NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Dosen Killer

Istri Rahasia Dosen Killer

Status: tamat
Genre:Dosen / Nikahmuda / Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat / Beda Usia / Tamat
Popularitas:28M
Nilai: 4.8
Nama Author: Desy Puspita

Niat hati mengejar nilai A, Nadine Halwatunissa nekat mendatangi kediaman dosennya. Sama sekali tidak dia duga jika malam itu akan menjadi awal dari segala malapetaka dalam hidupnya.

Cita-cita yang telah dia tata dan janjikan pada orang tuanya terancam patah. Alih-alih mendapatkan nilai A, Nadin harus menjadi menjadi istri rahasia dosen killer yang telah merenggut kesuciannya secara paksa, Zain Abraham.

......

"Hamil atau tidak hamil, kamu tetap tanggung jawabku, Nadin." - Zain Abraham

----

Plagiat dan pencotek jauh-jauh!! Ingat Azab, terutama penulis gamau mikir dan kreator YouTube yang gamodal (Maling naskah, dikasih suara lalu up seolah ini karyanya)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Jodoh Cerminan Diri

Sungguh malang nasib Nadin, entah dosa apa yang dia lakukan di masa lalu hingga dipertemukan dengan manusia sejenis Zain. Sepanjang perjalanan dia tak sedikitpun bicara, Nadin hanya menatap lurus ke depan, berharap segera tiba ke kamar kostnya, lelah.

Tak berbeda dengan Nadin, Zain juga punya pikiran yang sama. Dia juga lelah, ingin istirahat bahkan jika bisa tidur sebentar sore ini. Bagaimana tidak lelah? Kunjungan ke salah-satu universitas swasta di luar kota itu selesai tepat siang hari, setelahnya Zain segera pulang.

Sebelum ini memang Zain tidak ada rencana untuk pulang cepat. Tujuannya ke sana juga bukan hanya sekadar melakukan kunjungan tersebut, tapi juga memantau salah-satu anak perusahaan papanya yang berada di sana.

Namun, tadi malam Zain mempertimbangkan banyak hal. Wajah lelah Nadin yang tengah tertidur pulas beserta dengkuran halusnya membuat Zain tak tega meninggalkannya terlalu lama.

Jika ditanya apa alasannya pulang cepat? Tentu saja Nadin. Rasa bersalah Zain semakin menguar tadi malam, beberapa kali pria itu mengucapkan kata maaf seraya memandangnya, dan Nadin tidak tahu akan hal itu.

Bahkan, ketika dia pulang Nadin tampak biasa saja, tidak bertanya kenapa lebih cepat atau semacamnya. Cukup lama Zain menunggu pertanyaan dari Nadin, sial, dia jadi berharap akan hal semacam itu.

"Dia kenapa? Bukankah harusnya senang aku pulang cepat?" Sepanjang perjalanan keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing, seketika tiba Zain bermonolog lantaran sang istri keluar begitu saja tanpa menunggunya.

Sama sekali dia tidak sadar apa penyebab istrinya sampai begitu. Zain masih belum terlalu memikirkan, dia mengekor dari belakang dan mereka tidak berjalan berdampingan, melainkan terpisah jarak cukup jauh.

Tak ingin kepalanya semakin sakit, Zain sejenak mengabaikan hal itu. Ya, sedikit banyak dia pahami bahwa seorang wanita memang tidak bisa diterka, marahnya juga diam dan ketika ditanya mereka akan menjawab tidak apa-apa.

Hal tersebut berlangsung cukup lama, begitu masuk Zain juga segera mengempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur, dia benar-benar lelah dan tidak ada kekuatan untuk membujuk Nadin atau lainnya.

Jangan tanya bagaimana perasaan Nadin saat ini, jelas saja kesal, dongkol dan ada niatan untuk menutup kepalanya dengan bantal hingga tak bernapas lagi, minimal pingsan.

Tanpa dosa, Zain terlihat begitu santai terbaring dengan posisi tidur yang memenuhi tempat. Tak lupa, sepatunya sendiri belum dilepas hingga hati Nadin semakin pedih rasanya.

Selama ini hidupnya terlalu tenang, hidup sendiri tanpa gangguan. Kini, dengan tiba-tiba Tuhan menakdirkan seorang pria dewasa yang hidup semaunya hadir di tempat itu, ikut tinggal di sana.

"Bisa-bisanya dia sesantai itu, mana masih pakai sepatu." Nadin kesal, ingin meluapkan amarah yang sebenarnya amat sangat menggebu.

Namun, untuk bersikap kasar ternyata dia tidak mampu. Bahkan, dalam keadaan ubun-ubunnya mendidih sekalipun, dia masih tergerak untuk melepas sepatu Zain. Bukan hanya karena takut tempat tidurnya kotor, tapi yang jelas dia tak tega saja.

Terlebih lagi, melihat dia yang tampak begitu lelah dengan lengan yang kini digunakan sebagai penutup mata. Bisa dipastikan, sebenarnya pria itu mengantuk sejak lama, karena ketika masuk tujuan satu-satunya hanyalah tempat tidur.

Tidur sore hari sebenarnya tidak diperkenankan, tapi lagi-lagi Nadin kasihan. Berbeda dengan Zain yang mungkin tak berperikemanusiaan, Nadin sebaliknya. Tak peduli walau pria itu mungkin terlalu jahat dan menyebalkan, tapi hati nurani Nadin memang selembut itu.

Sementara tak apa, dia biarkan Zain tidur sesukanya. Banyak hal yang bisa Nadin lakukan selama pria itu tidur. Meski tidak ada dapur, bukan berarti Nadin tidak tergerak untuk melakukan kewajibannya sebagai istri. Ya, istri yang mungkin tidak Zain inginkan sepenuhnya, tapi bagi Nadin bagaimanapun sebuah pernikahan tetap pernikahan, janji yang bukan hanya diucap di depan seorang hamba, tapi juga penciptanya.

.

.

"Mas ... aku siram boleh ya?"

Lelahnya Zain tidak bercanda, matanya begitu berat, Zain merasa tenaganya seolah tak tersisa. Tak heran dia sampai, padahal tidurnya sore hari. Bukan mimpi buruk, tapi indah sekali.

Zain merasa di depan rumahnya ada begitu banyak bunga, dari jarak yang tak jauh di depan sana berdiri Nadin dengan alat penyiram tanaman di tangan kanannya. Awalnya terlihat biasa, tapi lama-lama Nadin justru mengarahkan benda itu padanya hingga Zain basah kuyup.

Dadanya kembang kembis, Zain mengusap wajahnya dan begitu membuka mata tidak ada tanaman di sana ada hanya Nadin yang tengah memegang gayung warna merah muda di tangannya.

"Kamu?" Zain berdecak, tidak ada niat untuk membalas sebenarnya, tapi detik itu juga Nadin mundur selangkah seraya menggigit bibir bawahnya.

"Maaf, Mas susah dibangunin, sementara ini hampir magrib."

Nadin tidak berbohong, bukan pula dia sengaja membalas dendam, tapi benar adanya Zain persis mati suri hingga dia terpaksa membangunkan Zain dengan cara itu. Tidak sampai disiram segayung, tapi dia percikkan saja dan memang tidak sekali, melainkan berkali-kali.

Zain yang mendapat perlakukan semacam itu tak bisa berkata-kata tentu saja. Seumur hidup, sama sekali dia tidak pernah dibangunkan dengan cara itu, tepatnya tidak pernah diganggu tidurnya hingga nanti bangun sendiri

"Kamu sudah mandi?" Berkali-kali dia berpikir, Zain berusaha menjaga ucapan hingga pada akhirnya melontarkan sebuah pertanyaan semacam itu.

"Sudah," jawabnya lembut, walau tahu Zain sebenarnya hanya sekadar basa-basi.

Masih dalam mode malas-malasan, Zain menggeliat padahal tatapan Nadin sudah mendesaknya untuk bergerak. Sialnya, Zain salah prasangka dan mengira jika Nadin tengah mengaguminya. "Sampai kapan kamu melihatku seperti itu?" tanya Zain tersenyum tipis.

"Sampai mas bangun dan berpikir untuk mandi."

"Nanti saja mandinya."

"Kalau bisa sekarang, kenapa harus nanti?" tanya Nadin sebagai bentuk paksaan karena magrib kian dekat.

"Kenapa tidak? Kalau bisa nanti, kenapa harus sekarang?" Zain tak mau kalah, dan dengan santainya memutarbalikkan pertanyaan.

"Harus memang, nanti telat ... lima belas menit lagi azan, mas nggak shalat jama'ah?"

Mata Zain membulat seketika, dia mendongak dan menatap datar sang istri yang kini tengah serius bicara padanya. "Di sini saja tidak bisa?"

Nadin menggeleng, pertanda itu sebuah penolakan dan Zain tidak diizinkan. "Masjid hanya berjarak sepuluh meter dari sini."

"Aku tidak punya sarung." Alasan sekali, padahal ya karena tidak terbiasa.

"Aku bawa sarung peninggalan Abi ... lengkap dengan kopiah, baju koko sama sajadahnya."

Zain bungkam, tak ada lagi alasan yang bisa dia berikan. Sampai-sampai, pria itu meneguk salivanya. "Dasar pemaksa."

.

.

- To Be Continued -

1
Syamsiar Samude
kasihan Jihan lengkuas dikira daging rendang pux pacar tdk guna serba lucu deh thor salut utkmu org sedih psti ketawa baca novelmu😅
Syamsiar Samude
ketawa terus readerx Thor lbh byk candax drpd sedihx smg bisa jg awet muda ya 😅
Syamsiar Samude
salut dgn imajinasix kek cerita nyata🤗
Syamsiar Samude
aduh Thor aku ikut sedih skli jg takut yg Azka lihat tp jg ketawa sndiri, sholat jg agak lalai Krn keasyikan baca novel, Zain kek mati suri smg bisa kembali seperti semula
Syamsiar Samude
astaghfirullah Thor jd ikut deg degan gmna tdk br jg mw berangkt Nadin sdh berfirasat smga ada keajaiban Zain selamat ya Thor😥
Syamsiar Samude
Nadin suami pergi tp byk dramax doakan sj smg smpai dgn selamat n urusan cepat selesai n pulang dg selamat, sdh tahu suami pemilik kampus malah mnta pngecualian utk bolos kuliah pdhl mahasiswi trbsik
Syamsiar Samude
dikira Nadin kemasukan jd Zain lari ketakutan alhasil Nadin ikutan takut krn ulah suamix, salut betul author novelx bikin ketawa terus🤣🤣🤣
Syamsiar Samude
kasihan Zain serba salah demi rahasia hamil Nadin tdk mngkin jg syakila akan marah besar psti senang akhirx akn pux cucu
Syamsiar Samude
Alhamdulillah semoga Nadin hamil kembar
Syamsiar Samude
aku sama dgn Nadin waktu masih gadis cepat peka n merasa & lebih byk mengalah bahkan merelakanx meski bgtu menyukai & tersakiti😭
Syamsiar Samude
semoga tabokan Nadin tdk jd masalah berkelanjutan smg bisa pux anak secepatx kembar biar mommyx bahagia
Syamsiar Samude
hampir semua bab ada unsur bercandax author mmg pribadi yg suka humor ya 😅
Syamsiar Samude
sikap Zain yg killer akan terkikis dgn sndirix krna pengaruh Nadin btl2 istri mbuat berubah sekian derajat, ini si Onad trnyata laki2 ya Thor at salah ketik ya, salahx Nadin volumex di kerasin gmna gak heboh 🤣🤣
Syamsiar Samude
astaghfirullah pak Zain absurdx smg sj sahabatx tdk mndengar agar mulutx bisa absurd jg 😊
Syamsiar Samude
aduh thor Nadin yg di cium Jihan yg pingsan akn heboh lg mulutx Jihan 😅😅😅
Syamsiar Samude
yg aneh knpa tdk di blokir nomorx Jessica drpd jd biang cekcok, author pasti org yg suka becanda ya sesuai dgn karya2nya semngat trs sehat sukses selalu 🤲😅
Syamsiar Samude
Jessica mngkin berusaha mnjerat Zain pdhl mnurut Zain TDK pernah berbuat sebatas mencium tp mudhn dia hamil dgn laki2 lain dasar tdk tahu diri pdhal seblm sdh bgtu cuek ya kan Thor...
Syamsiar Samude
habis sdh Zain jd bullyan tdk di rumah jg di rumah omx kasihan jg tp smg jd bisa brubah jd dosen yg tdk killer masa jg ya rata2 mahasiswa di kasih nilai F knp D sj seingat sy tdk pux dosen sprti itu smg mngkin sj hax d dunia maya, lucu ceritax Thor sehat sukses selalu 🤲😅
Syamsiar Samude
syukurlah Nadin membela suamix berbohong demi utk menutupi ketegangan akibat ulah Azka yg blm move on tp kasihan jg Azka smg secepatx mndpt jodoh yg terbaik ya Thor🤗
Syamsiar Samude
semakin seru bercandax habis sdh Zain 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!