NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.2k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Bayi itu Milikku

“Masuk kedalam mobil sekarang,” titah Hansel pada Kaila seperti tidak ingin dibantah.

Kaila sungguh bingung apa yang harus dia lakukan. Jika membantah pasti akan berujung petaka baginya. Tapi jika menurut, dia takut Hansel akan merebut Gavin darinya.

“Kaila,” ucap Hansel, penuh penekanan karena Kaila tak kunjung menurut. Tentu Kaila takut dan langsung turun dari motornya. Cari aman saja pikir Kaila. Lebih baik menurut saja. Urusan apakah nanti Hansel mau merebut Gavin, tidak akan dia lepaskan Gavin dari pelukannya. Itulah rencana Kaila, apabila ada tanda-tanda Hansel akan merebut Gavin nanti.

Kaila pun mengekori langkah Hansel dari belakang menuju mobilnya. Hansel membukakan pintu mobil penumpang lalu Kaila pun masuk. Setelah itu, Hansel memutar ke bagian supir dan menyuruh Dika untuk keluar.

“Bawa motor itu,” perintah Hansel.

Dika hanya menghela napas sambil menatap motor matic jadul model perempuan. “Sial,” umpatnya dalam hati. Tapi tetap saja dia menurut. Mau apa lagi kalau sudah sang majikan memberikan titahnya. Dia pun segera mengendarai motor dengan memakai helm milik Kaila. Double sial bagi Dika.

Didalam mobil, Kaila masih dengan posisi memeluk Gavin. Terdengar suara Gavin merengek mulai minta asi. Hansel menoleh sebentar melihat ke arah bayi itu, namun tidak tampak wajahnya karena ditutup balutan kain gendongan oleh Kaila.

“Apa bayimu tidak sesak kalau di tutupi begitu?” tanya Hansel sambil menyetir. Barulah Kaila sadar bahwa perbuatannya itu bisa saja membahayakan Gavin. Dia pun agak merenggangkan pelukannya, lalu membuka sedikit kain yang menutup wajah bayinya.

Mobil pun berhenti di lampu merah. Hansel kembali menoleh menatap Kaila. Dilihatnya pakaian Kaila masih sama seperti saat dia bekerja di kantor.

“Sejak pulang dari kantor kamu kemana saja. Kenapa tidak ganti baju?” tanya Hansel lagi, seperti seorang suami yang menginterogasi istrinya.

“Emh.. saya baru pulang dari bekerja di toko bunga, Tuan..” jawab Kaila pelan dan gugup. Tanpa menoleh sedikit pun pada Hansel, hanya menatap ke arah bayinya.

“Bekerja lagi?” batin Hansel.

“Apa gaji di perusahaan tidak cukup?” tanya Hansel. Kaila hanya diam. Dia bahkan belum gajian karena belum satu bulan bekerja.

Lalu, Hansel bertanya lagi, “Dimana suamimu?” Semakin menjadi rasa takut dihati Kaila, tadi dia sudah berbohong mengatakan kalau dia sudah menikah. Apakah sekarang harus berbohong lagi. Setiap kebohongan pasti akan berlanjut dengan kebohongan yang lain.

Untung setelah itu lampu hijau menyala sehingga Hansel berhenti bertanya dan mulai melajukan mobilnya.

Gavin mulai merengek lagi. Kali ini lebih nyaring, Kaila mengerti bahwa bayinya itu sedang kehausan. Dia jadi bingung harus bagaimana cara memberikan asinya. Yang bisa dilakukan hanyalah menepuk-nepuk bokong Gavin, mencoba menenangkannya sambil berharap mereka segera sampai dirumahnya. Tapi tidak berhasil. Gavin malah menangis.

“Apa terjadi sesuatu?” tanya Hansel.

“Eh.. Tuan, apa bisa berhenti sebentar. Saya ingin memberikan asi. Sebentar saja,” pinta Kaila, memberanikan dirinya berbicara pada Hansel. Payudaranya juga sudah terasa sangat sesak. Hansel langsung menurutinya dan segera menepikan mobilnya.

“Maaf, bisakah Anda berbalik ke sana?” pinta Kaila lagi, karena Hansel terus menatapnya sedangkan dia ingin membuka dadanya untuk asi Gavin.

“Kenapa? Aku sudah pernah melihatnya,” jawab Hansel enteng.

Kaila terdiam, teringat lagi pada kenangan buruk itu. Merasa sangat terhina dengan kata-kata Hansel barusan. Matanya pun berkaca-kaca saat kembali menatap Gavin.

Hansel menyadari ucapannya tadi menyakiti perasaan Kaila. Tanpa kata lagi dia pun langsung berbalik membelakangi Kaila.

Kaila berusaha menguasai perasaan sakitnya. Dia menghela napas, lalu segera memberikan asi kepada Gavin sambil menutupi bagian dadanya dengan kain gendongan.

Dua orang itu duduk saling membelakangi di dalam mobil. Hening sesaat, ketika Gavin kembali terlelap. Kaila pun kembali menutup kancing bajunya.

“Sudah selesai, Tuan,” ucap Kaila kemudian.

Hansel pun kembali ke posisi semula tanpa menoleh kearah Kaila lagi dan langsung menginjak pedal gas menuju ke kediaman Kaila.

Suasana tiba-tiba terasa canggung. Dua orang berperang dalam pikiran mereka masing-masing. Yang satu berpikir untuk menghindar. Satunya lagi merasa bersalah atas perbuatannya dahulu. Sampai mereka pun tiba di rumah Kaila.

Tampak Dika duduk di atas motor menunggu mereka. Karena rumah Kaila tidak memiliki teras, jadi tidak ada tempat duduk kecuali di dalam rumah.

“Terima kasih, Tuan,” ucap Kaila, lalu kemudian keluar dari mobil. Hansel hanya diam sambil matanya mengikuti pergerakan Kaila yang menggendong bayinya. Namun, entah kenapa dada Hansel terasa sesak. Ada perasaan ingin sekali menggendong bayi itu.

Lamunannya buyar saat Dika masuk ke dalam mobil menggantikan posisi Kaila tadi.

“Kamu mau aku yang menyetir?” tanya Dika.

“Tidak usah,” sahut Hansel sambil menyalakan mobil dan putar arah untuk pulang.

Dika menyadari suasana berbeda pada sikap Hansel saat baru masuk ke mobil tadi. Tapi dia tidak mau mengusik Hansel dengan bertanya. Karena seperti itulah Hansel, jika suasana hatinya sedang tidak baik maka dia tidak suka kalau ada yang bertanya-tanya. Meski orang yang bertanya itu adalah orang tuanya sekali pun.

“Apa sudah ada hasil dari penyelidikanmu?” tanya Hansel, setelah lama diam.

“Tentang Kaila?” kata Dika memastikan.

“Siapa lagi,” sahut Hansel dalam mode jutek.

Dika berdehem. “Orang suruhanku sudah menyelidiki riwayat kehamilan Kaila sampai melahirkan. Sejak hamil, dia rajin periksa di rumah sakit kita. Setiap pergi untuk periksa kehamilan, dia selalu pergi bersama seorang wanita,” terang Dika, sambil membuka ponsel dan menunjukkan sebuah foto wanita pada Hansel. Hansel melirik sebentar dan sudah mengetahui bahwa perempuan di dalam foto itu adalah Astrid sahabat Kaila.

“Dia juga melahirkan di rumah sakit Sky Babies, sekitar dua bulan yang lalu,” lanjut Dika.

“Tapi tidak ada laporan tentang adanya suaminya ataupun sosok laki-laki yang bisa ditemukan informasinya berada di sekitar Kaila, kecuali omnya yang mempunyai toko bunga itu. Jadi sepertinya Kaila memang tidak memiliki suami,” sambung Dika sedikit ragu dengan informasi dari suruhannya. Karena saat dulunya, dia sendiri sudah menyelediki latar belakang Kaila dan meyakini bahwa Kaila memang gadis baik-baik. Mendengar laporan dari Dika, Hansel pun tersenyum miring.

“Ingin menghindari ku rupanya,” batinnya, sambil tersenyum mengerikan. Dika pun melihat ekspresi Hansel seperti sedang merencanakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Dia jadi agak khawatir pada Kaila.

“Apa kamu akan melakukan sesuatu yang tidak baik pada Kaila?” Akhirnya Dika bertanya juga dari pada mati penasaran.

“Ya. Dia berani berbohong dengan mengatakan bahwa dia sudah menikah, tapi ternyata tidak,” jawab Hansel.

“Apa kamu tahu Dika?” tanya Hansel.

“Tahu apa?”

“Aku pernah merudapaksanya setahun yang lalu,” kata Hansel, terkesan bangga.

“Apa?! Kamu jangan main-main, Hansel. Tidak mungkin aku tidak tahu apapun yang kamu lakukan,” seru Dika, kaget dan tidak percaya dengan yang barusan dia dengar dari mulut Hansel.

“Nyatanya kamu tidak sehebat itu,” ejek Hansel.

“Hansel, aku serius. Dimana kamu melakukannya?” cerca Dika, sedikit shock.

“Di dalam mobil dan di apartemen. Malam saat kita akan berangkat ke Jerman,” jawab Hansel lagi sambil fokus menyetir.

“Mobil yang mana?” tanya Dika.

“Mobil ini,” jawab Hansel enteng.

“Apa?! Kamu gila! Ini mobil ku,” seru Dika semakin kesal dibuat Hansel. Dia bahkan tidak pernah membawa kekasih masuk ke dalam mobil ini. Tapi Hansel malah enak-enak di sini. “Sial!”

“Ya. Aku memang gila karena gadis itu. Dan aku yakin bayi itu adalah putraku. Lihat saja, aku akan membuat perhitungan dengannya,” kata Hansel penuh penekanan.

Dika hanya bisa diam sambil geleng-geleng kepala. Entah apa yang akan di rencanakan oleh Hansel.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!