NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Setelah dari ruang Candy, Laras berpindah ke ruang Stevi. Dia sudah melihat Stevi dengan baju Aliandonya.

"Kenapa Laras, koq muka kamu terlihat mengkerut?"

Dengan senyum yang susah diartikan Laras merangkul Stevi dari belakang.

"Adek aku yang berwajah ganteng dan cantik ini ternyata ada duplikatnya.
Haaa... aku jadi curiga, jangan-jangan kalian memang saudara atau bisa juga papa ada main di luar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menurut mu Siapa Aku

Laras yang sudah mengatur jadwal bertemu dengan Candy di Butik pagi itu, ditemani dengan Stevi yang sudah duduk manis di ruangannya.

"Laras, menurut mu apa Candy bisa di andalkan untuk masalah ini?"

"Kenapa kamu ragu dengan Dia? Aku rasa Candy orang yang cerdas, so... Dia pasti bisa!"

Tidak lama terdengar langkah pelan menuju ruangannya. Stevi berdiri dan membuka pintu untuk Candy. Masih ada rasa kaget juga saat Candy berhadapan langsung dengan Stevi tanpa bertopi. Seolah Dia melihat dirinya sendiri di kaca.

"Mmm.. kamu Al... Aliando?"

"I.. Iya masuklah, kami sudah menunggumu!"

Stevi juga merasakan gugup saat berhadapan langsung dengan Candy.

Mereka duduk bertiga dengan pintu yang terkunci rapat. Laras mengawali perbincangan itu sambil menunjukan foto-foto pemotretan dari team yang sengaja di cetak.

"Can.. foto kalian yang viral kemaren itu bukan dari team kita.

Mungkin ada yang sengaja menyebarkan foto itu dengan memberi judul yang memicu orang bersangkutan akan muncul untuk klarifikasi."

"Menurut mu bagaimana Can?"

Sambil melihat-lihat foto dirinya dan Stevi, Candy jadi tidak fokus dengan pertanyaan Laras. Sesekali Dia melirik ke arah Stevi, untuk memastikan apakah couple nya itu benar-benar Stevi atau Aliando. Candy mengerutkan keningnya seolah berfikir keras dengan pertanyaan yang ada pada dirinya sendiri.

Laras melihat Candy yang asyik dengan fikirannya, hingga tidak merespon pertanyaannya, Dia segera memanggilnya.

"Can.. Candy, apa kamu paham dengan ucapanku tadi?"

Mendengar pertanyaan Laras, Candy menjadi terbangun dari lamunannya.

"Oh.. Kak Laras aku....

Sebelum melanjutkan bicaranya, Dia menatap Stevi.

" Ak.. Aku mau tanya kak, apakah Stevi yang ada di foto bersamaku ini adalah Aliando!?"

Karena merasa tidak enak Dia memejamkan mata saat menyebut nama Aliando.

Stevi dan Laras pun saling berpandangan, seolah mengisyaratkan untuk mengatakan yang sebenarnya. Stevi mendekati Candy, dengan memegang tangannya dan berkata halus, Stevi menceritakan yang sebenarnya.

Mendengar cerita Stevi, Candy jadi merasa lebih lega lagi.

"Oh... berarti kecurigaan ku selama ini benar ya kak? Tapi kenapa kakak menutupinya, meskipun dengan jalan seperti itu, tapi kakak pantas untuk di banggakan dengan prestasi yang di capai kan?"

Laras duduk diantara mereka berdua.

"Candy, masalahnya tidak semudah itu, dan sampai dengan saat ini team atau yang lain juga belum tahu yang sebenarnya.

Mereka memang mengenal Stevina Aliando sebagai adik aku, tapi mereka belum tahu kalau Stevi itu orang yang sama dengan Aliando."

"Bagaimana kamu sekarang sudah paham kan?"

Dengan senyum tanpa beban Candy menganggukan kepalanya.

"Hhmmm!"

Tidak lama Stevi pamit pulang ke Laras, karena Dia sudah ada janji dengan Papanya.

"Laras, aku cap cuz sekarang!"

"Ok!"

Laras pun melambaikan tangannya.

Setelah kepergian Stevi, Laras duduk mendekati Candy. Dia masih penasaran dengan keluarga dan kehidupan Candy sebelumnya.

"Candy, aku boleh tahu gak gimana dan di mana kamu tinggal?"

Candy menceritakan masa kecilnya selama di panti sampai Dia ada di kota ini.

"Sampai sekarang aku belum tahu kak orang tua kandung ku siapa dan di mana. Kadang aku juga merasa iri melihat orang lain yang hidup dalam keluarga dengan kasih sayang yang hangat."

Dengan wajah sedih nya karena cerita Candy, Laras memeluknya.

"Candy, maaf kalau pertanyaan aku buat kamu sedih."

"Oh ya... jadi sebenarnya tujuan ke kota ini untuk mencari orang tua mu kan?

" Hmm.. kak!"

Dengan senyum dan semangat Candy menjawabnya , Karena Dia juga berharap Laras bisa membantunya.

Laras berpindah kembali ke kursinya. Dan menyampaikan ke Candy apa rencana selanjutnya. Tanpa berfikir panjang lagi Candy mau menerima tawaran kerja sama itu.

"Ok kak Laras aku setuju! terus aku harus gimana sekarang?"

"Mulai besok kamu datang ke Butik tiap hari. Aku akan kenalkan kamu ke seseorang yang bisa membuatmu semakin terkenal. Kalau kamu sudah terkenal nanti dengan kondisi financial yang baik, pasti orang yang dulu menaruhmu di panti akan muncul dengan sendirinya."

Laras menjelaskan langkah awal yang harus dilakukan Candy

"Baik kak, aku mengerti! Tapi bagaimana dengan Farhan, kalau Dia tanya tentang kontrak yang kemaren?"

Sedikit memberanikan diri Candy menyakan ke Laras mengenai kontrak yang sudah di batalkannya sepihak.

"Itu urusanku, kamu tenang saja. Eh... Can ada lagi yang mau aku katakan ke kamu!"

Laras kembali mendekati Candy dan mengecilkan suaranya.

"Tolong jangan bilang ke Farhan kalau Stevi itu Aliando, bilang saja kamu lebih kenal Aliando dari pada Stevi."

"Baik kak, aku juga sebenarnya ingin tanya ke kak Laras mengenai Aliando."

Dengan lirih pula Candy menanyakan tentang Aliando dan Sinta.

"Jadi kamu orangnya yang di ceritakan tante Sandra? Orang yang menolong Sinta saat di hadang preman ?"

Laras menjadi penasaran dengan kebenaran cerita itu.

"Iya kak, waktu itu aku baru lewat melihat ada gerombolan preman yang menghadang mobil milik Sinta. He...ya aku langsung hajar mereka!"

Dengan malu Candy menceritakan kejadian itu ke Laras.

"Wow... kamu bisa beladiri juga ternyata? Kamu bertolak belakang dengan Stevi, cuma wajahnya saja yang sama.

Bagaimana kalau kamu jadi aspri aku?"

Candy semakin malu dengan penawaran Laras. Dia takut merebut posisi yang lainnya.

"Iya kak, memang dari kecil di panti aku sudah belajar bela diri, agar bisa melindungi diri sendiri saat hidup di luar.

Kalau untuk penawaran jadi aspri, jujur kak aku gak enak sama karyawan yang lama. Takutnya di bilang rebut rejeki orang."

Dengan tawa lepas Laras menanggapi ucapan Candy.

"HAAA...emang siapa yang rebut rejeki orang? Gak usah khawatir dengan pikiran kamu itu, semua sudah ada porsinya masing-masing. Lagian sekarang Stevi juga gak bisa ikut aku terus karena Dia harus ngikuti kemauan Mama jadi penerus Dr. Darmo!"

Agak sedikit kaget mendengar nama Dr Darmo dari bibir Laras. Candy hanya mengira-ngira saja.

"(Dr Darmo papa Stevi apakah orang yang sama dengan Dr Darmo yang dicari Bu Mar ya?)"

"Kenapa Can? apa kamu masih punya pertanyaan lagi?"

"Hmm... sudah tidak kak, sepertinya aku mau pulang sekarang saja!"

Walaupun masih ada yang mengganjal di hati dan fikiran Candy, Dia memutuskan untuk tetap pulang.

Setelah berpamitan dengan Laras, Dia berjalan pelan keluar butik. Masih dengan wajah yang bingung dan banyak pertanyaan di fikirannya, Candy naik ke motor maticnya. Sebelum menghidupkan mesin motor, Dia sempat melihat lagi ke arah Butik.

"Sudahlah, sambil jalan pasti semua akan terungkap perlahan. Semoga ini adalah jalan yang di berikan untuk Aku agar cepat bertemu orang tua kandungku"

Candy akhirnya memutuskan untuk segera meninggalkan Butik. Sepanjang perjalanan pun Dia sempat merangkai rencana ke depan, setelah setuju dengan kesepakatan yang dibuat dengan Laras tadi.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!