.

" Astaga... Bagaimana bisa Brianna melakukan hal itu? "

" Brianna tidak suka jika melihat aku bahagia, Ma. Dia merasa lebih pantas untuk menjadi pendamping kak Aarav dibandingkan aku. Dan aneh nya Kak Aarav pun tampak setuju dengan hal itu. Apakah aku memang seburuk itu, hingga aku tidak pantas untuk nya, Ma? "

Briella kembali mengeluarkan air mata buaya nya. Dia menangis terisak, hingga membuat Mama Mita bersimpati pada nya.

" Tenang lah, Briella. Mama akan memastikan jika kau lah yang akan dijodohkan dengan Aarav. Bahkan jika perlu, Mama akan membuat kau bertunangan dengan pria itu secepat nya. Bagaimana menurut mu, hmm? Kau setuju? " Tanya Mama Mita.

Kedua sudut bibir Briella bekedut karena dia berusaha keras untuk menahan senyum. Dia mengontrol ekspresi wajah nya, agar tetap terlihat sendu dan menyedihkan. " Tapi bagaimana dengan Brianna, Ma? Dia pasti tidak akan senang jika mengetahui rencana Mama ini! " Ucap nya.

" Hah... Jangan pikirkan anak itu. Kebahagiaan mu jauh lebih penting untuk, Mama. Bukan bermaksud untuk membedakan kalian berdua, tapi sejak awal memang perjodohan ini ditujukan untuk mu. Jadi kau lah yang lebih berhak atas Aarav dibandingkan gadis itu, Ella! "

Briella memeluk tubuh Mama nya dengan erat. Di saat itulah dia baru bisa menampilkan seringai lebar di wajah nya. Dia telah berhasil mempengaruhi Mama nya, agar selalu memihak pada diri nya. Sekarang hanya tinggal memastikan jika rencana itu berhasil di jalankan, dan dia bisa menjerat Aarav sepenuh nya.

Dan pada akhirnya tetaplah dirinya yang akan menjadi pemenang dalam masalah ini!

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!