NovelToon NovelToon
ISTRI GILA TUAN GEORGE

ISTRI GILA TUAN GEORGE

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Dikelilingi wanita cantik / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Incy

George Zionathan. Pria muda yang berusia 27 tahun itu, di kenal sebagai pemuda lemah, cacat dan tidak berguna.

Namun siapa sangka jika orang yang mereka anggap tidak berguna itu adalah ketua salah satu organisasi terbesar di New York. Black wolf adalah nama klan George, dia menjalani dua peran sekaligus, menjadi ketua klan dan CEO di perusahaan Ayahnya.

George menutup diri dan tidak ingin melakukan kencan buta yang sering kali Arsen siapkan. Alasannya George sudah memiliki gadis yang di cintai.

Hidup dalam penyesalan memanglah tidak mudah, George pernah membuat seseorang gadis masuk ke Rumah Sakit Jiwa hanya untuk memenuhi permintaan Nayara, gadis yang dia cintai.

Nafla Alexandria, 20 tahun. Putri Sah dari keluarga Alexandria. Setelah keluar dari Rumah Sakit Jiwa di paksa menjadi pengganti kakaknya menikah dengan putra sulung Arsen Zionathan.

George tetap menikahi Nafla meskipun tahu wanita itu gila, dia hanya ingin menebus kesalahannya di masalalu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Incy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 IGTG

“George, apa kau membutuhkan bantuanku?" Lagi Felix menawarkan dirinya, dia cukup merasa kasihan meliat kakaknya yang terus mendapatkan masalah.

Terlebih rumor yang perselingkuhannya dengan Naraya malah semakin naik.

George Tidak bisa mengunakan statusnya sebagai ketua organisasi untuk mengatasi surat berita ini, jika sampai dia melakukannya semua akan semakin rumit.

“Tidak perlu, aku masih bisa mengatasinya." Jawab George.

Felix berdecak pelan. “Kenapa kau selalu menolak bantuanku? apa kau merasa.. "

“Lebih baik kau urus dirimu sendiri yang menjadi simpanan anak ingusan." Sela George membuat meta Felix melebar sempurna.

“Kau!!"

George berdecak pelan, adiknya tidak kalah bodohnya dengan Nafla, mengaku sebagai pemimpin klan, tetapi menjadi simpanan seorang remaja sekolah menengah.

“Dia sangat cantik George, kau tidak.. "

“Tidak ada yang lebih cantik dari istriku." Lagi, George menyela kalimat Felix.

Felix memutar bola matanya malas. “Sudahlah kita kembali kepembahasan. Jadi kau tetap akan menggunakan Naraya sebagai umpan?" George mengangguk pelan.

“Bagaimana kalau istrimu.. "

“Kau tidak perlu khawatir, istrinya gila dan bodoh. Cukup di berikan mainan pasti akan tetap patuh, iyakan George?" Luna menimpali dengan ketus, wanita cantik itu menjatuhkan bokongnya di sofa panjang sembari menatap sinis kedua putra sambungnya itu.

George memberikan tatapan tidak terima, namun Luna tidak perduli.

“Mom, ini urusan anak muda, jangan ikut campur, oke?" Ucap Felix.

Luna berdecak “George, Aunty tidak tau apa permasalahan kalian, tetapi ada banyak cara untuk melindungi Nafla dari incaran musuhmu,namun tidak dengan menggunakan Naraya sebagai wanita yang kamu sayangi." Luna bicara dengan serius.

“Aunty rasa Nafla tidak sepenuhnya gila, dia masih bisa di arahkan, mengerti apa yang kita bicarakan, menjawab pertanyaan dengan benar, jadi jangan sampai perlindunganmu ini akan menjadi penyesalan untuk kedua kalinya." Lanjut Luna.

George terdiam untuk sesaat. Dia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan secara perlahan.

“Hanya ini yang bisa aku lakukan, pria tua itu tidak akan membiarkan Nafla hidup tenang, tetapi jika aku mengabaikannya dan kembali dengan Naraya, akan memudahkanku untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milik Nafla. Setelah itu Felix bisa melakukan tugasnya." Jelas George.

Menghadapi Tuan Jaco tidaklah mudah, pria itu begitu licik dan memiliki banyak koneksi, menggunakan segala cara untuk bisa menyenangkan Naraya termasuk membuat Nafla menderita.

“Kau mencintai Nafla?"

“Hmm"

“Kalau begitu cepat selesaikan masalahnya, untuk saat ini biarkan Aunty juga ikut menjaganya." George mengangguk pelan.

**

George menatap layar laptopnya, beberapa CCTV di mansion nya mengalami masalah dan itu hanya terjadi di bagian halaman belakang dan balkon kamarnya.

Tidak dapat di pulihkan, bahkan Max yang begitu ahli mengurus masalah seperti sama sekali tidak bisa menemukan apapun.

Selain itu laporan pemeriksaan Nafla yang Dokter Vio berikan, membuatnya bimbang, mungkin dia bisa mempercayai jika istrinya hanya mengalami depresi ataupun trauma dan tidak sepenuhnya gila.

Namun hasil yang Dokter Vio berikan setelah pemeriksaan ulang, Nafla di nyatakan sehat tidak ada gangguan jiwa sama sekali, hanya mengalami trauma ringan di masalalu.

Saking bimbangnya George meminta Max mencari Dokter khusus yang menangani pasien ganguan jiwa, hasilnya berbeda dengan Dokter Vio.

George menggelengkan kepalanya. Entah mana yang harus dia percaya.

“Tuan, apa Anda ingat yang saya katakan, ketika terjadi kebakaran di rumah sakit, saya sempat melukai pelakunya?" Ucap prai yang berdiri di samping Max, mengingatkan kembali sang Tuan.

George terdiam untuk sesaat, tentu saja dia ingat. “Hmm" Gumamnya.

Pria itu menoleh kearah Max, lalu kembali melihat kearah George. “Lukanya sama persis dengan luka Nyonya Nafla." Ucapnya dengan ragu.

George menghentikan pergerakan tangannya, luka sayatan dan lebam yang di dapat istrinya memang sama persis dari apa yang anak buahnya katakan.

Tetapi luka itu di buat Oleh Naraya, dia juga tidak yakin jika Nafla adalah orang yang mereka cari. Namun George juga kembali teringat dekat ucapan Dokter Vio, yang mengatakan jika Nafla seperti seorang petarung.

Bentuk badan yang terlihat kurus, tetapi begitu kokoh, telapak tangan yang kasar seperti pemegang senja api. Mata yang jeli dengan tatapan tajamnya.

“Kau mencurigai istriku?" Tanya George.

Pria itu langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat “Maafkan saya Tuan, tetapi semenjak adanya Nyonya di sini, banyak kejadian-kejadian yang sebelumnya tidak pernah terjadi." Jawabnya.

“Benar Tuan, dari kematian Dokter itu dan beberapa perawat, sudah cukup membuktikan, sebab yang tewas hanya orang-orang yang pernah menyiksa Nyonya." Timpal Max, dia ingin Tuannya membuka lebar matanya. Jika perempuan yang sekarang statusnya adalah Nyonya George itu tak lain orang yang mereka cari.

Max kembali bicara menggabungkan setiap kejadian yang tentunya berhubungan dengan Nafla. Terlebih untuk kebocoran data perusahaan, hanya orang yang tinggal satu atap dengan George yang bisa mengambilnya.

Sebab semua tersimpan di ruang kerja pria itu. anehnya setiap pengecekan CCTV selalu hilang dan tidak bisa di pulihkan lagi.

“Kenapa kalian berdua tidak saling mencurigai? Nafla tidak pernah masuk keruangan ini, kalian berdua yang bisa masuk meskipun tanpaku." Tidak, George tidak akan terpengaruh, dia percaya bukan Nafla.

Kedua kembali terdiam, mungkin sang Tuan sudah jatuh cinta sehingga tidak bisa menyimpulkan dari semua kejadian itu.

Kepala George sudah hampir pecah, masalah perusahaan belum terselesaikan dan lagi, pabrik nya mengalami kerugian besar. dia harus memulai menata kembali dari awal.

**

“George!!" Nafla menghampiri suaminya dengan berlari kecil.

George memasang wajah datarnya. “Jangan lari-lari Nafla, nanti kau terjatuh."

Nafla menggeleng cepat, dia berdiri di hadapan George sembari memainkan pita di bajunya. “Kau mau pergi bersama dia?" Tanya Nafla menunjuk kearah Naraya.

George melirik sekilas. “Hmm" Gumamnya.

“Kamu tidak ingin mengajakku?" Nafla kembali bertanya.

“George tidak akan mengajak wanita gila pesta resmi perusahaan." Timpal Naraya dengan angkuhnya, namanya sempat tercoreng karena menjadi simpanan pria beristri, namun George sudah mengonfirmasi bahwa semua itu tidak benar.

“Aku tidak gila, George, aku boleh ikut?" Rengeknya.

“Patuh lah Nafla, jangan membuatku kehilangan kesabaran. Di pesta itu semua orang penting dari kalangan pembisnis, aku khawatir kau akan membuat kekacauan dan membuatku malu." George mengepalkan kedua tangannya kala mengatakan hal seperti itu.

Entah ucapannya bisa di mengerti atau tidak oleh Nafla, semoga saja gadis gilanya itu tidak paham agar tidak membuat Nafla sedih.

“Oh...George malu pergi bersamaku? kalau begitu pergilah" Setelah mengucapkan itu Nafla segera berlalu dari hadapan suaminya.

“Naf... "

“George, ayo kita pergi." Naraya mendorong kursi roda pria itu keluar.

George melirik Max, tanpa mengucapkan sepatah kata, Max mengerti dan kembali ke dalam.

“George, kau benar-benar akan membawaku? Bagaimana kalau.. "

“Kamu tidak perlu khawatir, aku sudah mengatasinya."

1
valerychan🍒
semangat thorrrr, gercep nihh...
Ridwani
👍👍👍
valerychan🍒
gk berhenti ngakak baca ini😭😭 btw semangat thorrrr🌷
@pry😛
🤣🤣🤣
@pry😛
good
@pry😛
psgn sangt cocok njeg
@pry😛
moga di tglkn
@pry😛
rasakn... puas kau....
gk pnts jd ank
@pry😛
mampus kau kn nyet... laki anjig kau... gk tau dri... hilang ank kau babi....
puas kau... kau tendag perut ny brkali"... laki kau...

tlg psh kn merk
valerychan🍒
ngakak mulu😭😭
valerychan🍒
tebakan watashi benar🗿 nafla tidak gilaa, ini sebenernya yg gila nafla apa gw dah
Ikabinti Ariska Samudra
bagus suka baca ceritanya
hansen
nafla juga punya kesalahan..tidak semua pada George, nafla nga gila jadi dia tahu bila kala George membisikkan kata penyesalan seharusnya juga nafla nga bersifat terburu2 ia tahu melawan seorang George harus seperti max yang nga punya perasaan kenapa juga ia menantang suaminya sendiri..apa pun gue pada papa arsen tetap santai 😍
hansen
Xavier siapa nya Felix thor
Yensi Juniarti
menangis darahlah kau...
kalau aku jadi nafia aku si ogah balik lagi ke orang yg plin plan
hansen
dari awal gue udah agak nafla nga gila 🤭
Hesty
dikit lagi upnya
@pry😛
np disini geo trs oon.. pa bgs ny nara.... kau dgr babi.... istr kau jauh lbh dr sgl ny... igt tu bangkai...
@pry😛
good mntp bukn..
ud aq tebak dy gk gila cp" kau nara
Hesty
gd
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!