susi yang mengalami kecelakaan mobil saat akan pergi untuk lomba memasak, dinyatakan meninggal ditempat dan tewas seketika, akibat benturan keras. para fans nya begitu sedih seketika, apalagi Susi termasuk salah satu blogger terkenal di jamannya itu.
tapi bukannya meninggal dengan tenang, dia malah masuk ke tubuh wanita kejam yang menyiksa anak anak tiri nya sendiri. tak hanya itu, dia juga menyiksa mertua nya setiap kali mengalami kesulitan ekonomi. jiwa nya telah berganti, membuat nya merubah dunia kuno untuk lebih maju dari sebelum nya, bagaimana kelanjutan nya, yuk simak....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.9
Disclaimer: cerita ini bukan terjemahan ya guys, real hasil karangan autor.
"Sudah sampai nona, ayo silahkan duduk terlebih dahulu. Aku akan memanggil suami ku." ucap bibi an dengan senyuman tulus nya.
"Siren, temani nona Fili terlebih dahulu, ibu akan memanggil ayah mu." ucap bibi an yang tergesa-gesa.
"Baik ibu." ucap gadis itu yang patuh, dan itu terlihat sangat manis di mata Fili, dia mengingatkan bocah itu, seumuran dengan Sachi putri nya. Kalau mengingat perlakuan preman tadi, rasanya dia ingin mencabik-cabik tubuh para preman itu, bagaimana bisa dia melakukan kejahatan untuk anak di bawah umur.
"Nona, tunggulah disini, jangan merasa sungkan ya."
Perlakuan bibi an, membuat Fili merasa canggung. Wanita itu sangat ramah sekali. Seingatnya wanita itu, termasuk orang yang sangat sulit didekati. Jadinya mungkin karena Fili menyelematkan nyawa putri nya, wanita itu bersikap ramah dan sangat baik.
"Bibi, jangan repot repot, aku memang punya urusan, jadi jangan terlalu repot." ucap Fili dengan canggung nya.
"Tidak apa apa nona, kau adalah tamu. bukan kah, tamu adalah raja. aku hanya menjamu mu, dengan makanan enak."
kemudian, dia berjalan menuju ke dapur, dan terlihat suaminya sedang memahat sebuah kayu. mungkin itu pesanan orang orang desa.
"Suami ku! Suamiku! ucap bibi an yang memanggil paman wu.
"Ada apa, kenapa kau berteriak?" tanya paman wu dengan heran nya. Tak seperti biasanya sikap istri nya terburu buru seperti ini.
"Suamiku, ada yang ingin bertemu dengan mu, ayo temui lah tamu kita terlebih dahulu, dia adalah penyelamat anak kita. Dia bertarung sangat hebat, kalau tak ada nona Fili, kemungkinan aku dan putri mu, sudah tiada. Para preman itu sangat kuat. Tak ada yang menolong kami, selain nona Fili." ungkap bibi an, dengan wajah serius nya.
Paman wu kaget mendengar cerita istri nya, tak menyangka kedua nya dicegat oleh para preman desa, paman wu bahkan mengecek kondisi istri nya yang baik baik saja.
"kalau begitu, siapkan hidangan terbaik kita, aku akan menemui penyelamat kita." ucap paman wu dengan tatapan berbinar.
Padahal bantuan Fili Sangat terbilang kecil, tapi keluarga bibi an, menjujung tinggi penyelamat nya. Baginya tak ada yang mampu mempertaruhkan nyawa nya, hanya untuk menolong orang yang tak dikenal. Tapi nona Fili, sungguh sangat berani dan mereka sangat bersyukur. mereka akan memperlakukan keluarga Fili dengan baik baik mulai sekarang.
"Nona, terima kasih banyak, sungguh aku tak bisa membalas nya. Keselamatan kedua nya, membuat ku berhutang Budi dengan mu nona." ucap paman wu sambil membukukan badan nya menunjukkan bahwa dia sangat menghormati wanita di depan nya.
"Eh, paman. Jangan berlebihan, aku kebetulan hanya sedang lewat, dan menolong bibi an, aku tak akan membiarkan orang orang disekitar ku celaka. Apalagi para preman itu sangat meresahkan. Jadi jangan terlalu bertindak sopan." ucap Fili dengan tersenyum tipis.
"tapi tetap saja nona, kalau tak ada nona. Mungkin kedua nya, ah aku tak bisa membayangkan sesuatu terjadi." ucap paman wu dengan bergetar.
"Lain kali, paman harus berada di samping bibi an dan juga siren. Jangan biarkan mereka pergi berdua saja, jadi berhati-hatilah kedepannya." ucap fili sambil tersenyum tulus.
"Baiklah nona, aku berjanji akan selalu menjaga keduanya mulai sekarang."
"Oh, ya kalau boleh tau, mengapa nona Fili mencari ku, apa butuh sesuatu. Katakan saja."
Tak lama bibi an, membawa nampan berisi daging babi kecap, dan semangkuk bubur. Sungguh membuat Fili merasa sungkan.
"Nah, ini makan lah nona, ayo aku tadi memasak makanan ini, kebetulan beberapa hari lagi, kami akan mengadakan acara. hasil panen kebetulan melimpah, jadinya kami sekeluarga mengundang nona Fili, dan keluarga untuk hadir disini." ucap bibi an dengan tersenyum senang.
"Bibi, aku akan datang, tapi ini sangat merepotkan. Jangan terlalu baik bibi, aku tak bisa membalas nya."
"Tidak nona, ini tak ada apa apa nya, ayo dimakan lah. kebetulan masih sangat panas."
Hidangan nya memang membuat Fili merasa tergoda, apalgi sangat harum sekali. jadinya mau tak mau Fili ikut bergabung makan bersama dengan keluarga bibi an.
Setelah selesai makan, Fili duduk dan ingin membicarakan sesuatu kepada paman wu.
"Paman, aku ingin meminta mu membuat kan sebuah gerobak dari bahan kayu."
"Nona, apa nona ingin membuat gerobak sapi?"
"Bukan paman, ini untuk jualan. Kebetulan aku akan mencari nafkah di kota. Menggunakan gerobak itu "
"Wah, kalau begitu, bolehkah nona menggambarkan bentuk nya seperti apa, sejujurnya saya belum bisa mengetahui apa maksud gerobak yang Nona bilang."
"Baiklah paman." Fili mengeluarkan kertas, dan juga bulu angsa yang berisi tinta untuk menulis. Tentu saja itu dari ruangan penyimpanan nya. Tak mungkin dia mengeluarkan pena disini, dia masih tak ingin menjadi terlalu mencolok. Fili pun mulai menggambar beberapa bentuk dan dibuat serinci mungkin. Paman wu dan bibi an saja Sampai terpana melihat gambar yang nona Fili buat.
"Wah, sangat indah. Apakah ini bener bener gerobak yang Nona maksud?" tanya paman wu yang menganggumi bentuk gambar tersebut.
"Bener paman, itu adalah gerobak yang aku maksud, apakah paman bisa membuat nya?"Tanya Fili dengan penuh harapan.
"tentu saja, apalagi disini sudah dijelaskan secara detail. Aku sudah bertahun tahun mengukir beberapa jenis benda dari kayu. Tapi baru kali ini, bentuk yang nona gambar sangat indah sekali." puji paman wu dengan nada gembira nya. menurut nya itu sangat langkah, dan perlu dilakukan dengan sangat hati hati.
"Baiklah nona, aku akan mengerjakan nya mulai sekarang." ucap paman wu dengan nada yakin nya.
"Paman, nanti hitunglah pengeluaran untuk membuat gerobak ini, beserta jasa membuat nya." ucap Fili yang akan memberikan kompensasi untuk paman wu.
"Tidak perlu nona, ini sebagai bentuk terima kasih kami sekeluarga."
"Tidak paman, aku tak ingin merasa tak tau diri. membuat gerobak itu, bisa sampai berhari hari. jadi kumohon terima lah uang yang nanti nya akan kuberikan."
"Huft, baiklah nona. Kami juga tak bisa memaksa. Kalau begitu, istriku tolong bungkuskan beberapa lauk yang kau buat, untuk di bawa pulang oleh menantu keluarga coksu."
"Baiklah suamiku." ucap bibi an yang langsung menuju ke dapur mengambil daun pisang.
"Paman, tidak usah."
"Jangan menolak nya nona, ini untuk putra dan putri mu dirumah." ucap paman wu dengan tegas nya, sehingga dengan terpaksa Fili menerima nya.
Setelah membawa beberapa bungkusan daging babi, Fili merasa mengucapkan terimakasih kepada keluarga bibi an, mereka begitu baik, kedepan nya dia akan membalas semua kebaikan keluarga itu suatu saat nanti.
makasih thor
pertanyaan nya David itu sebelum hilang apakah sdh nikah? trus dapat anak kembar? trus fili d jual keluarga nya ke ibu re utk anak angkat nya David..
flashback donk Thor yg anak kembarnya dapat dari mana asal usul nya tu.. biar jelas.. karena di sini fili ibu tiri kan