NovelToon NovelToon
Something About You

Something About You

Status: sedang berlangsung
Genre:Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa
Popularitas:415
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Ela Safitri

Setelah kematian ayahnya, Renjana Seana terombang-ambing dalam kehidupan tak terarah, gadis yang baru menginjak umur 20 an tahun dihadapkan dengan kehidupan dunia yang sesungguhnya disaat ayahnya tidak meninggalkan pesan apapun. Dalam keputusasaan, Renjana memutuskan mengakhiri hidupnya dengan terjun ke derasnya air sungai. Namun takdir berkata lain saat Arjuna Mahatma menyelamatkannya dan berakhir di daratan tahun 1981. Petualangan panjang membawa Renjana dan Arjuna menemukan semua rahasia yang tersimpan di masa lalu, rahasia yang membuat mereka menyadari banyak hal mengenai kehidupan dan bagaimana menghargai setiap nyawa yang diijinkan menghirup udara.
by winter4ngel

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Ela Safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta dan takdirnya

Langit berwarna abu-abu hampir menumpahkan tangisnya pada hamparan bumi, dua orang sejoli tengah berjalan dengan sang pria yang menuntun sepeda ontelnya. Sesekali berbincang karena hal lucu dan hal-hal lainnya yang membuat keduanya tidak sadar sudah tiba di tempat tujuan.

“Aku pulang terlebih dahulu Mas.” Sendu tersenyum manis pada Sadewa yang beberapa kali terus memandanginya.

“Sendu.” Panggilan Sadewa membuat Sendu mengurungkan niatnya untuk berjalan menuju ke rumahnya.

“Iya?.”

“Bagaimana kalau kita kawin lari saja?.”

“Apa?.” Ucapan Sadewa sangat membuat Sendu terkejut, Sendu juga tahu kalau keluarga Sadewa tidak menyukainya karena dia tidak kaya, tapi bukan berarti Sendu akan mau untuk kawin lari. Sendu tidak ingin mengecewakan kedua orang tua dan adik-adiknya.

“Kita kawin lari, aku akan berusaha sekuat tenaga memenuhi kebutuhan keluarga kecil kita nanti, kita bisa pergi ke luar jawa, terserah kamu maunya kemana.”

“Aku tidak bisa mas, aku tidak akan melakukan itu.”

Sadewa menghela nafasnya dengan frustasi, “Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan lagi, semuanya sulit. Hubungan kita tidak akan berhasil.”

“Aku tau, tapi aku akan berusaha. Kita lewati semuanya sama-sama, aku akan meminta restu dan bersikap baik ke keluargamu.”

“Aku akan dinikahkan dengan Kirana.”

Sendu terdiam, tidak ada pilihan lain selain merelakan perasaannya. Jika memang mereka ditakdirkan maka seharusnya mereka bisa bersama, Sendu tidak ingin memaksakan keadaan dan menyakiti orang lain.

“Kita lupakan hubungan ini.” ucap Sendu yang membuat Sadewa melihat ke arah gadis itu tidak percaya. Bukan itu yang Sadewa inginkan, Sadewa ingin Sendu mau menunggunya, tidak, bukan juga itu. Sadewa tidak punya pilihan selain mengikuti apa yang Sendu katakan, melupakan perasaannya.

“Kenapa?.”

“Aku tidak mau menggunakan jalan yang salah.” Pandangan Sendu menjadi sangat dingin, “Aku pulang terlebih dahulu, hati-hati di jalan mas.” Tubuhnya menghilang di balik indahnya tumbuhan di pinggir jalan.

Sadewa ingin memperjuangkan cintanya tapi dia sendiri tidak tahu harus mulai dari mana dan harus bagaimana, dia tidak bisa membuat Sendu menderita karena harus mengemis di bawah kaki keluarganya. Tapi Sadewa tidak punya apapun yang bisa diunggulkan kecuali keluarganya yang punya segalanya, ketimbang saudaranya yang lain, Sadewa hidup dengan sangat bebas, tidak terikat oleh sekolah ataupun impian yang jelas, dia suka berkelana dan memiliki harapan setelah perjalanan panjangnya, dia akan pulang ke rumah, rumah yang membuatnya bisa hidup menjadi manusia yang sebenarnya. Sadewa menemukan rumahnya adalah Sendu, hanya saja dia tidak mampu membuat Sendu sebagai rumahnya, bahkan dia tidak bisa menjamin untuk Sendu menemukan rumah ada didirinya.

Hujan turun membasahi dedaunan, suara gemericik air yang menyentuh genteng. Sesekali angin dingin menyapa kulit, Renjana menutup jendela-jendela rumah, tidak membiarkan air-air tipis masuk kedalam, hanya membiarkan setengah pintu utama terbuka. Gadis itu melihat jalanan yang mulai sangat deras diguyur hujan, beberapa orang yang baru pulang dari ladang membasahi tubuh dengan air langit.

Kedatangan Arjuna membuat Renjana menoleh, Arjuna memberikan teh hangat pada gadis itu. Mereka menghabiskan waktu di dapur memasak untuk makanan makan malam, baru Renjana masuk untuk menutup jendela karena hujan deras. Mereka duduk di halaman depan sambil meminum teh buatan Arjuna yang datang diwaktu yang tepat.

“Ada yang sedang kamu pikirkan?.” Arjuna melihat kearah Renjana yang menatap ke arah halaman depan dengan kosong.

“Entahlah, ada yang mengganjal.”

“Tentang orang tuamu?.”

Renjana mengangguk, “Aku rasa tidak berhasil, aku rasa mereka tidak akan menikah jika aku tidak ikut campur.”

“Kenapa kamu lebih percaya dengan pikiranmu sendiri, takdir mereka adalah kamu. Otomatis mereka ditakdirkan bersama untuk menikah dan berkeluarga.”

“Kamu benar. Aku berharap seperti itu.”

Keduanya saling terdiam tanpa ada perbimbangan apapun, beberapa kali Arjuna memperhatikan Renjana dari ekor matanya, wajah gadis itu yang tanpa henti melihat air hujan yang sepertinya lebih menyenangkan ketimbang berbincang. Sudah lama tinggal disana tanpa tahu cara kembali pulang, ada banyak hal yang sudah Renjana dan Arjuna lakukan tapi tidak ada sedikitpun yang Arjuna katakan mengenai dirinya di masa depan pada Renjana, bagaimana kehidupan keluarganya dan bagaimana kehidupannya. Sedangkan Renjana sejak awal sudah sangat putus asa dengan dirinya sendiri, saat bertemu dengan Arjuna, Renjana seakan menemukan tempat untuk berbagi. Mungkin karena kehidupan Arjuna yang tidak penuh tantangan sehingga tidak ada pula yang bisa Arjuna ceritakan pada gadis itu.

“Ren.” Panggilan Arjuna membuat Renjana menoleh, “ehm Itu ada yang mau aku omongin ke kamu.”

“Ngomong aja.”

“Kayaknya aku suka sama kamu.”

“Ha?.”

“Maksudku emm gimana ya, mungkin karena aku nyaman, nggak bukan juga.”

“Jun, bukan waktunya kamu memikirkan suka-suka an kan? Kita harus pulang, kamu sendiri yang bilang tentang itu. aku tidak mau kita jadi canggung karena ini, aku akan menganggap tidak pernah mendengar apapun hari ini.”

“Percuma, ternyata aku duluan yang baper. Padahal aku mengatakan itu padamu sebelumnya, tapi aku tidak bisa menganggap apa yang aku katakan tidak pernah terjadi. Tidak masalah kalaupun kamu tidak menyukaiku lebih dari teman, tapi mungkin kamu harus bisa menjaga jarak saat kita bersama, aku tidak mau terlalu jauh menyukaimu.”

“Juna.”

“Aku baik-baik saja, aku senang karena menyukaimu, kamu pantas dicintai siapapun Ren.”

“Aku berusaha sekuat tenaga untuk tidak menuruti perasaanku karena ada hal lain yang harus aku dahulukan, tapi kenapa kamu membuatku berharap dan menginginkannya semakin jauh.”

Tatapan mereka bertemu, seakan paham dengan keadaan masing-masing, jantung itu berdetak lebih cepat tanpa permisi.

“Kita boleh jatuh cinta sekarang kan? Kenapa kita tidak boleh saling jatuh cinta.” Arjuna menjeda ucapannya dan mengambil gelas yang ada di tangan Renjana, meletakkan di atas meja dan menggenggam tangan gadis itu, “Ayo berjuang untuk hidupmu dan ayo saling jatuh cinta. Aku akan berjanji banyak hal padamu, tentang kedua orang tuamu dan tentang masa depanmu, aku akan menjaminnya.”

Renjana melepaskan kedua tangannya dari genggaman Arjuna, “Tidak, aku tidak ingin mendapatkan janji apapun dari orang lain, aku tidak ingin berharap kepada orang lain, aku ingin melakukan dengan tangan dan kakiku sendiri, aku ingin berjuang atas hidupku sendiri. Aku yakin aku bisa, aku yakin aku bisa menjadi orang yang sesungguhnya, berguna bagi orang yang aku sayang dan bagi diriku sendiri.”

“Ya, apapun yang kamu lakukan, aku akan selalu berada di belakangmu, jadi aku mohon jangan ragu untuk menerima perasaanmu sendiri, kamu berhak mendapatkan kebahagiaan yang sama seperti orang lain.”

Suara air hujan sama sekali tidak menenggelamkan perbincangan mereka, masih terasa jelas dan nyata saat keduanya memahami perasaan masing-masing, bahwa di antara mereka tidak lagi sama seperti saat pertama kali bertemu, bahkan perasaan mereka telah tumbuh dengan sangat baik seiring semua kebersamaan yang telah berlalu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!