NovelToon NovelToon
Suamiku Seorang Playboy

Suamiku Seorang Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Putri prisella

Warningg !! Dibawah umur 18 tahun harap baca yang bijak karena ada adegan yang ++ !!

"Saya terima nikahnya Larasati Ardhiana dengan mas kawin tersebut tunai!" Ucap laki laki itu dengan lantang.

"Bagaimana para saksi? Sah!" Ucap penghulu.

"Saahh"

"Sahh"

Teriak para tamu undangan, termasuk

teman-teman nya.

"Alhamdulillah" ujar penghulu, lalu mengangkat kedua tangan untuk membaca doa kepada pengantin baru ini.

********

Laras harus menelan pahit dalam kehidupan yang seharusnya masih menikmati masa remajanya, namun ia di paksa menikah oleh seseorang yang terkenal dengan sebutan Playboy dan ketua geng terkenal. Siapakah laki-laki tersebut? la merupakan anak tunggal dari keturunan keluarga Mahendra yang bernama Arjuna Geofino Mahendra, beliau juga merupakan anak emas. Namun, karena kenangan masa lalu yang membuat nya ia trauma akan pada wanita yang berucap setia padanya.

Ingin tahu kelanjutan kisah nya?
Yuk buruan baca cerita nya😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri prisella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab : 6 keributan

Laras mendekati Clara yang tengah meringkuk di salah satu stand makanan yang ada disana.

"Gimana lo ngga papa, kan?" tanya Laras memastikan kondisi Clara.

"Gue ngga papa, Lo sendiri gimana?" tanya balik Clara.

Laras tak menjawab ia melainkan hanya mengangguk saja, karena hanya Clara dan Lily yang tak bisa bela diri. Mereka memutuskan untuk pulang sebelum itu mereka menganti rugi kerusakan akibat perkelahian yang tidak bisa di abaikan. Setelah dirasa sudah beres dengan kegiatan disana Laras dan Clara pun pergi meninggalkan kawasan tersebut untuk kembali ke basecamp.

***

Geo dan yang lain nya tengah berkeliling di tengah taman, mereka tak sendiri melainkan bersama tiga wanita yang menemainya hanya Dion lah yang tak ada pasangannya karena sangat tak penting jika membawa wanita ke tempat seperti ini.

"Lo pada mau beli apa?" tanya Geo.

"Gue nanti beli sendiri aja" balas Dion.

"Lo sih mau beli apa, Ge?" tanya balik Vano.

"Cewek gue minta beli seblak yang ada disana!" unjuk Geo pada salah satu stand yang berjejer di antara telung gulung dan takoyaki.

"Cewek gue minta makan bakso nih!!" ucap Bima.

"Oh yaudah misah aja kali ya? Nanti kita ngumpul lagi disini" saran Geo.

"Oke!" balas mereka, lalu meninggalkan tempat tersebut kecuali Dion yang memesan es di sana dan disampingnya ada tukang Mi Ayam nanti ia akan memakan itu saja agar tak cape-cape keliling yang tak jelas. Pikir Dion.

Vano dan pacarnya memesan Seblak yang sama di tempat Geo berada lain hal nya dengan Bima dan pacarnya yang sedang memesan di stand Bakso karena pacarnya ingin memakan yang segar-segar dan yang pedas.

Saat sampai disana mereka mendengar keributan entah apa permasalahannya mereka pun tak tahu, tahu-tahu salah satu dari antara tiga laki-laki sudah terkapar lemah tak berdaya.

"Woah anj*r tuh aki-aki lawannya cewek, Bro!" pekik Vano.

"Anj*r udah tuir juga masih aja main-main begitu!" komen Vano,

"Mamp*s lo! Mati aja lo ki!" Vano masih menceloteh kan mulutnya dengan ribuan komentar berbeda dengan Geo yang diam saja samar-samar ia seperti mengenal seseorang yang beberapa saat ia temui.

Brak

Prang

Suara yang paling terakhir membuat mereka bergidik ngeri, benturan tersebut tak main-main.

"Menarik" gumam Geo tanpa sadar, Vano yang menyadari hal itu langsung menggeplak bahu Geo yang tengah melamun entah apa yang ada di isi pikirannya hingga ia seperti itu.

Plak

"Bang*at!" umpat Geo saat tersadar dari lamunannya.

"Kalem Bro! Gue ngga apa-apain lo juga" Balas Vano dengan tengil.

Geo berdecih sinis, baru saja ia membayangkan hal yang sangat indah di dalam hatinya sudah hilang saja.

"Yah, gimana dong stand seblaknya ancur gitu!" ucap Qairen - pacar Geo.

"Ho'oh, mana kita lagi pengen banget lagi ya ka!" balas Tika - pacar Vano.

"Hmm" balas Qairen dengan berdehem.

"Terus kita makan apa dong?" tanya Tika.

"Bakso aja kali ya, kayak Firda?" saran Qairen.

Tika hanya mengangguk saja toh dari pada ia tak makan sudah jauh-jauh kesini tapi tak ada makanan yang nyangkut di dalam perutnya.

Mereka sudah memutuskan untuk membeli Bakso saja, untung saja saat mereka sampai di sana masih ada Bima dan Nara pacarnya yang masih ada disana.

"Nar" panggil Qairen.

"Eh lo juga disini?" tanya Nara.

"Hmm, stand seblak yang biasa itu hancur. Entah apa permasalahan nya kita semua pun tak tahu!" balas Tika.

Lalu mereka memesan dengan enam porsi sedangkan Dion sudah pulang terlebih dahulu karena di telpon oleh ibunya untuk segera pulang.

"Kita makan disini aja lah, lagian disana juga udah ngga ada Dion juga" saran Bima.

"Iya, cape juga bolak-balik nya kasian abangnya nyariin mangkok nya kejauhan!" sahut Vano yang sependapat dengan Bima.

"Atur aja lah, yang penting gue makan!" ujar Geo yang dari tadi hanya diam, ia diam memikir kan Satu nama yang ia sematkan tapi tak ada pikiran jika suatu saat nama itu akan menjadi miliknya.

"Biar gue aja yang bayar semua nya! Lo pada tinggal pesan aja" ujar Geo setelah duduk di kursi yang ia cari-cari.

"Oke" balas Vano dan Bima secara bersama,

Kalau di mode ada perempuan di sampingnya mereka berdua akan menjadi kucing yang penurut berbanding terbalik jika tak ada perempuan mereka akan menjadi kucing dan tikus yang tak akan pernah akur.

Bima dan Vano ikut duduk disamping Geo, sedangkan ketiga perempuan itu tengah membeli minuman karena mereka tak mau di temani mau tak mau para laki-laki tak ada yang mengikutinya takut akan ngambek di tengah keramaian seperti ini kan ia juga yang akan malu. Turun sudah harga dirinya mereka jika di permalukan di tempat umum yang ramai.

"Gila sih, kita baru sehari sekolah udah cabut begini!" komen Bima.

"Ekh tul*l! Kita itu dipulangkan dengan cepat bukan cabut bang*at!" ujar Vano tak terima dengan apa yang di ucapkan oleh Bima ini.

"Ya suka-suka gue dong, gue mau ngomong apa! Kenapa jadi lo yang ribet, heran gue komentar mulu hidup lo" balas Bima dengan sengit, baru saja mereka akur kini sudah mulai perdebatan kecil lagi.

Geo yang dari tadi hanya diam dengan dua jari yang sedang mengapit sebatang barang nikot*n yang sudah mengepul asap.

"Lo lagi mikirin anak itu ya, Ge?' tebak Vano sambil bertanya.

"Gak!" balas Geo dengan singkat, padat, dan jelas.

''Ya lo kenapa diem aja daritadi?" Biasanya kan lo yang aling romantis jika lagi sama cewek" tanya Vano dengan sangat penasaran.

"Hidup lo gunainnya hal yang bermanfaat, lo ngurusin kehidupan gue apa ada manfaatnya?" sekak Geo.

Vano bungkam ia benar-benar diam, tak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh Geo barusan. Bima diam-diam menahan tawanya karena lucu melihat wajah Vano yang sudah ciut jika Geo sudah mengeluarkan kata mematikannya.

"Bang*at!" umpat Vano tanpa bersuara pada Bima, sedangkan Bima hanya acuh tanpa berniat untuk membalaskan perkataan Vano.

Tak lama para perempuannya sudah datang dengan tangan yang membawa dua gelas es untuk mereka, tak lama Bakso yang mereka pesan pun juga sampai dengan asap yang masih sedikit mengepul membuat cacing yang ada di dalm perutnya seketika mendisko.

Dengan tangan masing-masing meracik bumbu Bakso yang sudah tersedia disana, setelah meracik pun mereka segera makan selagi masih hangat serta isian nya sungguh sangat menggoda sekali membuat mulut mereka sudah di penuhi dengan bakso sehingga pipi mereka keliatan lebih bulat dari biasanya.

****

* Bersambung*

* Jangan lupa tinggalkan jejak di kolom komentar*

*Salam manis dari AUTHOR 🤭*

* ig @vera_miceela

@putri488241.

1
Diah Susanti
terlalu kasar cwenya thor
Putri Anggraini: iya tapi baik karakter cewek nya😊
total 1 replies
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!