NovelToon NovelToon
Legenda Semesta Xuanlong

Legenda Semesta Xuanlong

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Identitas Tersembunyi / Dunia Lain / Epik Petualangan / Iblis / Mengubah Takdir
Popularitas:36.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

(MUSIM KE 3 PERJALANAN MENJADI DEWA TERKUAT)

Setelah pengorbanan terakhir Tian Feng untuk menyelamatkan keluarganya dari kehancuran Alam Dewa, Seluruh sekutunya terlempar ke Alam Semesta Xuanlong sebuah dunia asing dengan hukum alam yang lebih kejam dan sistem kekuatan berbasis "Energi Bintang".

Akibat perjalanan lintas dimensi yang paksa, ingatan dan kultivasi mereka tersegel. Mereka jatuh terpisah ke berbagai planet, kembali menjadi manusia fana yang harus berjuang dari nol.

Ye Chen, yang kini menjadi pemuda tanpa ingatan namun memiliki insting pelindung yang kuat, terdampar di Benua Debu Bintang bersama Long Yin. Hanya berbekal pedang berkarat (Pedang Naga Langit) dan sebuah cincin kusam, Ye Chen harus melindungi Long Yin dari sekte-sekte lokal yang menindas, sementara kekuatan naga di dalam diri Long Yin perlahan mulai bangkit kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 14

Belakang Paviliun Kayu Tua, Area Terlarang - Makam Pedang.

Malam semakin larut di Puncak Terluar. Sementara murid-murid lain tidur di asrama yang nyaman atau bermeditasi di kamar mereka, Ye Chen berdiri di tepi "zona kematian" yang dihindari semua orang.

Makam Pedang (Sword Mound).

Ini adalah lembah kecil berbentuk kawah di belakang rumahnya. Ribuan pedang patah, berkarat, dan retak tertancap di tanah hitam yang gersang. Tidak ada rumput yang tumbuh di sini. Udara dipenuhi oleh Qi Pedang Liar sisa-sisa niat membunuh dari pemilik pedang terdahulu yang telah mati.

Bagi murid biasa, masuk ke sini berarti bunuh diri. Qi tajam yang tak terlihat itu akan mengiris kulit dan mengacaukan meridian.

Tapi Ye Chen melangkah masuk.

ZING. ZING.

Angin tajam menyayat pipinya, meninggalkan goresan tipis yang langsung menutup kembali. Fisik Asal Mula nya (meski tersegel) secara otomatis menyerap energi tajam itu, mengubahnya menjadi tempaan bagi kulitnya.

"Sekte Pedang Bintang mengajarkan teknik pedang yang cepat dan elegan," gumam Ye Chen, mengingat gerakan murid-murid yang ia lihat siang tadi. "Gaya itu tidak cocok untukku. Dan tidak cocok untuk pedang ini."

Ia mencabut Pedang Karat dari punggungnya. Beratnya ratusan kilogram. Mengayunkannya dengan gaya elegan adalah mustahil.

"Aku butuh teknik yang brutal. Sesuatu yang memanfaatkan berat mutlak."

Tiba-tiba, Pedang Karat di tangannya bergetar hebat. Ujungnya menarik tangan Ye Chen, menuntunnya ke arah tengah Makam Pedang.

"Kau merasakan sesuatu?" tanya Ye Chen pada pedangnya.

Ye Chen mengikuti tuntunan itu. Semakin dalam ia masuk, semakin berat tekanan Qi Pedang di udara. Tanah di bawah kakinya berubah warna dari hitam menjadi merah tua tanah yang terlalu banyak menyerap darah.

Di pusat Makam Pedang, terdapat sebuah gundukan batu besar. Di puncaknya, tertancap sebuah benda yang aneh.

Itu bukan pedang biasa. Itu adalah Pedang Besar (Greatsword) yang patah separuh. Lebarnya setelapak tangan orang dewasa, dan tebalnya seperti batu bata. Meskipun patah dan berlumut, pedang itu memancarkan aura kesedihan yang berat dan menindas.

"Ini..."

Ye Chen mendekat. Pedang Karat di tangannya berdengung, seolah menyapa kawan lama yang telah gugur.

Saat Ye Chen mengulurkan tangan untuk menyentuh gagang pedang patah itu...

BOOOOOOM!

Sebuah bayangan meledak di dalam kepalanya.

Ia tidak lagi berada di makam. Ia berada di tengah medan perang kuno. Langit terbakar.

Seorang pria raksasa berbaju zirah hitam berdiri sendirian, dikepung oleh ribuan musuh. Pria itu tidak memegang pedang ringan. Ia memegang pedang raksasa yang utuh.

"Seni Pedang: Gunung Runtuh!"

Pria itu tidak menusuk. Ia menghantamkan pedangnya ke tanah.

Gelombang kejut fisik murni meledak, meratakan gunung di depannya dan mengubah ratusan musuh menjadi kabut darah. Itu bukan tarian pedang. Itu adalah bencana alam.

bayangan itu berakhir. Ye Chen tersentak kembali ke realitas, napasnya memburu. Keringat dingin membasahi punggungnya.

Namun, di dalam benaknya, sebuah rangkaian gerakan dan sirkulasi energi tertanam jelas.

[Teknik Tingkat Bumi (Tidak Lengkap): Sembilan Hantaman Penghancur Gunung]

Di dunia ini, teknik dibagi menjadi Tingkat: Fana, Roh, Bumi, Langit, dan Dewa. Sekte Pedang Bintang hanya mengajarkan Teknik Tingkat Fana dan Roh kepada murid luar. Teknik Tingkat Bumi adalah harta karun yang hanya boleh dipelajari oleh Tetua!

"Teknik yang sempurna," mata Ye Chen berbinar merah. "Sederhana. Kasar. Dan mematikan."

Ye Chen tidak membuang waktu. Ia berdiri di tengah Makam Pedang, memegang Pedang Karatnya dengan dua tangan.

Ia mulai meniru gerakan pria dalam bayangan itu.

Angkat. Kumpulkan Energi Bintang di otot punggung dan lengan. Padatkan berat tubuh ke kaki.

"Gerakan Pertama: Tanah Longsor!"

Ye Chen mengayunkan pedangnya ke bawah, menghantam tanah kosong.

DHUAAARR!

Tanah Makam Pedang bergetar. Sebuah retakan sepanjang tiga meter muncul di tanah keras itu. Debu dan kerikil meledak ke udara.

Ye Chen tersenyum puas. Ini baru Tahap Awal. Jika ia melatihnya sampai sempurna, ia bisa menghancurkan pertahanan lawan mana pun.

"Bagus. Sangat bagus."

Sebuah suara serak dan tua tiba-tiba terdengar dari balik bayangan gundukan batu.

Ye Chen terkejut. Instingnya tidak mendeteksi siapa pun! Ia berputar cepat, mengarahkan pedangnya ke sumber suara. "Siapa?!"

Seorang kakek tua yang kotor, dengan rambut putih acak-acakan dan membawa botol arak di pinggangnya, duduk santai di atas batu nisan pedang. Ia mengenakan jubah sekte yang sudah sobek-sobek, tampak seperti gelandangan gila.

"Tenang, Nak," kekeh kakek itu, meneguk araknya. "Aku hanya penjaga makam tua yang susah tidur."

Kakek itu menatap Ye Chen, lalu menatap pedang patah di gundukan itu.

"Pedang itu... namanya 'Pemecah Langit'. Milik seorang tetua gila yang mati seratus tahun lalu karena tidak ada yang sanggup mewarisi teknik brutalnya," kata si kakek. "Murid-murid zaman sekarang lebih suka pedang cantik yang berkilau. Mereka lupa bahwa hakikat pedang adalah untuk membunuh, bukan untuk menari."

Mata kakek itu yang terlihat mabuk tiba-tiba menajam setajam silet, menatap lurus ke jiwa Ye Chen.

"Tapi kau... kau punya aura pembunuh yang pekat, Bocah. Dan kau memilih pedang besi rongsokan itu sebagai pasanganmu."

Kakek itu melempar sebuah buku kusam ke arah Ye Chen.

Ye Chen menangkapnya. Judulnya: "Langkah Hantu: Teknik Gerakan Dasar".

"Teknik pedangmu kuat, tapi kakimu lambat seperti kura-kura," cibir kakek itu. "Kalau kau tidak bisa memukul musuh, sekuat apa pun pedangmu percuma. Pelajari itu. Jangan mati konyol di tangan bocah-bocah pesolek di sekte ini."

Ye Chen menatap buku itu, lalu menatap kakek tua itu dengan hormat. Ia tahu orang ini bukan orang sembarangan. Mampu menyembunyikan kehadirannya dari insting Ye Chen berarti kultivasinya jauh di atas rata-rata.

"Terima kasih, Senior. Siapa nama Senior?" tanya Ye Chen, membungkuk sedikit.

Kakek itu sudah berbalik, berjalan pergi sambil melambaikan tangan, sempoyongan mabuk.

"Panggil saja Tetua Ku (Withered Elder). Sekarang pergilah tidur. Kau berisik, mengganggu tidur pedang-pedang ini."

Ye Chen menatap punggung bungkuk itu hingga menghilang dalam kabut malam.

Ia menggenggam buku teknik langkah dan pedangnya. Malam ini, ia mendapatkan dua senjata baru.

"Sembilan Hantaman Penghancur Gunung... dan Langkah Hantu."

Ye Chen kembali berlatih. Kali ini, ia menggabungkan ayunan beratnya dengan gerakan kaki yang lincah. Keringat membasahi tubuhnya, tapi matanya menyala dengan tekad.

"Wang Teng... Li Gang... siapa pun yang menghalangi jalanku..."

SWISH!

Ye Chen menebas udara, menciptakan suara siulan yang mengerikan.

"...Kalian hanya akan menjadi batu asahan bagi pedangku."

1
Eka suci
kelompok manusia barbar ini seperti manusia biasa yg tidak bisa kultivasi jadi mengandalkan otot
aleena
ahaa maen petak umpet🤣🤣
Eka suci
kalau dulu ye chen yg selalu nurut sama long yin disini sebaliknya 👍
Eka suci
udah lumpuh aja masih bilang milikku 😏
MyOne
Ⓜ️🤜🏻💥🤛🏻Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️😁😁😁Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️💥💥💥Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🙄🙄🙄Ⓜ️
Nanik S
Bantai semua untuk pupuk di tanah suku Bar bar
Nanik S
Akhirnya bangun juga Ye Chen
Nanik S
Mengambil jantung kembali
Nanik S
Waktunya makan malam
Nanik S
Akhirnya Wang Teng sang Jenius tenggelam
Nanik S
Kalau sudah melihat harta semua lupa
OldMan
seruuuuu🔥🔥
Bang Udin
lanjut,,,mantabbbb👍👍👍👍
Mohammad Bahrun
lanjut Thor
Tatmani Oniaka
👍
Tatmani Oniaka
👍👍👍
Tatmani Oniaka
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!