NovelToon NovelToon
ASCENDENSI NAGA DARI KATULISTIWA

ASCENDENSI NAGA DARI KATULISTIWA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Dikelilingi wanita cantik / Action / Romantis / Fantasi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sourcesrc

Arief adalah seorang mahasiswa jenius teknik informatika dari Indonesia yang hidupnya berubah total ketika sebuah artefak misterius dari sebuah pameran purbakala melebur ke dalam tubuhnya. Ia terlempar ke Benua Azure Timur, sebuah dunia fantasi xianxia (kultivasi) yang dipenuhi sihir, Binatang Spiritual, dan kultivator perkasa.

Di dunia barunya, Arief menemukan bahwa artefak itu telah memberinya warisan terlarang: Akar Spiritual Lima Elemen Surgawi, bakat kultivasi tertinggi yang dapat menarik perhatian dan keserakahan sekte-sekte raksasa. Demi keselamatannya, ia diselamatkan dan dibawa oleh kultivator wanita dingin, Lin Xiu, ke Sekte Awan Bening.

Master Sekte Tian, yang menyadari potensi luar biasa Arief, segera mengangkatnya sebagai murid langsung dan memberinya misi genting: menyembunyikan bakatnya. Arief, si "naga yang menyamar sebagai ular," harus menggunakan kecerdasan dan logika programmer-nya untuk menguasai teknik kultivasi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sourcesrc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Analisis Kuno, Pelepasan Nexus, dan Tinju Guntu

Arief dan Tim Serigala Merah bergerak cepat melintasi Hutan Bayangan Hitam, dengan Ma Ling dan Han Xue yang kini berada di belakangnya, terkejut dengan otoritas dan kecepatan Arief yang mendadak. Udara semakin dipenuhi oleh Qi Yin yang tebal, menciptakan kabut dingin yang terasa menusuk tulang.

Arief berjalan di garis depan. Di bawah jubahnya, ia secara konstan memonitor Nexus Surgawi. Aplikasi Pemetaan Spiritual menunjukkan kepadatan Qi Yin (biru tua) dan dua kelompok anomali energi musuh yang bergerak cepat (merah menyala).

[Analisis Nexus]: Tiga kultivator Pondasi Dasar Tingkat Menengah bergerak cepat dari Timur Laut. Target Pemimpin, Pondasi Dasar Tingkat Akhir (Level 9/Puncak), menetap 1.8 Li di depan.

Tidak ada waktu untuk negosiasi atau perdebatan. Aku harus bertindak berdasarkan data mentah. Formasi harus dipecahkan sekarang, pikir Arief, mempercepat langkahnya.

Mereka tiba di lembah kecil yang dipenuhi kabut. Di tengahnya berdiri Gerbang Makam Abadi Guntur. Di hadapan gerbang itu, Penatua Wu duduk bersila, jubah hitamnya seperti bayangan. Aura Pondasi Dasar Tingkat Akhir miliknya terasa menindas, seperti beban gunung yang tak terlihat, menciptakan zona keheningan yang berbahaya.

"Kita tidak bisa mendekat," desis Han Xue. "Aura Wu terlalu kuat. Bahkan Formasi Pelindung kita tidak akan bertahan jika dia menyerang saat kita sibuk memecahkan formasi."

"Kita akan melakukannya dari jarak ini," kata Arief, suaranya mengandung kepercayaan diri yang menguasai ketakutan. "Ma Ling, segera identifikasi ulang Simpul Kayu dan Simpul Tanah. Kita hanya punya satu kali percobaan."

Ma Ling segera menunjuk titik-titik input Qi. Arief membuka Ensiklopedia Dao di Nexus, memproyeksikan Formasi Kunci Lima Elemen secara virtual.

Logika Formasi ini cerdas. Dia memanggil lima elemen murni, tetapi dia juga menguji keseimbangan Yin-Yang. Kita akan memberinya keseimbangan buatan.

"Ma Ling, konsentrasi. Anda salurkan Qi Tanah Anda yang paling padat dan paling Yin ke Simpul Tanah. Itu adalah jangkar Yin kita. Jangan goyah," perintah Arief.

Ma Ling segera menyalurkan Qi Tanah cokelat kekuningan. Arief kemudian bergerak ke Simpul Kayu. Ia menarik napas dalam, memanggil Qi Kayu Yang-nya yang murni dan agresif. Ia tahu ini berisiko: Qi Kayu-nya harus memiliki kemurnian yang cukup untuk memanipulasi garis Qi Api di hutan.

Arief menyalurkan Qi Kayu hijau cerah ke Simpul Kayu. Formasi segera bergetar hebat. Qi Dingin pertahanan Makam melesat keluar, membentuk kabut es yang membekukan rumput di sekitar Arief.

Peringatan Nexus: Resonansi Kayu mencapai 99.8%. Persiapan Modifikasi Energi Logam!

Arief segera menarik Qi Logam yang tajam dan dingin dari Inti Giok Murni-nya. Dengan presisi yang mengerikan—seperti seorang ahli bedah yang melakukan sayatan mikro—ia menyalurkannya ke Simpul Air, bukan Simpul Logam.

Reaksi Formasi Kunci Lima Elemen:

Api Lahir: Qi Kayu Arief, yang terlalu agresif, berhasil menarik Qi Api tersembunyi dari garis ley di bawah Makam, menghasilkan nyala api Qi jingga singkat—elemen Api telah tercapai secara sekunder!

Air Tertipu: Qi Logam yang dingin dan tajam bertindak sebagai Qi Air Yin yang ideal, menyeimbangkan Qi Tanah Ma Ling.

Formasi itu menganggap semua kondisi telah terpenuhi dan tertipu oleh keseimbangan Yin-Yang buatan Arief.

BRRAAKKK!!!

Suara retakan yang memekakkan telinga memecah keheningan. Gerbang batu kuno bergetar, segel Qi hancur. Pintu Makam Abadi Guntur terbuka, memancarkan aura spiritual tak terlukiskan dan Qi yang sangat kaya dari dalam.

"Kita berhasil!" seru Ma Ling, napasnya tersengal.

Kemarahan Sang Tetua Agung

Penatua Wu, yang bermeditasi, langsung bangkit. Matanya yang merah menyala memancarkan niat membunuh yang murni. Wajahnya dipenuhi amarah.

"Kalian tikus kecil berani merusak Formasi yang aku jaga! Murid Sekte Awan Bening!" raungnya, suaranya bergetar dan menekan.

[Peringatan Nexus Surgawi]: Kekuatan Target Jauh Melebihi Pengguna. Tingkat Ancaman: Ekstrem. Aktivasi Seni Penggabungan Elemen Guntur Api sangat disarankan.

Han Xue, Ma Ling, dan Jiang Qiao segera mengaktifkan Formasi Pelindung Bintang Tujuh. Tirai cahaya kuning muncul, tetapi rapuh.

"Arief! Masuk ke dalam! Kau sudah melakukan bagianmu!" teriak Han Xue.

Arief menggeleng. Ia tahu, timnya tidak akan bertahan. "Tidak. Kalian hanya perlu siap untuk masuk begitu saya mengalihkan perhatiannya."

Penatua Wu tidak membuang waktu. Ia melancarkan serangan pertamanya. Sebuah Telapak Qi hitam pekat, seukuran gajah, melesat ke arah Arief, merobek kabut.

Ini adalah kesempatan terakhirku. Aku harus memberinya satu pukulan yang akan membuatnya fokus padaku!

Arief memejamkan mata. Ia memanggil semua Qi-nya. Menggunakan Jembatan Qi Kayu sebagai inti, ia menarik Qi Api (merah menyala) dan Qi Guntur (biru kilat) dari Inti Giok Murni-nya. Kedua energi yang bertolak belakang itu berputar kencang, saling menolak, sebelum dipaksa menyatu oleh Kayu yang menstabilkan.

"Tinju Guntur Api!"

Tinju Arief, dilapisi energi gabungan Guntur Api yang pekat dan destruktif, melesat ke depan, bukan untuk menangkis, tetapi untuk menembus Qi Telapak Hitam Penatua Wu.

BOOOMM!!!

Ledakan ganda mengguncang lembah. Telapak tangan Qi hitam Penatua Wu hancur berkeping-keping. Tinju Guntur Api Arief tidak berhenti; ia melanjutkan jalurnya, mengenai dada Penatua Wu.

Penatua Wu terkejut. Rasa sakit akibat penetrasi Guntur dan luka bakar Api membuatnya terhuyung. Dia memuntahkan seteguk darah.

Arief, meskipun berhasil, merasakan rasa sakit yang luar biasa dan sensasi terbakar di meridian lengannya. Penggunaan pertama hampir melumpuhkan.

"Seni Penggabungan Elemen! Itu tidak mungkin! Dari mana kau—" raung Penatua Wu, menatap Arief dengan ketakutan yang mendalam.

Arief tahu ia tidak bisa menggunakan teknik itu lagi. Ia harus mengulur waktu.

"Sekarang! Masuk!" teriak Arief kepada timnya. Ia segera mengaktifkan Gerak Bayangan Awan, melesat menjauh dari Makam, memaksa Penatua Wu mengejarnya.

Penatua Wu, yang egonya terluka parah dan terkejut oleh kekuatan Arief, melupakan Makam dan melesat mengejar Arief. "Aku akan membunuhmu pelan-pelan!"

Han Xue, Ma Ling, dan Jiang Qiao, meskipun kaget, menyadari pengorbanan Arief.

"Kita harus masuk dan mencari harta karun itu secepat mungkin! Kita tidak boleh membiarkan pengorbanan Arief sia-sia!" perintah Han Xue, dan mereka bertiga melompat masuk ke Gerbang Makam Abadi Guntur.

Arief kini sendirian, berhadapan dengan musuh yang sepuluh kali lebih kuat. Ia harus menggunakan Nexus Surgawi untuk bertahan hidup, mengelak dari serangan Telapak Qi yang mematikan, sambil mencari kelemahan Penatua Wu.

Aku harus menggunakan elemen Kayu-ku lebih dominan untuk menstabilkan Guntur dan Api, Arief berpikir cepat, sambil menghindari Telapak Qi yang menghancurkan pohon di belakangnya. Ia harus beradaptasi sekarang, atau mati.

Penatua Wu berdiri tegak, jubahnya robek dan bagian dadanya menghitam, mengeluarkan asap tipis akibat hantaman Tinju Guntur Api. Ia memuntahkan sisa darah kotor, sementara matanya yang merah menyala menatap Arief dengan kebencian dan rasa tidak percaya. Pukulan pertama itu, meskipun dilepaskan oleh seorang kultivator Pondasi Dasar Tingkat 2, telah merusak Fondasi Dao-nya yang kaku.

1
Hesperia
kasih rating 🗿
Yohana
Aku nggak sabar nunggu chapter berikutnya, cepet update ya thor!
SugaredLamp 007
Jatuh hati.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!