Putih abu-abu alias SMA disebut-sebut sebagai masa yang paling indah. Wajar saja, SMA adalah tiga tahun terakhir merasakan duduk di bangku sekolah.
Masa-masa peralihan dari remaja menuju dewasa. Adapula yang mengatakan masa-masa pencarian jati diri.
Bahkan mungkin di sinilah tempat kita pertama kali mengenal cinta. Masa SMA memang penuh lika-liku remaja, dari cerita cinta, persahabatan, kekonyolan, hingga kenakalan.
Waktu terus berjalan, setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Banyak cerita-cerita yang akan terus terkenang.
Banyak momen-momen keindahan yang telah tercipta di sekolah kesayangan, tentang kebersamaan, persahabatan bahkan tentang percintaan.
Semua tertuang menjadi satu cerita yang begitu indah. Inilah kisah CINTA SMA seorang siswi SMA bernama Sinta Cahaya bersama sahabatnya dan kisah cintanya.
Yuk simak ceritanya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febti Sela Santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Jakarta
"Ting, ting, ting..." Terdengar ponsel Sinta berbunyi.
Sinta melihat banyak sekali pesan masuk, yang belum dia baca.
Pesan dari Terry, Wahyuningsih, Puput, Malik dan beberapa grup sekolah SD dan SMP. Yang terakhir di lihat pesan dari Dito. Terlebih dahulu Sinta membaca pesan dari Dito.
" Assalamualaikum Sin, apa kabar?"
" Hari ini, kenapa kamu tidak masuk? "
Sinta membaca pesan dari Dito yang masuk dari jam 4 sore kemarin. Dan dirinya pun membalas pesan dari Dito.
"Walaikum salam, hari ini adalah wisuda kakakku. Dan sekarang aku berada di Yogyakarta." Balasan pesan Sinta untuk Dito.
Beberapa detik kemudian ada balasan dari Dito, dan langsung di baca.
" Kapan kamu pulang?" balas Dito
"Insyaallah malam ini aku akan pulang dan sampai di Jakarta pagi hari." Balas Sinta
"Semoga selamat sampai Jakarta." Dito membalas
Sinta pun tersenyum kecil, saat membaca pesan dari Dito. Saat ingin membuka pesan dari teman yang lain, tiba-tiba Sulis memanggilnya untuk segera turun dari mobil.
****
Kereta tujuan Jakarta pun sudah tiba, Sinta dan keluarganya pun naik. Perjalanan yang melelahkan dan menyenangkan. Sayangnya Sinta tidak bisa keliling Yogyakarta, karena bukanlah liburan sekolah.
Sesampainya di rumah Sinta langsung cuci muka dan merebahkan tubuhnya ke kasur. Hari ini kebetulan adalah hari minggu. Jadi Sinta bisa beristirahat, karena seminggu kemarin benar-benar hari yang melelahkan. Hari ini mama Sinta menutup toko kuenya, karena mamanya tahu kalau Sinta belum istirahat dari kemarin.
*****
"Sin, lekas bangun sudah jam 5 pagi." Mama Sinta memanggil dari arah dapur.
"Iya, Ma!" sahut Sinta lalu bergegas menuju kamar mandi.
Sekilas dirinya melihat foto wisuda Sulis, yang di pajang di meja belajar. Sengaja diletakkan di meja, agar menjadi memotivasi dirinya untuk terus belajar. Di sekolah Sinta cukup pintar, tetapi masih masuk peringkat 10.
Tak apalah mulai dari sekarang harus giat belajar agar bisa sukses dan mendapatkan gelar sarjana. Sinta menyemangati dirinya sendiri.
SEKOLAH
"Sin, kamu ada hubungan apa sama Dito?" tanya Mira yang mengagetkannya saat Sinta mau masuk menuju gerbang sekolah.
"Aku gak ada hubungan apa-apa,sama Dito!" ucap Sinta. "Memang nya, kenapa?" balik Sinta bertanya.
"Gak, apa-apa!" sahut Mira terburu-buru kemudian pergi menuju ke arah kantin.
" Ada apa ya, dengan Mira?" tanya Sinta dalam hati dengan rasa yang penasaran.
"Tet, tet, tet..." Bel masuk pun berbunyi, semua siswa berbaris di depan.
Seperti biasa Sinta berbaris di depan, dan tiba-tiba saja Dito berani menggodanya
"Oh Tuhan ada apa ini? Perasaan ini menggangguku. Aku hanya ingin fokus sekolah" celetuk Sinta dalam hati.
"Tet, tet, tet..." Bel istirahat pun berbunyi, tiba-tiba ada gadis cantik yang pernah dia temui, sewaktu bersama Dito tempo hari di toko kue miliknya.
Sepertinya dia tidak memanggil Dito, tetapi Mira yang dipanggil olehnya. Sinta melihat mereka sedang berbincang di depan kelas dan seketika Mira menunjuk ke arah Sinta. Entah apa yang mereka bicarakan dengan tatapan yang sinis mengarah ke Sinta.
"Sin, kamu gak ke kantin?" sapa Malik dari arah belakang.
"Enggak Lik, aku bawa bekal dari rumah," jawab Sinta dengan nada suara yang malas.
"Sin, teman kamu Puput suka dikasih hadiah apa?" tanya Malik.
"Lah mana kutahu, tanya aja sendiri," jawab Sinta dengan nada ketus.
"Ih, Sinta mah pelit. Bantuin aku dong!" ujar Malik memelas.
"Bantuin apaan?" tanya Sinta
"Bantuin PDKT sama Puput," pinta Malik memohon.
"Iya, iya. Nanti aku comblangin," jawab Sinta sambil memakan makanan yang di bekali oleh mamanya.
"Tet, tet, tet..." Bel masuk pun berbunyi, semua siswa pun kembali ke kelas masing-masing.
-
-
Dukung terus karya author dengan cara lime, vote dan berikan komentar.
mari saling mendukung,
singgah di karya ku juga ya kak
"Transfer Student"
Di sini ramai bgt ya❤️❤️