NovelToon NovelToon
Dari Musuh Jadi Candu

Dari Musuh Jadi Candu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Martha ayunda

Clara Adelin, seorang gadis bar bar yang tidak bisa tunduk begitu saja terhadap siapapun kecuali kedua orangtuanya, harus menerima pinangan dari rekan kerja papanya.
Bastian putra Wijaya nama anak dari rekan sang papa, yang tak lain adalah musuh bebuyutannya sewaktu sama sama masih kuliah dulu.
akankah Clara dan Bastian bisa bersatu dalam satu atap? yuk simak alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Martha ayunda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

first kiss.

"A-apa apaan ini?."

Mata Clara melotot tajam saat membaca chat grub yang menggosipkan tentang dirinya, meskipun dalam chat itu hanya menyebutkan inisial B&C tapi semua sudah bisa menebak siapa yang dimaksud.

"brak!."

"Ini siapa yang pertama nyebarin?." mata Clara melotot tajam menatap satu persatu karyawan di ruangan itu.

"kami juga gak tau cla, tapi kayaknya ini nomernya si violin deh." celetuk Risa.

"udah Cla, kamu kayak nggak tau saja bagaimana si violin itu." ucap Mira berusaha menenangkan sahabatnya.

akhirnya hari itu Clara maupun Bastian tidak konsen dengan pekerjaan masing masing, berkali kali Clara salah membuat sketsa gambar untuk iklan produk baru perusahaan.

Begitu juga Bastian, pria tampan itu lebih banyak uring uringan saat teringat Clara berboncengan motor dengan pria yang entah Bastian sendiri tidak tahu siapa dia.

Siangnya Clara makan siang dengan wajah murung, Mira yang sedari tadi memperhatikan wajah Clara hanya bisa menghela nafas, Clara yang biasanya cerewet kini mendadak jadi pendiam.

"eh, enak ya kalau kita kerja sama tunangan, jadi enteng kerjaan, pasti waktunya habis buat berduaan!." celetuk violin yang baru saja duduk sambil melirik kearah Clara.

"pastinya dong, apalagi tunangannya sama pimpinan, jelas enak lah ya, bisa ngakalin yang lain buat mati Matian kerja peras otak!." sahut temannya.

"tapi nggak bakalan lama kamu kayak gitu caranya, pak Hardi orangnya tegas dan gak ada toleransi untuk karyawan yang kerjanya cuma memadu kasih doang hahahahah....."

Kedua wanita itu tertawa mengejek sambil menatap sinis Clara dan Mira, Clara yang merasa panas hendak membalas namun Mira segera mencegahnya.

"Cla, saranku mending kamu menghadap ke pak Hardi langsung deh, ajak Bastian bila perlu, jangan lupa juga tunjukkan bukti chat di grup itu."

Clara mengangguk lalu mengambil ponselnya, dia lekas mengirimkan pesan agar Bastian ke ruangan pak Hardi sekarang juga.

"aku tinggal dulu mir." ucapnya seraya bangkit berdiri lalu berjalan meninggalkan kantin.

"eh yang ngerasa kayaknya gak kuat deh!." cibir violin, Mira hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan wanita itu.

Clara berjalan cepat menuju pintu lift untuk naik ke lantai atas, di depan pintu dia bertemu dengan Bastian, Clara langsung melengos enggan bertukar pandang.

"siapa yang menyebarkan gosip itu?." tanya Bastian yang masih mode marah karena cemburu.

"nanti kamu juga akan tahu!." jawab Clara ketus.

"lalu untuk apa kita ke ruangan om Hardi?."

"nanti kamu juga akan tahu!." lagi lagi jawaban yang sama Clara lontarkan.

"terus siapa pria yang bersamamu tadi pagi?."

"aku nggak nanya loh siapa wanita yang grepe grepe kamu kemarin itu!." mata bulat Clara melotot tajam.

"eh?."

(marahnya menyeramkan.) batin Bastian.

Clara melangkah cepat keluar dari lift lalu menuju ruang CEO perusahaan tersebut, dengan wajah masam dia mengetuk pintu ruangan itu tiga kali, pak Hardi tidak pernah turun untuk makan siang karena istrinya selalu membawakan bekal makanan sehat agar suaminya tidak makan sembarangan di luar.

"masuk." suara bariton terdengar dari dalam.

"Clara, Bastian, ada apa ini kok rame rame datang ke ruangan om?. Silahkan duduk." sambut pak Hardi ramah.

"maaf pak, saya mengganggu jam makan siang anda." ucap Clara.

"gak apa apa, ada apa sebenarnya?." pak Hardi menelisik wajah keduanya.

Clara pun menyampaikan maksud tujuannya menemui sang pimpinan perusahaan, pak Hardi menyimak cerita Clara dengan mimik wajah serius, sesekali ia manggut manggut.

"jadi kalian ini ingin merahasiakan pertunangan kalian?." tanyanya.

"betul pak." jawab Clara, berbeda dengan Bastian, pria itu justru terpukau dengan ketegasan sikap Clara.

"baiklah, nanti biar saya langsung yang menegur violin, mungkin dia belum tahu siapa kalian berdua." ucap pak Hardi seraya membaca pesan d ponsel Clara.

"padahal saya sudah sering menegur violin agar berhenti menyebar luaskan gosip tentang sesama karyawan, tapi rupanya dia gak pernah kapok dan merubah kebiasaan buruknya itu."

"maksud om, violin si asisten manajer itu?." tanya Bastian.

"ya, kamu juga harus berhati hati dengan wanita itu, selain penyebar gosip, violin suka tebar pesona loh!."

Bastian manggut manggut, akhirnya dia tahu alasan violin akhir akhir ini sering memperhatikan dirinya dengan tatapan aneh, bahkan dengan beraninya violin menanyakan perihal cincin yang ia pakai saat ini.

"untuk Clara, kamu nggak perlu khawatir lagi, pertunanganmu aman tidak Adak bocor, kalau kamu tidak nyaman dengan posisi kamu di divisi utama segera bilang sama om, om akan Carikan posisi yang lebih bagus."

(gawat! Aku gak bisa bebas bertemu dia dong?.) batin Bastian.

"eh nggak perlu om, aku suka posisiku yang sekarang ini, aku ingin mengembangkan bakat desainer grafis yang aku sukai." tolak Clara.

(huufffhh.) Akhirnya Bastian menarik nafas lega.

"ya sudah, om bangga loh dengan hasil kerjamu, berkat keahlian kamu di bidang desain produk produk baru perusahaan kita tidak pernah gagal di pasaran." puji pak Hardi.

"terimakasih om, ya sudah Clara permisi dulu." pamit Clara setelah dirasa cukup untuk membuat violin berhenti bergosip.

Bastian pun ikut undur diri karena masih harus berbicara dengan Clara, pria itu segera mengejar langkah kaki Clara yang sedang berjalan menuju lift.

"cla tunggu!."

"ada apa lagi, bukankah sudah jelas tadi? Kita harus pura pura tidak saling kenal di kantor ini." sahut Clara tanpa menoleh.

"ini soal pria yang bersamamu itu!."

"dia akan aku jadikan alat untuk mematahkan gosip murahan si violin, jadi kamu nggak usah ikut campur!."

"Cla, aku gak bisa seperti ini, aku takut kamu nyaman sama dia! Aku... Ah a-aku....

Bastian tak mampu meneruskan kata katanya, sementara Clara mengernyitkan dahinya sambil memperhatikan Bastian yang salah tingkah.

"kamu kenapa? Bukankah kamu juga punya kekasih idaman yang tinggi semampai, feminim, cantik dan seksi, bahkan terlihat menggatal sama kamu!."

"Clara, jaga bicaramu!."

"loh kenapa? Nggak terima aku ngatain cewek kamu yang memang menggatal itu, wanita baik baik tidak akan grepe grepe pria di dapan umum!."

"bu-bukan be-begitu maksudku, kamu kalau bicara yang halus sedikit, kata kata itu terlalu kasar." ralat Bastian.

"ck!." decak Clara sembari masuk ke dalam lift.

Bastian ikut masuk lalu berdiri tepat di hadapan Clara, Clara yang risih langsung Mendongak sambil melotot.

"ruangan ini luas loh, ngapain kamu mepet mepet kayak gini." tegurnya.

"cerewet banget kamu."

Bastian memegangi Tengkuk Clara lalu "cup!." mata Clara langsung membulat sempurna saat bibirnya yang masih suci di nodai oleh Bastian.

"ehmmphhh!." Clara mencoba menarik kepalanya tapi gagal.

Setelah puas Bastian melepaskan pagutannya lalu mengusap bibir basah Clara dengan jari jempolnya. "manis sekali." ucapnya lirih.

"ka-kamu brengs3k! Kamu mencuri ciuman pertamaku! Aku tidak akan memaafkan kamu, Bastian!." Clara langsung meradang.

"apa? ini yang pertama?." Bastian berkata sembari memegangi bibirnya.

"brengs3k! Brengs3k! Brengs3k!." Clara memukuli dada Bastian membabi buta, sementara Bastian hanya tersenyum sambil membiarkan Clara melampiaskan amarahnya.

"dua kali kamu nyolong ciumanku! Dasar brengs3k!."

"Ting."

pintu lift terbuka, dua orang pria yang bersiap naik ke dalam lift langsung membuang muka pura pura tidak melihat adegan Bastian yang sedang di pukuli oleh Clara.

Clara yang malu langsung ngeloyor keluar dari lift, Bastian dengan santainya mengikuti dari belakang sambil tersenyum senyum sendiri.

"bibirmu sangat manis dan bikin nagih, aku tidak akan membiarkan orang lain mendekati kamu Clara." gumam Bastian.

1
Nur Halida
ini ni mama durhaka .. anak sendiri gak di anggap malah anak orang yg di sayang2
Nur Halida
siapa elooo..
Martha ayunda: gue? 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
aku suka bima tapi keluarga bima toxic.. kalo keluarga bastian keluarga cemara tapi aku gak suka sama bastiannya .. terus gimana dong ??? kok berasa aku yg jadi clara 🤭🤭🤭
Martha ayunda: langsung ngakak baca komentar kk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
dasar alisa dan keluarganya lintah..
Martha ayunda: ho'o 🤭
total 1 replies
Permata_tanty
thor double up dong
Martha ayunda: insyaallah ya kak soalnya lagi sibuk 🙏
total 1 replies
Martha ayunda
insyaallah kk, author pemula disini jadi seneng banget ada yang kasih komentar 😊
Nur Halida
aku kasih like terus thor dari bab 1 . tapi aku baru nemu malam ini ceritanya .. semoga tetap seru dan authornya ngelanjutin ampe tamat .. soalnya aku kadang baca cerita yg on going tapi mandek gak di terusin sama authornya ..
Nur Halida
karakter bima lebih keren dari si bastian
Nur Halida
yahhh claranya jatuh cinta ma bastian.. ya emang sesuai judul sih .. tapi aku kasian ama bima jadi patah hatu
Nur Halida
kenapa aku leboh suka bima daripada bastian.. kayak clara juga lebih enjoy bareng bima deh ..taoi terserah authornya aja lah
Nur Halida
saingan bastian muncul .. rasain lo bastian mangkanaya jadi cowok harus tegas
Martha ayunda: hehehe iya kk
total 1 replies
Martha ayunda
ya, cinta terhalang gengsi 🤭
Nur Halida
bastian ini suka deh sama clara mangkanya usil terus.. cowok kan kalo suka ma cewek sering gitu bikin rusuh terus😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!