Sistem Pilihan

Kelimanya sudah sampai diparkiran, Kris hanya bisa menghela nafas lelah saat kedua pacarnya kompak duduk di kursi belakang sedangkan dirinya duduk didepan sendirian.

'serasa jadi sopir' batin Kris.

Alan dan Mira juga sudah memasuki mobil lalu Mira bertanya.

''sepertinya yang berulang tahun tadi menyukai Kris?''

''itu benar, meskipun Kris tak tampan namun ia sangat populer disekolah karena keroyalannya. Bahkan hari ini dia mentraktir satu kantin'' angguk Alan.

''ternyata dia sangat royal ya'' ucap Mira lagi.

''bukan royal lagi, kelewat royal malah. Bahkan aku aja dibeliin motor sport dengan harga lebih dari satu milyar karena dulu sering menolongnya sebab dulunya dia menutupi identitasnya hingga sering kena bully'' ucap Alan.

''kamu juga sangat baik'' ucap Mira menunduk malu.

''tapi aku tidak kaya'' lirih Alan.

''tak masalah, yang penting kamu baik'' jawab Mira cepat hingga membuat Alan tersenyum.

Alan mengelus pipi Mira yang kemerahan sebentar lalu segera menjalankan mobil karena mobil Kris sudah bergerak.

Mira segera menyentuh pipinya yang sempat di elus Alan.

'sepertinya aku sudah jatuh cinta padanya' batin Mira yang sesekali melirik Alan yang fokus dengan jalanan karena masih cukup ramai meskipun sudah larut malam sebab saat ini mereka di pusat kota.

Sesampainya di vila, Luna dan dMaya esi segera keluar dari mobil lalu membanting pintu mobil dengan cukup keras hingga tak hanya membuat Kris terkejut namun juga mengejutkan Alan, Mira dan beberapa pengawal yang berjaga.

''ini tidak bisa di biarkan'' ucap Kris lalu keluar dari mobil dengan cepat.

''sayang-sayangku tunggu'' panggil Kris namun tak dihiraukan Luna dan Desi.

Kris berjalan cepat menuju keduanya lalu dalam sekali gerakan keduanya sudah ada dipundak Kris. Kris membopong keduanya seperti karung beras, Luna di bahu kirinya sedangkan Desi di bahu kanannya.

Aksi itu tak hanya mengejutkan Luna dan Desi yang dibopong Kris, namun juga mengejutkan Alan, Mira, para pengawal dan para pelayan.

Keterkejutan mereka semakin bertambah saat melihat Kris tak kesulitan maupun keberatan saat membopong keduanya, bahkan terlihat seperti lebih ringan dari membopong dua karung beras.

''Krissss turunkan kami'' teriak Luna dan Desi namun percayalah kalau keduanya sangat senang saat ini, kemarahan mereka sirna dalam sekejap.

PLAK PLAK

''diamlah'' desis Kris setelah menepuk pant*at keduanya sehingga membuat keduanya segera terdiam dengan hati berbunga-bunga.

''Lan seberapa kuat dia sebenarnya?'' tanya Mira.

''entahlah, aku juga tak tau. Tapi sepertinya sangat kuat'' jawab Alan hingga geleng-geleng kepala.

Langkah kaki Kris tiba-tiba terhenti lalu memutar tubuhnya dengan sangat santai seperti tak punya beban apapun di pundaknya.

''kalian berdua ikut gue, ada hadiah untuk kalian'' ucap Kris, segera Alan dan Mira mengikuti Kris tanpa penolakan sebab takut dengan kekuatan Kris.

''kalau tuan muda sekuat itu, bukankah kita jadi tak berguna disini'' celetuk salah satu pengawal.

''biarlah kita tak berguna, yang penting gaji tinggi tetap jalan dan lancar'' sahut pengawal satunya.

Alan dan Mira terus saja mengikuti Kris yang menaiki tangga menuju atap vila dan sesampainya diatas Mira dan Alan terpana saat melihat dua buah meja makan yang dihiasi dengan sangat indah.

Kris menurunkan Luna dan Desi, seketika keduanya juga terpana seperti Alan dan Mira.

Kris segera melingkarkan tangannya pada pinggul kedua pacarnya lalu berkata dengan suara beratnya.

''ayo sayang, kalian pasti masih lapar karena hanya makan sedikit tadi''

ketiganya berjalan menuju meja yang ada tiga buah kursi, Kris menarikkan kursi untuk kedua pacarnya duduk lalu melihat kearah Alan, kris menyeringai seolah mengatakan apakah Alan berani melakukan hal yang seperti ia lakukan sekarang.

''terima kasih sayang'' ucap Luna dan Desi, sekarang senyum lebar terbit di wajah keduanya.

Alan sedikit ragu namun setelahnya berpikir bahwa momen indah yang sudah tercipta akan hancur kalau rasa takut menguasai dirinya.

Detik berikutnya tangan Alan terulur dan melingkar di pinggul ramping Mira hingga membuat Mira terkejut namun tak menolaknya.

''ayo'' ajak Alan lalu keduanya berjalan menuju meja satunya yang hanya ada dua kursi.

Alan juga menarikkan kursi untuk Mira hingga membuat Mira senang karena diperlakukan dengan sangat spesial.

''terima kasih'' lirih Mira dan hanya mendapat jawaban berupa anggukan dari Alan.

''sajikan makanannya'' titah Kris lalu makanan disajikan, beragam makanan enak tersaji diaats meja hingga membuat mereka ngiler.

''foto dulu'' ucap Desi saat melihat Luna dan Kris ingin makan.

''betul juga, aku sampai lupa karena tergoda dengan semua makanannya'' ucap Luna.

Mereka bertiga pun berfoto bersama dengan sangat mesra, bahkan ada beberapa foto saat Kris dicium keduanya.

Mira dan Alan juga berfoto bersama, mereka tak akan melewatkan hal romantis seperti ini.

''mari makan'' ajak Kris dan mereka pun makan dengan sangat lahap.

''jadi apa kalian sudah tak marah lagi?'' tanya Kris disela-sela makan mereka.

''kami masih marah padamu tapi hanya tinggal sedikit'' jawab Desi dan diangguki Luna.

''baiklah sebagai permintaan maafku, besok setelah pulang sekolah ikut denganku ke agen properti yang menjual apartemen''

''untuk apa kita kesana?'' tanya Luna.

''membeli apartemen untuk kalian lah, memangnya apa lagi'' jawab Kris dengan enteng.

''AAAAAAAAAA MAKASIH SAYANGGGG'' teriak keduanya lalu melompat kedalam pelukan Kris dan setelahnya kembali membubuhi wajah kris dengan ciuman bertubi-tubi.

''apartemen'' beo Alan dan Mira hingga geleng-geleng kepala.

''beliin apartemen juga untuk mira Lan'' ucap Kris hingga membuat Alan terdiam sedangkan Mira menunduk malu.

Alan juga tau pasti ada sedikit rasa iri di hati Mira pada Luna dan Desi.

''elo juga tau gue nggak punya uang dan penghasilan, darimana coba uangnya'' lirih Alan tak berdaya.

''ngutang dulu sama gue, nanti bayarnya saat elo udah kerja atau kerja di perusahaan gue. Nanti gue potong dari gaji elo'' Kris memberi jalan keluarnya.

''oke deh'' jawab Alan tanpa pikir panjang.

''nggak perlu Lan, kita tak punya hubungan apapun'' tolak Mira.

''tak punya hubungan? bukannya kalian sama-sama suka?'' tanya Luna, saat ini dia masih diatas pangkuan Kris.

''pacaran gih'' sambung Desi dan segera diangguki oleh Kris dan Luna.

''apartemen itu akan menjadi tempat tinggal kita kalau kita bersama, maukah kamu bersamaku?'' tanya Alan.

''aku mau'' jawab Mira lirih dan pelan namun semua orang masih dapat mendengarnya.

''terima kasih'' ucap Alan lalu memeluk Mira.

''WAAAAHHHHHHHH'' teriak Luna dan Desi menyoraki pasangan baru itu.

Mereka pun sepakat besok akan pergi menuju agen properti untuk membeli apartemen.

Setengah jam kemudian mereka sudah selesai makan, hingga tiba-tiba Luna kembali duduk dipangkuan Kris.

''sayangggg ayo kita kekamar'' rengek Luna dengan manja.

Desi juga tidak tinggal diam, ia berdiri dibelakang Kris lalu mengecup leh*er Kris hingga membuat Kris tanpa sadar meneguk ludahnya dengan keras.

GLEK

Alan segera menutupi mata Mira dengan tangannya sebab berpikir kemurnian Mira tak boleh ternodai oleh ketiganya.

''kuharap kalian jangan menyesal'' desis Kris lalu kembali membopong keduanya menuju kamarnya.