Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13: Karakter Favorit Anak Kecil
[Silakan pilihan bayaran!]
[Fisik Klan Uzumaki, Chakra Kurama, Takdir Pahlawan Shinobi]
Melihat pilihan bayaran, tanpa ragu dan berpikir banyak Ron memilih Chakra Kurama.
Jelas sekali Chakra Kurama pilihan yang sangat bagus dalam misi bantuan kali ini. Banyak sekali manfaat dari Chakra Kurama.
Dalam serial filmnya, Chakra Kurama merupakan Chakra terkuat di dunia, kualitas dan kuantitasnya benar-benar yang terbaik.
Alasan kenapa Naruto bisa menjadi ninja terkuat, salah satunya karena memiliki chakra besar dari Kurama, mampu mewujudkan berbagai jurus kuat dan mematikan.
Alien yang disebut Klan Otsutsuki memperebutkan Chakra Kurama, benar-benar harta karun.
"Jika aku mendapatkan Chakra Kurama, aku bisa melindungi orang-orang di sekitarku, kemampuannya sangat bagus, terlebih saat masuk ke mode chakra." Ron membayangkan dirinya punya Chakra Kurama.
Hal yang Ron suka dari Naruto salah satunya adalah Mode Chakra Kurama, penampilan dan fungsinya sangat bagus, punya kemampuan penyembuhan dan pertahanan yang dapat digunakan ke orang lain.
Sangat berguna dalam pertempuran besar melibatkan banyak orang, dan juga fleksibel ketika digunakan.
Memikirkan tentang Chakra Kurama, segera Ron memberikan pilihannya kepada Sistem.
[Ding! Kesepakatan berhasil dibuat!]
[Harap selesaikan misi bantuan!]
"Tunggu sebentar, aku ingin ke warung dulu, Sistem, jangan buka portalnya."
Ron terbang kembali ke Bumi, terbang ke arah tempat kostannya. Sampai di bawah, Ron pergi ke warung kecil, membeli jajanan kecil dan minuman botol.
Simbiot Venom yang tak memiliki akal menyimpan semua jajanan tersebut di antara jaring-jaringnya, kemudian Ron pergi ke langit dan bersiap untuk masuk ke Portal Dimensi.
Portal Dimensi terbentuk di depan Ron. Dengan cepat dia masuk ke dalam dengan keadaan penuh persiapan.
Ketika Ron masuk ke dalam portal, pandangannya berubah total dan dia melihat pemandangan yang berbeda.
Sosok Ron muncul di atas langit yang terang, tampaknya hari masih siang di Dunia Naruto, di bawah kakinya terlihat ada sebuah desa besar dengan banyak rumah.
Mata Ron menemukan beberapa lambang atau logo khas di setiap rumah di desa ini, dan dia sangat kenal dengan lambang tersebut. "Ini Desa Konoha waktu Naruto masih kecil?"
Suasana di Desa Konoha sangat asri, tak seperti ketika di zaman anaknya, yaitu Boruto. Benar-benar masih terlihat tradisional dengan banyak unsur alam yang kental.
Ron mencari keberadaan Naruto kecil dari atas, dan dia menemukannya dengan cepat.
Sosok anak kecil berambut kuning dengan model tajam ke atas terlihat tengah duduk di ayunan yang menghadap ke lapangan, sontak Ron mengunci posisinya dan terbang ke bawah.
Di saat yang sama, Naruto kecil yang masih berusia 10 tahun, sedang duduk diam di ayunan kayu sambil memandangi lapangan kosong.
"Aku tidak percaya akan ada orang yang datang dan menjadi temanku, lelucon apa itu?" Naruto bergumam sesuatu.
Di kepalanya terdengar suara bahwa dia akan mendapatkan teman setelah membuat kesepakatan yang tak dia mengerti.
Namun, dia benar-benar butuh seorang teman, di dalam hatinya berharap suara tersebut tidak berbohong.
"Apa kamu bosan menunggu?"
Tiba-tiba sebuah suara pria dewasa yang lembut terdengar di belakang Naruto.
Sontak Naruto melompat dari ayunan dan berbalik melihat dari siapa suara itu.
Apa yang dia lihat sekarang adalah sesuatu pemuda entah dari mana sudah berdiri di belakang ayunan, tersenyum tampan dan tampak tidak berbahaya.
"Kamu siapa? Kenapa kamu tiba-tiba di sini?"
Mata Naruto melihat keseluruhan penampilan Ron yang sangat berbeda dengan pakaian yang dikenakan orang Desa Konoha.
Khususnya Ron tak memakai lambang Konoha sebagai identitasnya.
Tubuh Naruto kecil sangat pendek, dia belum mengalami pubertas dan masih bocah kecil. Pikirannya hanya sebatas bermain dan bersenang-senang.
Ron melangkah pelan ke depan Naruto lalu berjongkok dan menatap matanya dengan tatapan lembut. "Aku orang yang akan menjadi temanmu."
Ekspresi Naruto kecil seketika berubah, matanya bersinar dengan semangat membara.
"Sungguh? Kamu mau jadi temanku?!" Naruto melompat dan bertanya kepada Ron untuk memastikan ucapannya tadi.
Ron mengangguk dalam dan perlahan berdiri. "Hari ini aku akan menjadi temanmu!"
Tangan Ron mengepal dan terangkat ke depan, kode untuk melakukan tos tinju dengan Naruto.
Naruto menatap kepalan tangan Ron, kemudian mengulurkan tinjunya dan membentur pelan. "Ayoo kita menjadi teman!!"
"Ya! Kita sekarang berteman!"
Setelah mereka berkenalan singkat, Ron dan Naruto pergi ke rumah Naruto yang tak jauh dari tempat ayunan.
Mereka di dalam bermain bersama, apa pun mereka mainkan. Tak lupa Ron mendengar cerita dari mulut Naruto yang terdengar sangat menyedihkan.
Seperti yang kita semua tahu tentang latar belakang Naruto, dia semenjak kecil sudah diasingkan karena semua orang di desa tahu bahwa dia penyebab kekacauan beberapa tahun lalu.
"Aku tidak tahu, mengapa mereka semua membenciku. Sejak aku masih sangat kecil, mereka melempar batu, memakiku, bahkan memukuliku tanpa alasan ... aku bingung." Naruto duduk dengan kepala tertunduk lesu.
Nada bicaranya perlahan terdengar bergetar, dia seperti ingin menangis.
Ron tahu sendiri bagaimana jahatnya orang-orang desa kepada Naruto, mereka tahu Naruto adalah penyebab utama kehancuran desa waktu itu, banyak sekali korban jiwa yang berjatuhan.
Naruto dianggap sebagai monster karena perbuatan Kyubi di masa lalu, dan monster itu tersegel di tubuh Naruto.
Warga takut dan membenci Kyubi, melampiaskan energi negatif mereka kepada seorang anak kecil yang tidak tahu apa-apa.
Bukan hanya para orang dewasa, anak-anak kecil yang sebaya dengan Naruto ikut membencinya.
Tangan Ron bergerak, mengusap kepala Naruto dengan lembut. "Jangan dengarkan mereka, omongan mereka yang menghinamu hanya karena iri dan dengki."
"Iri kenapa? Aku kan tak punya teman? Aku juga tidak punya keluarga." Naruto mengangkat kepalanya melihat Ron.
Ron tertegun sejenak mendengar perkataan Naruto. Otaknya dengan cepat berputar mencari jawaban untuk membalas ucapan anak kecil ini.
Napas berhembus dari hidung Ron, kemudian dia membuka mulutnya dna berkata, "Naruto, kamu punya kehidupan yang sangat hebat, memang bukan sekarang, tapi di masa depan. Percayalah padaku, mereka akan memujimu di masa depan karena perbuatan baikmu."
"Sungguh? Kenapa kamu bisa mengatakan itu? Kamu bisa melihat masa depan?"
Kepolosan Naruto membuat Ron sedikit menyerah untuk menyemangatinya.
Ron segera mengambil jajanan yang dibawanya, muncul dari kantong celananya begitu saja.
Makanan ringan yang sangat banyak berserakan di lantai depan Naruto, sebanyak itu muncul dari celana Ron yang terlihat ramping.
Naruto sendiri tampak heran dan bingung dengan bagaimana cara Ron mendapatkan makanan ringan yang banyak.
"Woahh! Ini enak sekali!"
Salah satu snack Chiki kesukaan anak-anak Indonesia dicoba oleh Naruto. Rasanya begitu enak, rasa jagung bakar.
Ron tersenyum lebar melihat Naruto senang dengan makanannya. Akhirnya, dia bisa melihat Naruto senang dan tersenyum lega.
Sambil mereka makan makanan kecil, Ron memberikan banyak nasihat kepada Naruto agar tetap lebih kuat dan tegar.
Beberapa hal Ron beri tahu perihal masa depan, tidak begitu detail dan penting,mungkin spoiler yang dia lakukan bisa membuat Naruto aman.
Masa depan seperti apa yang akan terjadi padanya di beberapa misi, apa yang harus dilakukan, dan hal tak begitu penting lainnya.
Naruto pun tidak mengingat semua itu, dia masih kecil dan sulit untuk mengerti banyak hal, terlebih tentang hal berat seperti ini.
Waktu tidak terasa berjalan begitu cepat, langit yang terang sudah menjadi gelap, di luar rumah Naruto sangat sepi.
Ron dan Naruto membereskan rumah Naruto yang sangat berantakan. Mau berharap apa sebuah rumah diurus oleh seorang anak kecil. Apalagi anak kecilnya adalah Naruto yang nakal.
Saat membereskan rumah Naruto, dia tersenyum melihat banyak pakaian yang dimiliki Naruto, tapi punya model yang sama.
Sama seperti di filmnya, Naruto jarang memakai baju yang berbeda selama beberapa tahun.
"Sekarang waktunya kamu tidur, aku akan menemanimu di sini," perintah Ron sambil duduk di kursi kayu.
Mulut Naruto melengkung, dia tidak mau tidur dan masih ingin bermain bersama Ron. "Tidak, aku masih mau bermain!"
"Naruto, kamu harus tidur biar kamu bisa menjadi hokage yang kamu cita-citakan."
"Memangnya hokage tidur lebih cepat?"
Ron hendak menjawab, entah mengapa teringat adegan Naruto saat menjadi Hokage di masa Boruto. Dia sama sekali tidak tidur cepat, malah dia jarang tidur karena banyak sekali pekerjaan yang harus diurus.
Menghela napas, Ron tiba-tiba merebahkan diri di lantai sambil menatap langit rumah. "Naruto, kamu harus disiplin jika ingin menjadi hokage yang hebat. Dimulai dari sekarang, menjaga pola hidup yang baik. Kamu akan tahu, saat kamu dewasa akan sulit untuk tidur cepat."
"Kenapa mereka yang dewasa tidak bisa tidur lebih cepat?"
Sekali lagi Naruto bertanya dengan wajah polos.
Ron tersenyum kecil. "Alasannya karena hidup mereka terlalu berat hingga sulit untuk tidur."
Mulut Naruto ingin terbuka, tapi tertahan dan dia ikut tidur di samping Ron.
"Aku akan memberikan sebuah cerita agar kamu tidur," kata Ron dengan lembut.
Tepat ketika Ron ingin bercerita, suara napas yang teratur terdengar di telinganya, kemudian dia melihat Naruto yang sudah tertidur pulas.
"Anak ini ...." Ron menggelengkan kepalanya tak berdaya.
Dengan gerakan yang hati-hati, dia memindahkan Naruto ke atas kasur dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
Ron berdiri diam beberapa saat memandang sosok Naruto yang tertidur pulas, mengingat kembali ke masa depan Naruto yang sangat hebat.
Tidak pernah menyangka dia bertemu karakter kartun yang menemaninya saat kecil. Ron merasa dia sudah berutang budi kepada Naruto karena membuat masa kecilnya berwarna.
"Jaga dirimu baik-baik, Naruto, aku pergi dulu."
Ron membalikkan badan dan pergi dari rumah Naruto.
Bersamaan dengan itu, sebuah notifikasi masuk ke dalam benak Ron, itu dari sistem.
[Misi Bantuan telah selesai!]
[Hadiah akan diberikan ....]
Berikutnya, sekumpulan energi yang sangat besar masuk ke dalam tubuh Ron, berkumpul di perutnya.
Energ ini berbeda dengan energi matahari, terasa asing dan cukup kuat.
Ron bergegas ke atas langit, menghindari sesuatu yang buruk terjadi pada tubuhnya.
Di atas langit yang sangat tinggi, Ron melayang dengan posisi meringkuk, dia mencoba menahan energi besar yang terus mengalir ke tubuhnya.
"Terlalu banyak!" Ron menggigit giginya, menahan rasa sakit di bagian dalam tubuhnya.
Bum!
Di detik berikutnya, seluruh tubuh Ron mengeluarkan ledakan gelombang udara yang besar, mampu menghempaskan awan beberapa kilometer darinya.
Suara ledakan yang nyaring membuat Desa Konoha yang berada di bawah menjadi ramai.
Warga Konoha keluar dari rumah untuk memeriksa keadaan langit yang menyala berwarna jingga.
"Suara apa itu tadi?!"
"Hei, apa yang terjadi di luar?"
"Aku melihat ada cahaya jingga dari jendelaku."
"...."
Pada saat ini, Ron yang berhasil menyimpan seluruh Chakra Kurama di tubuhnya buru-buru pergi meninggalkan Dunia Naruto.
Di langit yang cerah, sosok Ron muncul dengan tampilan yang berbeda, seluruh tubuhnya dilapisi energi berwarna jingga yang mirip seperti api.
Namun, lapisan itu bukan api, Ron langsung berhasil mengaktifkan Mode Chakra Kurama.
"Energi ini cukup bagus. Aku tak sabar ingin mencoba membangkitkan replika Kurama."