NovelToon NovelToon
Menikahi Istri Ke Tigamu

Menikahi Istri Ke Tigamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Nikah Kontrak / Cerai / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:426
Nilai: 5
Nama Author: rtgfcg

Kevin Pratama tidak pernah menyangka bahwa Ani Anggraini, istri ketiga bawahan di kantornya. Dapat membangkitkan gairahnya yang terpendam selama ini. Karena hal itu, ia melakukan segala cara agar bisa membuat Ani menjadi miliknya. Namun, saat berhasil membuat Ani menjadi miliknya bahkan menjadi istrinya. Ia malah mengajukan kontrak nikah hanya karena trauma di masalalu nya.

“Apa maksudnya ini?” tanya Ani yang terkejut saat melihat isi dari kontrak nikah itu.

“Apa kata-kata yang ada di dalam kontrak nikah itu kurang jelas untukmu Ani? sampai-sampai membuatmu tidak paham seperti itu!”tanya Kevin dengan raut wajah yang datar.

“Tidak, isi dari kontrak nikah ini saya sangat paham. Hanya saja. Mengapa tuan ingin menikahi saya? hanya karena agar tuan mendapatkan seorang keturunan!” ucap Ani, karena memang isi dari kontrak itu menyatakan bahwa pernikahan mereka akan terjalin sampai Ani melahirkan anak untuk Kevin.

“Lalu, memangnya menurut kamu. Apa ada alasan yang lebih masuk akal, untuk saya menikahi kamu yang seorang wanita biasa-biasa saja. Selain untuk memiliki keturunan?”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rtgfcg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ciuman Paksa

Dengan langkah cepat, Riko langsung menarik Kevin yang masih menghajar Dimas dengan keras.

“Lepas Riko!” Bentak Kevin pada asisten pribadinya itu, yang sekarang memegang kedua telapak tangannya dibelakang punggungnya.

Bukannya melepaskan, Riko malah semakin erat memegang telapak tangan atasannya itu. Setelahnya, ia mulai berucap.

“Tenang tuan, jika saya melepaskan tuan dan tuan menghajar Dimas sekali lagi. Itu bisa membuatnya mati.” Ucap Riko, saat Kevin terus memberontak meminta untuk di lepaskan.

Disisi lain, Ani yang dari tadi hanya diam terpaku di depan pintu. Karena terlalu shock melihat pemandangan di depannya. Mulai menyadarkan dirinya dan mulai berlari menghampiri Dimas yang sudah lemah tidak berdaya, terbaring di lantai dengan banyaknya luka di sekujur tubuhnya.

“Mas Dimas.” Panggil Ani, yang langsung membantu Dimas untuk berdiri.

“Ayo mas kita ke rumah sakit.” tambah Ani dengan nada yang penuh khawatir, yang langsung memapah Dimas yang sudah babak belur untuk pergi dari sana.

Namun, baru saja beberapa langkah mereka berjalan. Tiba-tiba saja lengan Ani dicekal kasar oleh Kevin, Yang entah sejak kapan, telah melepaskan pegangan Riko dari lengannya.

“Mau kemana kamu?” tanya Kevin dengan suara yang dingin. Terlihat wajahnya yang terluka, walaupun tidak sebanyak luka yang di alami Dimas. Tampak merah, karena amarah.

“Tentu saja, saya ingin mengantar suami saya ke rumah sakit?” Ucap Ani dengan ketus dan tentunya sambil berusaha melepaskan cekelan tangan Kevin di lengannya.

“Lepas.” Bentak Ani, saat usahanya untuk melepaskan cekelan Kevin tidak berhasil.

Tanpa di duga Kevin dengan santai, langsung melepaskan cekelan nya. Ani, tentu merasa heran. Namun, daripada memikirkan keheranannya itu. Ani lebih memilih kembali berjalan cepat, dengan posisi tubuh Dimas yang masih di papah olehnya.

“Satu langkah saja kamu keluar dari pintu itu. Maka jangan salahkan saya, jika setelahnya kehidupan suamimu beserta keluarganya akan hancur berantakan.”

Suara Kevin yang dingin itu, tentu berhasil membuat Ani yang baru sampai di depan pintu keluar dengan posisi masih memapah Dimas. Menghentikan langkahnya. Lalu, tanpa membalikan badannya. Ani mulai berteriak.

“Tapi suami saya perlu di bawa ke rumah sakit!” Teriak Ani yang merasa frustasi. Karena bagaimanapun ia tahu ancaman dari orang seperti Kevin, tidak akan pernah main-main.

“Biar Riko, yang mengantarkan dia ke rumah sakit.” Balas Kevin denga suara yang dingin.

Ani yang mendengar itu, mulai menatap ke samping. Lebih tepatnya pada wajah suaminya yang mengenaskan. Yang bahkan untuk membuka mata saja. Seperti tidak bisa.

Setelahnya, dengan menghela napas. Ia dengan lembut, mulai melepaskan Dimas dari papahan nya, Namun, tetap masih memegang lengan suaminya itu agar tidak terjatuh.

Lalu Setelahnya, ia membalikan badannya menghadap Kevin dan Riko. Yang entah sejak kapan,kedua pria itu jaraknya sudah begitu dekat, dengan tempatnya berdiri.

“Kalo begitu, saya akan mengantarkan Dimas ke rumah sakit.” Ucap Riko memecah keheningan dan mulai melepaskan pegangan tangan Ani, pada tangan Dimas.

Ani hanya bisa pasrah, saat suaminya yang sudah tidak berdaya itu. Berlalu pergi dengan posis di papah oleh Riko.

Setelah kedua pria itu tidak terlihat lagi. Ani sekarang, mulai mengalihkan tatapannya pada Kevin yang ada di depannya.

Degh, degh, degh

Jantung Ani, berdetak dengan cepat. Karena melihat tatapan Kevin yang sangat tajam padanya.

“Ikut saya.” Ucap Kevin, yang langsung menggenggam tangan Ani. Untuk pergi dari sana.

“Tuan, kita mau kemana?” Ujar Ani, saat mereka mulai berjalan dengan tangan Kevin yang menyeretnya dengan kasar.

“Ikut saja! nanti juga kamu tahu!” Balas Kevin, dengan suara yang terdengar sangat ketus.

Ani yang walaupun penasaran. Tapi memutuskan untuk tidak kembali bertanya. Karena memang ia merasa takut dengan aura di sekitar pria yang sedang menyeretnya itu.

Setelah, beberapa menit mereka berjalan. Akhirnya mereka menghentikan jalannya itu. Saat tiba di parkiran. Lebih tepatnya di depan mobil sport berwarna hitam.

Kevin, dengan segera, melepaskan genggaman tangan kasarnya pada Ani. Lalu, ia mulai membuka pintu mobil bagian kursi penumpang belakang.

“Masuk!” Perintah Kevin dengan datar. Saat, melihat Ani yang melihatnya dengan wajah yang penuh pertanyaan.

Tanpa bantahan, Ani dengan menurut masuk ke dalam. Saat, Ani sudah masuk dan duduk di kursi mobil. Tanpa di sangka-sangka, Kevin ikut masuk ke dalamnya dan tentu membuat tubuh Ani dengan refleks bergeser ke samping.

“Sebenarnya ada apa? kalo kita mau pergi? kenapa kita duduk di kursi belakang bukan di kursi depan?” tanya Ani secara beruntun dengan wajah herannya. Apalagi, saat melihat Kevin yang menutup pintu mobil itu dengan kasar, setelah memang pria itu masuk ke dalamnya.

“Jangan berisik Ani.” Bentak Kevin yang sekarang mulai memejamkan kedua matanya.

Ani yang melihat, kelakuan pria di depannya itu. Tentu merasa semakin heran.

“Tapi…”

Ucapan Ani itu langsung terpotong, karena tanpa di duga dan di sangka-sangka. Kevin, pria yang sudah menjadi pemilik hidupnya. Tiba-tiba menempelkan bibirnya pada bibir Ani dengan begitu cepat.

Ani yang mendapat ciuman tiba-tiba itu. Tentu saja langsung membuka matanya lebar-lebar. Saat, ia masih mencerna tentang hal yang terjadi secara tiba-tiba itu.

Kevin dengan kasar, mulai menggigit bibir bagian bawah Ani. Yang tentu membuat Ani dengan refleks membuka mulutnya.

Saat Ani membuka mulutnya itu. Kevin dengan cepat langsung menerobos kan lidahnya untuk masuk ke dalam mulut Ani. Pria itu dengan penuh nafsu mulai mengeksplor lidahnya di dalam mulut Ani.

Saat ciuman itu semakin lama, semaki kasar dan panas. Tiba-tiba saja, Ani dengan tubuh gemetar. Mulai mendorong tubuh Kevin dengan sekuat tenaga.

“Aku mohon jangan lagi, Za.” Teriak Ani dengan bercucuran air mata dan wajah yang mulai pucat, karena ketakutan.

Kevin tentu merasa terkejut bukan karena respon atau dorongan Ani. Ia lebih terkejut, karena tiba-tiba Ani memanggilnya denga sebutan ‘Za.’ Sebutan nama, yang tentunya bukan namanya ataupun nama Dimas.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!