NovelToon NovelToon
Luka Yang Membawa Pulang

Luka Yang Membawa Pulang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Obsesi / Wanita Karir
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: deviyaa

Apa jadinya setelah ditinggalkan lalu dipertemukan kembali? Alisha Maureen wanita cantik dengan senyuman manis ini dipertemukan kembali dengan pria yang dulu ia gila-gilai.

"Sejauh apapun kamu meninggalkan seseorang jika itu milikmu, maka akan kembali ke pelukanmu" –Alisha Maureen

"Memang benar tidak ada wanita lain yang seperti kamu, kamu hanya kamu hanya ada satu" –Askara Rigantara


Halo semua mari simak kisah mereka yuk! salam hangat❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deviyaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part - 17

Toko butik milik Alisha hari ini benar-benar sangat ramai dikunjungi oleh pelanggan. Sandra sedikit kewalahan untuk menghadapi nya, untungnya mereka punya karyawan freelance yang bisa dihubungi jika sedang ramai seperti ini.

Sandra melirik ponselnya berharap Alisha cepat membalas pesannya atau menghubungi nya, tapi tidak ada balasan sama sekali. Terakhir kali Alisha berpesan bahwa wanita itu sedang otw dijalan.

Sandra sangat khawatir takut terjadi sesuatu dengan sahabat nya itu. Rencana nya ia akan menghubungi mama melati, namun ia urungkan. Takut malah membuat wanita itu ikut cemas juga.

Disaat ia mondar-mandir tak jelas Alisha pun akhirnya datang, dan menyapa sebagian karyawan nya.

"Ish Al kenapa tadi gue hubungin ga aktif sih." kesal Sandra bercampur khawatir.

"Sorry san tadi hp nya lowbat ga sempet di charger." ujar Alisha

"Syukurlah." Sandra pun bernafas lega mendengarnya.

"Yaudah aku ke atas dulu."

Sandra mengangguk.

Alisha pun berlalu setelah menepuk bahu sang sahabat. Tak tahu saja Alisha tadi Sandra begitu khawatir menunggu kabar dari gadis itu.

Setelah itu Alisha pun menemui kliennya yang akan memesan gaun dan pakaian lainnya.

Ia berkutat dengan desain-desain di tab sampai tak sadar oleh waktu. Toko butiknya semakin sore semakin ramai dikunjungi. Di karenakan kedatangan barang baru jadi orang beramai-ramai untuk mengunjungi butik nya itu.

Alisha mempunyai brand sendiri juga menjual beberapa brand dari milik orang lain yang terkenal di kota nya.

Tapi brand yang ia buat juga termasuk limited edition dan hanya beberapa saja yang akan ia jual jika sedang launching sesuatu.

Tak hanya di sini saja Alisha pun memanfaatkan koneksi sosial media nya sebagai ajang marketing untuk memperlihatkan karya nya.

Maka tak heran di penjuru kota ini sudah pernah mengunjungi butik miliknya.

"Al makan dulu nih." ucap Sandra sambil membawakan makanan di sebuah nampan berserta air putih dan tak lupa susu strawberry kesukaan Alisha.

"Thanks san, taro aja disitu ini masih nanggung dikit lagi." Alisha menjawab dengan tatapan dan tangan yang masih berkutat di laptop.

"Yaudah tapi jangan lupa dimakan, kebiasaan ah suka lupa waktu buat makan."

"Iya iya san nanti dimakan janji deh."

"Oke, awas nanti kalau gue balik lagi kesini ini makanan masih ada, awas aja!" ancam Sandra.

"Ngeri amat mba." ledek Alisha kepada Sandra.

"Yeeeu orang mah ngingetin."

Sandra pun berlalu keluar dari ruangan Alisha.

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Alisha mengambil makanan yang di siapkan Sandra sambil finishing ke tahap akhir.

Alisha iseng untuk mengambil foto makanan nya, lalu ia kirim kepada Askara dengan caption 'aku sedang makan, kamu sudah?"

Karena seharian setelah tadi Alisha mengatakan hal memalukan itu mereka belum berkomunikasi lagi.

"Kenapa belum dibales juga sama Askara, apa dia sibuk ya?" batin Alisha.

"Tapi kan ini jam makan siang."

Alisha kemudian melihat jam yang tertera di pergelangan tangannya.

...----------------...

Di sebuah proyek pembangunan yang sepertinya akan membuat hotel ini, Askara melihat perkembangan karyawan yang sedang bekerja hari ini.

Rencananya mereka akan makan siang bersama karyawan, Askara memang tidak membeda-bedakan atasan dan juga bawahan.

Menurut nya, mereka manusia yang sama. Bedanya mereka bekerja untuk kita lalu mendapatkan upah, lalu Askara yang memberi upah karena telah mendapatkan benefit dari hal yang ia mau, contohnya seperti bangunan ini.

Orang yang bermanfaat adalah orang yang berguna untuk orang lain, Askara selalu mempunyai prinsip seperti itu. Ia selalu ingin memperbanyak lowongan pekerjaan untuk orang-orang yang kurang mampu agar mereka dapat pekerjaan.

Tak heran di usia nya saat ini Askara telah memiliki beberapa properti, juga perusahaan yang bergerak di beberapa bidang sekaligus. Selain ia atasan yang baik dan royal juga ke dermawan nya menjadi atasan membuat semua karyawan nya sangat berempati terhadap nya.

"Tuan waktunya makan siang." Sang asisten Rio memberi tahu.

"Perintahkan kepada karyawan juga untuk istirahat dan makan siang bersama, lalu persiapkan kepada seksi konsumsi untuk cepat mempersiapkan makanan nya." titah Askara.

"Baik tuan saya akan sampaikan."

"Untuk makanan nya sudah di persiapkan, Tuan bisa langsung datang kesana." lanjut Rio.

"Baiklah."

Askara pun berjalan diikuti oleh Rio, Rio telah menyampaikan pesan tadi kepada mandor untuk disampaikan kepada seluruh karyawan.

Saat berjalan Askara merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya.

Baru saja membuka ponsel ada sebuah notif yang membuat ia tersenyum, siapa lagi kalau bukan dari pujaan hati nya, Alisha.

Wanita itu mengirim kan sebuah foto, Askara kira itu foto Alisha ternyata setelah dibuka senyum Askara luntur, karena Alisha mengirimkan foto makanan nya.

"Aku tidak ingin melihat makanan nya, aku ingin melihat orang yang sedang makan nya." balas Askara.

Kemudian Alisha membalas dengan cepat.

Gadis itu mengetik cukup lama, Askara tak sabar untuk menanti jawaban nya.

Askara sampai di ruangan besar untuk mereka melakukan makan siang bersama-sama. Ia duduk lalu memerintahkan kepada seluruh karyawan untuk langsung memakan makanan nya.

Tring.

Askara dengan cepat membuka ponsel nya dan terlihat Alisha lah yang sudah membalas pesannya.

Gadis itu memberi sebuah foto dengan senyum manisnya yang sangat khas.

Sampai tak sadar jika ia sedang makan siang bersama karyawan, Askara pun tersenyum dengan begitu senang.

"Ekhem." Rio, sang asisten nya berdehem untuk menyadarkan sang atasan nya itu.

Seketika Askara pun tersadar dan kembali menetralkan ekspresi nya. Sial Askara kecolongan.

Para karyawan pun terheran-heran melihat sang atasan yang biasanya cuek itu tiba-tiba tersenyum hanya dengan melihat ponsel? Sebuah keajaiban bukan?

Askara benar-benar sangat ingin bertemu secepatnya dengan gadis itu.

Setelah memberi pengarahan terhadap karyawan nya Askara pun berjalan ke arah mobil diikuti oleh sang asisten. Mereka berencana akan kembali meeting di kantor bersama klien yang dari luar kota.

"Rio, kau sudah perintahkan kepada Riani untuk menyiapkan berkas-berkas meeting kita?" tanya Askara

"Sudah Tuan sedari pagi saya sudah memberikan jadwalnya."

"Cepat hubungi kembali wanita itu, melihat dari gayanya dia sangat tidak profesional untuk bekerja."

"Baik Tuan."

Rio pun menghubungi Riani untuk memastikan wanita itu telah menyiapkan semuanya,

"Sudah siap tuan." jawab Riani di seberang sana.

Sesampainya di perusahaan Askara dengan cepat turun dari mobil, lalu berjalan ke arah lift untuk menuju ke ruangan meeting.

Disana Riani sedang menyiapkan beberapa berkas dan hal lainnya.

"Selamat siang tuan." Sapa Riani dengan sopan sambil membungkukkan tubuhnya.

"Siang."

Setelah itu beberapa klien pun berdatangan bersama masing-masing sekretaris nya, tak berselang lama meeting pun dimulai.

Askara yang terbilang masih di usia muda sudah sangat sukses mengembangkan bisnis nya. Ia dengan cekatan memberi materi terhadap klien yang terbilang lebih tua darinya.

Riani memperhatikan dengan terkagum-kagum terhadap laki-laki itu, sungguh di mata nya Askara tak ada kekurangan nya. Selain tampan, pria itu juga sukses dan pintar, apalagi tubuh nya yang sangat atletis itu membuat siapapun wanita yang melihatnya akan terpesona.

"Ekhem! tolong fokus kepada materi nona Riani, dan jaga pandangan Anda!" Rio mendehem dan menyadarkan tatapan Riani terhadap atasannya itu.

Riani menjadi salah tingkah dibuatnya, dengan cepat ia mengubah ekspresi nya dan menyimak materi dengan serius.

1
kappa-UwU
Terpesona☺️
deviyaa: seperti aku melihat kamu kak😍 terimakasih sudah mampir
total 1 replies
fianci🍎
Penuh emosi!
deviyaa: thank u kak telah support❤️ tunggu update bab selanjutnya ya hihi!><
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!