Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1. PERKENALAN
POV DONA
Tok.. tok.. tok..
Terdengar ketukan di pintu kamarku dan suara mama yang membangunkanku,
"Dona bangun nak sudah jam 6, bukannya ini hari kamu ada Ospek hari pertama?"
Aku segera bangun dan membuka pintu kamar, "Iya ma, aku mau siap-siap dulu." Jawabku sambil berlalu ke kamar mandi.
Aku segera siap-siap pergi ke kampus favoritku di mana aku akan melewati empat tahun ini untuk menempuh jurusan akuntansi manajemen.
Sampai di ruang makan aku sudah melihat papa, mama dan kedua adik kembar laki-lakiku sedang sarapan.
"Sarapan dulu nak, ini kan ospek hari pertama jangan sampai kamu pingsan."
Ibuku memang yang terbaik dan selalu mengingatkanku untuk sarapan, karena terkadang kalau buru-buru aku sering lupa sarapan.
"Iya ma, aku mau makan nasi goreng saja." Aku melahap nasi gorengku dengan cepat dan segera meminum habis susuku.
Nathan dan Noah Wijaya adalah Kedua adik kembarku yang masih duduk di bangku SMA kelas 3.
Mereka berdua beda sekolah jadi mereka selalu membawa motor masing-masing untuk pergi ke sekolah.
"Nathan, kaka bisa tidak menumpang dengan kamu? Kalau naik mobil dengan papa takutnya terlambat, lagian kita kan satu jalur dek?" Nathan pun mengangguk kepalanya.
Walaupun mereka kembar tapi sifat mereka berbeda, Nathan lebih pendiam dan cuek, sedangkan Noah lebih humoris dan perhatian.
"Kamu tidak mau ikut dengan papa kah, nak?" tanya papaku.
"Tidak usah pa, aku dengan Nathan saja. Aku takut terlambat kalau dengan mobil, lagian kalau dengan motor kan bisa zig-zag. Apalagi ospek dimulai jam 8, pa" jawabku sambil tertawa.
"Baiklah, kalau begitu kalian jalan sudah. Hati-hati ya Nathan, Noah bawa motornya." Pesan kedua orangtuaku.
Kami mencium tangan papa dan mama setelah itu kami berangkat ke tempat tujuan masing- masing.
Kami memang keluarga yang lumayan berada tapi kami sudah diajarkan dari kecil untuk hidup sederhana oleh kedua orangtua kami.
Jadi kami tidak pernah menuntut apapun dari orangtua kami. Walaupun anak-anak yang lain membawa mobil masing-masing tapi kami tidak mau. Nathan dan Noah hanya minta dibelikan motor saja sedangkan aku lebih suka naik kendaraan umum.
Apalagi aku ini anak pencinta alam jadi sudah biasa hidup sederhana dan apa adanya.
Ayahku merupakan CEO dari perusahaan komoditi terbesar di jakarta sedangkan ibuku hanyalah ibu rumah tangga saja.
Karena memang ibuku hanya mau fokus untuk membesarkan anak-anaknya. Dan pastinya nanti Noah dan Nathan yang akan meneruskan usaha papaku.
Dalam perjalanan ke kampus Nathan tidak banyak bicara. Tidak terasa satu jam perjalanan akhirnya Nathan menghentikan motornya di depan kampus besar itu.
"Sudah sampai kak" kata adikku.
"Makasih banyak ya dek, kamu hati-hati ya dan jangan ngebut" pesanku untuknya.
Nathan pun melanjutkan perjalanannya ke sekolah yang hanya setengah jam dari kampusku.
Aku melihat sudah banyak sekali mahasiswa yang berbaris untuk siap diospek hari ini. Aku segera berlari menuju lapangan karena takut terlambat.
Tiba- tiba aku menabrak seseorang yang sedang berjalan dan akhirnya aku terjatuh
"Akh... sakitnya...!!!" Aku jatuh terduduk memang dan bokongku ini rasanya sakit sekali.
"Punya mata gak sihhh??" Aku sangat marah pada laki- laki itu tanpa melihat wajahnya padahal yang salah kan aku bukan dia.
"Kok kamu yang marah? kan kamu yang nabrak aku?" Aku pun langsung melihat wajahnya dan, Ya Tuhan tampan sekali makhluk ciptaan-Mu ini. Wajah bak malaikat dengan rahang yang tegas, badan yang tinggi dan kekar, aku terpana melihat wajahnya sampai tidak bisa bicara apalagi berdiri. Sampai dia mengagetkanku
"Hei nona, halooo kok bengong sih...??" Aku yang tersadar segera berdiri dari tempatku terjatuh dan segera minta maaf padanya
"Maaf ya saking terburu-buru aku menabrakmu dan malah memarahimu." Aku yakin wajahku ini sudah merah seperti kepiting rebus.
Tanpa menunggu jawabannya aku segera berlari menuju lapangan tanpa menoleh lagi padanya. Ketika sampai di lapangan ternyata hanya aku yang terlambat.
Upss...salah ternyata bukan hanya aku tapi pria yang aku tabrak tadi pun juga terlambat. Kami berdua langsung dipanggil oleh kakak-kakak senior yang berdiri di depan kami.
"Kalian berdua yang terlambat bisa berdiri di depan sini?" Salah satu senior memanggil kami berdua. Kami pun berdiri di depan dengan jarak yang dekat.
"Kalian berdua kenapa bisa terlambat? Teman-teman yang lain sudah berkumpul di sini tapi tadi saya lihat kalian berdua masih mengobrol di luar sana". Tanya salah satu senior kepada kami berdua.
"Tadi kami tidak sengaja bertabrakan kak dan aku terjatuh karena tadi aku terburu-buru kak." Jawabku kepada salah satu senior tersebut.
"Karena keterlambatan kalian berdua maka kalian harus dihukum!! dan untuk hukumannya saya akan serahkan pada teman-teman. Jadi teman-teman hukuman apa yang pantas untuk mereka berdua ini?" Tanya senior itu kepada teman-teman kami itu.
"Suruh mereka nyanyi saja kak?" usul salah satu temanku itu. Dan yang lainnya pun bersorak setuju dengan usul tersebut.
"Oke, kami pun setuju dengan usul tersebut, jadi kalian berdua harus bernyanyi. Dan terserah dari kalian berdua mau bernyanyi lagu apa?"
Kami berdua pun saling pandang bingung mau menyanyikan lagu apa. Dan pada akhirnya aku kaget karena tiba-tiba pria itu menggandeng tanganku dan berbisik padaku "kita nyanyi lagunya iwan fals saja yang judulnya kemesraan."
"Tapi aku tidak hafal lagu itu" jawabku. "Sudah kamu tenang saja, kamu tinggal mengikuti saja ya".
Dan pada akhirnya kami berdua menyanyikan lagu tersebut dengan suaraku yang sangat bagus dan suara pria itu yang lumayan lah.
Selesai menyanyikan lagu tersebut kami mendapatkan tepuk tangan yang sangat meriah dari teman-teman dan senior- senior kami. Setelah itu para senior menyuruh kami kembali ke barisan dan berpesan agar esok tidak boleh terlambat lagi.
Itulah hari pertama kami bertemu, tapi setelah kejadian itu kami tidak pernah bertemu lagi. Karena aku sendiri tidak tau dia mahasiswa dari fakultas apa.
Akhirnya masa orientasi mahasiswa baru selama 3 hari selesai. Hari ini adalah hari pertama kami memulai mata kuliah kami.
"Sayang cepat sudah nanti kamu terlambat..!!" teriak mama dari bawah.
Jam 8 pagi ini aku ada kuliah manajemen jadi aku segera bersiap dan menumpang dengan Nathan karena kami masih satu arah.
"Kamu tidak sarapan dulu kah sayang, nanti lambungmu kambuh?" tanya mamaku.
"Kalau sarapan aku bisa terlambat ma, biar aku bawa roti beberapa potong, nanti baru aku makan di jalan"
Kami pun mencium tangan papa dan mama seperti biasanya dan langsung tancap gas.
Setelah sampai di kampus ternyata 15 menit lagi akan dimulai kuliahnya apalagi ruanganku ada di lantai 5 jadi aku berlari terburu-buru agar tidak terlambat. Saking terburu-burunya aku kembali menabrak seseorang dan kami sama-sama terjatuh,
"Kamuuu...!!" Teriak kami bersamaan.
***BERSAMBUNG***
jangan lupa dilike, vote, dan comment ya.