NovelToon NovelToon
Rembulan Yang Dilupakan

Rembulan Yang Dilupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Persahabatan / Fantasi / Fantasi Wanita / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Puvi

Dibesarkan oleh keluarga petani sederhana, Su Yue hidup tenang tanpa mengetahui bahwa darah bangsawan kultivator mengalir di tubuhnya. Setelah mengetahui kebenaran tentang kehancuran klannya, jiwanya runtuh oleh kesedihan yang tak tertahankan. Namun kematian bukanlah akhir. Ketika desa yang menjadi rumah keduanya dimusnahkan oleh musuh lama, kekuatan tersegel dalam Batu Hati Es Qingyun terbangkitkan. Dari seorang gadis pendiam, Su Yue berubah menjadi manifestasi kesedihan yang membeku, menghancurkan para pembantai tanpa amarah berlebihan, hanya kehampaan yang dingin. Setelah semuanya berakhir, ia melangkah pergi, mencari makna hidup di dunia yang telah dua kali merenggut segalanya darinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makanan, Bincang, dan Fajar Pelatihan

Tawa mereka masih tersisa di udara seperti gema yang ringan saat mereka akhirnya mencapai bangunan kantin Sekte Qingyun. Bangunannya luas, bertingkat satu, terbuat dari kayu dan batu dengan atap genting. Suara riuh rendah percakapan dan gemerincing piring terdengar dari dalam.

Begitu melangkah masuk, mereka disambut oleh aroma yang menggoda: kuah kaldu, daging panggang, sayuran segar, dan aroma nasi yang baru matang. Kantin itu sederhana namun bersih. Di satu sisi, terdapat deretan konter panjang dengan papan tulis besar yang menuliskan menu beserta harga dalam 'Api'. Di sisi lain, ratusan meja panjang dan bangku kayu diisi oleh murid-murid dari berbagai tingkat.

Mata mereka langsung tertuju ke papan menu.

"Nasi putih, satu Api," baca Xuqin.

"Sayur tumis campur,tiga Api."

"Sup daging ayam hutan,lima Api."

"Ikan sungai kukus dengan jahe,delapan Api."

"Set nasi dengan daging babi hutan panggang dan sayur,dua belas Api."

Dan seterusnya,hingga hidangan yang tampak istimewa seperti Semur Daging Rusa Spiritual seharga tiga puluh Api, atau Bubur Biji Lotus Merah seharga lima puluh Api yang diklaim membantu penyerapan Qi.

"Wah, pilihannya banyak," gumam Lanxi, air liurnya nyaris menetes.

"Kita punya seratus Api. Tapi harus bijak," nasihat Xuqin, meski matanya juga berbinar melihat menu. "Hari pertama, kita rayakan sedikit. Bagaimana jika kita pesan yang tengah-tengah saja?"

"Mau ikan kukus?" usul Su Yue, yang jarang makan ikan selama perjalanannya.

"Atau daging babi hutan panggang?" goda Lanxi.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk berbagi. Mereka memesan satu porsi ikan sungai kukus delapan Api, satu porsi sayur tumis campur tiga Api, dan tiga porsi nasi putih tiga Api. Total empat belas Api. Cukup terjangkau.

Mereka mengantri di depan konter. Saat giliran mereka, seorang pelayan yang terlihat seperti murid senior dengan wajah lelah menyodorkan sebuah piring batu besar. "Token," katanya singkat.

Mereka menempelkan token kayu mereka satu per satu ke sebuah batu datar yang dipenuhi ukiran rumit di samping pelayan. Batu itu bersinar sebentar, dan angka yang tertera di udara di atasnya, yang awalnya menunjukkan 100 berkurang sesuai harga makanan yang mereka ambil. Prosesnya cepat dan ajaib.

Mereka membawa nampan makanan mereka ke sebuah meja di sudut yang agak sepi. Rasa makanan itu sederhana, namun bagi mereka yang telah berhari-hari makan makanan seadanya, itu terasa seperti pesta. Ikannya segar dan lembut, sayurnya renyah, nasinya pulen. Mereka makan dengan lahap, hampir tanpa bicara, menikmati setiap suapan.

"Dua belas Api lagi untuk makan malam nanti," hitung Xuqin sambil mengunyah. "Kita masih punya banyak sisa."

"Besok kita cari tahu tentang misi," gumam Su Yue, sudah memikirkan langkah selanjutnya.

Setelah perut kenyang, mereka meninggalkan kantin dengan perasaan puas. Perjalanan pulang ke Pavilion Bunga Plum Musim Dingin terasa lebih ringan. Sore hari yang hangat menyinari kompleks sekte, menciptakan bayangan panjang dari paviliun-paviliun dan pepohonan.

Kembali di taman pribadi mereka, mereka tidak langsung masuk ke pondok masing-masing. Kelelahan dari ujian masih ada, tapi ada energi baru, sebuah rasa memiliki dan awal. Mereka duduk di atas batu datar di taman, dikelilingi oleh kuncup-kuncup bunga plum yang suatu hari nanti akan mekar.

"Jadi," mulailah Xuqin, memecah keheningan yang nyaman. "Kita sudah bersama beberapa hari, melalui banyak hal... tapi aku rasa kita belum benar-benar saling mengenal. Maksudku, selain dari desa mana dan kenapa kita di sini."

Lanxi mengangguk antusias. "Iya! Aku dari Desa Gunung Senja, anak pengrajin keramik. Aku punya satu adik laki-laki. Aku di sini karena... karena aku ingin melihat dunia yang lebih besar! Dan mungkin, suatu hari nanti, bisa melindungi desaku dari binatang buas atau bencana." Matanya bersinar dengan impian sederhana.

Xuqin tersenyum. "Aku juga dari Desa Gunung Senja. Orang tuaku petani biasa. Aku lebih suka membaca dan belajar hal-hal praktis. Aku masuk sekte karena... aku merasa ada lebih banyak hal di dunia ini daripada hanya menanam dan menuai. Aku ingin memahami cara kerja alam, hukum-hukum di balik segala sesuatu." Nada bicaranya tenang dan penuh pertimbangan.

Kedua pasang mata kemudian tertuju pada Su Yue. Dia diam sejenak, memandangi kuncup bunga plum. Bagaimana cara mengatakannya? Dia tidak bisa menceritakan segalanya. Itu terlalu berbahaya.

"Aku... tidak ingat tempat asalku," mulainya, yang itu benar.

"Aku dibesarkan oleh keluarga angkat di sebuah desa kecil. Lalu... ada kebakaran." Suaranya datar, tapi ada getaran halus. "Aku satu-satunya yang selamat. Aku tidak punya tempat untuk kembali. Jadi aku berjalan, dan akhirnya sampai di sini." Dia memandangi mereka. "Aku di sini... untuk mencari kekuatan. Bukan untuk balas dendam, tapi... untuk memahami. Dan agar tidak ada lagi yang bisa mengambil segalanya dariku dengan mudah."

Keheningan menyelimuti mereka. Lanxi matanya berkaca-kaca. Xuqin mengangguk pelan, penuh pengertian.

"Kita semua punya alasan sendiri," kata Xuqin akhirnya. "Tapi sekarang, kita bersama. Di Sekte Qingyun. Apa pun yang terjadi, kita saling jaga, setuju?"

"Setuju!" sahut Lanxi cepat, meraih tangan Su Yue dan Xuqin.

Su Yue merasakan kehangatan dari genggaman mereka. Itu asing, tapi tidak tidak menyenangkan. Dia membalas genggaman itu, ringan. "Setuju."

Percakapan pun mengalir lebih bebas. Mereka bercerita tentang hal-hal kecil. Lanxi bercerita tentang kegagalannya membuat keramik yang selalu pecah. Xuqin berbagi tentang buku favoritnya tentang tanaman obat yang dia bawa dari desa. Su Yue, meski sedikit, bercerita tentang rasa buah beri tertentu di hutan, atau tentang seekor burung aneh yang pernah dia lihat.

Mereka tertawa, terutama saat mengingat ekspresi muram kelima pria tadi. "Aku tidak akan pernah lupa tarian Serigala Berbulu Domba itu," cekikikan Lanxi.

"Kita harus berhati-hati dengan mereka," nasihat Xuqin, lebih serius. "Mereka menyimpan dendam. Dan mereka kuat."

"Kita juga kuat," bantah Lanxi. "Lihat saja, kita dapat paviliun terbaik!"

Su Yue mengangguk. "Kita harus fokus pada pelatihan besok. Kekuatan yang sebenarnya akan datang dari itu."

Saat matahari mulai terbenam, warna jingga dan ungu melukis langit, mereka akhirnya berpisah untuk masuk ke pondok masing-masing. Malam itu, Su Yue duduk di tempat tidurnya, memegang token kayunya. Dia merasakan energi kecil dari batu Hati Es Qingyun di dadanya, dan fondasi spiritual barunya yang kokoh. Dia tidak lagi merasa seperti gelandangan yang tersesat. Dia memiliki tempat. Dia memiliki... teman. Kata itu masih terasa asing di pikirannya.

Dia tidur dengan lebih tenang malam itu, meski mimpi tentang desa yang terbakar masih datang, tetapi kali ini, ada cahaya biru pucat yang menenangkan di tengah api.

Mereka bangun sebelum fajar, sebuah kebiasaan yang sudah tertanam selama perjalanan. Setelah mandi dan mengenakan pakaian sederhana mereka. Mereka belum mendapat jubah resmi murid, lalu Su Yue Xuqin dan Lanxi berkumpul di taman. Peta dari Senior Song menunjukkan bahwa Aula Utama untuk Murid Luar berada di pusat kompleks pelatihan tingkat dasar.

Mereka berjalan bersama, udara pagi yang segar dan dingin menyegarkan paru-paru mereka. Jalanan sudah ramai dengan murid-murid lain yang juga menuju ke arah yang sama. Beberapa melirik mereka, terutama Pavilion Bunga Plum Musim Dingin yang melekat pada identitas mereka, dengan pandangan penasaran atau iri.

Aula Utama ternyata adalah sebuah bangunan besar seperti gudang, dengan atap tinggi dan lantai batu polos. Sudah ada puluhan murid baru berkumpul di dalam, berdiri dalam kelompok-kelompok kecil. Su Yue memperhatikan sekitar tiga puluh orang, termasuk mereka bertiga dan kelima pria yang berdiri di sisi lain ruangan dengan sikap angkuh. Beberapa wajah lain tampak familiar dari ujian.

Tepat saat sinar matahari pertama menyentuh lantai batu melalui jendela tinggi, seorang pria berjubah biru-abu memasuki aula. Dia bukan tetua, tapi seorang murid senior yang berwibawa, dengan wajah tirus dan tatapan tajam. Auranya kuat, setidaknya di tingkat Foundation Establishment.

"Diam!" suaranya menggema, memotong semua bisikan.

Ruangan langsung hening.

"Aku adalah Senior Luo, ditugaskan untuk membimbing pelatihan dasar kalian," perkenalannya singkat. "Hari ini, kalian akan mempelajari dasar-dasar sikap meditasi Sekte Qingyun dan metode pernapasan pemurnian Qi standar. Ini adalah fondasi. Lalai dalam fondasi, dan kalian bisa melupakan kemajuan lebih lanjut."

Dia berjalan di antara mereka, matanya mengamati setiap orang. "Duduk bersila. Telapak tangan di atas lutut, punggung lurus, bahu rileks. Pusatkan perhatian pada titik satu jari di bawah pusar, dantian bawah."

Semua orang mengikuti instruksi. Su Yue sudah terbiasa dengan posisi meditasi dari buku Han Xing, jadi dia dengan mudah menyesuaikan diri. Xuqin dan Lanxi terlihat sedikit kaku.

"Tutup mata. Sekarang, pernapasan. Tarik napas perlahan melalui hidung, rasakan udara masuk, bayangkan menarik energi langit dan bumi yang bersih. Tahan sebentar. Kemudian hembuskan melalui mulut, buang semua kotoran, kelelahan, dan pikiran yang mengganggu."

Aula dipenuhi oleh suara tarikan dan hembusan napas yang serempak. Senior Luo berjalan berkeliling, terkadang membetulkan postur seseorang dengan sentuhan keras di bahu.

"Jangan terburu-buru. Qi tidak datang karena kalian memaksanya. Ia datang karena kalian membuka diri dan menyambutnya dengan tenang."

Su Yue mengikuti instruksi. Dia menarik napas, dan dengan fondasi spiritual barunya yang telah dimurnikan oleh Air Terjun Embun Beku, dia langsung merasakan perbedaan. Butiran-butiran energi langit dan bumi di dalam aula yang memang lebih kental daripada di luar, dengan mudah tertarik padanya. Mereka memasuki meridiannya yang kini lebih lebar, mengalir dengan lancar menuju dantiannya, bergabung dengan kumpulan Qi es biru pucatnya. Prosesnya hampir tanpa usaha.

Di sampingnya, dia mendengar napas Lanxi yang mulai tersengal. "Fokus, Lanxi," bisik Xuqin dengan suara rendah.

"Setengah jam lagi," suara Senior Luo memotong. "Pertahankan."

Ini adalah awal yang sesungguhnya. Awal dari kehidupan sebagai kultivator di Sekte Qingyun. Bagi Su Yue, setiap tarikan napas bukan hanya latihan; itu adalah langkah kecil menuju jawaban, menuju kekuatan, dan mungkin, suatu hari nanti, menuju kedamaian di tengah dingin yang dia bawa dalam hatinya. Di aula yang dipenuhi napas bersama itu, di antara puluhan calon kultivator lainnya, perjalanan panjang Bai Suyue akhirnya menemukan ritme pertamanya yang stabil.

1
Melvina Sary
Menangkan suyue
Melvina Sary
Gao Feng jahat
Melvina Sary
Hehee takut dia itu
Melvina Sary
Bagus kerjasamanya 🙏
Mistik 55
Good senior song
Mistik 55
Mantap thor lanjut
Melvina Sary
Lohh udah bab terakhir nya. Perasaan cepat banget. Satu kopi thor ☕
Puvi: Makasih kk🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Mari berangkat misi kedua 🏇
Melvina Sary
Gooooo misi kedua 💪
Melvina Sary
Mantap untuk permulaan 👍
Melvina Sary
Tetua aneh
Melvina Sary
Loh. Jumpa tuh orang
Melvina Sary
Mantap thor
HUOKIO
Bagus. Cepat up nya thor
Puvi: Makasih kak
total 1 replies
Melvina Sary
Seru banget ada komedi nya
Puvi: Makasih kakak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
UP lagi thor 👍
Melvina Sary
Mantap untung banyak
Mistik 55
Bagus banget 🙏
Puvi: Makasih kak🙏
total 1 replies
Melvina Sary
Pedagang Chen sangat baik☺️
Puvi: iya tuh
total 1 replies
Melvina Sary
Semakin seru thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!